Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Baca Semua Buku

Semua buku yang akan pernah kita butuhkan untuk menciptakan kita sekaya, sesehat, sebahagia, sekuat, secanggih, dan sesukses yang kita inginkan itu, sudah ditulis.

Orang-orang dari banyak sekali latar belakang, dengan pengalaman hidup yang paling mengagumkan, yang bangun dari kemiskinan menuju keberuntungan, dan dari kegagalan menuju kesuksesan, telah menyisihkan waktunya untuk menuliskan pengalaman mereka, sehingga kita mungkin bisa memanfaatkannya.

Mereka telah mengatakan budi dan pengalaman mereka, sehingga kita bisa menjadi terinspirasi oleh dan berguru darinya, dan membuatkan filosofi kita. Kontribusi mereka menciptakan kita bisa menyetel ulang layar kita, berdasarkan pengalaman mereka.

Mereka telah menghadiahi kita dengan wawasan mereka, sehingga kita bisa mengubah rencana kita, bila diperlukan, semoga bisa menghindari banyak sekali kesalahan mereka. Kita bisa mengatur ulang kehidupan kita berdasarkan nasehat bijak mereka.

Semua wawasan yang mungkin akan pernah kita butuhkan, telah di sanggup oleh orang lain melalui buku-buku. Pertanyaan yang penting yakni berikut ini:

Dalam 90 hari terakhir, dengan harta karun berupa isu ini yang bisa mengubah hidup, keberuntungan, hubungan, kesehatan, anak-anak, dan karir kita semoga menjadi lebih baik, sudah berapa banyak buku yang kita baca?

Mengapa kita enggan untuk membaca buku-buku yang bisa mengubah hidup kita? Mengapa kita mengeluh tapi tetap sama? Mengapa begitu banyak dari kita yang mengutuk akhir tapi memupuk sebab?

Bagaimana kita menjelaskan fakta bahwa hanya tiga persen dari populasi yang mempunyai kartu perpustakaan, sebuah kartu yang bisa mengatakan kita saluran pada semua balasan untuk kesuksesan dan kebahagiaan yang bisa pernah kita inginkan?

Mereka yang ingin hidupnya menjadi lebih baik, dilarang mengijinkan dirinya untuk mengabaikan buku-buku yang mungkin, akan mengatakan efek besar terhadap kehidupan mereka nantinya. Karena buku-buku yang mereka lewatkan, tidak akan bisa membantu!

Dan masalahnya bukan lantaran buku itu terlalu mahal! Jika seseorang menyimpulkan bahwa harga dari membeli buku itu terlalu tinggi, tunggulah hingga ia harus membayar harga dari keputusan untuk tidak membelinya.

Tunggulah hingga ia mendapatkan tagihan dengan terus dan memperpanjang kebodohannya. Hanya ada sedikit sekali perbedaan antara orang yang tidak bisa, dengan orang yang tidak mau membaca. Yaitu sama-sama menghasilkan kebodohan.

Mereka yang serius mencari pengembangan diri, harus membuang pembatasan diri yang telah mereka tempatkan pada kemampuan dan kebiasaan membaca.

Ada begitu banyak kelas yang mengajarkan cara menjadi pembaca yang baik, dan ada ribuan buku di perpustakaan yang sedang menunggu untuk dibaca. Membaca itu sangat penting bagi mereka yang mencari perbaikan.

Kita dilarang membiarkan apapun menghalangi antara kita dengan buku-buku yang bisa mengubah hidup kita. Membaca sedikit setiap hari, akan menghasilkan kekayaan berupa isu yang berharga dalam waktu yang sangat singkat.

Tapi bila kita gagal untuk menyisihkan waktu, mengambil buku, berlatih disiplin, maka kebodohan akan segera masuk untuk mengisi kekosongan.

Mereka yang mencari kehidupan yang lebih baik, harus lebih dulu menjadi orang yang lebih baik. Mereka harus terus mengejar penguasan diri untuk tujuan pengembangan sebuah filosofi kehidupan yang seimbang, dan kemudian hidup berdasarkan filosofi tersebut.

Kebiasaan membaca yakni kerikil pijakan pertama dalam pengembangan sebuah pondasi yang filosofis. Membaca yakni salah satu dari banyak sekali hal pokok, yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.


Sumber https://wownita.blogspot.com/