Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jagung Masih Mencemaskan, Harga Telur Ayam Dapat Naik?

Harga jagung yang mahal berdampak ke harga telur.

Masalah jagung masih saja mencemaskan kalangan peternak. Presiden Peternak Layer Nasional (PLN) Musbar Mesdi mengingatkan pemerintah untuk menuntaskan dilema suplai jagung.

Harga jagung yang masih mahal bakal berdampak ke harga telur dan daging ayam. Dikutip dari www.cnbcindonesia.com, Musbar menyampaikan apabila suplai jagung masih langka dan harganya terus mahal, harga telur di tingkat farm gate (peternak) akan mengalami kenaikan sampai Rp 2.000/kg dari harga yang diatur pemerintah.

Pasalnya, biaya produksi telur peternak dengan harga jagung dikala ini telah mencapai Rp 20.800 - 22.000 per kilogram. Sementara Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018 mengatur harga teladan pembelian telur dan daging ayam di tingkat peternak seharga Rp 18.000 - 20.000/kg.

"Pemakaian jagung itu 50% dalam adukan pakan, artinya ada kenaikan harga Rp 1.000 per 1 kg pakan," imbuhnya.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa umumnya materi pangan dari unggas menyerupai daging dan telur ayam harganya mengikuti tren "bulan Jawa", atau tren kenaikan seruan dikala ada hari-hari besar keagamaan menyerupai puasa, Idulfitri atau Natal.

"Trennya Januari-Februari seruan telur memang sedang menurun, sehingga harga telur jatuh. Sementara harga pakannya naik," keluhnya

Jika pemerintah tidak segera turun tangan menambah impor jagung, seruan telur yang naik di
simpulan Februari- Maret akan menciptakan harga telur melonjak.

“Saat ini banyak peternak menentukan memotong dan menjual daging ayam petelurnya dibandingkan merugi,” pungkas Musbar. **


Sumber http://infovet.blogspot.com/