Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengukuran Dan Perhitungan Panjang Antena Dipol Λ/2



Pada pengukuran antena dipol λ/2 ini kita akan mengukur panjang dari antena ini sesuai dengan frekuensi yang diinginkan. Pengukuran kali ini membutuhkan sweep osilator untuk mengatur besarnya nilai frekuensi yang akan kita gunakan untuk antena ini. Lalu kita pun sanggup mengatur start dan stop frequency dengan alat ini semoga kita sanggup melihat respon dari antena ini dengan baik. 

Dalam sweep Osilator ini terdapat pula marker untuk menandai frekuensi yang ingin kita ketahui nilainya dan cursor untuk mengetahui nilai RL (Return Loss). Selain itu, dipakai pula Directional Coupler 4 kutub untuk mengarahkan gelombang dan Detektor untuk mengubah gelombang AC menjadi DC.

Dalam pengukuran kali ini kita sanggup memakai fungsi memori pada Network Analyzer untuk menyimpan nilai dari input yang akan dipakai dikala pengukuran. Hal ini dilakukan jikalau terdapat kerusakan pada chanel A dan R sehingga hanya satu chanel yang berfungsi yaitu chanel B.

Jadi, kita akan membandingkan nilai dari input yang sudah disimpan dan nilai output pada chanel B. Sehingga pada directional coupler, kita harus menterminasikan kutub copling inputnya semoga semua daya terserap dan tidak terjadi pantulan. Karena jikalau terjadi pantulan atau standing wave maka akan mempengaruhi kerja dari kutub input yang terhubung dengan kutub output. Hal ini akan mengakibatkan nilai output tidak akan sesuai dengan nilai input yang diberikan.

Misalkan terdapat dua kondisi ibarat dibawah ini maka,
1.      Panjang antena Saat f = 150 MHz

·      f untuk λ/2 = 300 MHz

     λ/2        =  c/f

     λ/2        =  (300 x 106  ms-1) / (300 x 106 Hz)

     λ/2        =  1 m = 100 cm


                  2. Panjang antena Saat f = 200 Mhz

·      f untuk λ/2 = 400 MHz

     λ/2        =   c/f

     λ/2        =   (300 x 106  ms-1) / (400 x 106 Hz)

     λ/2        =   0,75 m = 75 cm


Perhitungan panjang antena dipol  λ/2 di atas bisanya sedikit berbeda dengan pengukuran yang dilakukan alasannya yaitu pada pengukuran di lapangan akan terdapat pantulan-pantulan sesuai dengan kondisi daerah pengukuran yang akan mempengaruhi hasil pengukuran. Semakin sempit daerah pengukuran atau semakin banyak objek di sekitar daerah pengukuran maka balasannya akan semakin jelek alasannya yaitu terlalu banyaknya pantulan yang diterima oleh antena.