Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengukur Transistor

Masih ihwal Pengetahuan usang .... dan tentunya makom juga masih berkutat di jenis Transistor BJT (Bipolar Junction Transistor), sebab terus terang saja hingga ketika ini belum sempat mempelajari bagaimana dan ibarat apa cara cara dan atau langkah langkah untuk memilih masih bagusnya sebuah transistor jenis FET (Field Effect Transistor).

Seperti telah kita maklum bersama bahwa Transistor jenis BJT mempunyai 3 kaki, yaitu :

  1. Basis (B),
  2. Kolektor (C), dan
  3. Emitor (E)
Dan kita juga telah paham bersama bila Transistor jenis BJT mempunyai dua keluarga, yaitu :

  1. Transistor PNP, dan
  2. Transistor NPN

Pada bagan atau ada orang yang menulis Schematic, Transistor PNP biasa dilambangkan dengan simbol :



Transistor jenis PNP mempunyai simbol dengan tanda panah kedalam pada kaki E (Emitor),   biasa mengartikan lambang itu dengan pengertian bahwa :

- Tegangan Positif (+) masuk melalui kaki Emitor dan keluar melalui kaki Kolektor, jikalau dibalik berarti :

- Tegangan Negatif masuk melalui Kolektor dan keluar melalui Emitor, atau dengan bahasa :

- Kaki Emitor menerima asupan tegangan Positif (+).

dan Transistor NPN biasa dilambangkan dengan simbol :






Transistor jenis NPN mempunyai simbol dengan tanda panah keluar pada kaki E (Emitor), biasa mengartikan lambang itu dengan pengertian bahwa :

- Tegangan Positif (+) masuk melalui kaki Kolektor dan keluar melalui kaki Emitor, atau bila dibalik :

- Tegangan Negatif masuk melalui Emitor dan akan keluar melalui Kolektor, atau dengan bahasa :

- Kaki Emitor menerima asupan tegangan Negatif (-).

Bila telah diketahui tata letak kaki kaki transistor, tentu akan sangat gampang bila kita hendak memilih masih baik atau sudah rusak sebuah transistor.

I. Jenis PNP


a. Basis pin MERAH Kolektor pin HITAM,
b. Basis pin MERAH Emitor pin HITAM,

Pada langkah a dan b, bila
- Jarum tester tidak bergerak pada salah satu langkah atau keduanya, berarti transistor telah putus
- Jarum bergerak dengan skala yang berbeda antara a dengan b, berarti transistor sudah koma,
- Jarum tester bergerak dengan skala yang sama, itu mengambarkan Transistor masih BAGUS.
tapi tunggu dulu ... kita belum selesai, sebab kita juga harus cek kebalikan , yaitu :

Pin HITAM pada basis sementara secara bergantian Kolektor dan Emitor dengan pin MERAH, Jarum harus tidak bergerak sama sekali, ada sedikit gerakan saja itu sudah mengatakan transistor sudah tidak layak pakai.

Juga cek kekerabatan antara Kolektor dengan Emitor,

c. Kolektor pin MERAH Emitor pin HITAM,
d. Kolektor pin HITAM Emitor pin MERAH,

Pada langkah c. jarum tester sanggup tidak bergerak atau bergerak sedikit atau bergerak lebih jauh dari langkah d, berarti transistor BAGUS.

Pada langkah d. jarum tester harus tidak bergerak atau bergerak tapi jauh lebih kecil dibanding langkah c. berarti Transistor BAGUS, semakin jauh selisihnya dari langklah c, semakin anggun mutu sebuah transistor.


II. Jenis NPN, bekerjsama hanya kebalikan dari PNP, tapi oke rinci juga :



e. Basis pin HITAM Kolektor pin MERAH,
f. Basis pin HITAM Emitor pin MERAH,

Pada langkah e dan f, bila :
- Jarum tester tidak bergerak pada salah satu langkah atau keduanya, berarti transistor telah putus,
- Jarum bergerak dengan skala yang berbeda antara e dengan f, berarti transistor sudah koma,
- Jarum tester bergerak dengan skala yang sama, itu mengambarkan Transistor masih BAGUS.
tapi tunggu dulu ... kita belum selesai, sebab kita juga harus cek kebalikan , yaitu :

Pin MERAH pada basis sementara secara bergantian Kolektor dan Emitor dengan pin HITAM, Jarum harus tidak bergerak sama sekali, ada sedikit gerakan saja itu sudah mengatakan transistor sudah tidak layak pakai.

Juga cek kekerabatan antara Kolektor dengan Emitor,

g. Kolektor pin HITAM Emitor pin MERAH,
h. Kolektor pin MERAH Emitor pin HITAM,

Pada langkah g. jarum tester sanggup tidak bergerak atau bergerak sedikit atau bergerak lebih jauh dari langkah h, berarti transistor BAGUS.

Pada langkah h. jarum tester harus tidak bergerak atau bergerak tapi jauh lebih kecil dibanding langkah g. berarti Transistor BAGUS, semakin jauh selisihnya dari langklah g, semakin anggun mutu sebuah transistor.

NB : untuk transistor tertentu contohnya yang biasa untuk Final Horizontal Televisi CRT, didalamnya terdapat dioda jumper dari Emitor ke Basis, sehingga bila Emitor pin HITAM dan Basis pin MERAH, jarum tester akan bergerak




Sering juga dilapangan kita temui transistor yang tidak menyertakan abjad yang mengatakan :
mana kaki Basis,
mana kaki Kolektor, dan
mana kaki Emitor,

sedikit tumpuan dari pengalaman selama berkutat di dunia elektronik dulu, ada beberapa perbedaan tata letak kaki kaki transistor, antara lain :

# Transistor dengan fisik cukup kecil biasanya dan kebanyakan memakai urutan :
kaki 1 E
kaki 2 C
kaki 3 B
teladan urutan ibarat itu biasa di terapkan pada transistor A1015- A564-A684-A733-C828-C829-C945-C458-D400-D438-dll



tapi beberapa jenis transistor ibarat tersebut diatas dari produsen tertentu, dan untuk semua transistor tipe 9011-9012-9013-9014-9015 dll menerapkan urutan :
kaki 1 E
kaki 2 B
kaki 3 C



bahkan beberapa tipe dari produsen tertentu, contohnya BC457 menerapkan urutan :
kaki 1 C
kaki 2 B
kaki 3 E





# Transistor dengan fisik cukup besar biasanya dan kebanyakan memakai urutan :
kaki 1 B
kaki 2 C
kaki 3 E
teladan urutan ibarat itu biasa di terapkan pada transistor A1216-A1941- B507-C1970-C5200-S2922-D313-TIP31-TIP32-TIP2955-TIP3055-dll



beberapa jenis transistor BESAR yang yang diperuntukkan sebagai Final Transmitter radio yang pernah lihat, contohnya C1971, C1972, C2630, C2782 menerapkan urutan :
kaki 1 B
kaki 2 E
kaki 3 C



mungkin urutan BEC itu bertujuan biar papan heatsink (Logam pendingin) tersambung dengan kaki Emitor yang eksklusif menerima asupan tegangan negatif (-) dan sekaligus sebagai GND, akhirnya lebih tersalurkan panasnya sekaligus mengurangi interverensi signal.



============


Bila kita menemukan menemukan satu transistor, sementara pada body transistor tidak tertera kaki mana ECB, namun masih ada instruksi tipe transistornya :

A. Transistor dengan abjad awal yaitu A atau b atau 2SA atau 2SB, atau TIP32 atau TIP42 atau TIP2955 atau 2N2955, dll, hampir sanggup dipastikan itu yaitu jenis PNP, Emitor menerima asupan tegangan POSITIF (+)

pertama kita tentukan Basisnya dengan cara :

A.1. Ωmeter dengan skala X1,

A.2. Sentuhkan pinMERAH Ωmeter pada salah satu kaki transistor, dan sentuhkan pin HITAM pada kedua kaki lainnya secara bergantian, bila pada kedua sentuhan itu jarum Ωmeter bergerak ke nilai tertentu, maka kaki yang tersentuh pin MERAH itu yaitu Basis, selanjutnya kini kita anggap saja Basis yaitu kaki 1




Setelah ketemu basis, tinggal kita tentukan mana yang Kolektor dan mana yang Emitor (anggap saja itu kaki 2 dan kaki 3), caranya :

Atur Ωmeter dengan skala X10 atau X1K atau bila transistor kecil kadang butuh skala X10K,
A.3 Sentuhkan pin MERAH pada kaki 2 dan pin HITAM pada kaki 3, ketika itu juga sentuh kaki basis dengan ujung jari yang lembap (sedikit basah), amati dengan cermat jarum Ωmeter.

A.4 Sentuhkan pin HITAM pada kaki 2 dan pin MERAH pada kaki 3, ketika itu juga sentuh kaki basis dengan ujung jari yang lembap (sedikit basah), amati dengan cermat jarum Ωmeter.

A.5 Ketika melaksanakan langkah A.3 dan A.4, :
Amati jarum Ωmeter, ketika bergerak atau bergerak  lebih jauh dari sebaliknya, kaki transistor yang tersentuh pin HITAM adalah Kolektor,





Dengan demikian akan ditemukan bila kaki yang tersentuh pin MERAH adalah Emitor.

=====================

B. Transistor dengan abjad awal yaitu C atau D atau 2SC atau 2SD, atau TIP31 atau TIP41 atau TIP3055 atau 2N3055, dll, hampir sanggup dipastikan itu yaitu jenis NPN, Emitor menerima asupan tegangan NEGATIF (-)

pertama kita tentukan Basisnya dengan cara :


B.1. Ωmeter dengan skala X1,

B.2. Sentuhkan ujung pin HITAM Ωmeter pada salah satu kaki transistor, bila pin MERAH di sentuhkan pada kedua kaki lainnya secara bergantian dan jarum Ωmeter bergerak ke nilai tertentu, maka kaki yang tersentuh pin HITAM itu yaitu Basis, selanjutnya kini kita anggap saja Basis yaitu kaki 1




Setelah ketemu basis, tinggal kita tentukan mana yang Kolektor dan mana yang Emitor (anggap saja itu kaki 2 dan kaki 3), caranya :

Atur
Ωmeter dengan skala X10 atau X1K atau bila transistor kecil kadang butuh skala X10K,

B.3 Sentuhkan pin MERAH pada kaki 2 dan pin HITAM pada kaki 3, ketika itu juga sentuh kaki basis dengan ujung jari yang lembap (sedikit basah), amati dengan cermat jarum Ωmeter.

B.4 Sentuhkan pin HITAM pada kaki 2 dan pin MERAH pada kaki 3, ketika itu juga sentuh kaki basis dengan ujung jari yang lembap (sedikit basah), amati dengan cermat jarum Ωmeter.

B.5 Ketika melaksanakan langkah B.3 dan B.4, :
Amati jarum Ωmeter, ketika bergerak atau bergerak  lebih jauh dari sebaliknya, kaki transistor yang tersentuh pin MERAH adalah Kolektor,




Dengan demikian akan ditemukan bila kaki tersentuh pin HITAM adalah Emitor.

NB :

Melakukan langkah A.3 - A.4 - B.3 - B.4 perlu ketelitian ekstra, ketika ujung jari lembap disentuhkan ke basis, usahakan kaki kolektor dan emitor jangan tersentuh benda lembap apapun termasuk jari tangan kita. terutama bila kita memakai skala X10K.

Demikian kira kira cara memilih Kaki Basis - Kolektor - Emitor Transistor yang sudah diketahui NPN atau PNP nya.

Bila kita menemui Transistor yang kita belum tahu apa itu PNP atau NPN, maka langkah langkahnya yaitu sebagai berikut :

Coba terus hingga menemukan satu kaki dengan satu warna pin meter dan satu pin lainnya disambungkan ke dua kaki transistor lainnya secara bergantian hingga di temukan jarum meter bergerak pada keduanya.

- P-1. Kaki 1 beri Pin MERAH, kaki 2 da 3 secara bergantian beri pin HITAM, bila belum menemukan gerak jarum meter yang sama, lanjut dengan :

- P-2. Kaki 2 beri Pin MERAH, kaki 2 da 3 secara bergantian beri pin HITAM, bila belum menemukan gerak jarum meter yang sama, coba lagi lanjut dengan :


- P-3. Kaki 3 beri Pin MERAH, kaki 2 da 1 secara bergantian beri pin HITAM,

Bila Transistor itu jenis PNP dan masih bagus, niscaya salah satu dari tiga langkah diatas akan menemukan jarum yang gerakan sama, sanggup pada P-1 atau pada P-2 atau pada P-3.Dan kaki yang menerima pin MERAH adalah Basis


Bila dari P-1, P-2, P-3 tida ditemukan geser jarum yang sama, barangkali itu transistor NPN, Coba dulu lanjut dengan cara :

- N-1. Kaki 1 beri Pin HITAM, kaki 2 da 3 secara bergantian beri pin MERAH, bila belum menemukan gerak jarum meter yang sama, lanjut dengan :

- N-2. Kaki 2 beri Pin HITAM, kaki 2 da 3 secara bergantian beri pin MERAH, bila belum menemukan gerak jarum meter yang sama, coba lagi lanjut dengan :


- N-3. Kaki 3 beri Pin HITAM, kaki 2 da 1 secara bergantian beri pin MERAH, bila belum menemukan gerak jarum meter yang sama, berarti transistor mungkin sudah putus atau sanggup juga itu transistor jenis PNP



Bila Transistor itu jenis NPN dan masih bagus, niscaya salah satu dari tiga langkah diatas akan menemukan jarum yang gerakan sama, sanggup pada N-1 atau pada N-2 atau pada N-3. Dan kaki yang menerima pin HITAM yaitu Basis

Bila sudah melaksanakan langkah P-1, P-2, P-3, N-1, N-2, N-3 tidak aada geser jarum yang sama mungkin itu transistor jenis FET, atau BJT yang sudah rusak.

Terus terang mungkin sebab Faktor U, agak pusing menjabarkan klarifikasi ini, sebab itu sangat berharap pembetulan apabila ada keterangan atau gambar yang salah/keliru
Sumber https://www.gurukatro.com/