Bagaimana Cara Menanam Padi Yang Baik Dan Benar Di Sawah Tanpa Penyakit Hama
Bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar di sawah tanpa penyakit hama - Hal ini bukanlah hal yang aneh lagi untuk para petani di Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris tentunya perlu banyak berguru mengenai cara menanam padi yang benar. Sehingga hasil panen padi menjadi baik dan melimpah, bebas dari hama penyakit.
Untuk mendapat hasil panen padi yang berkualitas, harus mengetahui metode budidaya tumbuhan padi yang baik dan benar sebagaimana teknik yang dilakukan pada budidaya dan perawatan tumbuhan mangga madu, atau teknik budidaya tumbuhan jagung bagus yang baik dan benar. Kesungguhan dalam melaksanakan budidaya harus dimiliki oleh para petani. Metode yang harus dilakukan sebelum meakukan proses menanam padi, perlu melaksanakan 3 tahapan berikut ini :
- Pengolahan tanah untuk menanam padi Pengolahan tanah menjadi hal pertama yang harus dilakukan petani padi. Lahan yang akan ditanami harus dibersihkan dari semua gulma, lalu dilakukan penggemburan tanah dengan memperlihatkan anutan air pada lahan. Saat tanah telah gembur maka lahan digenangi air 5-10cm di atas tanah dan dibiarkan selama 2 minggu. Hal ini bertujuan biar racun pada tanah netral dan tanah jadi berlumpur.
- Pemilihan bibit padi berkualitas Untuk mengetahui kualitas benih padi berkualitas maka sanggup diketahui dari cara berikut:
- Penyemaian benih pada lahan Penyemaian benih padi sanggup mempersiapkan lahan semaian benih padi yang berair dan seluas 500m2 untuk ukuran sawah yang hendak ditanami seluas 1 hektar. Taburkan pupuk urea dan TSP dengan perbandingan masing-masing 10 gram setiap 1 meter persegi lahan semaian. Tahap risikonya dengan membuatkan benih yang telah berkecambah secara merata pada lahan semaian.
A. Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dalam air selama 2 jam
B. Kemudian letakkan benih tersebut pada kain basah, perhatikan benih tersebut mengeluarkan kecambah maka benih tersebut mempunyai kualitas baik.
Untuk proses penanaman padi yang baik dan benar sanggup dilakukan seusai proses penyemaian dilakukan. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan ketika memindahkan bibit padi dari lahan penyemaian ke lahan tanam. Berikut langkah-langkahnya:
- Ketika bibit padi telah berumur dua ahad maka bibit sudah siap ditanam pada lahan sawah. Selain itu, bibit siap tanam mempunyai ciri terdapat dua sampai tiga helai daun.
- Penanaman bibit padi sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu tunggal dan ganda. Pada setiap lubang tanam sanggup ditanam satu atau dua bibit padi.
- Saat menanam bibit padi, akar diposisikan ibarat membentuk abjad L supaya sanggup tumbuh sempurna. Masukkan bibit pada kedalaman 1 sampai 1,5 cm.
Setelah semua bibit padi tertanam maka proses lanjutan yang dilakukan ialah penyiangan lahan. Hal ini sebagai upaya perawatan terhadap tumbuhan padi. Penyiangan ini sanggup dilakukan setiap 3 ahad sekali. Tanaman padi terbebas dari tumbuhan pengganggu (gulma) dan sanggup tumbuh dengan sempurna. Cara penyiangan memakai metode manual yaitu dengan cara mencabut gulma dengan tangan.
Mengenal Klasifikasi dan Morfologi (Oryza Sativa) Tanaman Padi
Setelah mengetahui cara menanam padi dengan benar, perlu juga mengetahui pembagian terstruktur mengenai dan morfologi dari tumbuhan tersebut. Berdasarkan literatur Grist (1960) pembagian terstruktur mengenai tumbuhan padi adalah:
Divisio | spermatophyte |
Sub divisio | angiospermae |
Kelas | monocotyledoneae |
Ordo | poales |
Family | graminae |
Genus | oryza linn |
Species | Oryza Sativa L. |
Sedangkan untuk morfologi atau susunan tumbuhan padi sendiri terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan juga buah.
Obat Hama Tanaman Padi Sawah untuk Perawatan dan Pemeliharaan
Salah satu upaya untuk menjaga kualitas tumbuhan padi biar tetap tumbuh subur maka tidak sanggup lepas dari donasi pupuk secara berkala. Berikut ini ada beberapa jenis pupuk yang dipakai untuk budidaya tumbuhan padi.
- Pemupukan pertama dilakukan ketika umur tumbuhan padi 7 sampai 15 hari dengan memakai pupuk urea dan TSP dengan perbandingan 100;50 kg untuk setiap satu hektar sawah atau sesuai dengan keadaan tanaman.
- Saat padi berumur 25 sampai 30 hari diberikan pupuk urea sebanyak 50kg dan phonska 100kg untuk 1 hektar lahan.
- Pemberian pupuk urea dan Za dilakukan pada ketika umur padi 40-45 hari dengan dosis 50:50 kg untuk seluas lahan 1 hektar.
Untuk mengatasi hama tumbuhan padi ibarat tikus, wereng, belalang, dsb. sebaiknya gunakan cara alami dengan memelihara binatang pemangsa hama penyerang padi tersebut. jika ada ular sebaiknya tidak membunuhnya lantaran sanggup memangsa tikus sawah. Jika hal itu belum sanggup mengatasi permasalahan hama padi maka sanggup gunakan pestisida.
Dengan mengetahui bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar di sawah tanpa penyakit hama akan menciptakan setiap hasil panen padi makin tepat dan hasilnya melimpah. Kebutuhan makanan pokok akan beras di Indonesia akan sanggup terpenuhi tanpa harus lakukan impor.