World Teacher Selingan 1 B. Indonesia
Selingan 1 Harta Kami yang Berharga
Diterjemahkan oleh
--Sudut pandangNoel--
Dua tahun telah berlalu sejak saya berpisah dengan Sirius-sama.
Apa yang mereka lakukan kini ya?
Mungkin saja sedang mengamuk di sekolah dan membuat semua para ningrat bertekuk lutut di hadapan mereka.
Emi-chan menyerupai biasanya akan terus mengikuti Sirius-sama, Reu-kun juga niscaya baik-baik saja dan masih sangat bersemangat.
Di surat sebelumnya, tertulis kalau Emi-chan telah menerima sobat yang juga seorang siswa disana.
Sepertinya mereka hidup dengan tenang di sekolah, saya merasa lega.
Sedangkan, kami....
"Onee-chan!!!"
Pintu mendadak terbuka, membuat diriku ditarik kembali ke dunia faktual oleh adikku yang pertama, Nokia-chan.
Ya ampun....aku sedang berperan menjadi istri intelektual dan elegan yang sedang mengkhawatirkan Sirius-sama di dalam kamarku sendiri pada sore hari. Tapi semua kesan itu hancur oleh Nokia.
"Apanya Istri yang intelektual dan elegan! Jangan jadi pemalas hanya alasannya yakni kamu punya bayi!"
"Eh . Tapi, Dee-san berkata bahwa saya harus sering beristirahat. Jadi, tidak problem kan "
Setiap kali saya memperlihatkan perut besarku ke Nokia-chan, beliau malaah menggelengkan kepala. Apa hah? Menjadi ibu hamil itu berat, jadi kamu tidak perlu mendengus terang-terangan menyerupai itu kan.
"Haahh....aku tidak bisa menghabiskan setiap waktuku mengurusi Onee-chan yang malas-malasan, apalagi ketika bayinya mau lahir"
"Jangan khawatir. Setelah bayinya lahir, saya akan bekerja keras. Merawat bayi sekaligus bekerja. Karena saya akan selalu mendukung Dee-san"
"Aku heran kenapa Dee-san ingin pada Onee-chan yang ceroboh ini"
Hmmm, bergotong-royong saya sadar kalau Nokia-chan tertarik pada Dee-san. Dia perlahan-lahan menjadi remaja, sudah sewajarnya kalau gadis ini mulai bergantung pada laki-laki yang paling dekat dengannya. Tapi meskipun beliau yakni adik kandungku, saya tidak akan pernah menyerahkan suamiku padanya.
"Ada apa, Onee-chan? Kenapa kamu tiba-tiba terlihat marah?"
"....Tidak apa-apa. Daripada itu, apa kamu membutuhkan sesuatu?"
"Ya, sebenarnya....Gadd-san gres saja tiba dan beliau mencari Onee-chan"
"Sungguh?! Kali ini orang itu tiba lebih lawal"
"Dia berkata sudah membawa hal-hal yang penting untuk semuanya. Dan ini surat dari master onee-chan, Sirius-sama...."
"Katakan itu dari tadi!!!"
“Ah! Akan jelek untuk badan jikalau onee-chan bergerak cepat menyerupai itu....Hei!!”
Nokia-chan berteriak di belakang, tapi saya mengabaikannya dan eksklusif keluar rumah. Walaupun beliau sering menyampaikan hal-hal yang tak berguna, saya suka ketika beliau bersikap lembut menyerupai ini.
Aku kemudian memperlambat langkah semoga tidak membebani bayiku. Suamiku, Dee-san sedang bicara dengan Gadd-san di dekat kereta kuda yang mempunyai simbol perusahaan Galgan.
"....Kau datang? Apa perutmu baik-baik saja?"
"Tenang saja, sayang. Walaupun kamu berkata jangan hingga menyakiti si bayi, tapi tidak baik juga jikalau saya tidak bergerak sedikit"
"Seperti kata Noel-chan. Kau hanya terlalu khawatir"
"Kau tidak akan pernah mengerti"
"Cih!! Ya, ya, seseorang sepertiku yang bahkan tidak mempunyai perempuan takkan pernah mengerti!"
Mereka seolah akan bertengkar kapan saja. Tapi jikalau dipikir-pikir, keduanya memang selalu menyerupai ini. Sangat gila kalau para laki-laki berkata mereka mempunyai hubungan yang bersahabat namun sering bertengkar.
"Dari pada bertengkar, suratnya! Suratnya! Surat dari Sirius-sama sudah tiba kan?!"
"Ya. Lihat, yang ini untuk Noel-chan"
Terdapat tiga lembar kertas dari dalam ketika kami membuka amplopnya. Satu yang berisi goresan pena rapih niscaya dari Sirius-sama, yang lingkaran dan imut dari Emi-chan, sedangkan yang agak berantakkan dan hurufnya berdempetan yakni milik Reu-kun.
Seperti biasa, masing-masing dari satu surat sangat menarik dan menggambarkan kepribadian masing-masing. Aku akan membacanya nanti.
"Dan, yang ini untuk Dee. Selain surat, kamu juga mendapatkan paket"
Gadd-san tidak hanya mengirim surat, tapi juga sebuah kotak kayu yang beliau ambil dari dalam kereta.
Mungkinkah....itu?!
"....Ahh, saya sedikit membaca suratnya tadi. Tampaknya beliau akan mengajarkan sebuah resep baru. Ini yakni materi untuk itu"
"Seperti yang dibutuhkan dari Sirius-sama! Resep menyerupai apa yang beliau buat kali ini ya "
"Aku juga ingin tahu. Dee, perbolehkan saya untuk ikut menikmatinya!"
"Baiklah. Bisa bantu saya membawa kotak itu kedalam?"
"Tidak masalah. Apa kamu butuh waktu menyiapkan bahannya? Selain itu, boleh saya masuk dari depan?"
"Ya. Silakan"
Gadd-san membawa kotak kayu dan memasuki restoran yang kami buka satu tahun lalu.
{RUMAH MAKAN ERINA}*
[Erina Shokudou]
Nama ini merujuk pada orang yang sangat berarti bagiku dan Dee-san. Toko berharga kami berhasil terwujud berkat proteksi dana dari Sirius-sama.
Sekarang memang belum ada satu pun pelanggan alasannya yakni butuh waktu untuk menyiapkan materi makanan. Tapi ketika buka, kawasan ini akan dipenuhi orang-orang alasannya yakni sudah menjadi agak populer. Salah satu alasannya yakni bahkan para ningrat dari kota sebelah tiba demi menikmati masakan Dee-san.
Sangat sulit untuk mencapai titik ini. Tapi sekarang, kami sanggup hidup dengan baik. Sama menyerupai Sirius-sama.
Kotak kayu itu diletakkan diatas meja makan. Anggota keluarga kami pun berkumpul bersamaan dengan Gadd-san yang mulai membukanya. Keempat adik laki-laki dan perempuanku, yang juga bekerja di restoran, dipenuhi rasa ingin tahu menunggu kotak untuk dibuka.
"....Baiklah, sudah terbuka. Dee, kamu bisa memeriksanya sekarang"
"Ya"
Dee-san mengambil sebuah surat yang didalamnya tertulis daftar barang.
Isinya adalah....sesuatu menyerupai bubuk hijau di dalam toples. Tidak hanya itu, ada bubuk merah halus, buah kecil panjang berwarna putih....dan lain-lain. Ini semua tidak terlihat menyerupai bisa dimakan.
"Dee-san. Bahan apa ini?"
Ketika Nokia-chan bertanya, adik-adikku yang lain mengangkat toples itu alasannya yakni penasaran. Dee-san meletakkan suratnya dan mengambil satu buah putih.
"Ini disebut beras. Berdasarkan klarifikasi Sirius-sama, ketika dimasak, ini akan menjadi kuliner yang bisa menggantikan roti"
"Menggantikan Roti....bukankah itu bagus? Lalu, bubuk hijau dan kuning ini?"
"Sepertinya merupakan rempah-rempah untuk dicampurkan dengan beras. Karena takarannya sudah tertulis, saya heran kenapa dari awal tidak dicampurkan saja semuanya?"
"Hee, menggabungkan semuanya ya....Ohh!! Apa ini?!"
Di dekat kami, Gadd-san juga sedang membaca surat Sirius-sama. Tapi apa yang dilihatnya hingga beliau sekaget itu?
"Huruf gila apa ini? Kau bisa membacanya?"
"Tentu. Ini yakni karakter yang diciptakan oleh Sirius-sama dan disebut 'Nihongo'"
[ 二ホンゴ ]
"Dengan begitu, bahkan jikalau koki lain yang menemukan surat ini, informasinya tidak akan bocor, alasannya yakni hanya kami yang mempelajari 'Nihongo' "
"Haahh....berpikir sejauh itu di umur semuda dirinya, mastermu memang luar biasa"
Orang itu mempunyai banyak pengetahuan yang bahkan tidak bisa kami pahami, tentu saja beliau luar biasa. Aku sangat besar hati menjadi petugasnya.
"Hmm....sepertinya, takarannya berubah tergantung jenis daging yang dipakai. Karena hanya ada ayam yang tersisa, bumbu berjulukan kapulaga dan kunyit perlu diperbanyak...."
Ketika memperhatikan bumbu yang disimpan di dalam kotak, tatapan Dee-san berubah selayaknya koki. Aah....Dia sangat keren menyerupai biasa. Tempat ini sangat bagus, tapi apa yang paling kusuka yakni wajah koki tersayangku.
Karena itulah, Nokia-chan. Bahkan jikalau kamu melihatnya dengan tatapan polos, hubunganmu tidak akan menjadi lebih dari yang sekarang*.
[Kurasa Noel udah salah paham -_- ]
"Hmm....Aku mengerti. Alad, siapkan peralatan"
"Ya!"
Alad yakni adik ketigaku. Dia terinspirasi oleh Dee-san untuk menjadi seorang koki. Sekarang, beliau sudah menjadi murid terbaiknya yang mau berlatih siang dan malam. Alad dan Dee-san kemudian menuju ke dapur. Aku tetapkan menunggu mereka, sambil membaca surat yang kuterima.
“Apa yang bisa kamu buat dengan bumbu sebanyak itu? Bukankah rasanya nanti akan jadi tidak karuan?”
Ini yakni hal yang penting !! Nokia-chan tidak percaya dengan Sirius-sama! Sekarang bukan waktunya untuk membaca surat, saya harus menjelaskan betapa menakjubkannya Sirius-sama!!
"Nokia-chan! Sirius-sama mustahil seceroboh itu, mengerti ? Dia yakni orang yang luar biasa! Jadi, tidak diragukan lagi hasilnya niscaya akan sangat enak!"
"Berapa kali saya harus mendengar kehebatan Sirius-sama? Tapi kamu tahu....bukankah beliau lebih muda dariku?"
"Ya, memang. Dia kini berumur 11 tahun"
"....Kau serius?"
Itu sulit dipercaya alasannya yakni beliau tidak pernah bertemu dengannya. Tapi sudah kuduga, sulit sekali meyakinkannya. Jika begini, saya hanya harus bergantung pada masakan Dee-san. Selama menunggu, saya membaca surat.
Kuh....aromanya sangat menggiurkan . Aku hingga menelan ludah. Begitu juga dengan adik-adikku, mereka semua tertarik dengan aroma dan ingin melihat apa yang ada di dapur.
"....Sudah selesai"
"Semua orang, ini sudah selesai!"
Dan kemudian, hidanganya pun jadi.
Dee-san membawa panci besar berisi sup hijau, sementara Alad membawa panci yang dipenuhi butiran buah putih. Kenapa ada dua macam? Keduanya di taruh diatas meja. Setelah Dee-san memastikan kami semua sudah berkumpul, beliau mulai menjelaskan masakannya.
"Sepertinya kamu bisa memakannya sehabis menuangkan sup hijau ini diatas nasi putih. Hidangan dari percampuran itu disebut nasi kare"
"Harus dimakan bersamaan ya? Kesampingkan itu, bukankah benda putih ini sedikit lembap ?"
Ini agak lembab. Aku tidak pernah melihat kuliner menyerupai ini sebelumnya. Apa yang ada di pikiranku yakni apakah ini sangat enak atau tidak. Penampilan semua masakan Sirius-sama memang aneh, tapi pada balasannya terasa enak. Kali ini, niscaya akan sangat enak juga .
"Sebenarnya, nasi ini seharusnya lebih mengembang dan empuk. Mungkin kami salah menakar jumlah air dan besar apinya"
"Tapi, saya berani jamin dengan rasanya. Untuk membuat masakan menyerupai ini, Sirius-sama benar-benar luar biasa!"
Mata Alad yang sudah mencicipinya berbinar-binar. Huhuhu, benar kan! Akuilah kehebatannya! Inilah kekuatan bergotong-royong dari Sirius-sama !!
"Aku mengerti kalau mastermu itu luar biasa, tapi ayo segera makan. Aku sudah tidak tahan dengan aromanya!"
"Cepat sajikan!"
"Alad-nii, cepaaatt!"
"Wah! Aku akan segera bagikan, jadi sabarlah sebentar, sabar!!"
Tatapan semua orang menjadi ganas. Mereka seolah siap menyerbu Alad kapanpun. 'Ini buruk. Makanan Sirius-sama yakni sesuatu yang harus di tunggu dengan tenang dan dimakan dengan sungguh-sungguh. Aku yang dulu mungkin akan menyuruh Alad untuk bergegas, sama menyerupai mereka. Tapi, kini berbeda. Taruh piring dengan tenang....tenang....tenang....'
"Alad! Cepat bagikan untukku juga !!"
"Tunggulah sebentar, Aneki!!"
Sepertinya saya tidak bisa menahan insting liar di dalam diriku. Ketika saya hendak mendekati Alad, Dee-san menyentuh pundakku dan memberiku sebuah piring.
"Ini porsi Noel. Karena masakan ini tidak mengecewakan pedas, saya mengembangkan yang agak tidak pedas untukmu"
"Sayang...."
"Tidak problem jikalau kamu ingin makan banyak"
Aah, kamu memang yang terbaik menyerupai dugaanku ! Aku mencintaimu ! Aku bahagia menikahimu !!
"Tunggu, Onee-chan?! Tiba-tiba menatap satu sama lain menyerupai itu. Apa yang terjadi?!"
"Ups. Tidak, tidak....Kalau begitu, itadakimasu "
"Aah"
Ketika semua orang telah mendapatkan sendok, kami mulai menikmati hidangan nasi kare.
Mereka mengambil sesendok penuh nasi kare ke mulut, tak usang kemudian semuanya eksklusif minum air. Meskipun begitu, wajah mereka memperlihatkan rasa puas.
"Ini pedas!....Tapi enak!!"
"Rasanya pedas, tapi membuat ketagihan. Bisa saya minta satu piring lagi?"
"Maaf, meskipun karenya masih ada, nasinya hanya cukup 1 porsi untuk setiap orang. Bagaimana jikalau menggantinya dengan roti?"
"Ide bagus, Alad. Jika mencampurkan kari kedalam roti, resepnya akan menjadi Roti Kare"
"Ini sangat enak. Karena nasinya tidak cukup, bawakan saya roti !"
Aku selesai terakhir dari yang lain, tapi ini masihlah memuaskan. Dee-san benar, meski terasa pedas, ini gampang dimakan. Jika saya harus menyampaikan apa yang kupikirkan, bergotong-royong saya masih ingin makan sedikit lagi.
"Noel, kamu ingin makan bagianku juga? Apa yang kumiliki juga yakni milikmu, jadi jangan keberatan dan makanlah"
"Tapi bagaimana denganmu, sayang?"
"Kau sedang mengandung. Akan jelek jikalau kamu tidak mendapatkan nutrisi yang banyak, hanya ini yang bisa kulakukan untukmu"
Dee-san benar. Seorang ras hewan sepertiku umumnya perlu banyak makan ketika hamil.
Tampaknya ini yakni naluri untuk menghasilkan anak yang kuat, tapi saya tidak begitu mengerti rinciannya. Yang pasti, jumlah kuliner yang kumakan akhir-akhir ini sudah sangat meningkat.
Tak peduli seberapa banyak saya makan, tampaknya bayiku akan mencuri semuanya. Mungkin alasannya yakni itulah perutku sering keroncongan. Dee-san selalu masak kuliner bernutrisi untukku, bahkan tidak jarang beliau akan membagi porsinya menyerupai sekarang.
"Itu tidak benar, kamu sudah sering menolongku"
"Begitupun diriku. Berkatmu, saya bisa melaksanakan yang terbaik"
"Sayang...."
"Noel...."
"Onee-chan!"
Tidak, tidak. Aku jatuh cinta pada Dee-san lagi. Suara Nokia-chan membawa kesadaranku kembali ke dunia nyata. Sayang sekali, niscaya akan menyenangkan jikalau mimpiku ini berlangsung sedikit lebih lama.
"Gadd, bahan-bahan ini...."
"Yah, serahkan saja padaku. Akan kubawakan dalam jumlah besar di pembelianmu yang selanjutnya. Jadi, perbolehkan saya untuk memakannya lagi"
"Tentu saja"
Ini sudah memasuki tahap penjualan besar-besaran, kami pun mengkonfirmasi isi kontrak gres yang ditawarkan oleh Gadd-san. Hubungan bisnis diantara kami berada di tingkat dimana harga barang-barang yang dibeli Dee-san akan lebih rendah dari harga asli. Tapi kali ini suamiku dibentuk terkejut, penyebabnya adalah....harganya lebih murah dari yang diperkirakan.
"....Bukankah ini sangat rendah? Keuntungan yang kamu ambil terlalu kecil"
"Itu semua yakni undangan Danna. Dia berkata untuk memperlihatkan sebagian pendapatannya pada kalian"
Gadd-san menjelaskan. 20% hasil penjualan perusahaan mereka telah disisihkan untuk Sirius-sama, sebagai imbalan alasannya yakni memperoleh gosip mengenai kuliner baka dan mainan baru.
Sepertinya akad ini berlangsung selama satu tahun. Tapi, beliau berkata bahwa dari 20% itu, hanya 10% yang diambil orang yang bersangkutan. Sedangkan sisa 10%nya digunakan untuk mengurangi harga barang-barang yang kami beli. Melihat ukuran kotak kayu ini, Dee-san dan akupun menundukkan kepala sambil memikirkan seseorang yang sangat jauh dari kami.
"Yah, apa yang ingin kukatakan adalah, walaupun sudah membuka perjuangan sendiri selama setahun, kurasa kalian masih berada di masa-masa sulit. Jadi, bukankah anggun jikalau kalian mendapatkan proposal ini? Danna niscaya akan senang"
"Sirius-sama....Terima kasih banyak"
Menolong kami dari kawasan yang sangat jauh....aku sangat bersyukur. Kau terlalu baik untuk kami. Orang yang luar biasa.
"....Sirius-san benar-benar mengagumkan!"
"Ya kan ?! Nokia-chan balasannya mengerti "
"Itu....tunggu. Aku tidak mengerti alasannya yakni belum pernah bertemu dengannya"
Ya ampun, katakan saja secara jujur kalau beliau memang menakjubkan. Daripada galau perihal apa yang harus ditulis pada suratku nanti, bagaimana dengan konsultasi? Contohnya perihal gadis yang tak menyadari kehebatan Sirius-sama. Hmm....entah kenapa itu terasa salah.
Oh ya, berpikir mengenai surat, saya jadi teringat dengan surat yang telah beliau kirim. Rasa yummy dari kare sempat membuatku melupakan aneka macam hal. Hanya saja, ada yang lebih penting tertulis di surat ini.
"Sayangku, saya teringat sesuatu perihal Sirius-sama!"
"Benarkah?"
Aku kemudian menyerahkan sebuah surat pada Dee-san, yang sempat kubaca sekilas sambil menunggu selesainya masakan Kare.
Apa yang kami minta dari Sirius-sama, yakni saran nama untuk anak kami.
Begitu tahu kalau hamil, akupun mengirim surat padanya yang berisi undangan untuk memikirkan nama bayi kami. Meski di tolak dengan alasan 'Itu yakni hak orang tua', balasannya beliau mengalah sehabis kami memohon padanya berulang kali. Dan inilah surat jawaban darinya.
{Jika laki-laki, namanya yakni Dylan}
{Jika perempuan, namanya yakni Noir}
Kupikir keduanya anggun alasannya yakni mengandung nama kami.
Aku perlahan mengelus perutku sendiri. Dee-san juga menyentuhnya sambil berbicara lembut.
"Dylan atau Noir....ya? Nama yang bagus. Aku jadi ingin secepatnya melihat wajah bayi kita"
"Aku akan berjuang demi kelahirannya. Ayo lakukan yang terbaik mulai sekarang, sayang"
"Serahkan kepadaku"
Huhu....apa laki-laki yang akan terlahir? Atau mungkin perempuan?.
Yang manapun tidaklah masalah. Segeralah lahir, harta berharga kami.
Kemudian, bersama papa dan mama, kita akan melayani orang itu.
☆☆☆Selingan berakhir disini☆☆☆
>Catatan penulis : Memang singkat, tapi inilah kisah perihal Dee dan Noel.
Entah kenapa, ketika ingin menulis sesuatu yang terkesan santai, saya jadi menulis ini. Ada juga fenomena misterius, dimana saya bisa menulis lebih cepat jikalau menurut sudut pandang Noel (LoL).
>Catatan Penerjemah : Aku hampir melupakan ini. "Jika tokoh yg berperan sebagai narator dongeng yakni orang terbelakang (atau mungkin polos), maka cara menulisnya juga harus memakai kata2 yg remeh dan sudah biasa"....Mungkin itulah alasan si penulis bisa lebih cepat membuat sebuah chapter dari sudut pandang Noel....Hmmnm.
Ke Halaman utama World Teacher
Ke
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/
Diterjemahkan oleh
--Sudut pandangNoel--
Dua tahun telah berlalu sejak saya berpisah dengan Sirius-sama.
Apa yang mereka lakukan kini ya?
Mungkin saja sedang mengamuk di sekolah dan membuat semua para ningrat bertekuk lutut di hadapan mereka.
Emi-chan menyerupai biasanya akan terus mengikuti Sirius-sama, Reu-kun juga niscaya baik-baik saja dan masih sangat bersemangat.
Di surat sebelumnya, tertulis kalau Emi-chan telah menerima sobat yang juga seorang siswa disana.
Sepertinya mereka hidup dengan tenang di sekolah, saya merasa lega.
Sedangkan, kami....
"Onee-chan!!!"
Pintu mendadak terbuka, membuat diriku ditarik kembali ke dunia faktual oleh adikku yang pertama, Nokia-chan.
Ya ampun....aku sedang berperan menjadi istri intelektual dan elegan yang sedang mengkhawatirkan Sirius-sama di dalam kamarku sendiri pada sore hari. Tapi semua kesan itu hancur oleh Nokia.
"Apanya Istri yang intelektual dan elegan! Jangan jadi pemalas hanya alasannya yakni kamu punya bayi!"
"Eh . Tapi, Dee-san berkata bahwa saya harus sering beristirahat. Jadi, tidak problem kan "
Setiap kali saya memperlihatkan perut besarku ke Nokia-chan, beliau malaah menggelengkan kepala. Apa hah? Menjadi ibu hamil itu berat, jadi kamu tidak perlu mendengus terang-terangan menyerupai itu kan.
"Haahh....aku tidak bisa menghabiskan setiap waktuku mengurusi Onee-chan yang malas-malasan, apalagi ketika bayinya mau lahir"
"Jangan khawatir. Setelah bayinya lahir, saya akan bekerja keras. Merawat bayi sekaligus bekerja. Karena saya akan selalu mendukung Dee-san"
"Aku heran kenapa Dee-san ingin pada Onee-chan yang ceroboh ini"
Hmmm, bergotong-royong saya sadar kalau Nokia-chan tertarik pada Dee-san. Dia perlahan-lahan menjadi remaja, sudah sewajarnya kalau gadis ini mulai bergantung pada laki-laki yang paling dekat dengannya. Tapi meskipun beliau yakni adik kandungku, saya tidak akan pernah menyerahkan suamiku padanya.
"Ada apa, Onee-chan? Kenapa kamu tiba-tiba terlihat marah?"
"....Tidak apa-apa. Daripada itu, apa kamu membutuhkan sesuatu?"
"Ya, sebenarnya....Gadd-san gres saja tiba dan beliau mencari Onee-chan"
"Sungguh?! Kali ini orang itu tiba lebih lawal"
"Dia berkata sudah membawa hal-hal yang penting untuk semuanya. Dan ini surat dari master onee-chan, Sirius-sama...."
"Katakan itu dari tadi!!!"
“Ah! Akan jelek untuk badan jikalau onee-chan bergerak cepat menyerupai itu....Hei!!”
Nokia-chan berteriak di belakang, tapi saya mengabaikannya dan eksklusif keluar rumah. Walaupun beliau sering menyampaikan hal-hal yang tak berguna, saya suka ketika beliau bersikap lembut menyerupai ini.
Aku kemudian memperlambat langkah semoga tidak membebani bayiku. Suamiku, Dee-san sedang bicara dengan Gadd-san di dekat kereta kuda yang mempunyai simbol perusahaan Galgan.
"....Kau datang? Apa perutmu baik-baik saja?"
"Tenang saja, sayang. Walaupun kamu berkata jangan hingga menyakiti si bayi, tapi tidak baik juga jikalau saya tidak bergerak sedikit"
"Seperti kata Noel-chan. Kau hanya terlalu khawatir"
"Kau tidak akan pernah mengerti"
"Cih!! Ya, ya, seseorang sepertiku yang bahkan tidak mempunyai perempuan takkan pernah mengerti!"
Mereka seolah akan bertengkar kapan saja. Tapi jikalau dipikir-pikir, keduanya memang selalu menyerupai ini. Sangat gila kalau para laki-laki berkata mereka mempunyai hubungan yang bersahabat namun sering bertengkar.
"Dari pada bertengkar, suratnya! Suratnya! Surat dari Sirius-sama sudah tiba kan?!"
"Ya. Lihat, yang ini untuk Noel-chan"
Terdapat tiga lembar kertas dari dalam ketika kami membuka amplopnya. Satu yang berisi goresan pena rapih niscaya dari Sirius-sama, yang lingkaran dan imut dari Emi-chan, sedangkan yang agak berantakkan dan hurufnya berdempetan yakni milik Reu-kun.
Seperti biasa, masing-masing dari satu surat sangat menarik dan menggambarkan kepribadian masing-masing. Aku akan membacanya nanti.
"Dan, yang ini untuk Dee. Selain surat, kamu juga mendapatkan paket"
Gadd-san tidak hanya mengirim surat, tapi juga sebuah kotak kayu yang beliau ambil dari dalam kereta.
Mungkinkah....itu?!
"....Ahh, saya sedikit membaca suratnya tadi. Tampaknya beliau akan mengajarkan sebuah resep baru. Ini yakni materi untuk itu"
"Seperti yang dibutuhkan dari Sirius-sama! Resep menyerupai apa yang beliau buat kali ini ya "
"Aku juga ingin tahu. Dee, perbolehkan saya untuk ikut menikmatinya!"
"Baiklah. Bisa bantu saya membawa kotak itu kedalam?"
"Tidak masalah. Apa kamu butuh waktu menyiapkan bahannya? Selain itu, boleh saya masuk dari depan?"
"Ya. Silakan"
Gadd-san membawa kotak kayu dan memasuki restoran yang kami buka satu tahun lalu.
{RUMAH MAKAN ERINA}*
[Erina Shokudou]
Nama ini merujuk pada orang yang sangat berarti bagiku dan Dee-san. Toko berharga kami berhasil terwujud berkat proteksi dana dari Sirius-sama.
Sekarang memang belum ada satu pun pelanggan alasannya yakni butuh waktu untuk menyiapkan materi makanan. Tapi ketika buka, kawasan ini akan dipenuhi orang-orang alasannya yakni sudah menjadi agak populer. Salah satu alasannya yakni bahkan para ningrat dari kota sebelah tiba demi menikmati masakan Dee-san.
Sangat sulit untuk mencapai titik ini. Tapi sekarang, kami sanggup hidup dengan baik. Sama menyerupai Sirius-sama.
Kotak kayu itu diletakkan diatas meja makan. Anggota keluarga kami pun berkumpul bersamaan dengan Gadd-san yang mulai membukanya. Keempat adik laki-laki dan perempuanku, yang juga bekerja di restoran, dipenuhi rasa ingin tahu menunggu kotak untuk dibuka.
"....Baiklah, sudah terbuka. Dee, kamu bisa memeriksanya sekarang"
"Ya"
Dee-san mengambil sebuah surat yang didalamnya tertulis daftar barang.
Isinya adalah....sesuatu menyerupai bubuk hijau di dalam toples. Tidak hanya itu, ada bubuk merah halus, buah kecil panjang berwarna putih....dan lain-lain. Ini semua tidak terlihat menyerupai bisa dimakan.
"Dee-san. Bahan apa ini?"
Ketika Nokia-chan bertanya, adik-adikku yang lain mengangkat toples itu alasannya yakni penasaran. Dee-san meletakkan suratnya dan mengambil satu buah putih.
"Ini disebut beras. Berdasarkan klarifikasi Sirius-sama, ketika dimasak, ini akan menjadi kuliner yang bisa menggantikan roti"
"Menggantikan Roti....bukankah itu bagus? Lalu, bubuk hijau dan kuning ini?"
"Sepertinya merupakan rempah-rempah untuk dicampurkan dengan beras. Karena takarannya sudah tertulis, saya heran kenapa dari awal tidak dicampurkan saja semuanya?"
"Hee, menggabungkan semuanya ya....Ohh!! Apa ini?!"
Di dekat kami, Gadd-san juga sedang membaca surat Sirius-sama. Tapi apa yang dilihatnya hingga beliau sekaget itu?
"Huruf gila apa ini? Kau bisa membacanya?"
"Tentu. Ini yakni karakter yang diciptakan oleh Sirius-sama dan disebut 'Nihongo'"
[ 二ホンゴ ]
"Dengan begitu, bahkan jikalau koki lain yang menemukan surat ini, informasinya tidak akan bocor, alasannya yakni hanya kami yang mempelajari 'Nihongo' "
"Haahh....berpikir sejauh itu di umur semuda dirinya, mastermu memang luar biasa"
Orang itu mempunyai banyak pengetahuan yang bahkan tidak bisa kami pahami, tentu saja beliau luar biasa. Aku sangat besar hati menjadi petugasnya.
"Hmm....sepertinya, takarannya berubah tergantung jenis daging yang dipakai. Karena hanya ada ayam yang tersisa, bumbu berjulukan kapulaga dan kunyit perlu diperbanyak...."
Ketika memperhatikan bumbu yang disimpan di dalam kotak, tatapan Dee-san berubah selayaknya koki. Aah....Dia sangat keren menyerupai biasa. Tempat ini sangat bagus, tapi apa yang paling kusuka yakni wajah koki tersayangku.
Karena itulah, Nokia-chan. Bahkan jikalau kamu melihatnya dengan tatapan polos, hubunganmu tidak akan menjadi lebih dari yang sekarang*.
[Kurasa Noel udah salah paham -_- ]
"Hmm....Aku mengerti. Alad, siapkan peralatan"
"Ya!"
Alad yakni adik ketigaku. Dia terinspirasi oleh Dee-san untuk menjadi seorang koki. Sekarang, beliau sudah menjadi murid terbaiknya yang mau berlatih siang dan malam. Alad dan Dee-san kemudian menuju ke dapur. Aku tetapkan menunggu mereka, sambil membaca surat yang kuterima.
“Apa yang bisa kamu buat dengan bumbu sebanyak itu? Bukankah rasanya nanti akan jadi tidak karuan?”
Ini yakni hal yang penting !! Nokia-chan tidak percaya dengan Sirius-sama! Sekarang bukan waktunya untuk membaca surat, saya harus menjelaskan betapa menakjubkannya Sirius-sama!!
"Nokia-chan! Sirius-sama mustahil seceroboh itu, mengerti ? Dia yakni orang yang luar biasa! Jadi, tidak diragukan lagi hasilnya niscaya akan sangat enak!"
"Berapa kali saya harus mendengar kehebatan Sirius-sama? Tapi kamu tahu....bukankah beliau lebih muda dariku?"
"Ya, memang. Dia kini berumur 11 tahun"
"....Kau serius?"
Itu sulit dipercaya alasannya yakni beliau tidak pernah bertemu dengannya. Tapi sudah kuduga, sulit sekali meyakinkannya. Jika begini, saya hanya harus bergantung pada masakan Dee-san. Selama menunggu, saya membaca surat.
Setelah beberapa lama, saya mencium sesuatu yang harum dari dapur.
Kuh....aromanya sangat menggiurkan . Aku hingga menelan ludah. Begitu juga dengan adik-adikku, mereka semua tertarik dengan aroma dan ingin melihat apa yang ada di dapur.
"....Sudah selesai"
"Semua orang, ini sudah selesai!"
Dan kemudian, hidanganya pun jadi.
Dee-san membawa panci besar berisi sup hijau, sementara Alad membawa panci yang dipenuhi butiran buah putih. Kenapa ada dua macam? Keduanya di taruh diatas meja. Setelah Dee-san memastikan kami semua sudah berkumpul, beliau mulai menjelaskan masakannya.
"Sepertinya kamu bisa memakannya sehabis menuangkan sup hijau ini diatas nasi putih. Hidangan dari percampuran itu disebut nasi kare"
"Harus dimakan bersamaan ya? Kesampingkan itu, bukankah benda putih ini sedikit lembap ?"
Ini agak lembab. Aku tidak pernah melihat kuliner menyerupai ini sebelumnya. Apa yang ada di pikiranku yakni apakah ini sangat enak atau tidak. Penampilan semua masakan Sirius-sama memang aneh, tapi pada balasannya terasa enak. Kali ini, niscaya akan sangat enak juga .
"Sebenarnya, nasi ini seharusnya lebih mengembang dan empuk. Mungkin kami salah menakar jumlah air dan besar apinya"
"Tapi, saya berani jamin dengan rasanya. Untuk membuat masakan menyerupai ini, Sirius-sama benar-benar luar biasa!"
Mata Alad yang sudah mencicipinya berbinar-binar. Huhuhu, benar kan! Akuilah kehebatannya! Inilah kekuatan bergotong-royong dari Sirius-sama !!
"Aku mengerti kalau mastermu itu luar biasa, tapi ayo segera makan. Aku sudah tidak tahan dengan aromanya!"
"Cepat sajikan!"
"Alad-nii, cepaaatt!"
"Wah! Aku akan segera bagikan, jadi sabarlah sebentar, sabar!!"
Tatapan semua orang menjadi ganas. Mereka seolah siap menyerbu Alad kapanpun. 'Ini buruk. Makanan Sirius-sama yakni sesuatu yang harus di tunggu dengan tenang dan dimakan dengan sungguh-sungguh. Aku yang dulu mungkin akan menyuruh Alad untuk bergegas, sama menyerupai mereka. Tapi, kini berbeda. Taruh piring dengan tenang....tenang....tenang....'
"Alad! Cepat bagikan untukku juga !!"
"Tunggulah sebentar, Aneki!!"
Sepertinya saya tidak bisa menahan insting liar di dalam diriku. Ketika saya hendak mendekati Alad, Dee-san menyentuh pundakku dan memberiku sebuah piring.
"Ini porsi Noel. Karena masakan ini tidak mengecewakan pedas, saya mengembangkan yang agak tidak pedas untukmu"
"Sayang...."
"Tidak problem jikalau kamu ingin makan banyak"
Aah, kamu memang yang terbaik menyerupai dugaanku ! Aku mencintaimu ! Aku bahagia menikahimu !!
"Tunggu, Onee-chan?! Tiba-tiba menatap satu sama lain menyerupai itu. Apa yang terjadi?!"
"Ups. Tidak, tidak....Kalau begitu, itadakimasu "
"Aah"
Ketika semua orang telah mendapatkan sendok, kami mulai menikmati hidangan nasi kare.
Mereka mengambil sesendok penuh nasi kare ke mulut, tak usang kemudian semuanya eksklusif minum air. Meskipun begitu, wajah mereka memperlihatkan rasa puas.
"Ini pedas!....Tapi enak!!"
"Rasanya pedas, tapi membuat ketagihan. Bisa saya minta satu piring lagi?"
"Maaf, meskipun karenya masih ada, nasinya hanya cukup 1 porsi untuk setiap orang. Bagaimana jikalau menggantinya dengan roti?"
"Ide bagus, Alad. Jika mencampurkan kari kedalam roti, resepnya akan menjadi Roti Kare"
"Ini sangat enak. Karena nasinya tidak cukup, bawakan saya roti !"
Aku selesai terakhir dari yang lain, tapi ini masihlah memuaskan. Dee-san benar, meski terasa pedas, ini gampang dimakan. Jika saya harus menyampaikan apa yang kupikirkan, bergotong-royong saya masih ingin makan sedikit lagi.
"Noel, kamu ingin makan bagianku juga? Apa yang kumiliki juga yakni milikmu, jadi jangan keberatan dan makanlah"
"Tapi bagaimana denganmu, sayang?"
"Kau sedang mengandung. Akan jelek jikalau kamu tidak mendapatkan nutrisi yang banyak, hanya ini yang bisa kulakukan untukmu"
Dee-san benar. Seorang ras hewan sepertiku umumnya perlu banyak makan ketika hamil.
Tampaknya ini yakni naluri untuk menghasilkan anak yang kuat, tapi saya tidak begitu mengerti rinciannya. Yang pasti, jumlah kuliner yang kumakan akhir-akhir ini sudah sangat meningkat.
Tak peduli seberapa banyak saya makan, tampaknya bayiku akan mencuri semuanya. Mungkin alasannya yakni itulah perutku sering keroncongan. Dee-san selalu masak kuliner bernutrisi untukku, bahkan tidak jarang beliau akan membagi porsinya menyerupai sekarang.
"Itu tidak benar, kamu sudah sering menolongku"
"Begitupun diriku. Berkatmu, saya bisa melaksanakan yang terbaik"
"Sayang...."
"Noel...."
"Onee-chan!"
Tidak, tidak. Aku jatuh cinta pada Dee-san lagi. Suara Nokia-chan membawa kesadaranku kembali ke dunia nyata. Sayang sekali, niscaya akan menyenangkan jikalau mimpiku ini berlangsung sedikit lebih lama.
"Gadd, bahan-bahan ini...."
"Yah, serahkan saja padaku. Akan kubawakan dalam jumlah besar di pembelianmu yang selanjutnya. Jadi, perbolehkan saya untuk memakannya lagi"
"Tentu saja"
Ini sudah memasuki tahap penjualan besar-besaran, kami pun mengkonfirmasi isi kontrak gres yang ditawarkan oleh Gadd-san. Hubungan bisnis diantara kami berada di tingkat dimana harga barang-barang yang dibeli Dee-san akan lebih rendah dari harga asli. Tapi kali ini suamiku dibentuk terkejut, penyebabnya adalah....harganya lebih murah dari yang diperkirakan.
"....Bukankah ini sangat rendah? Keuntungan yang kamu ambil terlalu kecil"
"Itu semua yakni undangan Danna. Dia berkata untuk memperlihatkan sebagian pendapatannya pada kalian"
Gadd-san menjelaskan. 20% hasil penjualan perusahaan mereka telah disisihkan untuk Sirius-sama, sebagai imbalan alasannya yakni memperoleh gosip mengenai kuliner baka dan mainan baru.
Sepertinya akad ini berlangsung selama satu tahun. Tapi, beliau berkata bahwa dari 20% itu, hanya 10% yang diambil orang yang bersangkutan. Sedangkan sisa 10%nya digunakan untuk mengurangi harga barang-barang yang kami beli. Melihat ukuran kotak kayu ini, Dee-san dan akupun menundukkan kepala sambil memikirkan seseorang yang sangat jauh dari kami.
"Yah, apa yang ingin kukatakan adalah, walaupun sudah membuka perjuangan sendiri selama setahun, kurasa kalian masih berada di masa-masa sulit. Jadi, bukankah anggun jikalau kalian mendapatkan proposal ini? Danna niscaya akan senang"
"Sirius-sama....Terima kasih banyak"
Menolong kami dari kawasan yang sangat jauh....aku sangat bersyukur. Kau terlalu baik untuk kami. Orang yang luar biasa.
"....Sirius-san benar-benar mengagumkan!"
"Ya kan ?! Nokia-chan balasannya mengerti "
"Itu....tunggu. Aku tidak mengerti alasannya yakni belum pernah bertemu dengannya"
Ya ampun, katakan saja secara jujur kalau beliau memang menakjubkan. Daripada galau perihal apa yang harus ditulis pada suratku nanti, bagaimana dengan konsultasi? Contohnya perihal gadis yang tak menyadari kehebatan Sirius-sama. Hmm....entah kenapa itu terasa salah.
Oh ya, berpikir mengenai surat, saya jadi teringat dengan surat yang telah beliau kirim. Rasa yummy dari kare sempat membuatku melupakan aneka macam hal. Hanya saja, ada yang lebih penting tertulis di surat ini.
"Sayangku, saya teringat sesuatu perihal Sirius-sama!"
"Benarkah?"
Aku kemudian menyerahkan sebuah surat pada Dee-san, yang sempat kubaca sekilas sambil menunggu selesainya masakan Kare.
Apa yang kami minta dari Sirius-sama, yakni saran nama untuk anak kami.
Begitu tahu kalau hamil, akupun mengirim surat padanya yang berisi undangan untuk memikirkan nama bayi kami. Meski di tolak dengan alasan 'Itu yakni hak orang tua', balasannya beliau mengalah sehabis kami memohon padanya berulang kali. Dan inilah surat jawaban darinya.
{Jika laki-laki, namanya yakni Dylan}
{Jika perempuan, namanya yakni Noir}
Kupikir keduanya anggun alasannya yakni mengandung nama kami.
Aku perlahan mengelus perutku sendiri. Dee-san juga menyentuhnya sambil berbicara lembut.
"Dylan atau Noir....ya? Nama yang bagus. Aku jadi ingin secepatnya melihat wajah bayi kita"
"Aku akan berjuang demi kelahirannya. Ayo lakukan yang terbaik mulai sekarang, sayang"
"Serahkan kepadaku"
Huhu....apa laki-laki yang akan terlahir? Atau mungkin perempuan?.
Yang manapun tidaklah masalah. Segeralah lahir, harta berharga kami.
Kemudian, bersama papa dan mama, kita akan melayani orang itu.
☆☆☆Selingan berakhir disini☆☆☆
>Catatan penulis : Memang singkat, tapi inilah kisah perihal Dee dan Noel.
Entah kenapa, ketika ingin menulis sesuatu yang terkesan santai, saya jadi menulis ini. Ada juga fenomena misterius, dimana saya bisa menulis lebih cepat jikalau menurut sudut pandang Noel (LoL).
>Catatan Penerjemah : Aku hampir melupakan ini. "Jika tokoh yg berperan sebagai narator dongeng yakni orang terbelakang (atau mungkin polos), maka cara menulisnya juga harus memakai kata2 yg remeh dan sudah biasa"....Mungkin itulah alasan si penulis bisa lebih cepat membuat sebuah chapter dari sudut pandang Noel....Hmmnm.
Ke Halaman utama World Teacher
Ke
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/