Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Diabetes Tipe 2 - Kerusakan Saraf Stadium Awal Penyakit Mata

Sehat berbagi - Bagian belakang mata, atau retina, mempunyai jaringan saraf yang memungkinkan kita melihat. Pada diabetes tipe 2 kadar gula darah tinggi menjadikan kerusakan pada jaringan saraf, serta pembuluh darah yang memberi makan jaringan. Kerusakan ibarat itu sanggup mengencerkan retina, yang sanggup menjadikan hilangnya penglihatan.

Sampai dikala ini retinopati diabetik, penyebab utama kebutaan telah dianggap sebagai penyakit utama pembuluh darah di belakang mata atau retina. Pengobatan ditujukan untuk membekukan pembuluh darah yang lemah dan mengeluarkan darah dari cuilan dalam mata.

Studi gres menemukan kerusakan saraf di mata terjadi sebelum perubahan terlihat di pembuluh darah. Menemukan kerusakan saraf dan mengobatinya semenjak dini sanggup menjadi laba bagi orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 dalam ancaman kehilangan penglihatan mereka. Pada bulan Desember 2017, jurnal Investigational Ophthalmology dan Visual Science melaporkan penelitian yang berkaitan dengan retina dan kornea, cuilan depan mata yang transparan, degenerasi saraf pada diabetes tipe 2. Para ilmuwan di Universitas Teknologi Queensland dan forum penelitian lainnya di Australia, Inggris, dan Iran membandingkan.
  • 187 orang dengan diabetes
  • 54 akseptor non-diabetes.
Orang-orang pada tahap awal retinopati diabetik memperlihatkan degenerasi saraf pada retina dan kornea sebelum kerusakan pembuluh darah sanggup terjadi. Semakin dini kita sanggup mendeteksi kerusakan saraf ini, semakin awal kita sanggup mengobatinya.

Sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal medis Ophthalmic Surgery, Lasers, Imaging Retina (OSLI Retina), menemukan pengujian urin untuk protein sanggup membantu memprediksi penipisan retina. Enam puluh akseptor diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok.

orang dengan diabetes tipe 2 yang mempunyai albumin, sejenis protein, dalam urin mereka, mereka yang menderita diabetes tipe 2 dengan urin normal, dan
individu non-diabetes. Kelompok pertama mempunyai retina yang secara signifikan lebih tipis daripada dua kelompok lainnya.

Albumin dalam urin memperlihatkan petunjuk adanya penyakit ginjal diabetes, sehingga kerusakan pada ginjal terjadi bersamaan dengan kerusakan pada mata. Menemukan protein dalam urin membutuhkan tes yang relatif sederhana dan murah, yang sanggup dilakukan di rumah oleh pasien. Setelah protein ditemukan dalam urin, maka sudah saatnya bagi penderita diabetes untuk melaksanakan tes yang lebih rumit di kantor dokter mata.

Bagaimana, lalu mengobati kerusakan saraf retina dan kornea segera sehabis terdeteksi? Saat ini mengendalikan kadar gula darah.
  • Dengan diet
  • Latihanb
  • Obat-obatan
Ketika diharapkan ialah apa yang tersedia. Penelitian lebih lanjut sanggup menghasilkan cara-cara mengobati retinopati diabetik pada tahap paling awal.

Meskipun mengelola penyakit Anda sanggup sangat menantang, diabetes tipe 2 bukanlah suatu kondisi yang harus Anda jalani. Anda sanggup menciptakan perubahan sederhana pada rutinitas harian Anda dan menurunkan berat tubuh dan kadar gula darah Anda. Bertahanlah, semakin usang Anda melakukannya, semakin mudah.


Sumber https://dokter2.blogspot.com/