Belajar Dari Kegagalan Orang Lain
Orang lain dan pengalaman mereka, menunjukkan peluang yang tak terbatas untuk dipelajari. Disana terdapat dua sumber isu berharga yang tersedia; dua perilaku pemikiran; dua kategori dari mereka yang mempunyai pengalaman mirip, tapi dengan hasil yang sangat berbeda.
Setiap hari, kita berhadapan dengan perwakilan dari kedua kelompok ini. Masing-masing kelompok mencari audiencenya sendiri, dan masing-masing mengatakan imbas pada mereka yang menentukan untuk mendengarkannya.
Kedua sumber sama-sama penting. Yang satu berfungsi sebagai tumpuan untuk diikuti, satunya lagi sebagai tumpuan untuk dihindari (sebagai peringatan untuk di pelajari, bukan di tiru.)
Kita semua harus menjadi siswa kegagalan. Itu yakni serpihan dari dunia pengalaman (bagian dari pengalaman hidup.) Mengapa kita ingin mempelajari kegagalan?
Supaya kita tahu apa yang dihentikan dilakukan. Semua pengalaman sanggup bertindak sebagai guru, asalkan kita mau berguru dari isu yang diberikannya, dan menginvestasikan nilainya dalam kehidupan kita.
Ada orang yang beropini bahwa, bekerjasama dengan orang-orang yang gagal itu seharusnya dihindari dengan cara apapun, alasannya yakni takut kita jadi tertular dengan kebiasaan jelek mereka, sehingga kita mengulangi kesalahan mereka.
Namun, ibarat kata orang bijak, "Mereka yang tidak berguru dari kesalahan masa kemudian akan dikutuk untuk mengulanginya." Jika kita mengabaikan kesalahan masa lalu, dari manapun itu sumbernya, maka kita mungkin akan menjadi korban dari proses trial and error kita sendiri.
Dengan mengabaikan pelajaran sejarah, percobaan kita niscaya akan mencoba kita, dan kesalahan kita pada balasannya akan menghancurkan kita.
Mungkin, yakni sesuatu yang sangat disayangkan, bahwa mereka yang gagal tidak mau mengajarkan pengalaman mereka biar di dengar semua orang. Sebab, bila kita punya lebih banyak peluang untuk berguru dari pengalaman negatif orang lain, maka kita mungkin sanggup menyelamatkan hidup kita dari tragedi tertentu.
Belajar dari Kesuksesan Orang Lain
Pelajaran dari orang yang sukses itu sangat berharga, berapapun waktu yang kita butuhkan, dan apapun yang harus kita investasikan untuk mendapatkannya. Kumpulkan aneka macam isu dan pandangan gres dari semua sumber yang ada.
Baca aneka macam buku. Hadiri seminar. Sediakan waktu untuk mengumpulkan pengetahuan yang diperlukan oleh kesuksesan. Pelajari kebiasaan, bahasa, cara berpakaian, dan disiplin dari orang-orang yang sudah sukses.
Salah satu sumber budi terbesar dari mereka yang telah sukses itu, sanggup ditemukan dalam aneka macam kutipan buku yang tersedia di toko-toko buku.
Dengan membaca kata-kata dari orang-orang jago (dulu dan sekarang), kita sanggup lebih memahami pemikiran yang telah memandu kehidupan dari mereka yang sudah cukup hebat, cukup persuasif, cukup berpengaruh, dan cukup sukses untuk dikutip.
Sumber https://wownita.blogspot.com/