Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahap Pembibitan Pohon Meranti

Bibit pohon miranti - Pembibitan dilakukan untuk menjaga ketersediaan bibit meranti. Ini ialah upaya awal untuk tetap menjaga kelestarian hutan. Secara umum ada 2 proses pembibitan antara lain :

 Pembibitan dilakukan untuk menjaga ketersediaan bibit meranti Tahap Pembibitan Pohon Meranti

  1. Penyungkupan, dilakukan selama 3 bulan dengan memakai media tanam TOP SOIL (lapisan tanah potongan atas yang berwarna hitam, mengadung kualitas kesuburan amat baik) dan dimaukan ke dalam wadah di mana suhu dan kelembabannya selalu dijaga. Pada proses ini tumbuhan tidak perlu diberi pupuk alasannya ialah tumbuhan tersebut masih memiliki cadangan masakan yang cukup untuk pertumbuhannya. Hal yang perlu dilakukan ialah penyiraman secara rutin yakni 4 hari sekali, supaya media tidak terlalu lembap dan terlalu kering
  2. Penyapihan, dilakukan dengan tujuan penyesuaian akan linkungan, di mana sinar matahari yang masuk diatur secara baik. Untuk mengatur kestabilan suhu dan sinar matahari yang masuk dipakai paranet
  •  Blok Penggarisan; kualitas sinar matahari yang masuk ke dalam area pembibitan diatur sedemikian rupa yaitu hanya 25%. Blok ini merupakan lanjutan dari penyungkupan
  • Blok Penyapihan; kualitas sinar matahari yang diperkenankan masuk ke area pembibitan hanya mencapai 50%. Blok ini merupakan lanjutan dari blok sebelumnya
  • Blok Siap tanam; kualitas sinar matahari yang masuk ke area pembibitan ialah 75% pada blok ini merupakan adaptasi/penyesuaian dengan alam sebenarnya. Artinya tumbuhan secara perlahan mulai mengalami situasi alam yang sesungguhnya

Adaptasi/Aklimitasi

Pada proses ini bibit mendapatkan perlakuan menyerupai di habitat aslinya. Dimana kualitasnya sinar matahari yang diterima ialah 75%. Hal ini dilakukan supaya bibit terbiasa mendapatkan sinar matahari menyerupai di alam yang sebenarnya. Hal ini dimaksudkan semoga dikala anakan meranti dipindahkan ke lokasi aslinya tidak merasa asing, alasannya ialah sebelumnya sudah diperkenalkan. Anakan meranti yang telah dipindahkan ke area penanaman orisinil tetap diperhatikan selama 1 (satu tahun)

Media Tanam Pada Pembibitan

Media yang dipakai ialah materi kompos. Pembuatan ini dilakukan secara alamiah yaitu berbahan daun hijau yang digiling, dicampur dengan kotoran sapi, dan kayu lapuk. Kemudian disimpan selama 2-4 bulan. Daun yang dipakai ialah daun polong dan daun hijau alasannya ialah daun tersebut mengandung banyak air sehingga proses pelapukannya amat cepat

Pencampuran Bahan Media Tanam

Presentase adonan materi media tanam ialah sebagai berikut : Kotoran Sapi 25%, Kayu Lapuk 25%, Daun Hijau 50%. Kemudian proses pelapukan dibantu oleh hewan (cacing, ulat, luwing) Adapun bibit yang dipakai ialah jenis kayu Meranti. Keunggulan kayu meranti antara lain ialah :
  1. Melestarikan pohon/hutan orisinil kawasan Kalbar
  2. Suhu dan temperaturnya sesuai dengan jenis kayu Meranti
  3. Usia produksi lebih cepat
  4. Laku di pasaran

Penanaman

Sebelum dilaukan penanaman didahului persiapan lahan. Beberapa hal yang harus dipersiapkan adalah
  1. Pembuatan jalur higienis sekitar 3M dan jarak antar jalur 20Cm yang dibentuk secara manual
  2. Pemasangan ajir (patok tanam). Jarak antar ajir tanam ialah 2,5M. Ajir terbuat dari kayu keras yang berdiameter 5-7Cm
  3. Pembuatan lubang tanam dengan ukuran 30x30 cm.
  4. Pengisian lubang tanam dengan top soil yang diambil dari sekitar pohon induk. Pada tumbuhan meranti yang kurang subur akan diberikan mikoriza (mico=jamur dan riza = akar) yang berfungsi untuk menggemburkan tanah yang pada balasannya menyuburkan tanah sehingga tumbuhan meranti sanggup tumbuh lebih subur