Superman Is Dead Dibungkam Melawan
ini ni salah satu grup musik favorit saya , salah satu kelompok seniman idaman
dan salah satu juga motivator hidup saya ( dalam segi yang nyata )
Dear Outsiders, Lady Rose dan siapa saja yang membaca goresan pena ini. Semoga kalian semua berada dalam keadaan baik dan sehat.
Kami punya sebuah informasi yang kami rasa cukup penting untuk disampaikan kepada kalian semua.
To the point saja. Setelah libur panjang Idulfitri yg menyenangkan kemarin, kami menerima informasi jelek yang akan berafiliasi dengan frekuensi manggung kami di masa mendatang.
Bagi yang belum tahu, kami selama ini sangat sering manggung di event-event besar di kota-kota besar dan kecil di seluruh Indonesia. Dan semenjak 3,5 tahun lalu, kami tak pernah henti menggemakan perlawanan #BaliTolakReklamasi di setiap panggung yang kami singgahi. Semua itu kami lakukan dari hati, secara swadaya tanpa ada yg 'menunggangi' kami, baik secara politis maupun secara bisnis.
Seiring waktu, perlahan namun pasti, gerakan perlawanan tersebut makin besar dan menuai banyak dukungan, baik itu secara lokal Bali, maupun dari seluruh Indonesia. Hal ini menciptakan gerah penguasa dan pengusaha yang berada di balik proyek destruktif tersebut. Mulailah mereka bermanuver.
Awalnya intimidasi mereka lakukan di Bali dengan cara meneror personel SID dan mempersulit ijin konser-konser yang melibatkan SID. Namun cara tersebut tidak mempan, sebab meski diteror/dipersulit, justru gerakan perlawanan rakyat melawan penguasa/pengusaha rakus ini makin besar dan terorganisir.
Makin putus asa proyek liciknya terancam batal, mereka pun mencoba 'meredam' perlawanan Bali Tolak Reklamasi dengan cara yang lebih licik ialah mencoba mematikan karir kami yang -mungkin- mereka nilai sebagai bahaya besar bagi kepentingan mereka.
Singkat cerita, intimidasi kembali mereka lakukan dalam skala yang lebih luas, ialah skala nasional. Caranya pun sangat culas, menggunakan segala jalan masuk kekuasaan dan power yang mereka miliki untuk menekan penyelenggara event-event musik semoga tidak lagi menggunakan SID, yang otomatis artinya job manggung kami berkurang, dan kami tak seleluasa dulu dalam menyuarakan perlawanan di atas panggung-panggung besar.
Jadwal manggung kami hingga final tahun ini pun otomatis lenggang. Pemasukan kami sebagai grup musik sudah niscaya akan turun. Tapi apakah hal ini akan menciptakan kami menentukan jalan kondusif dan melupakan usaha Bali Tolak Reklamasi? TENTU SAJA TIDAK
Justru hal ini menciptakan kami jengah dan berupaya untuk lebih konsisten lagi dalam berjuang. Kami percaya rejeki akan selalu ada bagi mereka yang ikhlas berjuang untuk alam dan tanah kelahirannya. Kami lebih menentukan hidup berkecukupan, daripada kaya raya dengan melacurkan idealisme dan harga diri usaha semeton Bali kami yang mati-matian mempertahankan rumahnya.
Tak ada yang sanggup menghentikan kami hingga proyek rakus tersebut benar-benar dibatalkan.
Salam perlawanan SID
Kami punya sebuah informasi yang kami rasa cukup penting untuk disampaikan kepada kalian semua.
To the point saja. Setelah libur panjang Idulfitri yg menyenangkan kemarin, kami menerima informasi jelek yang akan berafiliasi dengan frekuensi manggung kami di masa mendatang.
Bagi yang belum tahu, kami selama ini sangat sering manggung di event-event besar di kota-kota besar dan kecil di seluruh Indonesia. Dan semenjak 3,5 tahun lalu, kami tak pernah henti menggemakan perlawanan #BaliTolakReklamasi di setiap panggung yang kami singgahi. Semua itu kami lakukan dari hati, secara swadaya tanpa ada yg 'menunggangi' kami, baik secara politis maupun secara bisnis.
Seiring waktu, perlahan namun pasti, gerakan perlawanan tersebut makin besar dan menuai banyak dukungan, baik itu secara lokal Bali, maupun dari seluruh Indonesia. Hal ini menciptakan gerah penguasa dan pengusaha yang berada di balik proyek destruktif tersebut. Mulailah mereka bermanuver.
Awalnya intimidasi mereka lakukan di Bali dengan cara meneror personel SID dan mempersulit ijin konser-konser yang melibatkan SID. Namun cara tersebut tidak mempan, sebab meski diteror/dipersulit, justru gerakan perlawanan rakyat melawan penguasa/pengusaha rakus ini makin besar dan terorganisir.
Makin putus asa proyek liciknya terancam batal, mereka pun mencoba 'meredam' perlawanan Bali Tolak Reklamasi dengan cara yang lebih licik ialah mencoba mematikan karir kami yang -mungkin- mereka nilai sebagai bahaya besar bagi kepentingan mereka.
Singkat cerita, intimidasi kembali mereka lakukan dalam skala yang lebih luas, ialah skala nasional. Caranya pun sangat culas, menggunakan segala jalan masuk kekuasaan dan power yang mereka miliki untuk menekan penyelenggara event-event musik semoga tidak lagi menggunakan SID, yang otomatis artinya job manggung kami berkurang, dan kami tak seleluasa dulu dalam menyuarakan perlawanan di atas panggung-panggung besar.
Jadwal manggung kami hingga final tahun ini pun otomatis lenggang. Pemasukan kami sebagai grup musik sudah niscaya akan turun. Tapi apakah hal ini akan menciptakan kami menentukan jalan kondusif dan melupakan usaha Bali Tolak Reklamasi? TENTU SAJA TIDAK
Justru hal ini menciptakan kami jengah dan berupaya untuk lebih konsisten lagi dalam berjuang. Kami percaya rejeki akan selalu ada bagi mereka yang ikhlas berjuang untuk alam dan tanah kelahirannya. Kami lebih menentukan hidup berkecukupan, daripada kaya raya dengan melacurkan idealisme dan harga diri usaha semeton Bali kami yang mati-matian mempertahankan rumahnya.
Tak ada yang sanggup menghentikan kami hingga proyek rakus tersebut benar-benar dibatalkan.
Salam perlawanan SID
Sumber Informasi : Superman Is Dead
