Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Menentukan Insulasi Sangkar Ayam

Atap sangkar memegang peranan vital dalam menyalurkan panas dari sinar matahari, di samping fungsi utamanya sebagai sarana peneduh dari panas dan hujan. (Sumber: Istimewa)

Suhu lingkungan yang relatif tinggi terutama di dataran rendah dan saat memasuki demam isu kemarau rupanya masih menjadi hambatan dalam perjuangan beternak ayam broiler komersil maupun ayam bibit (breeder) di Indonesia. Suhu di tempat tropis berkisar antara 22-39°C dengan rata-rata suhu tahunan 26,5°C.

Permasalahan tersebut terperinci merugikan produksi dan perlu diatasi, yaitu dengan menekan suhu panas terutama pada tipe sangkar terbuka (open house). Salah satu caranya ialah dengan menambah beberapa peralatan dalam kandang. Peralatan sangkar yang perlu dilengkapi antara lain, insulasi atap kandang, kipas angin (blower fan), hujan buatan (roof springklers), sampai kipas kabut (fogger fan).

Insulasi atap (roof insulation) merupakan setiap materi yang sanggup mengurangi kecepatan perpindahan panas dari satu area ke area lain. Semua materi bangunan mempunyai nilai insulasi (insulantion value/R. value/thermal resistance). Saat ini, semua konstruksi bangunan sangkar ayam dibentuk dari materi yang mempunyai nilai insulasi. Kandang closed house harus mempunyai insulasi, setidaknya untuk kepingan atap. Hadirnya insulasi di kepingan atap menunjukkan kenyamanan bagi ayam terutama di demam isu kemarau. Insulator sanggup menurunkan suhu panas ekstrim dalam kandang, lantaran ayam membutuhkan pemberian dalam menetralisir suhu tubuhnya.

Bahan baku yang mempunyai kantong udara di dalamnya mempunyai nilai insulasi yang lebih baik, sebagai pola kayu mempunyai nilai insulasi lebih baik dibandingkan dengan materi dari beton. Standar nilai insulasi untuk iklim panas minimum enam (6), namun nilai ideal untuk atap dan pendingin yaitu empat (4), sedangkan nilai insulasi ideal untuk dinding yakni dua (2). Berikut nilai insulasi (R. value) dari banyak sekali materi bangunan.

Nilai Insulasi Berbagai Bahan Bangunan Kandang Ayam
Komponen Insulasi
Ketebalan (cm)
Tingkat Ketahanan
(Resistance Rating)
Insulasi tiap ketebalan 2,5 cm
Blangket bat
2,5
3,70
Balsam wool
2,5
4,00
Serat sellulosa
2,5
4,15
Expanded polystyrene, molded (bread board)
2,5
3,50
Expanded polystyrene, extruded (styrofoam)
2,5
5,00
Urethane foam
2,5
6,60
Fiberglass (glass wool)
2,5
3,70
Palco wool (redwood fiber)
2,5
3,84
Rock wool (machine blown)
2,5
3,33
Foam glass
2,5
2,50
Glass fiber blanket
2,5
3,33
Mineral wool
2,5
2,37
Insulation board
2,5
2,37
Vermiculate (expanded)
2,5
2,05
Wood fiber
2,5
3,33
Sawdust or Saving
2,5
2,22
Straw
2,5
1,75
Bahan baku
(ketebalan sebagai indikasinya)

Ruang udara, horizontal
1,8+
2,33
Ruang udara, vertikal
1,8+
0,91
Asbes semen
0,3
0,03
Beton
20,3
0,61
Beton blok
20,3
1,11
Papan keras
0,6
0,18
Polywood
0,6
0,32
Polywood
1,2
0,63
Permukaan, dalam
-
0,61
Permukaan, luar
-
0,17
Siding, drop
1,9
0,94
Sheating
1,9
0,92
Methal siding
-
0,09
Glass, tunggal

0,61
Shingles, asbeton

0,18
Shingles, wool

0,78
Roofing (roll, 5,5 lb)
0,15
Vapor barrier

0,15
Sumber: North & Bell, 1990.

Sementara, untuk cara memilih nilai insulasi pada dinding dan atap sangkar menurut tabel di atas, sebagai berikut.

Menentukan Nilai Insulasi Kandang Ayam

Uraian Insulasi
Nilai Insulasi
Permukaan luar
0,17
Methal siding (atap dari logam)
0,09
Ruang udara, vertikal
0,91
Fiberglass, tebal 5 cm
7,40
Polywood, tebal 0,6 cm
0,32
Permukaan dalam
0,61
Total nilai insulasi dinding
9,50

Adapun beberapa fungsi penting insulasi untuk tempat beriklim panas. Pertama, mengurangi tingkat kehilangan panas (the rate of heat loss). Kedua, mengurangi tingkat pemanasan eksklusif ke sangkar selama demam isu kemarau. Ketiga, mengurangi tingkat penambahan panas pada demam isu kemarau. Keempat, mengurangi pengumpulan kelembaban di dinding dan permukaan pendingin, lantaran dinding dan permukaan pendingin tersebut relatif hangat.

Itulah sekilas mengenai pentingnya memperhitungkan tugas insulasi dalam awal pembangunan sangkar ayam, biar tidak menjadi duduk kasus berkelanjutan yang merugikan. (SA)
Sumber http://infovet.blogspot.com/