Short Story: Saya Direinkarnasi Menjadi Villain Di Dunia Otome Game. Tanpa Kusadari, Saya Sangat Jahat.
Diterjemahkan oleh , -MrStar-
I Love Villain!
Istilah-istilah:
Heroine = Karakter protagonis wanita
Villain = Karakter antagonis atau penjahat
Otome Game = Game perempuan
Ikemen = Pria tampan
Target penaklukan = Target yang sanggup dijadikan pacar
Harem ending = Akhir kisah dengan tokoh utama dikelilingi oleh banyak cowok/cewek sebagai kekasihnya
***
Sejujurnya, saya sudah sangat ‘berlebihan’.
Aku direinkarnasi ke dalam Otome Game yang pernah kumainkan dulu di kehidupanku sebelumnya.
Terlebih lagi, saya direinkarnasi menjadi huruf villain, jadi saya dipastikan mati berdasarkan alur cerita.
Meski begitu, saya tidak suka hidup ketakutan di bawah bayang-bayang tokoh utama.
Dan tidak kusangka, saya sangat menikmati tugas villain-ku.
***
「Kamu kejam sekali! Walaupun kau membenciku, tapi jangan merobek buku catatanku!」
Teriakan duka tokoh utama menggema ke keluar kelas saat jam pulang sekolah.
Tidak lama kemudian, beberapa anggota OSIS berlari masuk ke dalam kelas lantaran mendengar teriakannya.
Seketika saya eksklusif mengerti. Begitu rupanya, jadi ibarat ini.
Ini ialah event di Otome Game.
Ini ialah event yang diharapkan untuk mendapatkan harem ending dari Otome Game yang terkenal 『Kimi to Tsumugu Gakuen Monogatari』disingkat『Kimigaku』.
Karakter villain… dengan kata lain, ini ialah event saat saya tertangkap tangan sedang membully tokoh utama, dan ikemen populer dari OSIS akan menyelamatkan si tokoh utama.
Karakter villain… dengan kata lain, ini ialah event saat saya tertangkap tangan sedang membully tokoh utama, dan ikemen populer dari OSIS akan menyelamatkan si tokoh utama.
Dengan begitu, muncullah relasi pertemanan antara Heroine dan ikemen, dan sesudah itu mencapai harem ending tidak akan sulit.
Maka dari itu, ia yang berperan menjadi Heroine harus sabar.
Dia, yang ‘kelihatannya juga orang yang direinkarnasi’ sama sepertiku.
Karena saya tidak ada niatan untuk membully, ia niscaya merasa kalau ia terpaksa akan menghabiskan masa sekolahnya dengan ending normal.
Itu sebabnya kenapa ia akal-akalan dibully.
Dia merobek buku catatannya sendiri dan memanggilku ke kelas dengan pesan jebakan.
Dan kemudian, sebuah event dipaksa muncul.
Jadi begitu, tampaknya saya sudah kena jebakan.
Kalau ini kisah dari『Kamigaku』, saya akan ditindas oleh ikemen terkenal dari OSIS dan ditakdirkan mati bunuh diri sesudah berhenti sekolah.
Akan tetapi, saya sama sekali tidak terkejut.
Alasannya, lantaran saya sudah “berlebihan” melakukannya.
「Jadi benar kau yang melakukannya! Kageyama Yuiko…!」
Si tokoh utama eksklusif menunjuk sambil meneriakkan nama lengkapku seolah-olah ia berperan sebagai detektif yang berhasil menemukan pelaku sesungguhnya.
Kageyama Yuiko. Itu namaku.
Setelah sekian lama saya tidak dipanggil tanpa panggilan penghormatan, saya merasa sedikit senang.
Si tokoh utama bersikap angkuh, percaya diri.
Dia mengira, ia sudah berhasil meraih harem ending.
Atau mungkin ia berharap saya akan ditindah oleh anggota OSIS.
Kalau itu harapannya, maaf.
Tidak ada satu pun yang sesuai dengan harapannya.
「Kamu pikir kau sanggup pergi begitu saja sesudah melaksanakan hal ibarat ini!? Semua anggota OSIS, katakan sesuatu juga…」
Setelah mengatakannya, ia membalikkan tubuhnya ke arah anggota OSIS di belakangnya.
Dan kemudian--- ia terkejut.
Gadou Motoharu--- ketua OSIS narsis dan putra dari keluarga yang terhormat.
Yanagita Shuuya--- wakil ketua dan putra gubernur.
Akimoto Yuu--- sekretaris dan putra ketiga kepala polisian.
Mineuchi Soutarou--- Bendahara dan anak administrator akademi.
Takiura Renji--- Humas dan seorang artis.
… Semua sasaran penaklukan menatapku gemetaran dan ketakutan.
「…Ha?」
Pokan
Si tokoh utama terkejut.
Si tokoh utama terkejut.
Dia sama sekali tidak paham apa yang sedang terjadi.
Tapi ia mengabaikan itu dan berusaha memanggil ketua OSIS.
「Ka, Kaka, Kageyama-sama… Ini, umm, maksudnya apa…!?」
Terdengar jawaban mengejutkan yang tidak cocok dengan penampilan si pangeran narsis.
Kalau penggemar 『Kimigaku』melihat penampilan menyedihkan ketua OSIS, mereka niscaya pingsan.
Sambil tersenyum, saya bertanya balik ke Gadou si ketua OSIS.
「Maksudnya? Apa ‘maksudnya’ yang kau bicarakan, Gadou-kun?」
「I, itu… di, di situasi ini…」
「Kamu tidak mengerti? Kebetulan sekali, saya juga tidak mengerti. Akan tetapi, kalau kita memercayai perkataan gadis di sana, saya bersalah alasannya ialah sudah membully dia. Dan kalian, anggota OSIS, yang menangkap lembap saya seharusnya menangkap aku… bukankah begitu?」
「Be, benarkah… ?」
「Tapi saya sama sekali tidak ingat pernah melakukannya. Itu sebabnya saya ingin mendengar pendapat netral dari ketua OSIS, Gadou-kun. Pendapat dari putra keluarga Gadou yang terhormat, dan calon kepala perusahaan Gadou, Gadou Motoharu-kun. Apa kau percaya saya menyakiti gadis yang di sana?」
「Ti, ti, tidak… i… i… itu, umm… m… m…」
Pundak si Ketua OSIS Narsis gemetaran dengan kepala menunduk lemas sambil menggerakkan kedua telapak tangannya dengan gelisah, terlihat tampaknya ia akan menangis.
Mentalnya hancur jawaban tekan yang kuberikan.
Tanpa kuduga ternyata ia lemah dengan tekanan, apa lantaran biasanya ia tipe ‘S’?
「Fumu… kalau begitu, wakil ketua, Yanagita-kun. Bagaimana menurutmu?」
「A… a… aku…」
「Aku melihat ayahmu, Gubernur Yanagita, di gosip kemarin. Dia membahas soal bullying. Dia bilang itu perbuatan yang tidak sanggup dimaafkan.」
「A, a, aku… … …」
「Oya, ada apa ? Kamu menangis ? Kasihan … Oh, iya! Aku akan bawa permen nanti, jadi berhenti menangis, oke. Akan kubawa permen ‘kacang’, itu enak, loh!」
「……! JA, JA, JANGAN, KUMOHON JANGAN! HENTIKAN! KUMOHON, AKU MOHON, AKU MOHON! JANGAN BAWA ‘KACANG’!」
Apa? Yanagita-kun tidak suka ‘kacang’?
Gubernur Yanagita dengan bahagia hati mendapatkan ‘kacang’ (sogokan) dari aneka macam pihak, tampaknya selera orang renta dan anak berbeda.
「Walaupun begitu, saya sungguh-sungguh berpikir kalau saya membully seseorang maka itu ialah problem yang sangat serius. Meski merobek buku catatan ialah kejahatan kecil, itu tetap tindak kejahatan. Jadi, Yuu-kun. Sebagai anak kepala kepolisian, seharusnya kau menangkap aku, kan?」
「Hii, itu, itu tidak mungkin! Aku tidak sanggup melakukannya!」
「Apa yang kau bilang, kau bisa, ya kan? Kamu boleh menangkap orang yang ketangkap basah. Lagi pula, walaupun kau bertubuh kecil dan imut, kau jago bela diri, ya kan? Mengkapku niscaya sangat gampang bagimu?」
「Itu mustahil, mustahil, mustahil! Aku tidak mungkin berani menyentuh Kageyama-sama!」
Muu, walaupun saya ingin ditangkap ibarat seorang kriminal satu kali saja. Apa tidak ada orang yang sanggup menangkapku? Terpaksa, kalau begitu saya akan tanya lagi.
「Kalau begitu, Mineuchi-kun. Aku ingin mendengar…」
「Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku……」
「… Oops, tampaknya ia sedang tidak sanggup bicara」
Padahal ia ialah anak administrator Akademi, bahkan para guru pun tidak berani memarahinya tapi kini ia meminta maaf sambil histeris.
Kalau ibarat ini, ia sanggup memperlihatkan rujukan yang jelek bagi murid yang lain.
「Kalau begitu, Takiura-kun. Apa yang akan kau lakukan?」
「… … aku… … … …」
「Ada apa ? Apa yang terjadi dengan wajah tampanmu ? Hmmm ?」
「… … Saya tidak tampan… …」
「Tidak perlu merendahkan dirimu, Takiura-kun. Kamu sangat tampan. Kamu sangat tampan, sampai-sampai aku ingin memperlihatkan wajah tampanmu ke semua penggemar perempuanmu. Mereka niscaya akan eksklusif menyadari sisi barumu.」
「…………To, tolong jangan. Saya mohon. Tolong jangan lakukan itu……」
「Benarkah? Sayang sekali」
Sayang sekali.
Padahal kepribadian orisinil Takiura-kun ada di foto itu, dan itu sangat mempesona, jadi ia niscaya akan mendapatkan banyak penggemar baru. Tapi mau bagaimana lagi kalau ia sendiri tidak mau.
「H, hei! Ada apa dengan kalian!? Kenapa kalian semua gemetaran!?」
Sedangkan, bunyi si tokoh utama tidak mendapatkan tanggapan sama sekali.
Tidak ada kesempatan buat perempuan kesayangan mereka.
Padahal seharusnya mereka membela ia dan mengusirku dari sekolah.
Ya ampun, alur kisah yang kejam.
Aku memikirkannya sekali lagi.
Sejujurnya, saya sudah sangat ‘berlebihan.’
Menarik bendo dengan berani, menarik kerja dengan usaha, tapi ternyata saya memerankan villain terlalu serius.
Dengan penampilan anak kecil, saya menggali informasi berbahaya.
Tidak ada orang yang akan curiga terhadap anak kecil, jadi saya menguping dan mengambil foto sepuasnya.
Tidak ada orang yang akan curiga terhadap anak kecil, jadi saya menguping dan mengambil foto sepuasnya.
Aku memanipulasi orang-orang yang lugu dan mengancam mereka untuk mematuhi semua perintahku.
Korupsi, penggelapan, skandal.
Aku menggenggam semua ‘catatan hitam’ orang-orang yang berpengaruh.
Saat ini, saya ialah bajingan yang menguasai aneka macam bidang dari bayang-bayang.
Ikemen yang meminjam kekuatan dari papa mereka bukan lawanku.
Ikemen yang meminjam kekuatan dari papa mereka bukan lawanku.
Astaga, serius, ibarat yang kuperkirakan, saya sudah sangat ‘berlebihan’.
Tapi, apa saya akan bahagia kalau ini semua berakhir?
Karena semuanya akan baik-baik saja, pada akhirnya, anggap saja hasilnya sanggup diterima.
Dengan keyakinan ibarat itu…
Aku mulai bergerak lagi untuk menghabisi si tokoh utama.
Aku tidak membencinya atau semacamnya.
Sebaliknya, saya mempunyai kesan yang baik wacana ia yang jahat padaku lantaran menginginkan harem ending. Sayangnya, saya akan memaksa tokoh utama untuk menentukan bad ending.
Bagaimanapun, saya ialah seorang villain.
Aku tidak perlu alasan untuk menghancurkan tokoh utama, bukan?
***
Menarik bendo dengan berani, menarik kerja dengan perjuangan = kalau ingin berhasil dalam bekerja, lakukanlah dengan sabar dan sepenuh hati.
Baca juga:
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/