Kusoge Chap 1 (3) Vol 2 B. Indonesia
Chapter 1 (3)
Diterjemahkan oleh
TP mereka ketika ini ialah 270.
Mereka perlu mengumpulkan 230 lebih poin, secepatnya.
Sepertinya ada batas berapa kali kau bisa mendapatkannya melalui Pertengkaran Sepasang Kekasih, jadi mengulang itu bukanlah pilihan.
"'Kontak Langsung Membran Mukosa' akan memberi 300 poin, kau tahu?☆"
Fury menyarankan dan ditembak jatuh oleh Azrael langsung. Namun, kegiatan lain yang serupa ialah 'Mandi bersama' atau 'Menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju', semuanya, yah, sangat menceritakan impian para pengembang sendiri.
Kepala mereka memang hanya terisi lelucon, sungguh.
"Sasaraki! Tidak bisakah kau melaksanakan sesuatu perihal parameternya dengan 'Master Screen'?!"
"T-Tidak....Perlindungan dalam domain pemain itu ketat...."
'Master Screen' ialah alat serba guna, tapi data aksara atau item sangat terjaga oleh acara 'anti cheat' atau sesuatu ibarat itu. Kau butuh item tertentu untuk melepas perlindungan, namun Fury telah membuangnya.
Meski harusnya sebagai gamemaster, mereka tak bisa mengutak-atik data sama sekali.
Karena itulah, tak peduli berapa usang mereka berjuang sekuat tenaga atau apa yang mereka lakukan, game ini akan tetap menjadi kusoge selamanya.
Pada akhirnya, kegiatan yang mereka pilih dari opsi disana adalah---
☆☆☆
"Sasaraki! Jangan berani! Jangan pernah berani untuk berbalik!!"
"A-Aku sudah mengerti! Aku tak akan berbalik, janji!"
Mereka berada di bab atas dungeon terakhir lantai satu, gua 'Frostmountain'.
Di luar gua, angin ribut salju menderu---tempat semacam itulah.
Di sana, mereka berdua duduk di lantai, memegang lutut masing-masing, sementara punggung keduanya saling bersentuhan. Ngomong-ngomong, punggung mereka telanjang. Mereka sedang melaksanakan Tindakan Tokimeki 'Menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju'. Jika mereka menghangatkan kulit masing-masing selama 15 menit, mereka akan memperoleh 250 TP.
"I-Ini ialah kejahatan yang relatif lebih rendah....!"
Azrael menyampaikan itu sehabis ia memantapkan pilihannya dengan malu.
Tentu saja, kalau kau membandingkan ini dengan 'Aktivitas Mesra-Mesraan' lain, yang hanya bisa digambarkan sebagai 'hal-hal yang dilakukan sepasang kekasih sejati', maka klarifikasi untuk yang satu ini masih agak baik-baik saja. Singkatnya, selama mereka menghangatkan badan masing-masing, itu sudah cukup. 'Jika kita tidak perlu memeluk dari depan, itu takkan memalukan!' Karena alasan semacam itulah si gadis mau.
Diapun saling memunggungi dengan Azrael.
Sekarang mereka sudah begini untuk sementara waktu, pikiran Sasaraki menyampaikan ini :
—Benar-benar memalukan.
"........................"
"........................"
Sambil dikelilingi angin ribut salju, keduanya tidak mengucap sepatah kata pun. Kesadarannya terfokus hanya pada punggungnya yang ketika ini bersentuhan erat dengan si gadis. Karena 'Kontrol Realitas Rasa Sakit' yang meredakan rasa sakit seseorang berfungsi, ia tak bisa mencicipi dinginnya udara. Namun, ia bisa mencicipi sebuah kehangatan. Kehangatan seorang gadis.
Dan gadis itu sangat panas.
Darahnya seolah telah terakumulasi di tulang belikatnya, titik di mana mereka bersentuhan.
"....S-Sasaraki....berapa usang semenjak kita mulai....?"
"Eh?! Hmm....Sa-Satu menit 15 detik"
"KAU BERCANDA KAN?!?!"
Setiap kali Azrael menyampaikan sesuatu, punggungnya bergetar.
Dengan begitu saja, Sasaraki merasa gugup.
Bagaimana cara mengatakannya---punggung si gadis terasa hangat, dan membuatnya resah.
"....A-Azrael, mungkin kita memang harus menghentikan ini...."
Terus terang, lelaki itu tidak berpikir dirinya bisa bertahan selama sepuluh menit lebih.
"Tidak akan---! Ki-Kita harus buru-buru dan be-bercerai!!"
Dan begitulah jawabnya, ia juga merasa sangat malu hingga suaranya terdengar seolah ingin menangis.
"Di-Ditambah, kalau kita bisa memotong hal-hal yang beratribut 'tak bisa dihancurkan', itu akan membantu dengan persoalan pengembangan dan sebagainya...."
"Yah, tapi kau tahu, kita bisa saja dengan cara perlahan mengumpulkan poin...."
"Kalau begitu layanannya akan berakhir disaat kita selesai, kan?!"
"....Benar juga"
Agar bisa bercerai secepatnya, mereka menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju.
Walaupun, lelaki ini merasa bahwa tak peduli dari sudut mana kau melihatnya, mereka terkesan memprioritaskan saling memunggungi.
"Uuuh....A-Aku niscaya tak akan kalah dengan kusoge ini....!"
Dia bisa mencicipi badan Azrael bergetar di punggungnya.
Karena si gadis tidak menderita akhir udara dingin, getaran itu niscaya kemarahan atau rasa malu.
"....Sasaraki, katakan sesuatu!!"
"Eh?!"
"Jika kau tetap diam, ini akan jadi lebih memalukan!! Bicaralah!!"
Sungguh logika yang tak masuk akal, namun apa yang diminta oleh Azrael ialah titik lemahnya.
"Emm....Maaf, itu tidak sengaja"
"Apanya?"
"Masalah pernikahan"
Beberapa saatpun berlalu.
"....Aku sudah sangat tahu hal itu"
Dia berkata dengan bunyi yang sedikit lebih tenang.
"Baiklah"
"Tapi saya tak akan memaafkanmu"
"Ehh?!"
"Mengubah Deathbringer Angel ini menjadi seorang gadis yang tidak murni....Aku pasti, pasti tak akan memaafkanmu"
Dia berkata dengan nada cemberut, bertingkah ibarat anak manja.
Sasaraki menelan ludah. Bahkan ia sendiri merasa bahwa dirinya telah melaksanakan sesuatu yang benar-benar tak bisa dimaafkan.
"Azrael....Aku serius, benar-benar serius minta maaf"
"Aku tak akan memberi maaf meski kau menyesal"
"Aku akan bertanggung jawab"
"Eh?"
Azrael-pun seketika terkaku.
"I-I-Itu akan membuatku bermasalah kalau kau mengambil tanggung jawab!!"
"Ah, maaf, bukan ibarat itu yang saya maksud, saya akan bertanggung jawab dengan membuat kita bercerai"
"Ah---"
Azrael terkaku sekali lagi.
"J-Jadi itu maksudmu....Katakanlah dari awal....Bodoh...."
"Maaf"
"Yang bisa kau lakukan hanya meminta maaf"
Momen keheningan yang lainpun berlalu.
"....Apa kau benar-benar merasa menyesal perihal hal itu?"
"Aku sungguh, sungguh menyesal!"
"Aku meragukannya...."
Azrael berkata dengan bunyi rendah dan tidak puas.
"Semua orang selalu mengucapkannya, tapi itu hanyalah kata-kata"
Dia melanjutkan....
"Kau juga....sebenarnya hanya mengolok-olokku, kan?"
"Heh? Karena apa?"
"Karena peranku"
Azrael terisak.
"Mantan anggota serikat juga sama. Mereka terus mengolok-olokku, ibarat 'Deathbringer Angel (Haha), Beta-tester (haha), chuunibyou (haha). Cuma Lizna yang benar-benar memperhatikan saya. Sasaraki, kau juga hanya....mengolok-olokku, kan?"
Dia mempunyai kompleks penganiayaan.
Tentu saja, Sasaraki tidak mengolok-oloknya. Mereka hidup sebagai petualang di dunia fantasi. Sejak pertama kali lelaki ini log-in, ia berusaha mengikuti teladan Azrael, yang sungguh percaya dengan latar fantasi, dan itu tidak berubah.
Tapi kalau ia menyampaikan ini pribadi dihadapan orangnya, si gadis mungkin takkan percaya.
Itu alasannya ialah Azrael telah menjadi penakut sekarang.
"....Ingat ketika Lizna mati sebelumnya?"
"---Eh?"
Azrael bereaksi dengan bunyi bingung. Sasaraki melanjutkan.
"Kau menggunakan dua pedangmu untuk membentuk salib, kan?"
"....Ya, memang"
"Itu keren, tahu? Kesannya ibarat kebiasaan seorang petualang"
"....Y-Yah, membentuk salib ialah dasarnya, kan....?"
Suara Azrael menjadi sedikit lebih energik.
"Dan bunyi tajam ketika kau menghunus pedangmu mempunyai bunyi yang bagus, ya kan?"
"....Y-Yah, alasannya ialah saya berlatih ratusan kali...."
Suaranya bahkan semakin bersemangat.
"Kau juga punya kebiasaan melepas mantel ketika akan bertarung dengan serius, kan? Itu juga membuat suasana yang bagus"
"Ah, kau memperhatikannya? Itu benar...."
Azrael tampak sangat bahagia.
"Aku bekerjsama selalu berpikir kalau kau keren, tahu?"
"....Umm...."
Azrael ragu-ragu.
"Um....Umm, itu...."
Pada waktu inilah.
{Aktivitas 'Menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju' selesai}
Suara sistem robotik bergema. Tampaknya 15 menit telah berlalu sebelum mereka menyadarinya.
"B-Baiklah, kita berhasil! Ah, jangan berbalik!"
"Ya, mengerti"
Tepat sehabis ia menjawab, bunyi sistem bergema lagi.
{Perayaan Meraih 500 TP. Mengambil screenshot}
""Eh?""
Suara mereka tumpang tindih.
(Suara jepretan kamera )
"Screenshot diambil. Mengatur tampilan, silakan lihat dan konfirmasi"
Dan begitulah, sebuah panel muncul di udara. Saat lelaki ini melihat, jantungnya seolah-olah mau meledak keluar dari dadanya. Foto tersebut diambil dari atas, menghadap Azrael yang duduk di tanah sambil memeluk lututnya. Dia bisa melihat belahannya. Dia bisa melihat dadanya yang besar. Dan ia juga bisa melihat ujungnya. Warnanya pink.
"Kya...."
Sesaat kemudian, Azrael berteriak....
"KYAAAAAAAAAAAAAAA!! JANGAN LIHAT!!! JANGAN LIHAT!!! HAPUS!!! HAPUUUUUUSSSSSS!!!!!"
"Tung---Azrael, jangan bergerak atau saya bisa melihatnya! Aku bisa melihatnyaaa!!"
"Eh? Ah, TIDAAAKKKK!!!! APA ADA DENGAN KUSOGEEEE INI?!?!"
Sasaraki sepenuhnya setuju. Ini ialah dunia kusoge.
Bukankah sudah ada fakta bahwa tidak peduli apa yang kau lakukan, itu niscaya salah?
☆☆☆
[Penjelasan 'Pemotongan Kue Pertama'
Skill ini menghancurkan objek apa pun dalam game. Objek yang 'tak bisa dihancurkan' tidak terkecuali. Keajaiban dari dua orang yang saling menyayangi ialah kekuatan tak tertandingi yang bahkan melampaui sistem. Ini bisa menerobos pertentangan apa pun.
Cinta itu maha kuasa. Cinta membuat keajaiban terjadi.
Tujuannya ialah untuk mencapai penerapan semacam ilusi omong kosong riajuu ke dalam game.
Dan bekerjsama melaksanakan itu butuh banyak waktu. Siapa yang bahkan memikirkan inspirasi ini? Mati saja cinta, serius. Aku, Tanaka-kun, berpikir bahwa kalau kami memasukkan ibarat keajaiban yang bisa menembus segala pertentangan dan sejenisnya ke dalam program, itu bukan lagi keajaiban. Periode.]
Karena kesudahannya berhasil mengumpulkan cukup banyak poin, mereka berdua pergi ke lantai dua.
Alice masih menulis surat permohonan untuk 'Organisasi Pendanaan Neo Dunia Virtual'. Dia membuat presentasi perihal bagaimana 'Game ini benar-benar dunia yang indah dan sempurna'. Lizna ingin tiba juga, tapi Azrael berkata, "Dia kesana bukan untuk mengadakan pertunjukkan!" dan menolaknya.
Kaprikornus mereka berada di lantai dua, sedang dalam proses, pada biara di sebuah pulau kecil di lautan. Di dalam sana, Sasaraki telah berganti pakaian ke setelan putih dan membuatnya tampak pintar. Inilah yang disebut mempelai laki-laki. Fury telah menjelaskan bahwa ia wajib berpenampilan begini untuk menerapkan skill itu dan mengirimnya untuk berganti.
Si peri juga menggunakan gaun untuk pengiring mempelai perempuan dan duduk hening di atas meja.
Ketika melihat Sasaraki, ia meletakkan kedua tangan di pipi kanannya dan tersenyum tidak masuk akal "Kya "
"Master terlihat sangat keren☆ Seperti yang diharapkan dari penipu komitmen nikah kelas satu ☆"
"Tipuan komitmen nikah itu jelas-jelas salahmu!!"
"Eh? Tapi Master juga tidak keberatan, kan?☆"
Ketika Fury mengibarkan sayap, ia kemudian mendekat ke telinganya.
"Jika mau, kenapa kau tidak mendorong Azrael-san kebawah?☆"
"BUUUHHHHH?!?!?!"
Dia menyemburkannya dengan sekuat tenaga.
"APA YANG KAU KATAKAN, FURY?!?!"
"Fury-chan hanyalah budak yang setia untuk hasrat Master☆"
Fury membentuk tanda hati di erat dada besarnya*.
[Fury punya penampilan ibarat gadis sampaumur dgn dada besar. Hanya saja, ukuran tubuhnya begitu kecil alasannya ialah ia peri]
"Azrael akan membenciku, jadi kutolak!"
"Ara, ara? Aku tidak berpikir Azrael akan sangat membencinya☆"
"---Eh?"
"Bagaimanapun juga, kelihaian Master telah menyelamatkannya dari jurang maut☆"
"Tidak, itu tidak sengaja dan hanya kesalahpahaman"
"Tak persoalan kalau kau melakukannya alasannya ialah tak sengaja, ya kan?☆"
"Itu masalah, kau tahu?! Melakukan sesuatu yang sangat penting padanya tanpa sengaja---"
"Ahahahaha☆"
Fury tiba-tiba mulai tertawa.
"Master, apa yang kau bicarakan? Kesalahan semacam itu ialah kebenaran di balik dunia ini, kau tahu?"
"Ap---?!"
"Bukankah...."
Fury membuka mata sipitnya yang lebar dan menatap Sasaraki.
"....Keberadaan dunia kusoge semacam ini sendiri lebih atau kurang ialah suatu bentuk kesalahan?"
Dia menyatakan dengan nada dingin.
"....Apa....?"
"Master, lihatlah lubang hitam ini di sana"
Fury menunjuk ke sudut biara. Di sana terdapat sebuah lubang hitam melayang di udara. Persis ibarat lubang hitam yang akan kau temukan di luar angkasa, sungguh hitam pekat. Hal itu muncul ketika persimpangan atau titik temu benda-benda terkena bug, yang disebut 'Keretakan Ruang'.
Jika suatu objek (termasuk pemain) menyentuhnya, mereka akan dengan paksa diteleport.
Itu ialah salah satu bug umum dalam game ini.
"Fenomena ganjil ibarat itu ada secara alamiah---hampir semuanya ialah kesalahan di dunia ini"
Fury tersenyum dan melanjutkan....
"Ini ialah dunia di mana kehidupan, kematian, cinta, segala sesuatu yang bernilai hilang begitu saja alasannya ialah kesalahan"
Sementara itu, Sasaraki tidak bisa berkata apa-apa.
"Dan kami hidup di dunia semacam ini, keberadaan kami sendiri ialah sebuah kesalahan, kau tahu?"
Fury menatap Sasaraki dengan mata yang tak mempunyai cahaya di dalamnya. Dia tak bisa mengalihkan pandangan darinya.
Keheningan berlarut-larut. Selama itupun Fury masih tersenyum.
Seolah-olah ia mencibir dunia ini sendiri---
"---Hanya bercanda☆"
Mendadak ia kembali ke mata sipit yang biasa dengan wajah gembira.
"Master, jangan terlalu dipikirkan☆ Itu hanya salah satu dagelan manis Fury-chan☆"
"Tidak....aku seolah mencicipi getaran yang mengerikan sedang mengalir di punggungku ..."
Terkadang, ia bisa mencicipi semacam kegilaan masbodoh yang tiba dari peri AI ini.
Dan itu ibarat dengan kegilaan yang ia rasakan dari Alice.
"Tidak apa-apa☆ saya mengalah pada pembersihan otak Master ketika ada kesempatan☆"
"Jadi kau sudah punya planning semacam itu sebelumnya?!"
Seakan-akan AI ini menjadi terlalu menakutkan.
Dia mengucapkan semua kata-kata frustasi semacam barusan di setiap momen-momen serius---
"Ah, Azrael-san selesai berganti☆"
Terdengar derit sepasang pintu biara yang terbuka.
"Ayo, ayo, pergilah dan sambut si pengantin☆"
"Tidak, lebih tepatnya, perihal apa yang kau ucapkan sebelumnya---"
Dia mencoba menilik Fury lebih dalam.
Tapi sosok pengantin putih salju telah menarik pandangannya.
"U....wah...."
Dia bergumam secara refleks.
Dan melihatnya dengan sangat terpesona.
Itu Azrael. Bukan dalam pakaian hitam yang biasa, namun Azrael yang mengenakan gaun pengantin putih bersih. Hiasan rambut berwarna merah muda memberi aksen pada rambut hitamnya yang panjang dan---Sasaraki terus menatap sosoknya ibarat itu. Uwah---Uwaah, ia benar-benar, pengantin sungguhan.
Mempertimbangkan sifat Azrael, lelaki ini tidak berpikir bahwa ia akan dengan patuh memakainya.
"Uuh....ini untuk perceraian, semuanya untuk perceraian...."
Wajah Azrael sedikit merona.
"....Sasaraki. Apa yang kau lamunkan?"
"Eh....? Ah, yah, kau tahu, saya hanya berpikir kalau kau benar-benar terlihat ibarat seorang pengantin"
"Ap---?!"
Pipi Azrael semakin memanas.
"Ja-Jangan mengartikannya dengan cara yang aneh!! Ini bukan upacara komitmen nikah sungguhan, mengerti?!"
"Tidak, saya mengerti itu! Aku benar-benar---!"
Sasaraki menggelengkan kepalanya dengan kasar.
"Apa kau benar-benar mengerti?!"
Azrael menghunus pedangnya dengan asisten dan mengayunkan benda itu. Ujungnya menyentuh 'Retakan Ruang' yang Fury telah tunjuk sebelumnya. Diikuti pribadi oleh semacam kilatan arus listrik, sosok Azrael pun lenyap.
"Ah---"
(BYUURRRR!)
Segera sehabis itu, ia bisa mendengar bunyi air dari luar. Ketika lelaki ini bergegas keluar, ia bisa melihat Azrael dengan gaun pengantinnya jatuh di pantai. Tampaknya ia telah diteleport ke sana. 'Magical Sword Gram' tertancap pada pasir di sampingnya ibarat kerikil nisan.
"APA-APAAN KUSOGE INIIIIIIII?!?!"
Fury terkikih.
"Lihat? Dunia ini penuh dengan kesalahan, kan?☆"
☆☆☆
Upacara komitmen nikah dengan mereka berdua dan satu peri berlangsung tanpa kejadian (lain). Azrael telah menyeka gaun pengantinnya yang berair kuyup hingga melekat di kulitnya (detail game gres terlihat ketika ke hal-hal semacam ini muncul), dengan handuk.
Sasaraki dan Azrael bangun di depan Fury yang memainkan tugas sebagai pastor.
"Ya, mari kita lanjutkan ke pertukaran sumpah sekaraaang ☆"
Fury berkata sambil tersenyum dengan mengaitkan kedua tangan di depan dadanya.
"Mempelai laki-laki Sasaraki, apakah kau bersungguh-sungguh bersumpah untuk menyayangi mempelai perempuan Azrael bahkan di saat-saat di mana kalian akan memperebutkan item drop langka, bahkan di saat-saat di mana sertifikat rumahmu hilang alasannya ialah bug, bahkan pada ketika di mana karaktermu terhapus, bahkan pada ketika di mana kau menjadi kaya alasannya ialah kesalahan penduplikatan glitch, dan bahkan pada ketika di mana item milikmu hilang alasannya ialah bug pada bank?☆ "
Aku ingin mengabaikan semuanya. Tapi itu terdengar ibarat sumpah yang akan kau lakukan dalam game ini.
"....Aku bersumpah"
Bagaimanapun, ia mengangguk. Itu ialah upacara yang diharapkan untuk menggunakan skill, ia tidak punya pilihan selain menyatakan dengan terang persetujuannya.
Ketika ia melirik sekilas Azrael, gadis ini memalingkan wajah pribadi ketika mata mereka bertemu.
"Mempelai Azrael, apakah kau bersumpah untuk menyayangi mempelai laki-laki Sasaraki bahkan pada saat-saat dimana ia berselingkuh dengan Alice-san, bahkan pada ketika di mana ia berselingkuh dengan Lizna-san, bahkan pada ketika di mana ia berselingkuh dengan Fury-chan, dan bahkan di ketika di mana ia menyalahgunakan kekuatan GM-nya untuk melaksanakan pemerkosaan pada para pemain wanita?☆"
"BAGAIMANA BISA AKU MELAKUKAN SUMPAH SEMACAM ITU?!?!?!"
"Ini hanya contoh, teladan belaka☆"
"Semua contohmu terlalu berbahaya, kai tahu....?"
"Tidak apa-apa kan , kau jadi bersumpah atau tidak?☆"
"Gu...."
Azrael mencengkeram ujung rok gaunnya dan tampak jengkel.
"A-Aku...."
"Baiklah☆ Kau kini bisa mencium---"
"Tunggu"
"Berhenti di sana"
Suara mereka tumpang tindih.
"Eh? Kami harus melakukannya juga?!"
"Ini perlu untuk upacara ☆ Silakan dan bertanyalah pada Alice-san ☆"
"Ap---....?"
Dia bertukar pandang dengan Azrael dan mencicipi pipinya berkobar.
Eh? Menciumnya? Aku bisa mencium wajah bagus gadis berambut hitam ini dalam gaun pengantinnya---?
"Tunggu, bukankah ada fitur yang akan membuatnya hamil ketika saya menciumnya?"
"Itu benar juga, ya☆"
"KALAU BEGITU KITA TIDAK BOLEH MELAKUKANNYA!!!!"
Teriak Azrael.
"Tapi kalau tidak berciuman, kalian tidak bisa bercerai☆"
"JIKA SAYA H-H-H-HAMIL, PERCERAIAN INI AKAN JADI SIA-SIA, YA KAN?!"
Azrael berteriak dengan wajah memerah.
"Bukannya itu baik-baik saja? Kehamilan tidak beda jauh ketika kalian menikah☆"
"ITU TIDAK BAIK-BAIK SAJA SAMA SEKALIIIIII!!!!"
"Fufu, ada apa?"
Fury menatap Azrael dan mengedip.
"Jika kau menikah atau bahkan hamil di kusoge ini---apa masalahnya?☆"
"Itu sudah masalah!!"
Jawab Azrael segera.
"T-Tidak peduli seberapa kusoge game ini...."
Dia melirik Sasaraki dan melanjutkan...
"Ada hal-hal yang bisa dan tidak bisa kau lakukan! Pokoknya, itu bukan---!"
"Eh ? Kau tidak akan melakukannya?☆"
"Bukankah ada cara selain berciuman?!"
"Yah, hal itu memang ada☆"
Pipi Fury memerah.
"'Kontak Langsung Membran Mukosa' selain ciuman boleh juga☆"
"Eh---? A—, itu...."
"Dengan kata lain, se---"
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!"
Azrael meronta-ronta liar dengan tangannya dan kemudian menahan lisan Fury.
"Sulit tidak percaya! Apa-apaan peri peleceh seksual ini?!"
"Jika kau melaksanakan itu, kau tidak akan hamil, tahu?☆"
"Aneh, kan?! Jelas-jelas itu aneh!!!"
"Alurnya jadi sangat aneh, ya....? Sebenarnya, pembicaraan ini...."
"Kenapa kau tenang-tenang saja, Sasaraki?!?!"
"Yah, bagaimana saya harus mengatakannya....?"
Tanpa pertanyaan, itu membuat hatinya berdetak hanya dengan membayangkan---dengan Azrael, tapi di sisi lain, ketika ia melihat Azrael semakin resah ibarat sekarang, itu malah membantunya tenang. Rasanya ibarat dirinya yang kacau dan dirinya yang utuh sedang berdampingan. Setiap reaksi Azrael benar-benar menyolok dan menawan.
Dia mengerti kenapa Fury ingin menggodanya.
"Jadi, Fury. Ada cara selain....maksudku kegiatan suami istri, kan?"
"Tentu saja ada ☆"
"Ap---?!"
Lelaki ini sudah memperkirakannya, mengingat kepribadian peri ini, ia mungkin menyembunyikan sesuatu.
"Jadi, apa yang harus kami lakukan?"
"Tapi ini ialah pilihan terakhir, kalian harus menjilati permen ini bersama-sama☆"
Fury mengeluarkan dua lolipop oranye.
"Ini 'Permen Sepasang Kekasih' yang akan membuatmu membuatkan sensasinya dengan pasanganmu"
"Katakan dari awal kalau ada sesuatu ibarat itu!!"
"Fury hanya budak setia terhadap hasrat Master☆"
Sementara mereka terus bertengkar ibarat itu, mereka berdua mendapatkan permen masing-masing dan mulai menjilati.
Saat lelaki ini menjilatnya, perasaan yang tak terlukiskan mengalir di lidahnya.
(Jilat-Jilat)
"U-Uwah, apa ini....?"
"Sensasi ciuman tidak langsung☆"
"Uh....Sepatlah sheleshaikan inih, Shasharaki"
Setiap kali ia menjilat, sensasi aneh tiba dari permen itu sendiri. Uwah, mungkinkah ini....rasa pengecap Azrael....? Ketika ia tidak bisa menahannya lagi dan memberanikan diri melihat ke arah Azrael, si gadis tengah menangkap permen di mulutnya sambil terengah-engah dengan cara erotis, "Nuuuuuh...."
Ya ampun.
Ini benar-benar mesum.
Tubuh dan jiwanya diwarnai asmara merah muda.
Tunggu, bukankah ini secara simpel bahkan lebih dari sekedar ciuman?
(Nurorun . Rirorun . Rururun . Pirorirorin )
Di kepalanya, imbas bunyi TP mereka yang bertambah terus berdering.
"Ah, kau dilarang menggigitnya☆ Kau menjilatnya hingga akhir, paham?"
"Uuuuuh...."
Azrael dan Sasaraki mengalihkan tatapan mereka.
Jika saya ceroboh, ini akan menjadi lebih memalukan daripada ketika kami saling memunggungi di gua es itu....
Pi-Pikiranku harus dijernihkan....
Ini sama sekali bukan ciuman, hanya mekanisme resmi untuk memperoleh TP. Bagaimanapun, ini murni. Aku hanya menyukai permennya, permen yang rasanya ibarat Azrael, permen Azrael---rasanya sangat enak---
"Master juga jadi semakin mesum, ya?☆"
"Apa kau terkadang membaca pikiranku?!"
"Master dan Fury-chan ini kan sejenis☆"
Peri ini benar-benar tak bisa dipercaya.
Lupakan, mereka selesai dengan permen sehabis dua atau tiga menit lagi. Dia tidak mencicipi apapun dari permen itu. Yang ada hanyalah kegembiraan dari kesan licin permen karet yang berdenyut di lisan dan upaya frustasi untuk menekannya.
Azrael sepertinya mencicipi hal yang sama dan mengambil napas dalam-dalam untuk mencoba menenangkan pikirannya.
"A-Ayo, ciuman sumpah sudah selesai!"
"Itu membuatmu garang kan?☆"
"Tidak sama sekali! Ayo, cepat dan siapkan skill-nya!"
"Aye-aaaye, menyiapkan☆"
Dan lima menit kemudian....
Sasaraki telah memanggil masakan ringan manis komitmen nikah raksasa hampir setinggi dirinya, dengan 'Master Guru'. Dia dan Azrael menempelkan cincin komitmen nikah mereka di atas krim. Jika mereka menghancurkan kedua cincin itu, perceraian mereka harusnya terselesaikan.
"Hei, Azrael....Tidak bisakah kita menghancurkan sesuatu yang lain selain cincin komitmen nikah dengan skill ini juga?"
"Kebetulan sekali. Aku juga sedang ingin sekali mengubur seekor peri jahat"
"Kalian berdua sangat kejam, ya ?☆"
Fury tertawa kecil.
"Jika kalian membunuh Fury-chan, dunia ini akan runtuh sungguhan, tahu?☆"
"Guh...."
Itulah kenyataan. Meskipun peri ini jahat sungguhan, ia mengatur banyak hal penting ibarat ban akun atau eksekusi pelecehan seksual. Jika ia menghilang, game ini mungkin akan berhenti berfungsi untuk selamanya---dan begitulah, meski ia busuk....
"Ayo kita tunda dulu. Yang terpenting kini ialah waktunya perceraian, waktunya perceraian!"
"Saat kalian memotong kuenya, kalian akan bercerai. Itu perceraian tercepat, kalau kita berada di dunia nyata, bukankah begitu?☆"
"Tak diragukan lagi, pengembangnya ingin situasi menjadi persis ibarat ini"
Dia tidak bisa melihatnya secara berbeda, mengingat penghinaan yang telah dimasukkan pengembang ke fitur ini hingga sekarang.
"Apa yang kau maksud ini ialah tujuan masterku yang dulu? Itu tidaklah akurat☆"
"Eh? Begitukah?"
"Dunia ini selalu 'seperti ini,' kau paham?☆"
Fury tertawa dan melanjutkan.
"Sistem Kontrol Realitas - singkatnya, SKR. Ini ialah sistem yang mengendalikan dunia kita untuk memungkinkan para pemain sanggup hidup dengan selamat, bahagia, dan tepat di dunia VR ini yang 'salah' di setiap bagiannya☆"
"Kesampingkan 'dengan selamat' itu, tak ada yang senang maupun sempurna"
"Karena terdapat bug di kedua fitur itu☆"
"Lakukanlah sesuatu!!"
"Jangan merepotkan Fury-chan dengan tuntutan ibarat itu☆"
Sambil menyampaikan hal-hal barusan, lelaki ini menyiapkan pedang untuk memotong masakan ringan manis bersama dengan Azrael. Bukan pisau, melainkan pedang. Yakni, 'Magical Sword Gram'. Dengan aura ungunya. Lebih khusus lagi, aura yang meningkatkan peluang serangan kritis sebesar 20%.
"Bukannya tindakan kita ini sudah keterlaluan pada kuenya?"
"Kita kan sudah memastikan bahwa itu akan hancur berkeping-keping"
"Dari sudut pandangku, kita seolah bisa memotong kua sekaligus dengan biaranya"
Dia tidak tahu persis seberapa berpengaruh skill ini, tapi mereka telah diberitahu sesuatu seperti, 'Kekuatan dua orang yang sedang kasmaran sanggup memotong segalanya,' jadi mungkin saja sangat kuat. Ditambah lagi, efeknya mungkin meningkat alasannya ialah mereka tengah memegang pedang magis, ia merasa ini tidak akan berakhir dengan baik.
"Hei, bukankah lebih bagus kalau kita menggunakan pisau biasa?"
"Aku tidak ingin melakukannya pada komitmen nikah sederhana"
"Tapi saya punya firasat buruk...."
Kata-kata Fury dari sebelumnya melintas dari pikiran. Dunia ini 'salah'. Karena telah dirancang dengan cara begini, dan dikendalikan oleh suatu sistem. Dia merasa seolah mereka mungkin akan mengakibatkan bug yang keterlaluan kalau tidak merencanakannya dengan hati-hati sebelumnya.
Sebaliknya, ia tidak berpikir bahwa hal-hal akan menguntungkan mereka sama sekali.
Namun, Azrael tertawa sekali lagi, "Fufun".
"Kau terlalu banyak berpikir, Sasaraki. Kenapa kau begitu khawatir?"
"....Jika harus kukatakan, itu alasannya ialah kaulah yang punya inspirasi ini"
"Apa yang kau maksud dengan itu hah?!"
Maksudku, planning ini bisa saja jadi bumerang.
"Tidak, yah, terserah, ayo kita coba"
Aku benar-benar tak punya alasan yang layak untuk meragukannya.
Benar, dunia ini mungkin salah, tapi bukan berarti bahwa semuanya ditakdirkan gagal. Memangnya kenapa kalau kami menggunakan pedang magis daripada pisau untuk memotong kue?. Sasaraki menenangkan dirinya ibarat itu dan mengganggam pegangan 'Magical Sword Gram'.
Azreal juga meletakkan tangannya disana.
"Ayo, Sasaraki! Dengan ini, perceraian kita telah diputuskan!!"
"Siapa yang kau coba dorong semangatnya? Yah, bukannya saya keberatan---EIIII!!!"
Keduanya mengayunkan pedang magis ke bawah dan berteriak....
""PEMOTONGAN KUE PERTAMAAAA!!!!!!!""
Tepat setelahnya....
Badai menghempas.
"---Eh?"
Semburan cahaya melonjak dari ujung bilah dan dalam hitungan detik sudah benar-benar menutupi interior biara. Cahaya terfokus menjadi garis lurus, membentuk bentangan pilar vertikal. Itu ibarat pedang laser raksasa yang menembak dari lantai biara ke langit-langit dan merobeknya terpisah. Cukup besar untuk mencapai dan menembus langit. Muncul retakan besar yang dengan asumsi kasar seukuran ratusan meter.
Dan kemudian diarahkan ke masakan ringan manis pengantin dengan bunyi 'KIIIIIIIIIIIII'.
Lantai luluh lantah. Kue komitmen nikah hancur. Cincin yang telah diletakkan di atasnya---terbang ke suatu daerah berkat badai. Lelaki ini bahkan tidak punya waktu untuk berpikir, 'Ah, kami seharusnya memusatkan serangan dengan benar', ketika biaranya sendiri runtuh.
(ZUZAAAAAAAAAAAOOOOOOOOOOOOOOOON!!!!!!!!!!!)
Jurang vertikal meleburkan segalanya. Biara. Pulau kecil. Laut. Serangan itu memisahkan maritim ibarat kisah zaman dahulu Musa dalam Bibel yang ia pernah baca. Air kemudian mengalir kembali ke celah itu---yang lebarnya setinggi seorang pria.
Dasar maritim juga telah robek.
Ini membuat jurang yang sangat besar dan tampak ibarat riam sekarang.
Setelah beberapa ketika terdiam, Sasaraki melihat ke langit.
Aaah---warna ungu langit---semuanya masih penuh bug ibarat biasa, ya .
"Baiklah, lari dari kenyataan sudah cukup"
Dunia ini salah.
Persis ibarat yang dikatakan Fury.
"Tung....Eh? Apa---? Sasaraki, apa yang akan kita lakukan dengan ini?"
"Untuk kini ayo pergi dan tanya Alice"
"Y-Ya. Tunggu, kenapa kau begitu tenang?!"
"Yah, saya sudah mengira semuanya akan menjadi ibarat ini"
"BAGAIMANA BISA?!?!"
"Master secara sedikit demi sedikit terbiasa dengan ini, ya☆?"
Fury terkekeh.
Segera setelahnya, kejadian ini akan dikenang sebagai 'Pedang Sihir Musa' yang pertama.
☆☆☆Chapter 1 vol 2 berakhir disini☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Chapter selanjutnya
Diterjemahkan oleh
TP mereka ketika ini ialah 270.
Mereka perlu mengumpulkan 230 lebih poin, secepatnya.
Sepertinya ada batas berapa kali kau bisa mendapatkannya melalui Pertengkaran Sepasang Kekasih, jadi mengulang itu bukanlah pilihan.
"'Kontak Langsung Membran Mukosa' akan memberi 300 poin, kau tahu?☆"
Fury menyarankan dan ditembak jatuh oleh Azrael langsung. Namun, kegiatan lain yang serupa ialah 'Mandi bersama' atau 'Menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju', semuanya, yah, sangat menceritakan impian para pengembang sendiri.
Kepala mereka memang hanya terisi lelucon, sungguh.
"Sasaraki! Tidak bisakah kau melaksanakan sesuatu perihal parameternya dengan 'Master Screen'?!"
"T-Tidak....Perlindungan dalam domain pemain itu ketat...."
'Master Screen' ialah alat serba guna, tapi data aksara atau item sangat terjaga oleh acara 'anti cheat' atau sesuatu ibarat itu. Kau butuh item tertentu untuk melepas perlindungan, namun Fury telah membuangnya.
Meski harusnya sebagai gamemaster, mereka tak bisa mengutak-atik data sama sekali.
Karena itulah, tak peduli berapa usang mereka berjuang sekuat tenaga atau apa yang mereka lakukan, game ini akan tetap menjadi kusoge selamanya.
Pada akhirnya, kegiatan yang mereka pilih dari opsi disana adalah---
☆☆☆
"Sasaraki! Jangan berani! Jangan pernah berani untuk berbalik!!"
"A-Aku sudah mengerti! Aku tak akan berbalik, janji!"
Mereka berada di bab atas dungeon terakhir lantai satu, gua 'Frostmountain'.
Di luar gua, angin ribut salju menderu---tempat semacam itulah.
Di sana, mereka berdua duduk di lantai, memegang lutut masing-masing, sementara punggung keduanya saling bersentuhan. Ngomong-ngomong, punggung mereka telanjang. Mereka sedang melaksanakan Tindakan Tokimeki 'Menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju'. Jika mereka menghangatkan kulit masing-masing selama 15 menit, mereka akan memperoleh 250 TP.
"I-Ini ialah kejahatan yang relatif lebih rendah....!"
Azrael menyampaikan itu sehabis ia memantapkan pilihannya dengan malu.
Tentu saja, kalau kau membandingkan ini dengan 'Aktivitas Mesra-Mesraan' lain, yang hanya bisa digambarkan sebagai 'hal-hal yang dilakukan sepasang kekasih sejati', maka klarifikasi untuk yang satu ini masih agak baik-baik saja. Singkatnya, selama mereka menghangatkan badan masing-masing, itu sudah cukup. 'Jika kita tidak perlu memeluk dari depan, itu takkan memalukan!' Karena alasan semacam itulah si gadis mau.
Diapun saling memunggungi dengan Azrael.
Sekarang mereka sudah begini untuk sementara waktu, pikiran Sasaraki menyampaikan ini :
—Benar-benar memalukan.
"........................"
"........................"
Sambil dikelilingi angin ribut salju, keduanya tidak mengucap sepatah kata pun. Kesadarannya terfokus hanya pada punggungnya yang ketika ini bersentuhan erat dengan si gadis. Karena 'Kontrol Realitas Rasa Sakit' yang meredakan rasa sakit seseorang berfungsi, ia tak bisa mencicipi dinginnya udara. Namun, ia bisa mencicipi sebuah kehangatan. Kehangatan seorang gadis.
Dan gadis itu sangat panas.
Darahnya seolah telah terakumulasi di tulang belikatnya, titik di mana mereka bersentuhan.
"....S-Sasaraki....berapa usang semenjak kita mulai....?"
"Eh?! Hmm....Sa-Satu menit 15 detik"
"KAU BERCANDA KAN?!?!"
Setiap kali Azrael menyampaikan sesuatu, punggungnya bergetar.
Dengan begitu saja, Sasaraki merasa gugup.
Bagaimana cara mengatakannya---punggung si gadis terasa hangat, dan membuatnya resah.
"....A-Azrael, mungkin kita memang harus menghentikan ini...."
Terus terang, lelaki itu tidak berpikir dirinya bisa bertahan selama sepuluh menit lebih.
"Tidak akan---! Ki-Kita harus buru-buru dan be-bercerai!!"
Dan begitulah jawabnya, ia juga merasa sangat malu hingga suaranya terdengar seolah ingin menangis.
"Di-Ditambah, kalau kita bisa memotong hal-hal yang beratribut 'tak bisa dihancurkan', itu akan membantu dengan persoalan pengembangan dan sebagainya...."
"Yah, tapi kau tahu, kita bisa saja dengan cara perlahan mengumpulkan poin...."
"Kalau begitu layanannya akan berakhir disaat kita selesai, kan?!"
"....Benar juga"
Agar bisa bercerai secepatnya, mereka menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju.
Walaupun, lelaki ini merasa bahwa tak peduli dari sudut mana kau melihatnya, mereka terkesan memprioritaskan saling memunggungi.
"Uuuh....A-Aku niscaya tak akan kalah dengan kusoge ini....!"
Dia bisa mencicipi badan Azrael bergetar di punggungnya.
Karena si gadis tidak menderita akhir udara dingin, getaran itu niscaya kemarahan atau rasa malu.
"....Sasaraki, katakan sesuatu!!"
"Eh?!"
"Jika kau tetap diam, ini akan jadi lebih memalukan!! Bicaralah!!"
Sungguh logika yang tak masuk akal, namun apa yang diminta oleh Azrael ialah titik lemahnya.
"Emm....Maaf, itu tidak sengaja"
"Apanya?"
"Masalah pernikahan"
Beberapa saatpun berlalu.
"....Aku sudah sangat tahu hal itu"
Dia berkata dengan bunyi yang sedikit lebih tenang.
"Baiklah"
"Tapi saya tak akan memaafkanmu"
"Ehh?!"
"Mengubah Deathbringer Angel ini menjadi seorang gadis yang tidak murni....Aku pasti, pasti tak akan memaafkanmu"
Dia berkata dengan nada cemberut, bertingkah ibarat anak manja.
Sasaraki menelan ludah. Bahkan ia sendiri merasa bahwa dirinya telah melaksanakan sesuatu yang benar-benar tak bisa dimaafkan.
"Azrael....Aku serius, benar-benar serius minta maaf"
"Aku tak akan memberi maaf meski kau menyesal"
"Aku akan bertanggung jawab"
"Eh?"
Azrael-pun seketika terkaku.
"I-I-Itu akan membuatku bermasalah kalau kau mengambil tanggung jawab!!"
"Ah, maaf, bukan ibarat itu yang saya maksud, saya akan bertanggung jawab dengan membuat kita bercerai"
"Ah---"
Azrael terkaku sekali lagi.
"J-Jadi itu maksudmu....Katakanlah dari awal....Bodoh...."
"Maaf"
"Yang bisa kau lakukan hanya meminta maaf"
Momen keheningan yang lainpun berlalu.
"....Apa kau benar-benar merasa menyesal perihal hal itu?"
"Aku sungguh, sungguh menyesal!"
"Aku meragukannya...."
Azrael berkata dengan bunyi rendah dan tidak puas.
"Semua orang selalu mengucapkannya, tapi itu hanyalah kata-kata"
Dia melanjutkan....
"Kau juga....sebenarnya hanya mengolok-olokku, kan?"
"Heh? Karena apa?"
"Karena peranku"
Azrael terisak.
"Mantan anggota serikat juga sama. Mereka terus mengolok-olokku, ibarat 'Deathbringer Angel (Haha), Beta-tester (haha), chuunibyou (haha). Cuma Lizna yang benar-benar memperhatikan saya. Sasaraki, kau juga hanya....mengolok-olokku, kan?"
Dia mempunyai kompleks penganiayaan.
Tentu saja, Sasaraki tidak mengolok-oloknya. Mereka hidup sebagai petualang di dunia fantasi. Sejak pertama kali lelaki ini log-in, ia berusaha mengikuti teladan Azrael, yang sungguh percaya dengan latar fantasi, dan itu tidak berubah.
Tapi kalau ia menyampaikan ini pribadi dihadapan orangnya, si gadis mungkin takkan percaya.
Itu alasannya ialah Azrael telah menjadi penakut sekarang.
"....Ingat ketika Lizna mati sebelumnya?"
"---Eh?"
Azrael bereaksi dengan bunyi bingung. Sasaraki melanjutkan.
"Kau menggunakan dua pedangmu untuk membentuk salib, kan?"
"....Ya, memang"
"Itu keren, tahu? Kesannya ibarat kebiasaan seorang petualang"
"....Y-Yah, membentuk salib ialah dasarnya, kan....?"
Suara Azrael menjadi sedikit lebih energik.
"Dan bunyi tajam ketika kau menghunus pedangmu mempunyai bunyi yang bagus, ya kan?"
"....Y-Yah, alasannya ialah saya berlatih ratusan kali...."
Suaranya bahkan semakin bersemangat.
"Kau juga punya kebiasaan melepas mantel ketika akan bertarung dengan serius, kan? Itu juga membuat suasana yang bagus"
"Ah, kau memperhatikannya? Itu benar...."
Azrael tampak sangat bahagia.
"Aku bekerjsama selalu berpikir kalau kau keren, tahu?"
"....Umm...."
Azrael ragu-ragu.
"Um....Umm, itu...."
Pada waktu inilah.
{Aktivitas 'Menghangatkan badan masing-masing di gua gunung bersalju' selesai}
Suara sistem robotik bergema. Tampaknya 15 menit telah berlalu sebelum mereka menyadarinya.
"B-Baiklah, kita berhasil! Ah, jangan berbalik!"
"Ya, mengerti"
Tepat sehabis ia menjawab, bunyi sistem bergema lagi.
{Perayaan Meraih 500 TP. Mengambil screenshot}
""Eh?""
Suara mereka tumpang tindih.
(Suara jepretan kamera )
"Screenshot diambil. Mengatur tampilan, silakan lihat dan konfirmasi"
Dan begitulah, sebuah panel muncul di udara. Saat lelaki ini melihat, jantungnya seolah-olah mau meledak keluar dari dadanya. Foto tersebut diambil dari atas, menghadap Azrael yang duduk di tanah sambil memeluk lututnya. Dia bisa melihat belahannya. Dia bisa melihat dadanya yang besar. Dan ia juga bisa melihat ujungnya. Warnanya pink.
"Kya...."
Sesaat kemudian, Azrael berteriak....
"KYAAAAAAAAAAAAAAA!! JANGAN LIHAT!!! JANGAN LIHAT!!! HAPUS!!! HAPUUUUUUSSSSSS!!!!!"
"Tung---Azrael, jangan bergerak atau saya bisa melihatnya! Aku bisa melihatnyaaa!!"
"Eh? Ah, TIDAAAKKKK!!!! APA ADA DENGAN KUSOGEEEE INI?!?!"
Sasaraki sepenuhnya setuju. Ini ialah dunia kusoge.
Bukankah sudah ada fakta bahwa tidak peduli apa yang kau lakukan, itu niscaya salah?
☆☆☆
[Penjelasan 'Pemotongan Kue Pertama'
Skill ini menghancurkan objek apa pun dalam game. Objek yang 'tak bisa dihancurkan' tidak terkecuali. Keajaiban dari dua orang yang saling menyayangi ialah kekuatan tak tertandingi yang bahkan melampaui sistem. Ini bisa menerobos pertentangan apa pun.
Cinta itu maha kuasa. Cinta membuat keajaiban terjadi.
Tujuannya ialah untuk mencapai penerapan semacam ilusi omong kosong riajuu ke dalam game.
Dan bekerjsama melaksanakan itu butuh banyak waktu. Siapa yang bahkan memikirkan inspirasi ini? Mati saja cinta, serius. Aku, Tanaka-kun, berpikir bahwa kalau kami memasukkan ibarat keajaiban yang bisa menembus segala pertentangan dan sejenisnya ke dalam program, itu bukan lagi keajaiban. Periode.]
Karena kesudahannya berhasil mengumpulkan cukup banyak poin, mereka berdua pergi ke lantai dua.
Alice masih menulis surat permohonan untuk 'Organisasi Pendanaan Neo Dunia Virtual'. Dia membuat presentasi perihal bagaimana 'Game ini benar-benar dunia yang indah dan sempurna'. Lizna ingin tiba juga, tapi Azrael berkata, "Dia kesana bukan untuk mengadakan pertunjukkan!" dan menolaknya.
Kaprikornus mereka berada di lantai dua, sedang dalam proses, pada biara di sebuah pulau kecil di lautan. Di dalam sana, Sasaraki telah berganti pakaian ke setelan putih dan membuatnya tampak pintar. Inilah yang disebut mempelai laki-laki. Fury telah menjelaskan bahwa ia wajib berpenampilan begini untuk menerapkan skill itu dan mengirimnya untuk berganti.
Si peri juga menggunakan gaun untuk pengiring mempelai perempuan dan duduk hening di atas meja.
Ketika melihat Sasaraki, ia meletakkan kedua tangan di pipi kanannya dan tersenyum tidak masuk akal "Kya "
"Master terlihat sangat keren☆ Seperti yang diharapkan dari penipu komitmen nikah kelas satu ☆"
"Tipuan komitmen nikah itu jelas-jelas salahmu!!"
"Eh? Tapi Master juga tidak keberatan, kan?☆"
Ketika Fury mengibarkan sayap, ia kemudian mendekat ke telinganya.
"Jika mau, kenapa kau tidak mendorong Azrael-san kebawah?☆"
"BUUUHHHHH?!?!?!"
Dia menyemburkannya dengan sekuat tenaga.
"APA YANG KAU KATAKAN, FURY?!?!"
"Fury-chan hanyalah budak yang setia untuk hasrat Master☆"
Fury membentuk tanda hati di erat dada besarnya*.
[Fury punya penampilan ibarat gadis sampaumur dgn dada besar. Hanya saja, ukuran tubuhnya begitu kecil alasannya ialah ia peri]
"Azrael akan membenciku, jadi kutolak!"
"Ara, ara? Aku tidak berpikir Azrael akan sangat membencinya☆"
"---Eh?"
"Bagaimanapun juga, kelihaian Master telah menyelamatkannya dari jurang maut☆"
"Tidak, itu tidak sengaja dan hanya kesalahpahaman"
"Tak persoalan kalau kau melakukannya alasannya ialah tak sengaja, ya kan?☆"
"Itu masalah, kau tahu?! Melakukan sesuatu yang sangat penting padanya tanpa sengaja---"
"Ahahahaha☆"
Fury tiba-tiba mulai tertawa.
"Master, apa yang kau bicarakan? Kesalahan semacam itu ialah kebenaran di balik dunia ini, kau tahu?"
"Ap---?!"
"Bukankah...."
Fury membuka mata sipitnya yang lebar dan menatap Sasaraki.
"....Keberadaan dunia kusoge semacam ini sendiri lebih atau kurang ialah suatu bentuk kesalahan?"
Dia menyatakan dengan nada dingin.
"....Apa....?"
"Master, lihatlah lubang hitam ini di sana"
Fury menunjuk ke sudut biara. Di sana terdapat sebuah lubang hitam melayang di udara. Persis ibarat lubang hitam yang akan kau temukan di luar angkasa, sungguh hitam pekat. Hal itu muncul ketika persimpangan atau titik temu benda-benda terkena bug, yang disebut 'Keretakan Ruang'.
Jika suatu objek (termasuk pemain) menyentuhnya, mereka akan dengan paksa diteleport.
Itu ialah salah satu bug umum dalam game ini.
"Fenomena ganjil ibarat itu ada secara alamiah---hampir semuanya ialah kesalahan di dunia ini"
Fury tersenyum dan melanjutkan....
"Ini ialah dunia di mana kehidupan, kematian, cinta, segala sesuatu yang bernilai hilang begitu saja alasannya ialah kesalahan"
Sementara itu, Sasaraki tidak bisa berkata apa-apa.
"Dan kami hidup di dunia semacam ini, keberadaan kami sendiri ialah sebuah kesalahan, kau tahu?"
Fury menatap Sasaraki dengan mata yang tak mempunyai cahaya di dalamnya. Dia tak bisa mengalihkan pandangan darinya.
Keheningan berlarut-larut. Selama itupun Fury masih tersenyum.
Seolah-olah ia mencibir dunia ini sendiri---
"---Hanya bercanda☆"
Mendadak ia kembali ke mata sipit yang biasa dengan wajah gembira.
"Master, jangan terlalu dipikirkan☆ Itu hanya salah satu dagelan manis Fury-chan☆"
"Tidak....aku seolah mencicipi getaran yang mengerikan sedang mengalir di punggungku ..."
Terkadang, ia bisa mencicipi semacam kegilaan masbodoh yang tiba dari peri AI ini.
Dan itu ibarat dengan kegilaan yang ia rasakan dari Alice.
"Tidak apa-apa☆ saya mengalah pada pembersihan otak Master ketika ada kesempatan☆"
"Jadi kau sudah punya planning semacam itu sebelumnya?!"
Seakan-akan AI ini menjadi terlalu menakutkan.
Dia mengucapkan semua kata-kata frustasi semacam barusan di setiap momen-momen serius---
"Ah, Azrael-san selesai berganti☆"
Terdengar derit sepasang pintu biara yang terbuka.
"Ayo, ayo, pergilah dan sambut si pengantin☆"
"Tidak, lebih tepatnya, perihal apa yang kau ucapkan sebelumnya---"
Dia mencoba menilik Fury lebih dalam.
Tapi sosok pengantin putih salju telah menarik pandangannya.
"U....wah...."
Dia bergumam secara refleks.
Dan melihatnya dengan sangat terpesona.
Itu Azrael. Bukan dalam pakaian hitam yang biasa, namun Azrael yang mengenakan gaun pengantin putih bersih. Hiasan rambut berwarna merah muda memberi aksen pada rambut hitamnya yang panjang dan---Sasaraki terus menatap sosoknya ibarat itu. Uwah---Uwaah, ia benar-benar, pengantin sungguhan.
Mempertimbangkan sifat Azrael, lelaki ini tidak berpikir bahwa ia akan dengan patuh memakainya.
"Uuh....ini untuk perceraian, semuanya untuk perceraian...."
Wajah Azrael sedikit merona.
"....Sasaraki. Apa yang kau lamunkan?"
"Eh....? Ah, yah, kau tahu, saya hanya berpikir kalau kau benar-benar terlihat ibarat seorang pengantin"
"Ap---?!"
Pipi Azrael semakin memanas.
"Ja-Jangan mengartikannya dengan cara yang aneh!! Ini bukan upacara komitmen nikah sungguhan, mengerti?!"
"Tidak, saya mengerti itu! Aku benar-benar---!"
Sasaraki menggelengkan kepalanya dengan kasar.
"Apa kau benar-benar mengerti?!"
Azrael menghunus pedangnya dengan asisten dan mengayunkan benda itu. Ujungnya menyentuh 'Retakan Ruang' yang Fury telah tunjuk sebelumnya. Diikuti pribadi oleh semacam kilatan arus listrik, sosok Azrael pun lenyap.
"Ah---"
(BYUURRRR!)
Segera sehabis itu, ia bisa mendengar bunyi air dari luar. Ketika lelaki ini bergegas keluar, ia bisa melihat Azrael dengan gaun pengantinnya jatuh di pantai. Tampaknya ia telah diteleport ke sana. 'Magical Sword Gram' tertancap pada pasir di sampingnya ibarat kerikil nisan.
"APA-APAAN KUSOGE INIIIIIIII?!?!"
Fury terkikih.
"Lihat? Dunia ini penuh dengan kesalahan, kan?☆"
☆☆☆
Upacara komitmen nikah dengan mereka berdua dan satu peri berlangsung tanpa kejadian (lain). Azrael telah menyeka gaun pengantinnya yang berair kuyup hingga melekat di kulitnya (detail game gres terlihat ketika ke hal-hal semacam ini muncul), dengan handuk.
Sasaraki dan Azrael bangun di depan Fury yang memainkan tugas sebagai pastor.
"Ya, mari kita lanjutkan ke pertukaran sumpah sekaraaang ☆"
Fury berkata sambil tersenyum dengan mengaitkan kedua tangan di depan dadanya.
"Mempelai laki-laki Sasaraki, apakah kau bersungguh-sungguh bersumpah untuk menyayangi mempelai perempuan Azrael bahkan di saat-saat di mana kalian akan memperebutkan item drop langka, bahkan di saat-saat di mana sertifikat rumahmu hilang alasannya ialah bug, bahkan pada ketika di mana karaktermu terhapus, bahkan pada ketika di mana kau menjadi kaya alasannya ialah kesalahan penduplikatan glitch, dan bahkan pada ketika di mana item milikmu hilang alasannya ialah bug pada bank?☆ "
Aku ingin mengabaikan semuanya. Tapi itu terdengar ibarat sumpah yang akan kau lakukan dalam game ini.
"....Aku bersumpah"
Bagaimanapun, ia mengangguk. Itu ialah upacara yang diharapkan untuk menggunakan skill, ia tidak punya pilihan selain menyatakan dengan terang persetujuannya.
Ketika ia melirik sekilas Azrael, gadis ini memalingkan wajah pribadi ketika mata mereka bertemu.
"Mempelai Azrael, apakah kau bersumpah untuk menyayangi mempelai laki-laki Sasaraki bahkan pada saat-saat dimana ia berselingkuh dengan Alice-san, bahkan pada ketika di mana ia berselingkuh dengan Lizna-san, bahkan pada ketika di mana ia berselingkuh dengan Fury-chan, dan bahkan di ketika di mana ia menyalahgunakan kekuatan GM-nya untuk melaksanakan pemerkosaan pada para pemain wanita?☆"
"BAGAIMANA BISA AKU MELAKUKAN SUMPAH SEMACAM ITU?!?!?!"
"Ini hanya contoh, teladan belaka☆"
"Semua contohmu terlalu berbahaya, kai tahu....?"
"Tidak apa-apa kan , kau jadi bersumpah atau tidak?☆"
"Gu...."
Azrael mencengkeram ujung rok gaunnya dan tampak jengkel.
"A-Aku...."
"Baiklah☆ Kau kini bisa mencium---"
"Tunggu"
"Berhenti di sana"
Suara mereka tumpang tindih.
"Eh? Kami harus melakukannya juga?!"
"Ini perlu untuk upacara ☆ Silakan dan bertanyalah pada Alice-san ☆"
"Ap---....?"
Dia bertukar pandang dengan Azrael dan mencicipi pipinya berkobar.
Eh? Menciumnya? Aku bisa mencium wajah bagus gadis berambut hitam ini dalam gaun pengantinnya---?
"Tunggu, bukankah ada fitur yang akan membuatnya hamil ketika saya menciumnya?"
"Itu benar juga, ya☆"
"KALAU BEGITU KITA TIDAK BOLEH MELAKUKANNYA!!!!"
Teriak Azrael.
"Tapi kalau tidak berciuman, kalian tidak bisa bercerai☆"
"JIKA SAYA H-H-H-HAMIL, PERCERAIAN INI AKAN JADI SIA-SIA, YA KAN?!"
Azrael berteriak dengan wajah memerah.
"Bukannya itu baik-baik saja? Kehamilan tidak beda jauh ketika kalian menikah☆"
"ITU TIDAK BAIK-BAIK SAJA SAMA SEKALIIIIII!!!!"
"Fufu, ada apa?"
Fury menatap Azrael dan mengedip.
"Jika kau menikah atau bahkan hamil di kusoge ini---apa masalahnya?☆"
"Itu sudah masalah!!"
Jawab Azrael segera.
"T-Tidak peduli seberapa kusoge game ini...."
Dia melirik Sasaraki dan melanjutkan...
"Ada hal-hal yang bisa dan tidak bisa kau lakukan! Pokoknya, itu bukan---!"
"Eh ? Kau tidak akan melakukannya?☆"
"Bukankah ada cara selain berciuman?!"
"Yah, hal itu memang ada☆"
Pipi Fury memerah.
"'Kontak Langsung Membran Mukosa' selain ciuman boleh juga☆"
"Eh---? A—, itu...."
"Dengan kata lain, se---"
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!"
Azrael meronta-ronta liar dengan tangannya dan kemudian menahan lisan Fury.
"Sulit tidak percaya! Apa-apaan peri peleceh seksual ini?!"
"Jika kau melaksanakan itu, kau tidak akan hamil, tahu?☆"
"Aneh, kan?! Jelas-jelas itu aneh!!!"
"Alurnya jadi sangat aneh, ya....? Sebenarnya, pembicaraan ini...."
"Kenapa kau tenang-tenang saja, Sasaraki?!?!"
"Yah, bagaimana saya harus mengatakannya....?"
Tanpa pertanyaan, itu membuat hatinya berdetak hanya dengan membayangkan---dengan Azrael, tapi di sisi lain, ketika ia melihat Azrael semakin resah ibarat sekarang, itu malah membantunya tenang. Rasanya ibarat dirinya yang kacau dan dirinya yang utuh sedang berdampingan. Setiap reaksi Azrael benar-benar menyolok dan menawan.
Dia mengerti kenapa Fury ingin menggodanya.
"Jadi, Fury. Ada cara selain....maksudku kegiatan suami istri, kan?"
"Tentu saja ada ☆"
"Ap---?!"
Lelaki ini sudah memperkirakannya, mengingat kepribadian peri ini, ia mungkin menyembunyikan sesuatu.
"Jadi, apa yang harus kami lakukan?"
"Tapi ini ialah pilihan terakhir, kalian harus menjilati permen ini bersama-sama☆"
Fury mengeluarkan dua lolipop oranye.
"Ini 'Permen Sepasang Kekasih' yang akan membuatmu membuatkan sensasinya dengan pasanganmu"
"Katakan dari awal kalau ada sesuatu ibarat itu!!"
"Fury hanya budak setia terhadap hasrat Master☆"
Sementara mereka terus bertengkar ibarat itu, mereka berdua mendapatkan permen masing-masing dan mulai menjilati.
Saat lelaki ini menjilatnya, perasaan yang tak terlukiskan mengalir di lidahnya.
(Jilat-Jilat)
"U-Uwah, apa ini....?"
"Sensasi ciuman tidak langsung☆"
"Uh....Sepatlah sheleshaikan inih, Shasharaki"
Setiap kali ia menjilat, sensasi aneh tiba dari permen itu sendiri. Uwah, mungkinkah ini....rasa pengecap Azrael....? Ketika ia tidak bisa menahannya lagi dan memberanikan diri melihat ke arah Azrael, si gadis tengah menangkap permen di mulutnya sambil terengah-engah dengan cara erotis, "Nuuuuuh...."
Ya ampun.
Ini benar-benar mesum.
Tubuh dan jiwanya diwarnai asmara merah muda.
Tunggu, bukankah ini secara simpel bahkan lebih dari sekedar ciuman?
(Nurorun . Rirorun . Rururun . Pirorirorin )
Di kepalanya, imbas bunyi TP mereka yang bertambah terus berdering.
"Ah, kau dilarang menggigitnya☆ Kau menjilatnya hingga akhir, paham?"
"Uuuuuh...."
Azrael dan Sasaraki mengalihkan tatapan mereka.
Jika saya ceroboh, ini akan menjadi lebih memalukan daripada ketika kami saling memunggungi di gua es itu....
Pi-Pikiranku harus dijernihkan....
Ini sama sekali bukan ciuman, hanya mekanisme resmi untuk memperoleh TP. Bagaimanapun, ini murni. Aku hanya menyukai permennya, permen yang rasanya ibarat Azrael, permen Azrael---rasanya sangat enak---
"Master juga jadi semakin mesum, ya?☆"
"Apa kau terkadang membaca pikiranku?!"
"Master dan Fury-chan ini kan sejenis☆"
Peri ini benar-benar tak bisa dipercaya.
Lupakan, mereka selesai dengan permen sehabis dua atau tiga menit lagi. Dia tidak mencicipi apapun dari permen itu. Yang ada hanyalah kegembiraan dari kesan licin permen karet yang berdenyut di lisan dan upaya frustasi untuk menekannya.
Azrael sepertinya mencicipi hal yang sama dan mengambil napas dalam-dalam untuk mencoba menenangkan pikirannya.
"A-Ayo, ciuman sumpah sudah selesai!"
"Itu membuatmu garang kan?☆"
"Tidak sama sekali! Ayo, cepat dan siapkan skill-nya!"
"Aye-aaaye, menyiapkan☆"
Dan lima menit kemudian....
Sasaraki telah memanggil masakan ringan manis komitmen nikah raksasa hampir setinggi dirinya, dengan 'Master Guru'. Dia dan Azrael menempelkan cincin komitmen nikah mereka di atas krim. Jika mereka menghancurkan kedua cincin itu, perceraian mereka harusnya terselesaikan.
"Hei, Azrael....Tidak bisakah kita menghancurkan sesuatu yang lain selain cincin komitmen nikah dengan skill ini juga?"
"Kebetulan sekali. Aku juga sedang ingin sekali mengubur seekor peri jahat"
"Kalian berdua sangat kejam, ya ?☆"
Fury tertawa kecil.
"Jika kalian membunuh Fury-chan, dunia ini akan runtuh sungguhan, tahu?☆"
"Guh...."
Itulah kenyataan. Meskipun peri ini jahat sungguhan, ia mengatur banyak hal penting ibarat ban akun atau eksekusi pelecehan seksual. Jika ia menghilang, game ini mungkin akan berhenti berfungsi untuk selamanya---dan begitulah, meski ia busuk....
"Ayo kita tunda dulu. Yang terpenting kini ialah waktunya perceraian, waktunya perceraian!"
"Saat kalian memotong kuenya, kalian akan bercerai. Itu perceraian tercepat, kalau kita berada di dunia nyata, bukankah begitu?☆"
"Tak diragukan lagi, pengembangnya ingin situasi menjadi persis ibarat ini"
Dia tidak bisa melihatnya secara berbeda, mengingat penghinaan yang telah dimasukkan pengembang ke fitur ini hingga sekarang.
"Apa yang kau maksud ini ialah tujuan masterku yang dulu? Itu tidaklah akurat☆"
"Eh? Begitukah?"
"Dunia ini selalu 'seperti ini,' kau paham?☆"
Fury tertawa dan melanjutkan.
"Sistem Kontrol Realitas - singkatnya, SKR. Ini ialah sistem yang mengendalikan dunia kita untuk memungkinkan para pemain sanggup hidup dengan selamat, bahagia, dan tepat di dunia VR ini yang 'salah' di setiap bagiannya☆"
"Kesampingkan 'dengan selamat' itu, tak ada yang senang maupun sempurna"
"Karena terdapat bug di kedua fitur itu☆"
"Lakukanlah sesuatu!!"
"Jangan merepotkan Fury-chan dengan tuntutan ibarat itu☆"
Sambil menyampaikan hal-hal barusan, lelaki ini menyiapkan pedang untuk memotong masakan ringan manis bersama dengan Azrael. Bukan pisau, melainkan pedang. Yakni, 'Magical Sword Gram'. Dengan aura ungunya. Lebih khusus lagi, aura yang meningkatkan peluang serangan kritis sebesar 20%.
"Bukannya tindakan kita ini sudah keterlaluan pada kuenya?"
"Kita kan sudah memastikan bahwa itu akan hancur berkeping-keping"
"Dari sudut pandangku, kita seolah bisa memotong kua sekaligus dengan biaranya"
Dia tidak tahu persis seberapa berpengaruh skill ini, tapi mereka telah diberitahu sesuatu seperti, 'Kekuatan dua orang yang sedang kasmaran sanggup memotong segalanya,' jadi mungkin saja sangat kuat. Ditambah lagi, efeknya mungkin meningkat alasannya ialah mereka tengah memegang pedang magis, ia merasa ini tidak akan berakhir dengan baik.
"Hei, bukankah lebih bagus kalau kita menggunakan pisau biasa?"
"Aku tidak ingin melakukannya pada komitmen nikah sederhana"
"Tapi saya punya firasat buruk...."
Kata-kata Fury dari sebelumnya melintas dari pikiran. Dunia ini 'salah'. Karena telah dirancang dengan cara begini, dan dikendalikan oleh suatu sistem. Dia merasa seolah mereka mungkin akan mengakibatkan bug yang keterlaluan kalau tidak merencanakannya dengan hati-hati sebelumnya.
Sebaliknya, ia tidak berpikir bahwa hal-hal akan menguntungkan mereka sama sekali.
Namun, Azrael tertawa sekali lagi, "Fufun".
"Kau terlalu banyak berpikir, Sasaraki. Kenapa kau begitu khawatir?"
"....Jika harus kukatakan, itu alasannya ialah kaulah yang punya inspirasi ini"
"Apa yang kau maksud dengan itu hah?!"
Maksudku, planning ini bisa saja jadi bumerang.
"Tidak, yah, terserah, ayo kita coba"
Aku benar-benar tak punya alasan yang layak untuk meragukannya.
Benar, dunia ini mungkin salah, tapi bukan berarti bahwa semuanya ditakdirkan gagal. Memangnya kenapa kalau kami menggunakan pedang magis daripada pisau untuk memotong kue?. Sasaraki menenangkan dirinya ibarat itu dan mengganggam pegangan 'Magical Sword Gram'.
Azreal juga meletakkan tangannya disana.
"Ayo, Sasaraki! Dengan ini, perceraian kita telah diputuskan!!"
"Siapa yang kau coba dorong semangatnya? Yah, bukannya saya keberatan---EIIII!!!"
Keduanya mengayunkan pedang magis ke bawah dan berteriak....
""PEMOTONGAN KUE PERTAMAAAA!!!!!!!""
Tepat setelahnya....
Badai menghempas.
"---Eh?"
Semburan cahaya melonjak dari ujung bilah dan dalam hitungan detik sudah benar-benar menutupi interior biara. Cahaya terfokus menjadi garis lurus, membentuk bentangan pilar vertikal. Itu ibarat pedang laser raksasa yang menembak dari lantai biara ke langit-langit dan merobeknya terpisah. Cukup besar untuk mencapai dan menembus langit. Muncul retakan besar yang dengan asumsi kasar seukuran ratusan meter.
Dan kemudian diarahkan ke masakan ringan manis pengantin dengan bunyi 'KIIIIIIIIIIIII'.
Lantai luluh lantah. Kue komitmen nikah hancur. Cincin yang telah diletakkan di atasnya---terbang ke suatu daerah berkat badai. Lelaki ini bahkan tidak punya waktu untuk berpikir, 'Ah, kami seharusnya memusatkan serangan dengan benar', ketika biaranya sendiri runtuh.
(ZUZAAAAAAAAAAAOOOOOOOOOOOOOOOON!!!!!!!!!!!)
Jurang vertikal meleburkan segalanya. Biara. Pulau kecil. Laut. Serangan itu memisahkan maritim ibarat kisah zaman dahulu Musa dalam Bibel yang ia pernah baca. Air kemudian mengalir kembali ke celah itu---yang lebarnya setinggi seorang pria.
Dasar maritim juga telah robek.
Ini membuat jurang yang sangat besar dan tampak ibarat riam sekarang.
Setelah beberapa ketika terdiam, Sasaraki melihat ke langit.
Aaah---warna ungu langit---semuanya masih penuh bug ibarat biasa, ya .
"Baiklah, lari dari kenyataan sudah cukup"
Dunia ini salah.
Persis ibarat yang dikatakan Fury.
"Tung....Eh? Apa---? Sasaraki, apa yang akan kita lakukan dengan ini?"
"Untuk kini ayo pergi dan tanya Alice"
"Y-Ya. Tunggu, kenapa kau begitu tenang?!"
"Yah, saya sudah mengira semuanya akan menjadi ibarat ini"
"BAGAIMANA BISA?!?!"
"Master secara sedikit demi sedikit terbiasa dengan ini, ya☆?"
Fury terkekeh.
Segera setelahnya, kejadian ini akan dikenang sebagai 'Pedang Sihir Musa' yang pertama.
☆☆☆Chapter 1 vol 2 berakhir disini☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Chapter selanjutnya
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/