Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Antena Dipole Dan Cara Menghitung Panjangnya



Pengertian Antena Dipole

Antena Dipole yaitu antena RF yang sanggup dibentuk secara sederhana hanya dengan memakai seutas kawat atau kabel ibarat gambar di atas yang berfungsi untuk mengalirkan medan elektromagnetik. Contoh antena Dipole yaitu Antena Dipole setengah gelombang (setengah lamda) dan antena dipole 1/4 gelombang.  Macam-macam antena Dipole tergantung dari panjang antenanya.

Cara menciptakan antena Dipole sebetulnya cukup mudah. Hal terpenting dalam menciptakan antena dipole yaitu menghitung panjang dari Antena Dipole tersebut sesuai frekuensi yang kita inginkan.

Cara kerja antena dipole sebenarnya sama dengan antena pada umumnya. Perlu diingat bahwa antena bekerja pada gelombang elektromagnetik yang terdiri dari medan magnet dan medan listrik. Bila Antena Dipole dialiri dengan arus listrik maka akan tercipta gelombang elektromagnetik dan gelombang tersebut akan mememancar ke arah tertentu. Saat gelombang ini bertemu dengan logam atau antena lainnya maka gelombang elektromagnetik ini akan di terjemahkan dan diambil informasinya. Informasi tersebut sanggup berupa suara, gambar, atau video ibarat pada TV kita.

Kelebihan antena ini tentu saja dari pembuatannya yang mudah. Kekurangan antena ini ada pada performanya dibandingkan dengan antena lainnya ibarat Yagi atau Parabola yang mempunyai kualitas lebih baik.

Fungsi antena dipole sama ibarat antena lainnya untuk mendapatkan dan memancarkan sinyal elektormagnetik. Antena ini merupakan cikal bakal dari antena Yagi yang biasa kita gunakan untuk Televisi kita.


Menghitung Panjang Antena Dipole 




Pada pengukuran antena dipol λ/2 (1/2 lamda/setengah gelombang) ini kita akan mengukur dan menghitung panjang dari antena ini sesuai dengan frekuensi yang diinginkan. Pengukuran kali ini membutuhkan sweep osilator untuk mengatur besarnya nilai frekuensi yang akan kita gunakan untuk antena ini.

Lalu kita pun sanggup mengatur start dan stop frequency dengan alat ini supaya kita sanggup melihat respon dari antena ini dengan baik. Dalam sweep Osilator ini terdapat pula marker untuk menandai frekuensi yang ingin kita ketahui nilainya dan cursor untuk mengetahui nilai RL (Return Loss). Selain itu, dipakai pula Directional Coupler 4 kutub untuk mengarahkan gelombang dan Detektor untuk mengubah gelombang AC menjadi DC.

Dalam pengukuran kali ini kita sanggup memakai fungsi memori pada Network Analyzer untuk menyimpan nilai dari input yang akan dipakai ketika pengukuran. Hal ini dilakukan kalau terdapat kerusakan pada chanel A dan R sehingga hanya satu chanel yang berfungsi yaitu chanel B.

Jadi, kita akan membandingkan nilai dari input yang sudah disimpan dan nilai output pada chanel B. Sehingga pada directional coupler, kita harus menterminasikan kutub copling inputnya supaya semua daya terserap dan tidak terjadi pantulan. Karena kalau terjadi pantulan atau standing wave maka akan mensugesti kerja dari kutub input yang terhubung dengan kutub output. Hal ini akan menjadikan nilai output tidak akan sesuai dengan nilai input yang diberikan.

Cara Menghitung Panjang Antena Dipole setengah lamda (λ/2)/ setengah gelombang

Misalkan terdapat dua kondisi ibarat dibawah ini maka,
1.      Panjang antena Saat f = 150 MHz

·      f untuk λ/2 = 300 MHz

     λ/2        =  c/f

     λ/2        =  (300 x 10 ms-1(300 x 106 Hz)

     λ/2        =  1 m = 100 cm


                  2. Panjang antena Saat f = 200 Mhz

·      f untuk λ/2 = 400 MHz

     λ/2          c/f

     λ/2          (300 x 10 ms-1(400 x 106 Hz)

     λ/2        =   0,75 m = 75 cm


Perhitungan panjang antena dipole  setengah gelombang di atas bisanya sedikit berbeda dengan pengukuran yang dilakukan alasannya yaitu pada pengukuran di lapangan akan terdapat pantulan-pantulan sesuai dengan kondisi daerah pengukuran yang akan mensugesti hasil pengukuran. Semakin sempit daerah pengukuran atau semakin banyak objek di sekitar daerah pengukuran maka kesudahannya akan semakin jelek alasannya yaitu terlalu banyaknya pantulan yang diterima oleh antena.