Buat Sebuah Jurnal Pribadi
Dalam melanjutkan pencarian akan pengetahuan dan pemahaman, ada disiplin utama lainnya yang akan membantu kita untuk menangkap informasi disekitar, sehingga masa depan akan jadi lebih baik, yaitu menciptakan sebuah jurnal pribadi.
Sebuah jurnal, ialah kawasan mencatat semua hasil pengamatan dan inovasi kita mengenai kehidupan. Itu ialah goresan pena tangan dan disusun dengan kata-kata kita sendiri, yang menangkap banyak sekali pengalaman, ide, hasrat, dan kesimpulan kita, mengenai orang-orang dan peristiwa yang telah menyentuh kehidupan kita.
Sebuah jurnal memperlihatkan kita dua manfaat yang luar biasa. Pertama, mengijinkan kita untuk menangkap semua aspek dari ketika ini, untuk di review nantinya.
Berbagai peristiwa yang telah mengambil kawasan dalam kehidupan kita (pengalaman yang kita alami dan ambil pelajaran darinya) seharusnya bukan cuma "terjadi;" tapi juga harus dicatat, sehingga pelajaran yang diberikannya bisa jadi investasi untuk masa-masa yang akan datang.
Masa lalu, ketika di dokumentasikan dengan benar, ialah salah satu panduan terbaik untuk mengambil keputusan yang baik ketika ini, yang akan mengarah pada hari esok yang lebih baik.
Meski memang benar bahwa setiap peristiwa itu direkam dalam otak, tapi kita tidak selalu bisa mengakses detil-detil dari peristiwa tersebut, sesuai keinginan. Seringkali, detil-detilnya bisa menjadi kabur atau berkurang seiring waktu.
Kita mungkin masih ingat hasilnya, tapi mungkin telah lupa urutan kejadiannya, atau keputusan yang telah kita buat. Tanpa informasi yang akurat untuk memperkuat ingatan masa lalu, kita beresiko untuk mengulangi banyak sekali kesalahan yang sama berulang-ulang.
Tanpa sebuah catatan mengenai peristiwa khusus tersebut (emosi dan pengalaman yang menjad tonggak sejarah) akan tertiup oleh angin kelalaian kita sendiri, jauh ke sudut pikiran dimana nilai mereka akan hilang untuk selamanya.
Emosi dari peristiwa khusus tersebut, kalau tidak dicatat dalam sebuah jurnal, akan segera memudar. Kita mungkin masih bisa mengingat kejadiannya, tapi kita akan kehilangan emosinya.
Manfaat kedua dari menciptakan jurnal ialah bahwa, tindakan dari menulis perihal kehidupan kita, akan membantu kita untuk lebih objektif mengenai aksi-aski kita. Sebab menulis cenderung memperlambat aliran informasi.
Saat kita berhenti sejenak untuk mengingat peristiwa yang ingin kita rekam pada kertas, kita jadi punya waktu untuk merenungkan dan menganalisa pengalaman tersebut.
Kita mulai bisa melihat dengan lebih jernih sumber-sumber informasi kita, fakta-fakta yang kita jadikan dasar pengambilan keputusan, dan agresi yang kita ambil dalam merespon kepercayaan kita.
Dengan kata lain, dalam proses perekaman kehidupan kita diatas kertas, bukan cuma peristiwa tersebut, tapi juga filosofi kita yang akan berada dalam pengamatan intensif. Dan pengamatan intensif inilah yang menciptakan kita bisa memperbaiki filosofi kita, yang benar-benar bisa mengubah hidup kita.
Disiplin dari menciptakan jurnal juga membuatkan kemampuan berkomunikasi secara lebih efektif. Semakin sering kita berlatih merekam peristiwa dan emosi dengan kata-kata, semakin bisa kita mengkomunikasikan dengan terang bukan cuma ide-ide, tapi juga nilai-nilai yang ada di dalam diri kita.
Adalah sebuah fakta yang menarik bahwa ketika President Kennedy dibunuh, jurnal langsung dari para pemimpin yang paling kuat di Amerika, merekam peristiwa dari hari yang menyedihkan tersebut.
Saat Air Force One meluncur ke angkasa dari Dallas ke Washington, membawa badan president yang terbunuh, banyak yang terduduk dalam hening, merekam dalam jurnal mereka, ingatan terang mereka mengenai peristiwa tersebut.
Itu ialah salah satu peristiwa langka, ketika sejarah direkam ketika itu terjadi, bukan cuma spekulasi dari para hebat sejarah yang berada di kurun yang jauh. Gabungan dari goresan pena tersebut kemudian dipakai sebagai basis dari William Manchester’s The Death of A President, salah satu dokumen sejarah terbesar yang pernah ditulis.
Orang-orang sukses umumnya membiasakan diri untuk menulis dan mereview jurnal langsung mereka. Itu sudah menjadi belahan dari diri mereka. Mereka tampaknya punya insting bawaan, yang menyampaikan pada mereka bahwa kehidupan yang berharga untuk dijalani itu, ialah kehidupan yang layak untuk di dokumentasikan.
Bahkan, proses dari menyengajakan dan mempertahankan kebiasaan menulis dalam jurnal itu, mungkin yang menjadi alasan utama kenapa mereka bisa mencapai level prestasi yang berada diatas rata-rata.
Ini ialah sebuah disiplin kecil yang mengarah pada pencapaian besar. Saat orang rata-rata memperlihatkan perhatian dan kepeduliannya terhadap hal-hal penting, perkembangan mereka untuk menjadi orang hebat hanya tinggal menunggu waktu.
Berbagai disiplin dan kesalahan kecil dalam penilaian, yang tadinya cenderung untuk mengakumulasi laba kita, kini menjadi kerugian kita.
Baik kesuksesan maupun kegagalan, terjadi dalam suatu event yang berdampak besar. Keduanya ialah hasil akumulasi dari banyak sekali keputusan yang tampaknya kecil dan tidak penting, yang meningkat seiring waktu seumur hidup, menghadiahi seseorang dengan ganjarannya yang setimpal.
Manggunakan atau mengabaikan jurnal itu memang tidaklah penting untuk mencapai kesuksesan, namun memanfaatkan jurnal itu ialah sebuah potongan penting dari teka-teki kehidupan yang disebut filosofi. Dengan mengabaikan jurnal, maka teka-teki tidak akan pernah terjawab dengan lengkap.
Sumber https://wownita.blogspot.com/