Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review: Lagi-Lagi Ateng (2019)


Info Film

Genre : Drama, Komedi
Durasi : 108 Menit
Sensor Usia : Semua Umur
Produser : Manoj Kumar Samtani
Sutradara : Monty Tiwa
Penulis : Monty Tiwa, Anup D Mirchandani
Pemeran : Augie Fantinus, Soleh Solihun, Julie Estelle, Surya Saputra, Unique Priscilla
Tanggal Edar : Kamis, 10 Januari 2019
Warna : Warna



Trailer




Sinopsis

Film "Lagi-Lagi Ateng" menceritakan wacana kehidupan dua anak kembar yang semenjak usang terpisah, yakni Ateng (diperankan oleh Augie Fantinus) dan Agung (diperankan oleh Augie Fantinus). Suatu ketika, Ateng bersama sahabatnya, Iskak (diperankan oleh Soleh Solihun) untuk pertama kalinya pergi ke Jakarta.

Tanpa disangka, Ateng ternyata bertemu dengan Agung yang mempunyai paras dan bentuk badan sama dengan dirinya. Iskak dan ajun eksklusif Agung, Cemplon (diperankan oleh Julie Estelle) pun merasa terkejut. Dari pertemuan keduanya, terungkaplah fakta bahwa mereka yaitu saudara kembar yang terpisahkan.

Dari pertemuan itu, Ateng dan Agung kesannya menyadari bahwa kedua orangtua mereka bahwasanya masih lengkap walaupun telah usang bercerai. Alhasil, muncullah ide keduanya untuk saling bertukar kawasan guna menemui orangtua yang belum pernah mereka temui. Ide ini sekaligus untuk mempersatukan kembali keluarga mereka.



Kelebihan

Film "Lagi-Lagi Ateng" ini menyajikan sesuatu yang unik dengan genre drama komedinya. Dimana, film ini menghadirkan dua sosok Ateng dan Agung, yang merupakan kembar. Adanya film drama komedi kembar ini terbilang jarang sekali digarap oleh para sineas Indonesia.

Sebagai sebuah film komedi, film "Lagi-Lagi Ateng" ini menghadirkan lawakan yang tidak biasa. Dimana, lawakan yang dihadirkan jauh dari unsur-unsur yang berbau vulgar. Jadi, film ini sangat ramah bagi anak-anak. Tak hanya itu, film ini juga syarat akan nilai moral wacana keluarga.

Hal unik lainnya yaitu adanya paduan yang pas antara komedi dan drama keluarga di dalamnya. Sepanjang film ini, anda tidak hanya disajikan tontonan yang hanya memicu tawa saja tapi anda juga bisa menemukan pesan positif yang menginspirasi di dalamnya.

Tontonan dalam film ini lebih menarik lagi dengan teknis film yang apik. Teknik pengambilan gambar dan santunan dampak CGI di dalamnya, bisa memperlihatkan tontonan yang memanjakan mata penonton. Hal ini terlihat dari visual sepanjang film, yang terlihat halus dan tanpa cela.

Akting para pemain dalam film ini cukup apik. Setiap pemain sangat totalitas dalam perannya. Alhasil, situasi, alur cerita, dan penokohan masing-masing huruf tergambarkan dengan sangat baik. Peran Augie Fantinus dalam film ini, patut diacungi jempol. Dia bisa sanggup memerankan empat huruf sekaligus dalam film ini. Tak hanya itu, Soleh Solihun juga berhasil membawakan huruf orang Jawa dengan sifat yang konyol dan centil sekaligus, meskipun logat Sundanya sangat sulit untuk dihilangkan.



Kelemahan

Walaupun pengemasan film ini sangat baik, namun dongeng yang disajikan bahwasanya terbilang biasa. Cerita wacana anak kembar yang telah usang terpisah dan gres bertemu dikala dewasa. Cerita menyerupai ini tidak jarang juga disesuaikan oleh film-film drama. Namun untuk film drama komedi, hal ini terbilang masih baru.

Meskipun film ini sangat lucu dan memantik tawa para penonton, namun ada sebagian kecil obrolan yang bisa dibilang gagal humoris. Maksudnya dialog-dialog tersebut gagal menciptakan orang ketawa.

Adanya pengulangan elemen melodrama dalam film ini terkesan seakan membosankan. Kuantitas melodrama yang agak terlalu banyak, menciptakan film ini sedikit membosankan. Hal ini terlihat di beberapa titik menjelang akhir, yang tidak lagi bisa memancing haru. Sebab adegan-adegan melodrama sebelumnya, telah menyajikan kualitas yang baik. Tidak peduli seberapa berkualitas, dikala suatu hal diulang terus-menerus, cepat atau lambat pasti kekuatannya akan melemah. Hal inilah yang terjadi pada beberapa elemen melodrama dalam film ini.



Rating

Cerita: 7,5 | Penokohan: 8,5 | Visual: 8,5 | Sound Effect: 8 | Penyutradaraan: 8 | Nilai Akhir: 8,1/10



Rekomendasi

Film "Lagi-Lagi Ateng" ini sangatlah cocok ditonton bagi semua elemen masyarakat. Tidak hanya memancing tawa penonton, film ini juga menyajikan pesan moral di dalamnya.

Unsur komedi dalam film ini sangatlah jauh dari kesan vulgar. Sehingga film ini bisa pula dinikmati oleh penonton yang masih anak-anak. Jadi, anda bisa menikmati film ini bersama keluarga, sebagai acuan hiburan di simpulan pekan.

Sumber https://pancaronafilm.blogspot.com/