Baka To Test Soal Ketujuh Vol 1 B. Indonesia
Diterjemahkan oleh
Soal Ketujuh
Jawablah pertanyaan berikut :
Apa bentuk komparatif dan superlatif dari kata "good" dan "bad"?
Jawaban Himeji Mizuki :
"good — better — best
bad — worse — worst"
Komentar Guru :
Jawaban yang tepat
Jawaban Yoshii Akihisa :
"good — gooder — goodest"
Komentar Guru :
Aku terkejut kau menciptakan kesalahan yang sangat umum. Bentuk komparatif dan superlatif untuk good dan bad tidak hanya dengan menambahkan "er" dan "est". Lain kali, jangan lupakan itu.
Jawaban Tsuchiya Kouta :
"bad — butter — bust"
Komentar Guru :
Arti ketiga kata itu ialah 'buruk', 'mentega', 'payudara'.
☆☆☆☆
"Aku akan menggunakan taktik rahasia yang saya bilang kemarin"
Ini kalimat pertama yang Yuuji katakan ketika ia tiba ke sekolah keesokan paginya.
"Strategi? Ini masih belum waktunya untuk perang, kan?"
Waktu memperlihatkan pukul 8:30, sedangkan perang gres boleh dilanjutkan pada pukul 9 pagi.
"Aku tidak menggunakannya untuk kelas B. Target kita ialah kelas C"
"Ouhh, begitu ya. Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku ingin kau mengenakan ini, Hideyoshi"
Setelah menyampaikan itu, Yuuji mengambil seragam wanita dari tasnya.
Memadukan hitam dan merah sebagai warna dasar, itu ialah mahakarya yang langka bagi masyarakat dan para siswa dari sekolah lain.
Kalau dipikir-pikir, Yuuji, bagaimana kau bisa mendapatkannya? Apa yang telah terjadi padamu??
"Tidak masalah, tapi kenapa kau ingin saya mengenakan itu?"
Hideyoshi, sebagai lelaki, kau seharusnya lebih memperhatikan dirimu.
Ngomong-ngomong, sesudah mengenakannya, Hideyoshi tampak lebih menyerupai seorang gadis, hampir menyerupai saudari kembarnya di kelas A---
"Aku ingin kau bersikap menyerupai Kinoshita Yuuko, dan berpura-pura menjadi utusan dari kelas A"
Ohhh jadi begitu! Itu sebabnya ia ingin Hideyoshi menggunakan seragam perempuan!!
Hideyoshi punya saudari kembar di kelas A. Mereka terlihat sama persis, menyerupai kembar monozigotik*. Perbedaannya hanyalah nilai pelajaran dan cara berbicara.
[Monozigotik itu berarti kembar dari satu zigot yang sama. Padahal, kalau berbeda kelamin, bisa dipastikan kembar itu tidak berasal dari satu zigot]
Dengan kata lain, berpura-pura menjadi saudara perempuannya, dan menggunakan nama kelas A untuk menekan kelas C?
"Hideyoshi, cepat ganti seragammu"
"Yah, baiklah...."
Hideyoshi mengambil seragam dari Yuuji, dan mengganti bajunya dengan yang itu depan kami.
Apa-apaan ini? Perasaan asing apa yang sedang mengisi dadaku? Meski ia laki-laki, saya tidak bisa mengalihkan tatapanku darinya!!
"...." (Suara kamera)
Muttsurini, dengan kecepatan yang hampir menciptakan jarinya terbakar, terus menerus menekan tombol di kamera.
Untung saja, bukan saya satu-satunya yang memperoleh perasaan asing ini.
"Ok, saya sudah selesai. Hah? Ada apa dengan kalian?"
Ekspresi mungkin terlihat rumit?
"Apa yang harus kukatakan? Aku tidak terlalu yakin!"
"Kalian sangat aneh"
Tidak, penampilanmu lah yang aneh!! Kenapa kau terlihat begitu cantik?!?!
"Dengan begini, ayo ke kelas C!!"
"Ya...."
Yuuji keluar ruang kelas dengan Hideyoshi.
“Ah, saya juga ingin pergi.”
Aku segera mengikuti mereka.
Aku telah memikirkan ini semenjak kemarin. Ada jarak yang sangat jauh antara kelas C dan kelas F. Meski ini kebanyakan akhir perbedaan ukuran tiap ruang kelas, saya masih berharap pihak sekolah mau membangunnya dengan lebih sederhana.
Kami terus berjalan, dan kesannya berhenti di depan ruangan Kelas C.
"Maaf, Hideyoshi. Kau harus pergi sendirian"
Dia harus berpura-pura menjadi utusan dari Kelas A, jadi saya dan Yuuji yang merupakan murid kelas F tidak bisa berada disampingnya. Oleh lantaran itu kami berencana bersembunyi di suatu kawasan sambil mengamati alur situasinya.
"Aku merasa ragu untuk pergi kesana...."
Hideyoshi tampak sangat tidak mau melakukannya. Ini sanggup dimengerti, berpura-pura menjadi saudara perempuannya dan menipu musuh bukanlah sebuah pengalaman yang baik.
"Kami mengandalkanmu"
"Ah....apa boleh buat...."
"Maaf, tapi tolong provokasi mereka sebisamu. Buat mereka membenci kelas A hingga ke lubuk hati. Kau niscaya bisa melakukannya"
Hideyoshi ialah orang jenius dalam dunia akting dengan julukan 'Bintang Klub Drama'. Walaupun ia tidak hebat dalam belajar, kemampuannya di bidang yang lain cukup menakjubkan.
"....Jangan terlalu berharap padaku...."
Hideyoshi menghela nafas dan berjalan gontai menuju kelas C. Dia terlihat sangat enggan. Apa ia bisa menipu mereka dengan kondisinya sekarang?
"Yuuji, kau yakin Hideyoshi baik-baik saja? Kupikir kita sebaiknya beralih menggunakan cara lain...."
"Seharusnya tidak ada masalah"
Benarkah? Aku terus merasa kalau Hideyoshi sama sekali tidak ingin melakukannya. Aku hanya berharap kemampuan beraktingnya tidak akan dipengaruhi oleh pikirannya yang tidak stabil.
"Aku jadi khawatir...."
"Shhhhhh! Hideyoshi akan masuk ke kelas"
Yuuji menaruh jari telunjuk di depan mulutnya. Kami begitu jauh. Seharusnya mereka tidak bisa mendengar kami. Tapi lebih baik main kondusif dan mengikuti saran Yuuji.
(Suara pintu dibuka)
Kami mendengar bunyi pintu yang dibuka Hideyoshi.
"KALIAN BABI-BABI JOROK, BERHENTILAH BERISIK!!!!"
....Wow
"Hideyoshi benar-benar sesuai julukannya"
"Ya, tidak ada cara lain yang lebih baik untuk memprovokasi mereka selain ini"
Bahkan bila ia tidak menyampaikan apapun, kupikir kebencian Kelas C pada Kelas A akan meningkat secara dramatis, ya kan?
"A-APA KATAMU?!?!?!"
Teriakan itu niscaya tiba dari ketua kelas C, Koyama. Aku bisa mencicipi amarah di teriakannya tanpa melihat wajahnya. Ini masuk akal saja, mereka dibentak menyerupai babi tanpa tahu apa yang sedang terjadi.
"Jangan bicara padaku!! Atau anyir babimu yang menjijikkan akan melekat padaku juga!"
Kau sendiri yang mendatangi mereka kemudian menyalahkan mereka lantaran mencium anyir babi? Wow, apa kau tidak berlebihan?
"Kau Kinoshita dari Kelas A, kan?! Jangan pikir kau bisa begitu angkuh hanya lantaran hasil ujianmu bagus!! Apa yang kau lakukan di sini di kelas kami?!"
Dalam hal kepopuleran di sekolah, Kinoshita Yuuko lebih terkenal dibandingkan Hideyoshi. Ditambah lagi, Hideyoshi sedang mengenakan seragam wanita sekarang, jadi mustahil mereka menyadarinya. Lagi pula, ia telah berhasil memprovokasi Kelas C, yang kemampuan berpikir mereka telah ditutupi oleh kemarahan. Ini sempurna.
"Bagiku, hal yang paling tidak sanggup dterima ialah ruang Kelas A dibangun bersebelahan dengan ruangan buruk dan anyir ini! Bagi orang-orang menyerupai kalian, sangkar babi lebih dari cukup!!"
"APA?!?! MAKSUDMU KAMI SETINGKAT DENGAN KELAS F?!?!"
Hei, Koyama! Dia tidak pernah menyinggung apapun wacana kelas F!!
"Aku tidak ingin mengotori tanganku sendiri. Hanya saja, saya akan menyampaikan kalian sebuah anjuran Istimewa dan mengirim kalian eksklusif ke sangkar babi"
Apa ini tingkat kemampuan minimal untuk memasuki klub drama? Atau sekolah kami yang memang terlalu aneh?
"Kalian sedang bersiap untuk Perang Ujian Syokanju, kan? Pastikan kalian benar-benar siap, lantaran nanti kami akan membersihkan kalian, para babi kotor!!"
Setelah Hideyoshi menyampaikan itu, ia sengaja berjalan menghentak lantai ketika meninggalkan ruangan.
"Apa itu cukup?"
Dia menuju kami sambil terlihat segar.
"Ya, kau melakukannya dengan baik"
"KITA TIDAK PUNYA WAKTU UNTUK MELADENI LAWAN SEPERTI KELAS F!!!! SEMUANYA, BERSIAPLAH UNTUK PERANG DENGAN KELAS A!!!!"
Teriakan mengerikan tiba dari ketua Kelas C, Koyama. Sepertinya planning kami berlangsung dengan sangat mulus. Tapi, kenapa saya merasa sedikit bersalah?
"Misi telah berhasil. Kita juga harus mulai bersiap kita untuk berperang melawan kelas B"
"Yah, tentu saja"
Tidak waktu untuk memikirkan hal-hal sepele. Perang Ujian Syokanju akan dimulai dalam 10 menit.
Dengan segera, kami berjalan kembali ke ruang kelas F.
☆☆☆☆
"Manfaatkan pintu dan dinding dengan baik! Jangan biarkan wilayah pertempuran melebar!!"
Perintah Hideyoshi bergema di medan perang.
Tepat pukul 9, perang melawan Kelas B kembali dimulai. Kami melanjutkan dari posisi kami di pertempuran kemarin, tepat di depan ruangan Kelas B , dan mulai menyerang.
Berdasarkan instruksi Yuuji, tujuan kami ialah menjaga supaya musuh tetap di ruang kelas.
Sementara kami mengikuti instruksi tersebut, tiba persoalan baru.
Ada yang tidak beres dengan Himeji.
Meski menjadi komandan, ia tidak menyampaikan instruksi sama sekali. Selain itu, tampaknya gadis ini tidak ingin mengambil pecahan dalam pertempuran. Apa yang terjadi padanya?
"Coba gunakan hanya satu mata pelajaran pada satu waktu untuk mengalahkan musuh!! Waspadalah bila ada bala bantuan!!"
Karenanya, yang memimpin pasukan kini ialah wakil komandan, Hideyoshi. Dia mengikuti planning Yuuji dan berhasil menuntaskan beberapa misi hanya dalam beberapa jam.
“Pintu sebelah kiri sedang diserang balik oleh musuh!"
"Kami kekurangan tenaga Sastra Klasik! Kami perlu bala bantuan!!"
Pintu sebelah kiri sedang diawasi oleh Takenaka-sensei, kan?
Itu sama sekali tidak bagus. Ada banyak siswa di Kelas B yang pandai dalam bidang Sejarah. Jika kami tidak melawan dengan prajurit-prajurit terkuat kelas F, kemungkinan ini bisa menyampaikan mereka kesempatan untuk menembus pasukan kami.
"Himeji, tolong berikan dukungan ke sayap kiri!"
Di dalam planning Yuuji, Himeji punya kiprah penting di siang hari. Meski saya merasa tidak lezat untuk mengganggu dirinya lebih awal, ini tidak dihindari.
"Ah, i-itu...."
Di ketika genting menyerupai ini, Himeji tidak bergabung dalam pertarungan. Dia terlihat menyerupai akan menangis, panik sambil berjalan bolak-balik. Kelihatannya tidak bagus, musuh akan menembur barisan!
"HAAAA!!!!!"
Aku berteriak, menembus kerumunan, dan berlari menuju pintu sebelah kiri.
Setelah hingga di kawasan tujuan, saya membisikkan sesuatu pada guru pengawas, Takenaka-sensei.
"Blablabla....jika ini di sebarluaskan....martabat Anda akan...."
"!!!"
Takenaka-sensei mendorong kepalaku ke bawah, dan mulai memperhatikan sekelilingnya.
Aku tidak pernah membayangkan kalau harus menggunakan informasi mengancam yang ku persiapkan bila keadaan darurat---versi Sastra klasik! Ini bukan pecahan dari rencana.
"A-Aku perlu pergi sebentar!"
Tepat menyerupai yang kuperkirakan, kami bisa sebentar bernapas lega.
"Mereka yang masih mempunyai nilai Sastra Klasik, pergilah ke pintu sebelah kiri! Mereka yang nilainya hampir habis, segera isi lagi!"
Ini hanya solusi sementara, tapi seharusnya bisa menuntaskan persoalan untuk ketika ini.
Sekarang waktunya.
"Himeji, ada apa?"
Aku segera menanyai Himeji apa yang terjadi. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tampaknya ada sesuatu yang salah dengannya. Tak mengetahui penyebabnya akan menciptakan kami berada dalam posisi tidak menguntungkan di medan tempur.
"A-Ah, saya baik-baik saja!"
Himeji menggelengkan kepalanya, rambut panjangnya juga berayun mengikuti gerakan itu. Tindakannya berlebihan.
Jelas-jelas ada sesuatu yang tidak beres dengannya.
"Pasti ada sesuatu yang terjadi. Bisakah kau memberitahuku bila ada sesuatu? Mungkin apa yang kau katakan bisa mensugesti planning kita"
"S-Sungguh, tidak ada apa-apa!"
Dia terus membantahnya, tapi ekspresi gadis ini masih terlihat seolah bisa menangis kapanpun. Pasti ada yang salah dengannya!
"Mata pelajaran di pintu sebelah kanan telah diubah ke Bahasa Jepang Modern!!"
"Apa yang terjadi dengan guru Matematika?!"
"Mungkin diculik Kelas B!"
Bahkan mata pelajaran sayap kanan pun telah diubah dengan Mata pelajaran yang dikuasai Kelas B, kami dalam persoalan serius sekarang!
"Aku akan bertarung!"
Himeji dengan cepat berlari dan berniat bergabung dalam pertarungan sesudah menyampaikan itu. Tapi---
“Ah...”
Dia tiba-tiba berhenti bergerak dan menundukkan kepala.
Apa yang terjadi? tampaknya Himeji melihat sesuatu yang membuatnya bersikap menyerupai itu.
Aku melihat ke arah yang sedang dilihat Himeji.
Di ujung penglihatanku, ada seorang bajingan yang bersender di jendela dan melihat ke arah kami---Nemoto.
Apa yang lelaki itu lakukan?
Memang tidak terang dari tempatku berdiri, jadi saya mulai melihat dengan teliti tapi tidak melihat sesuatu yang aneh---
"!!"
Tiba-tiba, sesuatu di tangannya menarik perhatianku.
Itu benda yang sangat normal. Tidak sulit untuk mendapatkannya, tapi bukan sesuatu yang bisa kau beli.
Benda di tangannya adalah---
Surat si Pemalu Himeji, yang ingin ia sembunyikan dariku 3 hari lalu.
"Jadi begitu ya!"
Aku heran ketika mendengar wacana perjanjian dengan Kelas B. Si licik dan bau Nemoto tidak akan pernah menciptakan kesepakatan yang adil.
Sepertinya ia berencana melumpuhkan Himeji. Jika benar begitu, maka akan masuk logika bila ia memperlihatkan kesepakatan semacam itu. Jika Himeji tidak bisa bertarung, ini akan sangat berkhasiat untuk Kelas B.
Benar-benar taktik yang bagus. Tak ada kerugian maupun resiko yang didapat.
"Himeji"
"Y-Ya...."
"Karena kau merasa tidak lezat badan, jangan paksakan dirimu untuk bergabung dalam pertarungan. Perang belum berakhir, kau perlu memperhatikan kesehatanmu"
"Ya"
"Baiklah, ada sesuatu yang harus kulakukan. Jadi, saya perlu pergi sekarang"
"Ah...."
Meski Himeji terlihat ingin menyampaikan sesuatu, saya tetap berbalik dan berlari menjauh dari medan perang. Ada sesuatu yang lebih penting untuk ditangani.
"Nemoto, kau telah melaksanakan sesuatu yang sangat menarik"
Aku tidak bisa menghentikan diriku untuk menyampaikan itu.
Si bajingan ini, saya harus melenyapkannya bagaimana pun juga!!
☆
"Yuuji!!"
"Hah? Ada apa, Akihisa? Apa kau kabur dari medan pertempuran? Jika iya, saya akan menusukmu dengan gunting"
Ketika saya bergegas kembali ke kelas F, Yuuji sedang menulis sesuatu di buku catatan. Melihat lebih dekat, isinya ialah seluruh info kekuatan yang tersisa, baik pihak musuh maupun kami.
"Aku ingin bicara denganmu"
"Kalau begitu saya akan berusaha mendengarkanmu!"
Aku tidak punya waktu untuk membalas leluconnya. Sepertinya Yuuji menyadari sikapku yang berbeda dari yang biasa. Dia menatapku dengan serius, jadi saya membalas tatapannya dengan serius juga.
"Aku membutuhkan seragam yang Nemoto pakai sekarang"
"Apa yang terjadi padamu?"
Si-Sial!! Ini terdengar seolah saya telah bermetamorfosis orang mesum!!
"Ah, tidak, itu, hmm...."
Sebenarnya saya menginginkan surat di seragamnya, tapi saya tidak bisa menyampaikan itu....Apa yang harus kulakukan? Jika tidak menjelaskannya, saya akan dicap sebagai orang mesum yang menginginkan seragam lelaki lain. Aku niscaya akan menghadapi takdir serentetan pertanyaan yang kejam.
"Tentu, tidak masalah. Setelah kita memenangkan perang, saya akan memikirkan cara untuk mendapatkannya untukmu"
Dia setuju? Jangan berikan reaksi itu padaku! Ini menyerupai menyampaikan 'Tidak mengherankan kalau kau hingga punya ketertarikan semacam itu!'
Di sisi lain, saya tidak bisa menjelaskan alasannya. Sial....Meski menyakitkan, saya hanya harus mendapatkan kesalahpahaman ini. Setidaknya, untuk sekarang.
"Cuma itu?"
Yuuji menatapku dengan wajah kecewa. Tentu saja bukan hanya itu yang kumau.
"Aku juga ingin supaya kau tidak mengirim Himeji untuk bertarung"
"Alasannya?"
"Aku tidak bisa bilang"
Meskipun nanti Himeji sendiri yang akan menceritakan itu, ini bukan sesuatu yang bisa kuberitahukan begitu saja padanya.
"Aku dihentikan mengirimnya, apapun situasi yang terjadi?"
"Ya, tak peduli apapun situasinya"
Yuuji menggunakan satu tangan untuk menopang dagunya, tampak mempertimbangkan permintaanku.
Apa yang kuminta barusan sangat tidak masuk akal.
Tidak menggunakan Himeji untuk bertarung melawan Kelas B tidak hanya berdampak pada pengurangan drastis kekuatan tempur kami, itu juga merupakan tindakan bunuh diri. Kemungkinan besar kami akan kalah lantaran hal ini, dan Yuuji harus bertanggung jawab atas hasilnya.
"Aku memohon padamu, Yuuji!"
Aku membungkuk dengan sangat rendah di hadapannya.
Aku juga tahu kalau undangan ini terlalu egois. Bukan hanya tidak menyampaikan laba apapun pada Yuuji ketika ia mendapatkan permintaanku, ia juga harus menanggung ancaman yang sangat besar. Sejujurnya, bila saya jadi dia, saya akan menolak undangan tak beralasan menyerupai ini tanpa adanya penjelasan.
"Aku bisa menyetujuinya dengan satu syarat"
"Syarat?"
"Kau harus menuntaskan misi yang diberikan kepada Himeji. Aku tidak peduli bagaimana caramu melakukannya, kau harus berhasil"
Setidaknya Yuuji mendapatkan permintaanku, ia benar-benar lebih nekat dariku.
"Tentu saja, serahkan padaku! Aku niscaya akan menuntaskan misinya!"
Ujung bibir Yuuji sedikit naik.
"Jadi apa yang harus kulakukan?"
"Serang Nemoto pada waktu yang tepat dengan mata pelajaran apapun"
"Ada bala bantuan?"
"Tidak ada. Jalan masuk kelas B harus diblokir"
"Permintaanmu sangat sulit dipenuhi!"
Aku dalam persoalan besar sekarang.
Pertarungan kini dilakukan di kedua pintu masuk ruangan Kelas B. Karena lokasinya, pertarungan hanya bisa dilakukan satu lawan satu. Ini ialah langkah demi memperoleh lebih banyak waktu untuk keberhasilan planning Yuuji. Untuk mendekati Nemoto, yang mengatur gugusan di dalam ruangan kelas B, seseorang harus mempunyai kemampuan bertarung yang sangat besar. Ya, seseorang dengan kekuatan setingkat Himeji, dan saya tidak punya hal semacam itu.
"Apa yang terjadi bila saya gagal?"
"Kegagalan bukanlah pilihan. Kau harus menuntaskan kiprah ini bahkan bila nyawamu taruhannya"
Dia bicara dengan nada yang sangat tegas, sangat berbeda dari biasanya. Sepertinya misi ini berkaitan erat dengan keseluruhan strategi.
Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku supaya bisa menuntaskan misi ini?
"Baiklah, saya mengandalkanmu sekarang"
Yuuji berdiri dan bersiap keluar ruang kelas F, meninggalkanku yang masih berpikir keras.
"Hah? Kau mau pergi kemana?"
"Aku akan ke Kelas D untuk menyampaikan mereka instruksi. Ini wacana kesepakatan yang sebelumnya"
Kelas D....Kemungkinan besar soal mesin AC di luar ruangan kelas mereka.
....Itu tidak penting. Apa yang harus kulakukan kini ialah menemukan cara supaya bisa menuntaskan misi untuk Himeji....
"Akihisa"
Sebelum Yuuji berjalan keluar kelas, ia membalikkan punggungnya ke arahku dan berkata.
"Hasil ujianmu sangat jelek. Namun, menyerupai Hideyoshi dan Muttsurini. Kau punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Itulah kenapa saya bisa sangat memercayaimu"
"Yuuji...."
"Lakukanlah dengan baik, saya tidak akan mengubah rencana"
Setelah menyampaikan itu, ia meninggalkan kelas.
Apa keahlianku? Teknik mengendalikan Syokanju-ku tidak berkhasiat bila bertarung di ruangan sempit.
"Ah!"
Walaupun ini sebetulnya bukan suatu kelebihan, saya masih punya satu teknik khusus. Ada sebuah cara untuk menuntaskan misi yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang nilainya serendah diriku. Namun itu membutuhkan tekad baja.
"Ini niscaya sangat menyakitkan!"
Hanya membayangkan apa yang akan terjadi saja menciptakan tubuhku dijalari rasa sakit yang aneh.
Hal yang menakjubkan adalah, saya bisa mengumpulkan tekadku dengan begitu mudah.
"Baiklah! Sekarang waktunya mengajari si brengsek itu satu pelajaran yang tidak akan terlupakan!"
Aku menampar pipiku beberapa kali untuk menyemangati diri.
Kini ada jalan. Dengan kemungkinan berhasil yang tinggi dan bisa dilakukan asalkan diriku punya keberanian! Aku tidak punya alasan untuk kabur. Konsekuensi? Siapa peduli!!
"Minami! Muto dan Kimishima! Ikutlah dan bantu saya sebentar!!"
Aku meneriaki ketiga orang yang tengah ujian untuk mengisi nilai mereka.
"Apa yang terjadi?"
“Untuk apa?”
"Aku sedang ujian sekarang"
Nilai mereka bertiga telah terkuras banyak ketika pertempuran kemarin. Jadi, kiprah mereka kini ialah mengerjakan ujian untuk mengisi ulang nilai.
"Hentikan ujiannya, tiba dan bantu aku. Ini misi yang akan memilih hasil perang"
"Kedengarannya sangat penting"
"Dari sekarang, kita harus sangat serius"
"Apa yang harus kulakukan?"
"Bertarung dengan Syokanju-ku"
☆☆☆☆
"Apa kalian berdua yakin?"
Pengawas pertempuran dari Kelas D---guru Bahasa Inggris, Endo-sensei mengingatkan kami lagi.
"Ya, tentu saja"
"Cepat atau lambat, saya akan bertarung dengan si Idiot ini"
Aku dan Minami saling menatap.
"Tapi tidak perlu tiba jauh-jauh ke Kelas D dan bertarung di sini, kan?"
Tepat menyerupai yang dikatakan sensei, kami sengaja tiba ke kelas D untuk bertarung. Selain kami berdua, ada juga para siswa kelas F lain di sekitar. Ini niscaya situasi yang sangat asing bagi Endo-sensei.
"Kami terpaksa, si Idiot ini ialah Kansatsu Shobunsha. Jika kami bertarung di Kelas F yang sudah bobrok, kekuatan Syokanju-nya bisa menciptakan seluruh ruangan jadi ambruk"
"Kalian berdua, tolong pertimbangkan sekali lagi!"
"Tidak, saya telah memutuskan. Jika saya tidak membalas perbuatannya padaku, saya takkan bisa tidur dengan nyenyak"
"Baiklah. Ada pepatah yang mengatakan: Dua orang mungkin akan lebih memahami satu sama lain sesudah bertengkar, tampaknya ini juga pecahan dari pendidikan"
Endo-sensei menghela nafas panjang dan menjauh dari kami sesudah mengucapkan itu.
Kini, kami bisa memanggil Syokanju masing-masing.
Aku mengambil napas dalam-dalam, kemudian berteriak lantang.
"SYOKANJU, SUMMON---"
Syokanju yang bersahabat muncul di hadapanku. Meski ada banyak persoalan ketika menjadi Kansatsu Shobunsha, ini ialah pertama kalinya saya bersyukur lantaran mendapatkan julukan ini.
"MAJUUU!!!!!"
Syokanju Minami muncul untuk menjawab tantanganku. Kubuat diriku yang lain memegang erat bokuto-nya, begitu erat sehingga bokuto itu tampak hampir menyatu dengan cengkramannya, kemudian berlari menuju musuh.
Pergilah!
Menghadapi musuh yang berdiri memunggungi tembok, Syokanju-ku menggunakan dampak dari terjangannya kemudian melayangkan serangan kuat.
(PONG!!)*
[Suara Syokanju menghindar dengan melompat]
"Sial!!"
Gerakan tadi terlalu jelas, musuh menghindarinya dengan mudah.
Setelah itu, nyeri dari pukulan Syokanju terpantul ke arahku.
"HAAHHH!!!!"
Aku memerintahkan Syokanju-ku untuk menyerang dengan pukulan yang lebih keras.
Musuh menghindar ke samping dengan gampang dan pukulan itu mendarat lagi di tembok yang keras.
"AARGH?!?!...."
Kepalan tanganku tertusuk nyeri yang lebih hebat.
Pukulan yang cukup untuk mengguncang keseluruhan kelas ini juga mempunyai dampak yang besar. Ada rasa nyeri yang hebat menjalar dari pangkal kepala hingga ujung kaki dan itu membuatku merasa sakit.
"Aki, kita akan kehabisan waktu"
Kata Minami sambil memandang jam di dinding.
Kini 2:57 siang, tersisa 3 menit hingga waktu dimulainya misi.
"(Bukankah sudah waktunya bagi kalian untuk berhenti? Menggunakan begitu banyak orang untuk menutup pintu masuk kelas menciptakan ruangan ini sangat panas)"
Suara dari pemimpin Kelas B, Nemoto, terdengar dari kejauhan.
"(Apa? Si Pemimpin Pengecut dari Kelas B berencana mengalah sekarang?)"
Suara bersahabat yang menyahut itu milik Yuuji. Karena Himeji tidak bisa bergabung dalam pertempuran, jadi dialah yang menggunakan pasukan utama kami dan mengkomandoi mereka ya?
"HAA!!!!"
Syokanju bergerak lagi.
Gerakan besar itu masih gagal mengenai musuh.
Ini tampak seolah Syokanju-ku tidak pernah mencar ilmu dari kesalahan dan terus memukul tembok dengan kekuatan penuh. Sebelum nyerinya reda, nyeri gres eksklusif muncul.
"(Apa? Kau yang seharusnya menyerah, kan?)"
"(Itu bukan urusanmu)"
"(Benarkah? Meski pun kondisi penyelamatmu, Himeji, tidak terlihat bagus?)"
"(Untuk lawan sepertimu, tidak perlu menggunakan Himeji. Aku menyuruhnya untuk beristirahat di belakang)"
"(Hmph! Sepertinya kau tidak mengecewakan pandai ketika berbicara, Pemimpin Kelas Pecundang)"
"(Pecundang? Jika yang kau maksud ialah Kelas F, kau akan menikmati perasaan itu tidak usang lagi)"
"HAAAAAAAA!!!!!!"
Ini serangan keempat.
Cairan hangat menetes dari tinjuku.
Ketika dilihat, tampaknya saya kehilangan cukup banyak darah. Ada kolam darah kecil di lantai sekarang.
"(Ada bunyi keras di dinding dari tadi, apa yang sedang terjadi?)"
"(Entahlah? Mungkin kau terlalu menjijikkan hingga menciptakan orang lain ingin memberi kalian masalah?)"
"(Hmph, bicaralah sesukamu, pemenang akan segera ditentukan. Semuanya, serbu bersama-sama!!)"
"(Atur ulang barisan!! Semuanya mundur dulu!!!)"
"(Apa? Setelah membual, kau kabur?)"
"Aki, sudah waktunya"
"Ya, saya tahu"
Aku menyampaikan sinyal pada teman-teman di sekelilingku menggunakam gerak mata.
Semuanya mengangguk diam-diam.
"Yoshii, Shimada, apa yang kalian rencanakan?"
Endo-sensei tiba-tiba berbalik dan memandangi kami.
Aku perlu menuntaskan misi ini sebelum ia menyadari pertarungan palsu kami dan memanggil kembali para Syokanju.
"OOOOHHHHHHHH!!!!!!!!"
Aku menggunakan segenap kekuatanku sambil meraung.
Ini harus selesai di pukulan kelima!!! Tidak ada jalan mundur sekarang!!!!
"(KUSERAHKAN SEMUANYA PADAMU, AKIHISAAAAA!!!!!)"
Setelah memancing pasukan utama musuh menjauh, Yuuji menggunakan bunyi biasanya yang terang untuk memberi tahuku.
Tepat pukul 3, misi dimulai!!!
"HAAAAAA!!!!!"
Aku memusatkan seluruh kekuatan Syokanju di kepalannya, dan menghantam dinding.
Tujuan kami semenjak awal ialah tembok yang memisahkan Kelas D dan Kelas B. Pertarungan dengan Minami hanyalah alasan untuk memanggil Syokanju.
"GUHHGG?!?!?!"
Nyeri yang menjalar ke seluruh tubuh menusuk saraf-sarafku.
Namun, hanya saya yang bisa melaksanakan ini. Dibayar dengan menderita rasa nyeri akhir dampak pukulan yang dipantulkan kembali, Syokanju-ku mempunyai kemampuan untuk menyentuh benda-benda fisik.
(Bunyi dinding ambruk)
Diiringi bunyi menggelegar, sebuah lubang besar terbuka menuju Kelas B.
"APAAA?!?!?!"
Di balik tembok yang roboh itu ada wajah Nemoto, tidak karuan lantaran terlalu terkejut.
Hampir seluruh pasukan musuh telah meninggalkan ruangan kelas untuk mengejar pasukan Yuuji.
Ini kesempatan yang sangat langka. Karena pasukan utama tidak ada, pertahanan di sekitar Ketua Kelas menjadi lemah, kini waktunya untuk menang!!
"Mati kau, Nemoto Kyouji---"
Kami menyerbu maju dan bersiap menantang Nemoto, yang masih terpaku lantaran perubahan situasi yang tiba-tiba.
"Endo-sensei!! Shimada Kelas F ingin---"
"Yamamoto Kelas B mendapatkan tantangannya!! Syokanju, summon!!"
"Sialan! Itu kelompok pengawal pribadinya!"
Para pengawal pribadi yang tinggal di dalam kelas menghadang jalur kami.
Hanya ada jarak sekitar 20 meter dari Nemoto, namun berada dalam satu ruang kelas kecil menciptakan jarak ini terlihat sangat jauh.
"Ha-Hahaha!! Kalian benar-benar mengejutkanku!! Tapi sayang sekali! Rencana serangan kejutan kalian masih gagal!"
Nemoto Kyouji sengaja tertawa terbahak-bahak untuk menutupi ketakutannya tadi.
Memang benar kalau planning serangan kejutan telah gagal. Para pengawal pribadi sedang mengelilingi Nemoto. Karena nilai kami lebih rendah, kami tidak bisa mencari jalan keluar dari keadaan ini dengan cepat. Namun....kami telah berhasil mencapai misi.
Aku tahu ini perubahan topik yang mendadak, tapi izinkan saya menjelaskan karakteristik tiap mata pelajaran.
Tiap mata pelajaran diajari oleh guru yang berbeda. Tergantung siapa guru pengawasnya, karakteristik ujiannya juga akan berbeda.
Contohnya, Kiuchi-sensei, si guru Matematika yang memberi nilai hasil ujian dengan sangat cepat.
Contohnya, Tanaka-sensei, si guru Sejarah Dunia yang sangat longggar dalam hal penilaian.
Contohnya, Endo-sensei, si guru Bahasa Inggris, yang kini ada di sini, cenderung 'memberikan' nilai perhiasan ketika mengkoreksi hasil ujian.
Lalu, bagaimana dengan Pendidikan Kesehatan?
Guru Pendidikan Kesehatan tidak begitu cepat dalam menilai ujian, kriteria penilaiannya juga tidak terlalu longgar. Daerah pemanggilan juga tidak begitu lebar dan sang guru tidak berlari begitu cepat. Karakteristik dari guru Pendidikan Kesehatan, adalah---
(Suara orang-orang mendarat)
Jalan masuk dihadang. Ruang kelas terisi udara panas yang tak terbayangkan. Tiba-tiba, seorang siswa dan seorang guru muncul di kawasan ini. Bunyi kaki yang memijak lantai dengan keras bergema ke seluruh sudut kelas.
Karena AC rusak, jendela-jendela dibuka supaya udara mengalir masuk.
Kedua orang itu terjun dari atap menggunakan tali, kemudian melompat ke dalam ruangan kelas dan mendarat tepat di depan Nemoto Kyoji. Ya, karakteristik guru Pendidikan Kesehatan ialah kemampuan luar biasanya untuk bergerak kesegala tempat.
"Tsuchiya Kouta, Kelas F---"
"Kau....Kau Bajingan!!!"
"---Akan menantang Nemoto Kyouji dari Kelas B dengan Pendidikan Kesehatan"
"Muttsurini---"
Karena pengawal pribadinya tengah bertarung dengan kami, Nemoto Kyouji tidak punya sisa orang untuk melindunginya. Sekarang, ia tidak punya jalan kabur.
"---Syokanju, summon"
Tsuchiya Kouta Kelas F VS Nemoto Kyoji Kelas B
Pendidikan Kesehatan
441 VS 203
Kodachi* di tangan Syokanju Muttsurini berkilat, dan eksklusif menewaskan musuh.
[Mirip katana, tapi lebih pendek]
Perang melawan Kelas B, secara resmi berakhir disini.
☆☆☆Soal ketujuh berakhir disini☆☆☆
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/
Soal Ketujuh
Jawablah pertanyaan berikut :
Apa bentuk komparatif dan superlatif dari kata "good" dan "bad"?
Jawaban Himeji Mizuki :
"good — better — best
bad — worse — worst"
Komentar Guru :
Jawaban yang tepat
Jawaban Yoshii Akihisa :
"good — gooder — goodest"
Komentar Guru :
Aku terkejut kau menciptakan kesalahan yang sangat umum. Bentuk komparatif dan superlatif untuk good dan bad tidak hanya dengan menambahkan "er" dan "est". Lain kali, jangan lupakan itu.
Jawaban Tsuchiya Kouta :
"bad — butter — bust"
Komentar Guru :
Arti ketiga kata itu ialah 'buruk', 'mentega', 'payudara'.
☆☆☆☆
"Aku akan menggunakan taktik rahasia yang saya bilang kemarin"
Ini kalimat pertama yang Yuuji katakan ketika ia tiba ke sekolah keesokan paginya.
"Strategi? Ini masih belum waktunya untuk perang, kan?"
Waktu memperlihatkan pukul 8:30, sedangkan perang gres boleh dilanjutkan pada pukul 9 pagi.
"Aku tidak menggunakannya untuk kelas B. Target kita ialah kelas C"
"Ouhh, begitu ya. Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku ingin kau mengenakan ini, Hideyoshi"
Setelah menyampaikan itu, Yuuji mengambil seragam wanita dari tasnya.
Memadukan hitam dan merah sebagai warna dasar, itu ialah mahakarya yang langka bagi masyarakat dan para siswa dari sekolah lain.
Kalau dipikir-pikir, Yuuji, bagaimana kau bisa mendapatkannya? Apa yang telah terjadi padamu??
"Tidak masalah, tapi kenapa kau ingin saya mengenakan itu?"
Hideyoshi, sebagai lelaki, kau seharusnya lebih memperhatikan dirimu.
Ngomong-ngomong, sesudah mengenakannya, Hideyoshi tampak lebih menyerupai seorang gadis, hampir menyerupai saudari kembarnya di kelas A---
"Aku ingin kau bersikap menyerupai Kinoshita Yuuko, dan berpura-pura menjadi utusan dari kelas A"
Ohhh jadi begitu! Itu sebabnya ia ingin Hideyoshi menggunakan seragam perempuan!!
Hideyoshi punya saudari kembar di kelas A. Mereka terlihat sama persis, menyerupai kembar monozigotik*. Perbedaannya hanyalah nilai pelajaran dan cara berbicara.
[Monozigotik itu berarti kembar dari satu zigot yang sama. Padahal, kalau berbeda kelamin, bisa dipastikan kembar itu tidak berasal dari satu zigot]
Dengan kata lain, berpura-pura menjadi saudara perempuannya, dan menggunakan nama kelas A untuk menekan kelas C?
"Hideyoshi, cepat ganti seragammu"
"Yah, baiklah...."
Hideyoshi mengambil seragam dari Yuuji, dan mengganti bajunya dengan yang itu depan kami.
Apa-apaan ini? Perasaan asing apa yang sedang mengisi dadaku? Meski ia laki-laki, saya tidak bisa mengalihkan tatapanku darinya!!
"...." (Suara kamera)
Muttsurini, dengan kecepatan yang hampir menciptakan jarinya terbakar, terus menerus menekan tombol di kamera.
Untung saja, bukan saya satu-satunya yang memperoleh perasaan asing ini.
"Ok, saya sudah selesai. Hah? Ada apa dengan kalian?"
Ekspresi mungkin terlihat rumit?
"Apa yang harus kukatakan? Aku tidak terlalu yakin!"
"Kalian sangat aneh"
Tidak, penampilanmu lah yang aneh!! Kenapa kau terlihat begitu cantik?!?!
"Dengan begini, ayo ke kelas C!!"
"Ya...."
Yuuji keluar ruang kelas dengan Hideyoshi.
“Ah, saya juga ingin pergi.”
Aku segera mengikuti mereka.
Aku telah memikirkan ini semenjak kemarin. Ada jarak yang sangat jauh antara kelas C dan kelas F. Meski ini kebanyakan akhir perbedaan ukuran tiap ruang kelas, saya masih berharap pihak sekolah mau membangunnya dengan lebih sederhana.
Kami terus berjalan, dan kesannya berhenti di depan ruangan Kelas C.
"Maaf, Hideyoshi. Kau harus pergi sendirian"
Dia harus berpura-pura menjadi utusan dari Kelas A, jadi saya dan Yuuji yang merupakan murid kelas F tidak bisa berada disampingnya. Oleh lantaran itu kami berencana bersembunyi di suatu kawasan sambil mengamati alur situasinya.
"Aku merasa ragu untuk pergi kesana...."
Hideyoshi tampak sangat tidak mau melakukannya. Ini sanggup dimengerti, berpura-pura menjadi saudara perempuannya dan menipu musuh bukanlah sebuah pengalaman yang baik.
"Kami mengandalkanmu"
"Ah....apa boleh buat...."
"Maaf, tapi tolong provokasi mereka sebisamu. Buat mereka membenci kelas A hingga ke lubuk hati. Kau niscaya bisa melakukannya"
Hideyoshi ialah orang jenius dalam dunia akting dengan julukan 'Bintang Klub Drama'. Walaupun ia tidak hebat dalam belajar, kemampuannya di bidang yang lain cukup menakjubkan.
"....Jangan terlalu berharap padaku...."
Hideyoshi menghela nafas dan berjalan gontai menuju kelas C. Dia terlihat sangat enggan. Apa ia bisa menipu mereka dengan kondisinya sekarang?
"Yuuji, kau yakin Hideyoshi baik-baik saja? Kupikir kita sebaiknya beralih menggunakan cara lain...."
"Seharusnya tidak ada masalah"
Benarkah? Aku terus merasa kalau Hideyoshi sama sekali tidak ingin melakukannya. Aku hanya berharap kemampuan beraktingnya tidak akan dipengaruhi oleh pikirannya yang tidak stabil.
"Aku jadi khawatir...."
"Shhhhhh! Hideyoshi akan masuk ke kelas"
Yuuji menaruh jari telunjuk di depan mulutnya. Kami begitu jauh. Seharusnya mereka tidak bisa mendengar kami. Tapi lebih baik main kondusif dan mengikuti saran Yuuji.
(Suara pintu dibuka)
Kami mendengar bunyi pintu yang dibuka Hideyoshi.
"KALIAN BABI-BABI JOROK, BERHENTILAH BERISIK!!!!"
....Wow
"Hideyoshi benar-benar sesuai julukannya"
"Ya, tidak ada cara lain yang lebih baik untuk memprovokasi mereka selain ini"
Bahkan bila ia tidak menyampaikan apapun, kupikir kebencian Kelas C pada Kelas A akan meningkat secara dramatis, ya kan?
"A-APA KATAMU?!?!?!"
Teriakan itu niscaya tiba dari ketua kelas C, Koyama. Aku bisa mencicipi amarah di teriakannya tanpa melihat wajahnya. Ini masuk akal saja, mereka dibentak menyerupai babi tanpa tahu apa yang sedang terjadi.
"Jangan bicara padaku!! Atau anyir babimu yang menjijikkan akan melekat padaku juga!"
Kau sendiri yang mendatangi mereka kemudian menyalahkan mereka lantaran mencium anyir babi? Wow, apa kau tidak berlebihan?
"Kau Kinoshita dari Kelas A, kan?! Jangan pikir kau bisa begitu angkuh hanya lantaran hasil ujianmu bagus!! Apa yang kau lakukan di sini di kelas kami?!"
Dalam hal kepopuleran di sekolah, Kinoshita Yuuko lebih terkenal dibandingkan Hideyoshi. Ditambah lagi, Hideyoshi sedang mengenakan seragam wanita sekarang, jadi mustahil mereka menyadarinya. Lagi pula, ia telah berhasil memprovokasi Kelas C, yang kemampuan berpikir mereka telah ditutupi oleh kemarahan. Ini sempurna.
"Bagiku, hal yang paling tidak sanggup dterima ialah ruang Kelas A dibangun bersebelahan dengan ruangan buruk dan anyir ini! Bagi orang-orang menyerupai kalian, sangkar babi lebih dari cukup!!"
"APA?!?! MAKSUDMU KAMI SETINGKAT DENGAN KELAS F?!?!"
Hei, Koyama! Dia tidak pernah menyinggung apapun wacana kelas F!!
"Aku tidak ingin mengotori tanganku sendiri. Hanya saja, saya akan menyampaikan kalian sebuah anjuran Istimewa dan mengirim kalian eksklusif ke sangkar babi"
Apa ini tingkat kemampuan minimal untuk memasuki klub drama? Atau sekolah kami yang memang terlalu aneh?
"Kalian sedang bersiap untuk Perang Ujian Syokanju, kan? Pastikan kalian benar-benar siap, lantaran nanti kami akan membersihkan kalian, para babi kotor!!"
Setelah Hideyoshi menyampaikan itu, ia sengaja berjalan menghentak lantai ketika meninggalkan ruangan.
"Apa itu cukup?"
Dia menuju kami sambil terlihat segar.
"Ya, kau melakukannya dengan baik"
"KITA TIDAK PUNYA WAKTU UNTUK MELADENI LAWAN SEPERTI KELAS F!!!! SEMUANYA, BERSIAPLAH UNTUK PERANG DENGAN KELAS A!!!!"
Teriakan mengerikan tiba dari ketua Kelas C, Koyama. Sepertinya planning kami berlangsung dengan sangat mulus. Tapi, kenapa saya merasa sedikit bersalah?
"Misi telah berhasil. Kita juga harus mulai bersiap kita untuk berperang melawan kelas B"
"Yah, tentu saja"
Tidak waktu untuk memikirkan hal-hal sepele. Perang Ujian Syokanju akan dimulai dalam 10 menit.
Dengan segera, kami berjalan kembali ke ruang kelas F.
☆☆☆☆
"Manfaatkan pintu dan dinding dengan baik! Jangan biarkan wilayah pertempuran melebar!!"
Perintah Hideyoshi bergema di medan perang.
Tepat pukul 9, perang melawan Kelas B kembali dimulai. Kami melanjutkan dari posisi kami di pertempuran kemarin, tepat di depan ruangan Kelas B , dan mulai menyerang.
Berdasarkan instruksi Yuuji, tujuan kami ialah menjaga supaya musuh tetap di ruang kelas.
Sementara kami mengikuti instruksi tersebut, tiba persoalan baru.
Ada yang tidak beres dengan Himeji.
Meski menjadi komandan, ia tidak menyampaikan instruksi sama sekali. Selain itu, tampaknya gadis ini tidak ingin mengambil pecahan dalam pertempuran. Apa yang terjadi padanya?
"Coba gunakan hanya satu mata pelajaran pada satu waktu untuk mengalahkan musuh!! Waspadalah bila ada bala bantuan!!"
Karenanya, yang memimpin pasukan kini ialah wakil komandan, Hideyoshi. Dia mengikuti planning Yuuji dan berhasil menuntaskan beberapa misi hanya dalam beberapa jam.
“Pintu sebelah kiri sedang diserang balik oleh musuh!"
"Kami kekurangan tenaga Sastra Klasik! Kami perlu bala bantuan!!"
Pintu sebelah kiri sedang diawasi oleh Takenaka-sensei, kan?
Itu sama sekali tidak bagus. Ada banyak siswa di Kelas B yang pandai dalam bidang Sejarah. Jika kami tidak melawan dengan prajurit-prajurit terkuat kelas F, kemungkinan ini bisa menyampaikan mereka kesempatan untuk menembus pasukan kami.
"Himeji, tolong berikan dukungan ke sayap kiri!"
Di dalam planning Yuuji, Himeji punya kiprah penting di siang hari. Meski saya merasa tidak lezat untuk mengganggu dirinya lebih awal, ini tidak dihindari.
"Ah, i-itu...."
Di ketika genting menyerupai ini, Himeji tidak bergabung dalam pertarungan. Dia terlihat menyerupai akan menangis, panik sambil berjalan bolak-balik. Kelihatannya tidak bagus, musuh akan menembur barisan!
"HAAAA!!!!!"
Aku berteriak, menembus kerumunan, dan berlari menuju pintu sebelah kiri.
Setelah hingga di kawasan tujuan, saya membisikkan sesuatu pada guru pengawas, Takenaka-sensei.
"Blablabla....jika ini di sebarluaskan....martabat Anda akan...."
"!!!"
Takenaka-sensei mendorong kepalaku ke bawah, dan mulai memperhatikan sekelilingnya.
Aku tidak pernah membayangkan kalau harus menggunakan informasi mengancam yang ku persiapkan bila keadaan darurat---versi Sastra klasik! Ini bukan pecahan dari rencana.
"A-Aku perlu pergi sebentar!"
Tepat menyerupai yang kuperkirakan, kami bisa sebentar bernapas lega.
"Mereka yang masih mempunyai nilai Sastra Klasik, pergilah ke pintu sebelah kiri! Mereka yang nilainya hampir habis, segera isi lagi!"
Ini hanya solusi sementara, tapi seharusnya bisa menuntaskan persoalan untuk ketika ini.
Sekarang waktunya.
"Himeji, ada apa?"
Aku segera menanyai Himeji apa yang terjadi. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tampaknya ada sesuatu yang salah dengannya. Tak mengetahui penyebabnya akan menciptakan kami berada dalam posisi tidak menguntungkan di medan tempur.
"A-Ah, saya baik-baik saja!"
Himeji menggelengkan kepalanya, rambut panjangnya juga berayun mengikuti gerakan itu. Tindakannya berlebihan.
Jelas-jelas ada sesuatu yang tidak beres dengannya.
"Pasti ada sesuatu yang terjadi. Bisakah kau memberitahuku bila ada sesuatu? Mungkin apa yang kau katakan bisa mensugesti planning kita"
"S-Sungguh, tidak ada apa-apa!"
Dia terus membantahnya, tapi ekspresi gadis ini masih terlihat seolah bisa menangis kapanpun. Pasti ada yang salah dengannya!
"Mata pelajaran di pintu sebelah kanan telah diubah ke Bahasa Jepang Modern!!"
"Apa yang terjadi dengan guru Matematika?!"
"Mungkin diculik Kelas B!"
Bahkan mata pelajaran sayap kanan pun telah diubah dengan Mata pelajaran yang dikuasai Kelas B, kami dalam persoalan serius sekarang!
"Aku akan bertarung!"
Himeji dengan cepat berlari dan berniat bergabung dalam pertarungan sesudah menyampaikan itu. Tapi---
“Ah...”
Dia tiba-tiba berhenti bergerak dan menundukkan kepala.
Apa yang terjadi? tampaknya Himeji melihat sesuatu yang membuatnya bersikap menyerupai itu.
Aku melihat ke arah yang sedang dilihat Himeji.
Di ujung penglihatanku, ada seorang bajingan yang bersender di jendela dan melihat ke arah kami---Nemoto.
Apa yang lelaki itu lakukan?
Memang tidak terang dari tempatku berdiri, jadi saya mulai melihat dengan teliti tapi tidak melihat sesuatu yang aneh---
"!!"
Tiba-tiba, sesuatu di tangannya menarik perhatianku.
Itu benda yang sangat normal. Tidak sulit untuk mendapatkannya, tapi bukan sesuatu yang bisa kau beli.
Benda di tangannya adalah---
Surat si Pemalu Himeji, yang ingin ia sembunyikan dariku 3 hari lalu.
"Jadi begitu ya!"
Aku heran ketika mendengar wacana perjanjian dengan Kelas B. Si licik dan bau Nemoto tidak akan pernah menciptakan kesepakatan yang adil.
Sepertinya ia berencana melumpuhkan Himeji. Jika benar begitu, maka akan masuk logika bila ia memperlihatkan kesepakatan semacam itu. Jika Himeji tidak bisa bertarung, ini akan sangat berkhasiat untuk Kelas B.
Benar-benar taktik yang bagus. Tak ada kerugian maupun resiko yang didapat.
"Himeji"
"Y-Ya...."
"Karena kau merasa tidak lezat badan, jangan paksakan dirimu untuk bergabung dalam pertarungan. Perang belum berakhir, kau perlu memperhatikan kesehatanmu"
"Ya"
"Baiklah, ada sesuatu yang harus kulakukan. Jadi, saya perlu pergi sekarang"
"Ah...."
Meski Himeji terlihat ingin menyampaikan sesuatu, saya tetap berbalik dan berlari menjauh dari medan perang. Ada sesuatu yang lebih penting untuk ditangani.
"Nemoto, kau telah melaksanakan sesuatu yang sangat menarik"
Aku tidak bisa menghentikan diriku untuk menyampaikan itu.
Si bajingan ini, saya harus melenyapkannya bagaimana pun juga!!
☆
"Yuuji!!"
"Hah? Ada apa, Akihisa? Apa kau kabur dari medan pertempuran? Jika iya, saya akan menusukmu dengan gunting"
Ketika saya bergegas kembali ke kelas F, Yuuji sedang menulis sesuatu di buku catatan. Melihat lebih dekat, isinya ialah seluruh info kekuatan yang tersisa, baik pihak musuh maupun kami.
"Aku ingin bicara denganmu"
"Kalau begitu saya akan berusaha mendengarkanmu!"
Aku tidak punya waktu untuk membalas leluconnya. Sepertinya Yuuji menyadari sikapku yang berbeda dari yang biasa. Dia menatapku dengan serius, jadi saya membalas tatapannya dengan serius juga.
"Aku membutuhkan seragam yang Nemoto pakai sekarang"
"Apa yang terjadi padamu?"
Si-Sial!! Ini terdengar seolah saya telah bermetamorfosis orang mesum!!
"Ah, tidak, itu, hmm...."
Sebenarnya saya menginginkan surat di seragamnya, tapi saya tidak bisa menyampaikan itu....Apa yang harus kulakukan? Jika tidak menjelaskannya, saya akan dicap sebagai orang mesum yang menginginkan seragam lelaki lain. Aku niscaya akan menghadapi takdir serentetan pertanyaan yang kejam.
"Tentu, tidak masalah. Setelah kita memenangkan perang, saya akan memikirkan cara untuk mendapatkannya untukmu"
Dia setuju? Jangan berikan reaksi itu padaku! Ini menyerupai menyampaikan 'Tidak mengherankan kalau kau hingga punya ketertarikan semacam itu!'
Di sisi lain, saya tidak bisa menjelaskan alasannya. Sial....Meski menyakitkan, saya hanya harus mendapatkan kesalahpahaman ini. Setidaknya, untuk sekarang.
"Cuma itu?"
Yuuji menatapku dengan wajah kecewa. Tentu saja bukan hanya itu yang kumau.
"Aku juga ingin supaya kau tidak mengirim Himeji untuk bertarung"
"Alasannya?"
"Aku tidak bisa bilang"
Meskipun nanti Himeji sendiri yang akan menceritakan itu, ini bukan sesuatu yang bisa kuberitahukan begitu saja padanya.
"Aku dihentikan mengirimnya, apapun situasi yang terjadi?"
"Ya, tak peduli apapun situasinya"
Yuuji menggunakan satu tangan untuk menopang dagunya, tampak mempertimbangkan permintaanku.
Apa yang kuminta barusan sangat tidak masuk akal.
Tidak menggunakan Himeji untuk bertarung melawan Kelas B tidak hanya berdampak pada pengurangan drastis kekuatan tempur kami, itu juga merupakan tindakan bunuh diri. Kemungkinan besar kami akan kalah lantaran hal ini, dan Yuuji harus bertanggung jawab atas hasilnya.
"Aku memohon padamu, Yuuji!"
Aku membungkuk dengan sangat rendah di hadapannya.
Aku juga tahu kalau undangan ini terlalu egois. Bukan hanya tidak menyampaikan laba apapun pada Yuuji ketika ia mendapatkan permintaanku, ia juga harus menanggung ancaman yang sangat besar. Sejujurnya, bila saya jadi dia, saya akan menolak undangan tak beralasan menyerupai ini tanpa adanya penjelasan.
"Aku bisa menyetujuinya dengan satu syarat"
"Syarat?"
"Kau harus menuntaskan misi yang diberikan kepada Himeji. Aku tidak peduli bagaimana caramu melakukannya, kau harus berhasil"
Setidaknya Yuuji mendapatkan permintaanku, ia benar-benar lebih nekat dariku.
"Tentu saja, serahkan padaku! Aku niscaya akan menuntaskan misinya!"
Ujung bibir Yuuji sedikit naik.
"Jadi apa yang harus kulakukan?"
"Serang Nemoto pada waktu yang tepat dengan mata pelajaran apapun"
"Ada bala bantuan?"
"Tidak ada. Jalan masuk kelas B harus diblokir"
"Permintaanmu sangat sulit dipenuhi!"
Aku dalam persoalan besar sekarang.
Pertarungan kini dilakukan di kedua pintu masuk ruangan Kelas B. Karena lokasinya, pertarungan hanya bisa dilakukan satu lawan satu. Ini ialah langkah demi memperoleh lebih banyak waktu untuk keberhasilan planning Yuuji. Untuk mendekati Nemoto, yang mengatur gugusan di dalam ruangan kelas B, seseorang harus mempunyai kemampuan bertarung yang sangat besar. Ya, seseorang dengan kekuatan setingkat Himeji, dan saya tidak punya hal semacam itu.
"Apa yang terjadi bila saya gagal?"
"Kegagalan bukanlah pilihan. Kau harus menuntaskan kiprah ini bahkan bila nyawamu taruhannya"
Dia bicara dengan nada yang sangat tegas, sangat berbeda dari biasanya. Sepertinya misi ini berkaitan erat dengan keseluruhan strategi.
Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku supaya bisa menuntaskan misi ini?
"Baiklah, saya mengandalkanmu sekarang"
Yuuji berdiri dan bersiap keluar ruang kelas F, meninggalkanku yang masih berpikir keras.
"Hah? Kau mau pergi kemana?"
"Aku akan ke Kelas D untuk menyampaikan mereka instruksi. Ini wacana kesepakatan yang sebelumnya"
Kelas D....Kemungkinan besar soal mesin AC di luar ruangan kelas mereka.
....Itu tidak penting. Apa yang harus kulakukan kini ialah menemukan cara supaya bisa menuntaskan misi untuk Himeji....
"Akihisa"
Sebelum Yuuji berjalan keluar kelas, ia membalikkan punggungnya ke arahku dan berkata.
"Hasil ujianmu sangat jelek. Namun, menyerupai Hideyoshi dan Muttsurini. Kau punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Itulah kenapa saya bisa sangat memercayaimu"
"Yuuji...."
"Lakukanlah dengan baik, saya tidak akan mengubah rencana"
Setelah menyampaikan itu, ia meninggalkan kelas.
Apa keahlianku? Teknik mengendalikan Syokanju-ku tidak berkhasiat bila bertarung di ruangan sempit.
"Ah!"
Walaupun ini sebetulnya bukan suatu kelebihan, saya masih punya satu teknik khusus. Ada sebuah cara untuk menuntaskan misi yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang nilainya serendah diriku. Namun itu membutuhkan tekad baja.
"Ini niscaya sangat menyakitkan!"
Hanya membayangkan apa yang akan terjadi saja menciptakan tubuhku dijalari rasa sakit yang aneh.
Hal yang menakjubkan adalah, saya bisa mengumpulkan tekadku dengan begitu mudah.
"Baiklah! Sekarang waktunya mengajari si brengsek itu satu pelajaran yang tidak akan terlupakan!"
Aku menampar pipiku beberapa kali untuk menyemangati diri.
Kini ada jalan. Dengan kemungkinan berhasil yang tinggi dan bisa dilakukan asalkan diriku punya keberanian! Aku tidak punya alasan untuk kabur. Konsekuensi? Siapa peduli!!
"Minami! Muto dan Kimishima! Ikutlah dan bantu saya sebentar!!"
Aku meneriaki ketiga orang yang tengah ujian untuk mengisi nilai mereka.
"Apa yang terjadi?"
“Untuk apa?”
"Aku sedang ujian sekarang"
Nilai mereka bertiga telah terkuras banyak ketika pertempuran kemarin. Jadi, kiprah mereka kini ialah mengerjakan ujian untuk mengisi ulang nilai.
"Hentikan ujiannya, tiba dan bantu aku. Ini misi yang akan memilih hasil perang"
"Kedengarannya sangat penting"
"Dari sekarang, kita harus sangat serius"
"Apa yang harus kulakukan?"
"Bertarung dengan Syokanju-ku"
☆☆☆☆
"Apa kalian berdua yakin?"
Pengawas pertempuran dari Kelas D---guru Bahasa Inggris, Endo-sensei mengingatkan kami lagi.
"Ya, tentu saja"
"Cepat atau lambat, saya akan bertarung dengan si Idiot ini"
Aku dan Minami saling menatap.
"Tapi tidak perlu tiba jauh-jauh ke Kelas D dan bertarung di sini, kan?"
Tepat menyerupai yang dikatakan sensei, kami sengaja tiba ke kelas D untuk bertarung. Selain kami berdua, ada juga para siswa kelas F lain di sekitar. Ini niscaya situasi yang sangat asing bagi Endo-sensei.
"Kami terpaksa, si Idiot ini ialah Kansatsu Shobunsha. Jika kami bertarung di Kelas F yang sudah bobrok, kekuatan Syokanju-nya bisa menciptakan seluruh ruangan jadi ambruk"
"Kalian berdua, tolong pertimbangkan sekali lagi!"
"Tidak, saya telah memutuskan. Jika saya tidak membalas perbuatannya padaku, saya takkan bisa tidur dengan nyenyak"
"Baiklah. Ada pepatah yang mengatakan: Dua orang mungkin akan lebih memahami satu sama lain sesudah bertengkar, tampaknya ini juga pecahan dari pendidikan"
Endo-sensei menghela nafas panjang dan menjauh dari kami sesudah mengucapkan itu.
Kini, kami bisa memanggil Syokanju masing-masing.
Aku mengambil napas dalam-dalam, kemudian berteriak lantang.
"SYOKANJU, SUMMON---"
Syokanju yang bersahabat muncul di hadapanku. Meski ada banyak persoalan ketika menjadi Kansatsu Shobunsha, ini ialah pertama kalinya saya bersyukur lantaran mendapatkan julukan ini.
"MAJUUU!!!!!"
Syokanju Minami muncul untuk menjawab tantanganku. Kubuat diriku yang lain memegang erat bokuto-nya, begitu erat sehingga bokuto itu tampak hampir menyatu dengan cengkramannya, kemudian berlari menuju musuh.
Pergilah!
Menghadapi musuh yang berdiri memunggungi tembok, Syokanju-ku menggunakan dampak dari terjangannya kemudian melayangkan serangan kuat.
(PONG!!)*
[Suara Syokanju menghindar dengan melompat]
"Sial!!"
Gerakan tadi terlalu jelas, musuh menghindarinya dengan mudah.
Setelah itu, nyeri dari pukulan Syokanju terpantul ke arahku.
"HAAHHH!!!!"
Aku memerintahkan Syokanju-ku untuk menyerang dengan pukulan yang lebih keras.
Musuh menghindar ke samping dengan gampang dan pukulan itu mendarat lagi di tembok yang keras.
"AARGH?!?!...."
Kepalan tanganku tertusuk nyeri yang lebih hebat.
Pukulan yang cukup untuk mengguncang keseluruhan kelas ini juga mempunyai dampak yang besar. Ada rasa nyeri yang hebat menjalar dari pangkal kepala hingga ujung kaki dan itu membuatku merasa sakit.
"Aki, kita akan kehabisan waktu"
Kata Minami sambil memandang jam di dinding.
Kini 2:57 siang, tersisa 3 menit hingga waktu dimulainya misi.
"(Bukankah sudah waktunya bagi kalian untuk berhenti? Menggunakan begitu banyak orang untuk menutup pintu masuk kelas menciptakan ruangan ini sangat panas)"
Suara dari pemimpin Kelas B, Nemoto, terdengar dari kejauhan.
"(Apa? Si Pemimpin Pengecut dari Kelas B berencana mengalah sekarang?)"
Suara bersahabat yang menyahut itu milik Yuuji. Karena Himeji tidak bisa bergabung dalam pertempuran, jadi dialah yang menggunakan pasukan utama kami dan mengkomandoi mereka ya?
"HAA!!!!"
Syokanju bergerak lagi.
Gerakan besar itu masih gagal mengenai musuh.
Ini tampak seolah Syokanju-ku tidak pernah mencar ilmu dari kesalahan dan terus memukul tembok dengan kekuatan penuh. Sebelum nyerinya reda, nyeri gres eksklusif muncul.
"(Apa? Kau yang seharusnya menyerah, kan?)"
"(Itu bukan urusanmu)"
"(Benarkah? Meski pun kondisi penyelamatmu, Himeji, tidak terlihat bagus?)"
"(Untuk lawan sepertimu, tidak perlu menggunakan Himeji. Aku menyuruhnya untuk beristirahat di belakang)"
"(Hmph! Sepertinya kau tidak mengecewakan pandai ketika berbicara, Pemimpin Kelas Pecundang)"
"(Pecundang? Jika yang kau maksud ialah Kelas F, kau akan menikmati perasaan itu tidak usang lagi)"
"HAAAAAAAA!!!!!!"
Ini serangan keempat.
Cairan hangat menetes dari tinjuku.
Ketika dilihat, tampaknya saya kehilangan cukup banyak darah. Ada kolam darah kecil di lantai sekarang.
"(Ada bunyi keras di dinding dari tadi, apa yang sedang terjadi?)"
"(Entahlah? Mungkin kau terlalu menjijikkan hingga menciptakan orang lain ingin memberi kalian masalah?)"
"(Hmph, bicaralah sesukamu, pemenang akan segera ditentukan. Semuanya, serbu bersama-sama!!)"
"(Atur ulang barisan!! Semuanya mundur dulu!!!)"
"(Apa? Setelah membual, kau kabur?)"
"Aki, sudah waktunya"
"Ya, saya tahu"
Aku menyampaikan sinyal pada teman-teman di sekelilingku menggunakam gerak mata.
Semuanya mengangguk diam-diam.
"Yoshii, Shimada, apa yang kalian rencanakan?"
Endo-sensei tiba-tiba berbalik dan memandangi kami.
Aku perlu menuntaskan misi ini sebelum ia menyadari pertarungan palsu kami dan memanggil kembali para Syokanju.
"OOOOHHHHHHHH!!!!!!!!"
Aku menggunakan segenap kekuatanku sambil meraung.
Ini harus selesai di pukulan kelima!!! Tidak ada jalan mundur sekarang!!!!
"(KUSERAHKAN SEMUANYA PADAMU, AKIHISAAAAA!!!!!)"
Setelah memancing pasukan utama musuh menjauh, Yuuji menggunakan bunyi biasanya yang terang untuk memberi tahuku.
Tepat pukul 3, misi dimulai!!!
"HAAAAAA!!!!!"
Aku memusatkan seluruh kekuatan Syokanju di kepalannya, dan menghantam dinding.
Tujuan kami semenjak awal ialah tembok yang memisahkan Kelas D dan Kelas B. Pertarungan dengan Minami hanyalah alasan untuk memanggil Syokanju.
"GUHHGG?!?!?!"
Nyeri yang menjalar ke seluruh tubuh menusuk saraf-sarafku.
Namun, hanya saya yang bisa melaksanakan ini. Dibayar dengan menderita rasa nyeri akhir dampak pukulan yang dipantulkan kembali, Syokanju-ku mempunyai kemampuan untuk menyentuh benda-benda fisik.
(Bunyi dinding ambruk)
Diiringi bunyi menggelegar, sebuah lubang besar terbuka menuju Kelas B.
"APAAA?!?!?!"
Di balik tembok yang roboh itu ada wajah Nemoto, tidak karuan lantaran terlalu terkejut.
Hampir seluruh pasukan musuh telah meninggalkan ruangan kelas untuk mengejar pasukan Yuuji.
Ini kesempatan yang sangat langka. Karena pasukan utama tidak ada, pertahanan di sekitar Ketua Kelas menjadi lemah, kini waktunya untuk menang!!
"Mati kau, Nemoto Kyouji---"
Kami menyerbu maju dan bersiap menantang Nemoto, yang masih terpaku lantaran perubahan situasi yang tiba-tiba.
"Endo-sensei!! Shimada Kelas F ingin---"
"Yamamoto Kelas B mendapatkan tantangannya!! Syokanju, summon!!"
"Sialan! Itu kelompok pengawal pribadinya!"
Para pengawal pribadi yang tinggal di dalam kelas menghadang jalur kami.
Hanya ada jarak sekitar 20 meter dari Nemoto, namun berada dalam satu ruang kelas kecil menciptakan jarak ini terlihat sangat jauh.
"Ha-Hahaha!! Kalian benar-benar mengejutkanku!! Tapi sayang sekali! Rencana serangan kejutan kalian masih gagal!"
Nemoto Kyouji sengaja tertawa terbahak-bahak untuk menutupi ketakutannya tadi.
Memang benar kalau planning serangan kejutan telah gagal. Para pengawal pribadi sedang mengelilingi Nemoto. Karena nilai kami lebih rendah, kami tidak bisa mencari jalan keluar dari keadaan ini dengan cepat. Namun....kami telah berhasil mencapai misi.
Aku tahu ini perubahan topik yang mendadak, tapi izinkan saya menjelaskan karakteristik tiap mata pelajaran.
Tiap mata pelajaran diajari oleh guru yang berbeda. Tergantung siapa guru pengawasnya, karakteristik ujiannya juga akan berbeda.
Contohnya, Kiuchi-sensei, si guru Matematika yang memberi nilai hasil ujian dengan sangat cepat.
Contohnya, Tanaka-sensei, si guru Sejarah Dunia yang sangat longggar dalam hal penilaian.
Contohnya, Endo-sensei, si guru Bahasa Inggris, yang kini ada di sini, cenderung 'memberikan' nilai perhiasan ketika mengkoreksi hasil ujian.
Lalu, bagaimana dengan Pendidikan Kesehatan?
Guru Pendidikan Kesehatan tidak begitu cepat dalam menilai ujian, kriteria penilaiannya juga tidak terlalu longgar. Daerah pemanggilan juga tidak begitu lebar dan sang guru tidak berlari begitu cepat. Karakteristik dari guru Pendidikan Kesehatan, adalah---
(Suara orang-orang mendarat)
Jalan masuk dihadang. Ruang kelas terisi udara panas yang tak terbayangkan. Tiba-tiba, seorang siswa dan seorang guru muncul di kawasan ini. Bunyi kaki yang memijak lantai dengan keras bergema ke seluruh sudut kelas.
Karena AC rusak, jendela-jendela dibuka supaya udara mengalir masuk.
Kedua orang itu terjun dari atap menggunakan tali, kemudian melompat ke dalam ruangan kelas dan mendarat tepat di depan Nemoto Kyoji. Ya, karakteristik guru Pendidikan Kesehatan ialah kemampuan luar biasanya untuk bergerak kesegala tempat.
"Tsuchiya Kouta, Kelas F---"
"Kau....Kau Bajingan!!!"
"---Akan menantang Nemoto Kyouji dari Kelas B dengan Pendidikan Kesehatan"
"Muttsurini---"
Karena pengawal pribadinya tengah bertarung dengan kami, Nemoto Kyouji tidak punya sisa orang untuk melindunginya. Sekarang, ia tidak punya jalan kabur.
"---Syokanju, summon"
Tsuchiya Kouta Kelas F VS Nemoto Kyoji Kelas B
Pendidikan Kesehatan
441 VS 203
Kodachi* di tangan Syokanju Muttsurini berkilat, dan eksklusif menewaskan musuh.
[Mirip katana, tapi lebih pendek]
Perang melawan Kelas B, secara resmi berakhir disini.
☆☆☆Soal ketujuh berakhir disini☆☆☆
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/