Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pergantian Pasukan Perdamaian Kri Bung Tomo 357 Dengan Kri Usman Harun 359 Dibeirut Lebanon


Seni Visual KRI Usman Harun 359  Pasukan Perdamaian by S.W

KRI Usman Harun 359 menjadi pasukan perdamaian di Lebanon menggantikan KRI Bung Tomo 357 yang bertugas sebelumnya. Serah terima dilakukan di Beirut, Lebanon.

Serah terima jabatan atau transfer of authority (TOA) dilakukan Komandan Kontingen Garuda Martime Task Force/ MTF XXIX dari Kolonel Heri tribowo kepada Kolonel Alan Dahlan pada Selasa (26/9/2017). Serah terima jabatan dipimpin pribadi Commander MTF UNIFIL, Rear Admiral Sergio Fernando de Amaral Chaves Jr of Brazil.

Selepas Transfer of Authority, KRI Bung Tomo dijadwalkan akan bertolak dari Beirut Port pada Rabu (27/9/2017) pukul 10.00 pagi dan melaksanakan perjalanan menuju Indonesia.
Dalam sambutannya, Komandan MTF memberikan apresiasi atas kerja KRI Bung TOMO 357 selama mendukung MTF UNIFIL. Hal ini turut memperlihatkan proteksi penuh Indonesia atas perdamaian di Lebanon.

Sementara itu Komandan KRI Bung TOmo 357 Kolonel Heri mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit Kontingen Garuda / MTF KONGA XXVIII-I / UNIFIL atas kerja keras dalam melaksanakan misi perdamaian di Lebanon. Dia juga berharap bahwa kontingen garuda KRI Usman Harun sanggup terus memperlihatkan bantuan dalam menjaga perdamaian dunia khususnya Lebanon.

Duta Besar RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy menyampaikan Indonesia sangat gembira mempunyai pasukan perdamaian di Lebanon. Pasukan perdamaian RI tidak hanya melaksanakan patroli pengamanan, tapi juga melaksanakan acara sosial lain ibarat promosi budaya Indonesia kepada masyarakat Lebanon.

KRI Bung Tomo 357 sudah melaksanakan misi perdamaian PBB selama 2 tahun di perairan Lebanon. Rotasi dan pergantian tahun ini dilakukan KRI Usman Harun 259.

KRI Usman Harun menempuh perjalanan maritim selama lebih dari 1 bulan sampai datang di perairan Lebanon dan menjadi bab dari Maritime Task Force UNIFIL. KRI Usman Harun akan bergabung bersama kapal perang dari Brazil, Bangladesh, Jerman, Yunani dan Turki untuk menjaga perairan Lebanon dari acara kegiatan ilegal yang sanggup mengancam stabilitas keamanan dan perdamaian di Lebanon.




Sumber informasi    :    www.detik.com