Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Encoder Dan Pola Aplikasinya




Pengertian Encoder

Encoder adalah sebuah rangkaian yang sanggup berfungsi mengkonversi suatu data kedalam bentuk data baru. Encoder diperlukan untuk mengkonversi data dari sutu sistem bilangang ke sistem bilangan lainnya. Prinsip kerja Encoder ialah mengkonversi suatu data semoga data tersebut sanggup diterima oleh receiver dalam keadaan utuh. Dimana pada bab peserta terdapat decoder yang sanggup mengambil data yang telah dikonversi oleh Encoder. Jadi, cara kerja Encoder ialah kebalikan dari Decoder.

Encoder ialah rangkaian yang sanggup mengkonversi suatu data kedalam bentuk data baru. Contoh aplikasi Encoder ialah encoder audio, video encoder, transduser, dan masih banyak lagi. Terdapat beberapa jenis-jenis Encoder dengan prinsip kerja yang kurang lebih sama yaitu mengubah data menjadi data baru.

Rangkaian encoder biasanya mempunyai pasangan yaitu rangkaian decoder. Aplikasi encoder dan decoder haruslah saling bersinergi semoga ketika suatu data diubah oleh encoder, data awalnya sanggup dikembalikan oleh decoder. Fungsi dari dekoder merupakan kebalikan dari encoder. Lalu bagaimana penerapan Encoder di aktifitas sehari-hari?

Contoh Encoder


Dibawah ini terdapat fungsi Encoder dan teladan penerapan Encoder dalam acara sehari-hari.

Berikut teladan Encoder beserta fungsinya:

1. Media

Software untuk encoding audio, video, teks ke dalam format standar:
   a. Kompresor yang mengkodekan data (misalnya, audio/video/gambar) ke dalam bentuk yang lebih kecil.
   b. Encoder audio yang mengkonversi audio analog ke sinyal audio digital
   c. Video encoder mengkonversi video analog ke sinyal video digital
   d. Encoder email yang mengamankan alamat email 
  e. Encoder phtml mempertahankan instruksi script kecerdikan dalam format yang kondusif yang transparan untuk pengunjung di situs web
    f. Sebuah multiplexer yang menggabungkan beberapa input menjadi satu output

2. Mempermudah suatu Pekerjaan

    a. Data Entry Encoder yang sanggup memasukkan data dari survei telepon dalam format instruksi ke dalam database.
    b. Data Entry Encoder yang sanggup memasukkan jumlah pembayaran dari dokumen tender aturan dari forum keuangan ke dalam database.
    c.  Encoder manual yang sanggup secara manual memindai instruksi tag pada bagasi yang tidak terjawab oleh sistem otomatis.

3. Software Encoding Medis

EncoderPro pencarian ICD-9-CM, CPT, dan HCPCS Tingkat II instruksi medis, untuk meningkatkan akurasi dan memungkinkan akomodasi dalam audit kepatuhan.

4. Transduser

Transduser  (seperti encoders optik atau magnet)  yang sanggup mencicipi posisi atau orientasi untuk dipakai sebagai rujukan atau feedbackyang aktif untuk mengontrol posisi, seperti

   * Rotary encoder mengkonversi posisi rotary ke analog (misalnya, quadrature analog) atau digital (misalnya, quadrature digital, 32-bit paralel, atau USB) sinyal elektronik.
   * Encoder linier untuk mengkonversi posisi linear ke sinyal elektronik.

Encoders sanggup bernilai mutlak atau incremental. Sinyal dari encoder yang mutlak tidak menawarkan posisi yang ambigu alasannya tidak  memerlukan isu tentangposisi sebelumnya. Sedangkan, sinyal dari encoder inkremental ialah sebuah siklus, sehingga bernilai ambigu, dan membutuhkan penghitungan secara siklus untuk mempertahankan posisi diktatorial dalam suatu rentang perjalanan. Keduanya sanggup menawarkan akurasi yang sama, tetapi encoder mutlak lebih berpengaruh untuk gangguan dalam sinyal transduser.

5. Telekomunikasi

    Encoder dalam komunikasi jarak jauh ialah sebuah perangkat yang dipakai untuk mengubah sinyal (seperti bitstream a) atau data ke dalam kode.

6. Sirkuit Elektronik

    a. Sebuah encoder sederhana yang menawarkan instruksi biner ke akses masukan aktif.
    b. Encoders prioritas, menetapkan prioritas input  (seperti seruan interupsi) oleh output  instruksi biner yang mewakili prioritas tertinggi dari input yang aktif.