Analisa Doktrin Anda
Mungkin, aturan mental yang terpenting dari semua aturan mental itu yakni Hukum Kepercayaan. Hukum ini menyampaikan bahwa, apapun yang anda percayai, dengan yakin, akan menjadi realitas anda. Anda tidak mempercayai apa yang anda lihat; apa yang anda percayai itulah yang akan anda lihat.
Anda bahu-membahu memandang dunia ini melalui lensa aneka macam kepercayaan, sikap, prasangka dan pertimbangan awal. "Anda bukanlah apa yang anda pikir yakni diri anda, melainkan apa yang anda pikirkan, itulah diri anda."
Ditahun 1905, Dr. William James of Harvard mengatakan, "Kepercayaan membuat fakta aktual." Lalu beliau juga mengatakan, "Revolusi terbesar dari generasi ku yakni inovasi bahwa orang-orang, dengan mengubah perilaku pemikirannya yang terdalam, bisa mengubah aspek-aspek luar dari kehidupan mereka."
Semua peningkatan dalam hidup itu berasal dari mengubah aneka macam doktrin anda mengenai diri sendiri dan kemungkinan anda. Pengembangan diri berasal dari mengubah aneka macam doktrin anda mengenai apa yang bisa anda lakukan dan apa yang mungkin untuk anda.
Apakah anda ingin menambah income? Pasti anda mau! Tapi apa anda percaya itu mungkin? Maukah anda melipat tigakan income anda? Apakah anda percaya bahwa itu juga mungkin?
Apapun tingkat skeptisisme anda, ijinkan saya bertanya. Sejak anda mulai bekerja, pernahkah anda melipat dua atau tigakan income anda? Apakah penghasilan anda ketika ini sudah jauh lebih besar dari penghasilan anda ketika gres memulai?
Pernahkah anda mengambarkan pada diri sendiri bahwa untuk melipat dua atau tiga kan income itu yakni mungkin bagi anda? Dan apa yang pernah anda lakukan sebelumnya, bisa anda lakukan lagi, berulangkali, jikalau anda mau mempelajari caranya. Anda hanya harus percaya bahwa itu mungkin.
Napoleon Hill mengatakan, “Apapun yang bisa dipercayai dan diyakini oleh seseorang, itu bisa dicapai.”
Mungkin, terobosan terbesar di masa 21 dalam bidang potensi insan itu yakni inovasi perihal konsep-diri (self-concept). Semua yang anda lakukan atau capai dalam hidup anda, semua pemikiran, perasaan atau agresi anda itu dikendalikan dan ditentukan oleh konsep diri anda.
Konsep diri anda meramalkan dan memprediksi tingkat kinerja dan efektivitas anda dalam semua yang anda lakukan. Konsep diri anda itu yakni kegiatan utama dari komputer mental anda. Dia menjadi sistem operasi dasar. Semua yang anda capai di dunia luar yakni hasil dari konsep diri anda.
Apa yang ditemukan oleh para psycholog yakni bahwa konsep diri anda itu dibuat dari jumlah total semua kepercayaan, sikap, perasaan dan opini anda mengenai diri sendiri dan dunia anda. Karena itu, anda selalu beroperasi dalam perilaku yang sesuai dengan konsep diri anda, entah itu negatif atau positif.
Berikut ini sebuah inovasi menarik mengenai konsep diri. Meski jikalau konsep diri anda itu dibuat dari aneka macam doktrin yang keliru mengenai diri dan dunia anda, selama anda mempercayainya, itu akan menjadi fakta dan anda akan berpikir, merasa dan bertindak berdasarkan konsep itu.
Kepercayaan anda mengenai diri sendiri itu sangat subjektif. Kepercayaan itu seringkali sama sekali tidak didasari oleh fakta. Kepercayaan itu yakni hasil dari aneka macam informasi yang anda ambil sepanjang hidup, dan cara anda memproses informasi tersebut.
Kepercayaan anda itu telah dibuat oleh masa kecil, teman-teman dan pergaulan, bacaan dan pendidikan, pengalaman positif maupun negatif, dan ribuan faktor lainnya.
Kepercayaaan yang terburuk dari semuanya itu yakni self-limiting beliefs atau aneka macam doktrin yang membatasi diri sendiri. Jika anda percaya bahwa anda punya keterbatasan tertentu, itu akan menjadi kebenaran untuk anda.
Jika anda mempercayainya, anda akan bertindak seperti anda kurang bisa dibidang talenta atau skill tertentu. Mengatasi doktrin yang membatasi dan pembatasan diri sendiri itu seringkali yakni penghalang terbesar antara anda dan realisasi dari seluruh potensi anda.
Abaikan Para Ahli
Saat masih berusia muda, Albert Einstein dipulangkan dari sekolah alasannya yakni tidak bisa belajar. Orang tuanya diberitahu bahwa beliau tidak bisa di didik. Mereka menolak untuk mendapatkan diagnosa ini, dan balasannya mengatur supaya beliau bisa menerima pendidikan yang unggul.
Dr. Albert Schweitzer punya duduk kasus yang sama ketika masih kecil. Orang tuanya mendorong beliau untuk magang pada seorang pembuat sepatu, sehingga ketika cukup umur nanti beliau akan mempunyai sebuah pekerjaan yang aman.
Tapi apa buktinya, kedua orang tersebut, yaitu Albert Einstein dan Dr. Albert Schweitzer, berhasil menerima gelar doktor sebelum berusia 20 tahun, dan meninggalkan jejak mereka pada sejarah masa dua puluh.
Menurut sebuah artikel di Fortune Magazine mengenai ketidak mampuan berguru dalam bisnis, banyak eksekutif dan eksekutif senior dari perusahaan Fortune 500 ketika ini, sewaktu masih bersekolah, di diagnosa tidak mempunyai kelebihan atau kemampuan khusus. Tapi dengan kerja keras, mereka berhasil mencapai kesuksesan besar.
Thomas Edison dikeluarkan dari sekolah ketika berada ditingkat 6. Orang tuanya diberi tahu bahwa akan sia-sia saja untuk mengeluarkan uang bagi biaya pendidikannya, alasannya yakni beliau tidak bisa memikirkan apapun. Tapi ternyata Edison menjadi salah satu penemu terbesar di masa modern. Kisah-kisah menyerupai ini terjadi ribuan kali.
Kepercayaan yang membatasi yang terkadang hanya di dasari oleh satu pengalaman atau suatu kebetulan, itu bisa menghalangi anda selama bertahun-tahun. Hampir semua orang pernah merasa kaget sendiri, ketika mereka ternyata bisa menguasai skill tertentu yang dulunya mereka kira tidak bisa mereka lakukan.
Mungkin tragedi menyerupai ini juga pernah terjadi pada anda. Sehingga secara tiba-tiba anda menyadari bahwa semua inspirasi pembatasan anda mengenai diri sendiri di bidang tersebut ternyata sama sekali tidak di dasari oleh fakta.
Louise Hay, seorang penulis, pernah menyampaikan bahwa akar dari sebagian besar duduk kasus kita dalam hidup itu terdapat di dalam perasaan, "aku tidak bisa." Dr. Alfred Adler menyampaikan bahwa yakni hal yang natural bagi seseorang untuk merasa "rendah diri" yang berawal dari masa kecil, dan seringkali terbawa hingga dewasa.
Banyak orang, alasannya yakni doktrin negatifnya, yang sebagian besar yakni keliru, menganggap dirinya punya keterbatasan dalam hal kecerdasan, bakat, kemampuan, kreativitas atau skill tertentu. Dalam hampir semua kasus, ini hanyalah doktrin yang keliru.
Faktanya yakni bahwa potensi anda itu bahu-membahu jauh lebih banyak dibanding yang bisa anda gunakan sepanjang hidup. Tidak ada orang yang lebih baik dan lebih arif dibanding anda. Orang lain itu tampak lebih arif atau lebih baik dibidang tertentu, hanya alasannya yakni mereka telah memulainya lebih dulu.
Sumber https://wownita.blogspot.com/