Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Homo Soloensis: Ciri-Ciri, Hasil Budaya Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Ilmiah

Homo Soloensis merupakan insan purba yang termasuk dalam genus (homo) dan spesies dari homo erectus. Homo erectus soloensis nama ilmiah (subspesies) insan purba dari solo ini. Temuan fosil yang ditemukan oleh beberapa peneliti luar negeri ibarat Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, Oppenoorth, dan Ter Haar pada tahun 1931 hingga tahun 1933 didaerah Ngandong (Blora), Kecamatan Sambungmacan (Sragen) dan Sangiran. Penemuan fosil ini ditemukan pada lapisan Pleistosen Atas, dalam penggalian area tersebut ditemukan kerangka tulang dan artefak kuno.

Penemuan dari penggalian tersebut ditemukan diantaranya tulang tengkorak anak-anak, mamalia, dan banyak sekali benda peralatan kuno. Ditemukannya fosil Homo Soloensis pada area Pleistosen Atas dalam tingkatan kecerdasan dan kemampuan insan purba H. soloensis lebih tinggi daripada Pithecanthropus erectus. Karena kemampuan dan bentuk fisik insan dari solo ini disebut juga sebagai (homo). Pengidentifikasi memgenai alat prasejarah yang mempunyai struktur anatomi yang sangat rentan kerusakan dan inovasi ini ditemukan didekat tulang hominid.

Alat-alat yang dipakai pada masa tersebut memakai kebudayan Ngandong yang bercirikan penggunaan bebatuan yang diruncingkan, pemakaian duri ikan pari, dan tulang binatang. Bahan-bahan tersebut menjadi sebuah hasil budaya yang mempunyai kegunaan untuk membantu acara mereka seperti: belati, kapak, dan tombak.

Peralatan tersebut dipakai mereka untuk berburu, berkebun dan mengumpulkan makanan. Namun dari hasil budaya tersebut para hebat beropini bahwa homo soloensis hidup dengan berpindah pindah tempat (nomaden).

Homo Soloensis merupakan insan purba yang termasuk dalam genus  Homo Soloensis: Ciri-ciri, Hasil Budaya dan Klasifikasi Ilmiah

Dalam kecerdasan Homo e. soloensis mempunyai ukuran otak terbesar dari genus homo dan volume otaknya hampir menyamai insan ibarat kita. Berikut ciri - ciri insan purba Homo Soloensis:
  1. Berjalan lebih tepat
  2. Berdiri tegak
  3. Memiliki tinggi tubuh diantara 130 cm hingga 210 cm
  4. Bagian muka sudah tidak menonjol ke depan ibarat insan modern
  5. Dibagian pelipis alis menonjol
  6. Kapasitas otaknya berkisar antara 1.013 cm³ hingga 1.251 cm³
  7. Otot dibagian tengkuk mengalami penyusutan dan berkurang
  8. Bagian tulang tengkorak berukuran besar apabila dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus
  9. Pada bab dahi miring kebelakang

Dari ciri-ciri homo e. soloensis diatas sanggup disimpulkan bahwa karakteristik morfologi ibarat dengan insan modern. Dalam bentuk struktur muka insan purba dari jaman ke jaman hingga kini ialah penyusutan dan pelebaran. Banyak penyusutan di bab rona mata dan hidung yang menyusut dan mengalami penurunan kebawah, sehingga dibagian dahi mengalami pelebaran. Pada bab samping alis atau bab pelipis mengalami pengurangan tonjolan.

Ciri fisik Homo Soloensis tidak jauh berbeda dari Homo Erectus, alasannya insan purba Homo Soloensis termasuk spesies dari Homo erectus dan subspesies ilmiahnya insan dari solo ini (Homo Erectus Soloensis). Agar mempermudah memahami, lihat pembagian terstruktur mengenai ilmiah insan purba dari solo ini:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
SubOrdo : Haplorhini
Famili : Hominidae
SubFamili : Homininae
Bangsa : Hominini
Genus : Homo
Spesies : Homo Erectus
SubSpesies : Homo Erectus Soloensis

Kaprikornus Homo Soloensis termasuk dalam Homo Erectus, mereka mempunyai sistem dogma yang mengatur kehidupan mereka. Kepercayaan muncul dan berkembang diantara aspek kehidupan homo soloensis. Mereka percaya bahwa didunia ini ada yang lebih besar dan agung dari dirinya, insan diciptakan oleh satu Tuhan penguasa seluruh langit dan bumi.

Termasuk penganut monoteisme kuno yang dahulunya mempercayai wacana dewa-dewa beralih ke satu Tuhan yang telah membuat makhluk dan alam semesta. Namun, bentuk atau simbolis keagamaan yang diwujudkan dengan bentuk seperti: lukisan di goa-goa tersembunyi, punden berundak, kuil, menhir dan lain-lain.