Mengenal Sifat Dan Kegunaan Kayu Jati
Kayu jati :: Merupakan kayu kelas satu alasannya yaitu kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati mempunyai kelas kekuatan I. Kayu ini sanat tahan terhadapa serangan rayap. Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu sampai coklat merah tua. Kayu gubal, di bab luar, berwarna putih dan kelabu kekuninga.
Meskipun keras dan kuat, kayu jati gampang dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk menciptakan furniture/mebel dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus mempunyai permukaan yang licin dan menyerupai berminyak. Pola-pola bulat tahun pada kayu teras nampak terang sehingga menghasilkan citra yang indah.
Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh alasannya yaitu itu, jati banyak dioalah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel dan anak tangga yang berkelas. Sekalipun relatif gampang diolah, jati populer sangat berpengaruh dan awet, serta tidak gampang diolah, jati populer sangat berpengaruh dan awet, serta tidak gampang berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati dipakai juga sebagai materi dok pelabuhan, ganjal rel, jembatan, kapal niaga dan kapal perang.
Tukang kayu di Eropa pada era ke-19 konon meminta upah embel-embel jikalau harus mengolah jati. Ini alasannya yaitu kayu jati sedemikian keras sampai bisa menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka
Aneka Manfaat Kayu Jati
Pada era ke-17, tercatat jikalau masyarakat Sulawesi Selatan memakai akar jati sebagai penghasil pewarna kuning dan kuning coklat alami untuk barang anyaman mereka. Di Jawa Timur, masyarakat Pulau Bawean menyeduh daun jati untuk menghasilkan materi pewarna coklat merah alami. Orang Lamongan menentukan menyeduh tumbuhkan daun mudanya. Sementara itu, orang Pulau Madura mencampurkan flora daun jati dengan asam jawa. Pada masa itu, pengidap penyakit kolera pun dianjurkan untuk meminum seduhan kayu dan daun jati yang pahit sebagai penawar sakit.
Jati burma sedikit lebih berpengaruh dibandingkan jati jawa. Namun di Indonesia sendiri, jati jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus dan kayunya lebih berpengaruh dibandingkan jati dari kawasan lain di negeri ini. Produk-produk ekspor yang disebut berbahan java teak (jati jawa, khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur) sangat populer dan diburu oleh para kolektor di luar negeri, Silahkan baca juga lainnya dari manfaat dan kegunaan kayu jati
Sifat Kayu Jati
Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jensi jati :
- Jati Lengo atau jati malam, mempunyai kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan menyerupai mengandung minyak (Jw.:lengo, minyak;malam,lilin). Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris
- Jati Sungu, Hitam, padat dan berat (Jw.: sungu, tanduk)
- Jati Werut, dengan kayu yang keras dan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah
- Jati Kembang
- Jati Kapur, kayunya berwarna keputih-putihan alasannya yaitu mengadnung banyak kapur. Kurang berpengaruh dan kurang awet
Seluruhnya, ada tiga anggota genus Tectona. Selain jati Tectona grandis yang diuraikan di atas, dua yang lainnya yaitu :
- Jati Dahat (Dahat Teak, Tectona hamiltoniana), sejenis jati endemik di Myanmar, yang sekarang sudah langka dan terancam kepunahan
- Jati Filipina (Philippine Teak, Tectona philippinensis), jati endemik dari Filipin; juga terancam kepunahan.
Pada pihak lain, ada pula jensi-jenis pohon atau flora lain yang dinamai jati meski tidak berkerabat. Diantaranya :
- Jati Sabarang atau sungkai (Peronema canescens)
- Jati Putih (Gmelina arborea)
- Jati Pasir (Guettarda speciosa)
- Jabon (antocephalus cadamba)