Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Langkah Penyemaian Benih Sengon

Penyemaian benih sengon - Terlepas dari aktivitas pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih sanggup dibagi menjadi tahap-tahap aktivitas sebagai berikut :

  1. Penaburan

  2. aktivitas penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. 
     Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan sanggup membentuk tegakan yan berkualitas. Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam aktivitas penaburan ialah sebagai berikut : 
    • Benih
    • Bedeng tabur/bedeng kecambah
    • Media Tabur, adonan pasir dengan tanah 1:1
    • Peralatan penyiraman 
    • Tersedianya air yang cukup dan sebagainya
     
    Teknik pelasksanaan, bedeng tabur dibentuk dari materi kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran kolam tabur 5x1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm. Kemudian bedeng tabu diisi dengan media tabur setebal 10 cm, usahakanagar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah. Masih ingat bagaimana dengan teknik pembibitan benih sengon?
     Terlepas dari aktivitas pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka lan Langkah Penyemaian Benih Sengon


      Penaburan benih pada media tabur dilakukan sehabis benih menerima perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk mendhindari terjadinya penguapan yang berlebihan. 
       
    1. Sekilas perihal pohon sengon : pembagian terstruktur mengenai dan morfologi 
    2. Harga jual pohon kayu sengon cukup menggiurkan
    3. Teknik pembibitan benih sengon
      Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibentuk sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjarak 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira-kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih supaya pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7-10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan
    1. Penyapihan Bibit

    2. Langkah-langkah aktivitas penyapihan bibit antara lain ialah :
      • Siapkan kantong plastik ukuran 10x20 cm, dan dilubangi kecil-kecilan sekitar 2-4 lubang pada kepingan sisi-sisinya
      • Masukan media tanam yang berupa adonan tanah subur, pasir dan pupuk sangkar (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi
      • Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik setinggi 3/4 bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah
      • Kantong Plastik yang telah berisi anakan, diletakkan di bawah para-para yang dieberi atap jerami atau daun kelapa, supaya tidak eksklusif tersengat terik matahari
      • Pada masa pertumbuhan anakan semai hingga pada ketika kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif
    3. Pemeliharaan

    4. Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian ialah sebagai berikut :
      1. Penyiraman
      2. Penyiraman yang optimum akan menunjukkan pertumbuhan yang optimum pada semai/bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan memakai nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman sanggup dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada ketika bibit gres dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas
      3. Pemupukan
      4. dilakukan dengan memakai larutan "gir". Adapun pembuatan larutan "gir" sebagai berikut : Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air hingga volumenya 3/4 bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, kemudian diaduk rata. Biarkan selama seminggu dan sehabis itu dipakai untuk pemupukan. Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70-125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun
      5. Penyulaman
      6. dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera supaya bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya
      7. Penyiangan
      8. terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan kalau perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati-hati supaya jangan hingga akar bibit terganggu
      9. Pengendalian Hama dan Penyakit
      10. beberapa hama yang biasa menyerang bibit ialah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan

      Seleksi Bibit

      Kegiatan seleksi bibit merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan ke lapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya.

      Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang sanggup dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensif guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diperlukan pada ketika waktu tanam datang kondisi bibit mempunya kualitas yang merata