Cara Pembibitan Pohon Pinus Part I
Setelah mengetahui beberapa ciri klasifikasi ilmiah pohon pinus sekarang saatnya melaksanakan cara pembibitan pinus dengan baik dan benar agar kelak pohon ini benar - benar menghasilkan serta sanggup memperlihatkan manfaat getah dan kayu pinus sebagai ladang penghasilan sehingga apa yang telah anda tanam tidak akan sia - sia
Sedikit kilas balik untuk menyegarkan ingatan pembaca bahwasannya telah disinggung sebelumnya dalam gambaran umum pohon pinus dijelaskan bahwa buah pinus berbentuk kerucut dengan panjang 5 sampai 10 centimeter sementara benih pinus bersayap dihasilkan dari setiap sisik buah yang ada, sudah tidak sabar ingin menyimak ihwal cara pembibitan pohon pinus part I? simak artikel berikut ini .....
Pembungaan & Pembuahan
Strobili jantan dan betina sanggup ditemukan sepanjang tahun. Puncak pembungaan di Indonesia Maret dan berakhir Juni. Penyerbukan oleh angin. Perkembangan menjadi buah selama 11-15 bulan. Di Indonesia puncak pembuahan bulan Mei-Juli, bervariasi menurrut pohon maupun antar tegakan. Pohon mulai menghasilkan benih sesudah umur 10-15 tahun. Benih disebarkan angin
Pemanenan Benih
Waktu pemanenan benih ketika sebagian besar kerucut berubah hijau kecokelatan, kemasakan diperiksa dengan membelah benih. Benih renta kalau endosperm berwarna putih dan padat, serta memenuhi seluruh rongga benih. Benih dikumpulkan dengan memanjat untuk memetik kerucut dengan galah berkait yang dilengkapi pisau.
Penanganan & Pemrosesan Buah dan Benih
Kerucut hijau kecokelatan dipisahkan dari yang hijau dan pribadi dijemur. Kerucut hijau di peram dengan cara dihamparkan sampai berwarna hijau kecokelatan dalam kolam yang alasnya terbuat dari ram kawat. Benih diekstraksi dengan penjemuran kerucut.
Ekstraksi dengan membelah akan menhasilkan benih yang belum masak dan sanggup merusak benih sehinggga menurunkan daya kecambah. Benih kemudian dibersihkan dari sayap dengan cara manual, yakni digosok diatas ayakan atau secara mekanik dengan pengaduk semen yang diputar 10-15 menit. Untuk memudahkan pelepasan sayap, benih dibasahi dengan ari (5-10%) kemudian digosok atau masukan kedalam mesin kemudian diputar 15 menit. Selanjutnya benih dipisahkan dari sayap, kemudian dikeringkan.
Ekstraksi dengan membelah akan menhasilkan benih yang belum masak dan sanggup merusak benih sehinggga menurunkan daya kecambah. Benih kemudian dibersihkan dari sayap dengan cara manual, yakni digosok diatas ayakan atau secara mekanik dengan pengaduk semen yang diputar 10-15 menit. Untuk memudahkan pelepasan sayap, benih dibasahi dengan ari (5-10%) kemudian digosok atau masukan kedalam mesin kemudian diputar 15 menit. Selanjutnya benih dipisahkan dari sayap, kemudian dikeringkan.