Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknik Pembibitan Benih Sengon

Benih Sengon - Pada umumnya flora sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik yaitu benih yang berasal dari induk flora sengon yang mempunyai sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit


Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut :
  • Kulit higienis berwarna cokelat tua
  • Ukuran benih maksimum
  • Tenggelam dalam air saat benih direndam, dan
  • Bentuk benih masih utuh


Kebutuhan Benih

Jumlah benih sengon yang diharapkan untuk luas lahan yang hendak ditanami sanggup dihitung dengan memakai rumus perhitungan sederhana berikut :
  • Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang=100 m dan lebar=100 m)
  • Jarak tanam 3x2 meter
  • Satu lubang satu benih  sengon
  • Satu kilogram benih berisi 40.000 butir
  • Daya tumbuh 60%
  • Tingkat kematian selama di persemaian 15%


Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2x1=1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannya, maka secara matematis diharapkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3x2 meter diharapkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram


 Pada umumnya flora sengon diperbanyak dengan bijinya Teknik Pembibitan  Benih Sengon


Perlakuan Benih

Sehubungan dengan biji sengon mempunyai kulit yang liat dan tebal serta segera  berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan, sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15-30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air hambar sekitar 24 jam, kemudian ditiriskan untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan
Pemilihan Lokasi Pesemaian
Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh alasannya yaitu itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan menentukan kawasan persemaian sebagai berikut :


  • Lokasi persemaian dipilih kawasan yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5%
  • Diupayakan menentukan lokasi yang mempunyai sumber air yang gampang diperoleh sepanjang ekspresi dominan (dekat dengan mata air, akrab sungai atau akrab persawahan)
  • Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandung tanah liat
  • Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan


Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun prsemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi flora dan lain-lain. Selain itu, ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan