Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Plc, Pola Plc Dalam Industri, Dan Bagian-Bagian Plc





Pengertian PLC 

PLC merupakan abreviasi dari Programmable Logic Controller  yang dikenal juga sebagai programmable controller.

Pengertian PLC yaitu komputer digital yang telah dirangkai sedemikan rupa untuk melaksanakan kontrol pada suatu proses kerja. Contoh proses kerja disini sanggup berupa proses manufaktur, prakitan, robotik, dan segala acara yang memerlukan pengontrolan dengan tingkat kesulitan tinggi.

PLC awalnya berkembang di tahun 1990an memakai panel programming khusus. Dimana agenda di masukkan ke dalam Cassette tape cartridge untuk penyimpanan informasi. Hanya cara ini cukup menyulitkan alasannya yaitu memori yang begitu kecil untuk penyimpanan data.  PLC tertua memakai non-volatile magnetic core memory  untuk RAM (Random Access memory) nya.

Saat ini PLC sudah lebih gampang untuk dioperasikan. Program yang ingin dimasukkan kedalam suatu sistem sanggup dibentuk di dalam komputer dengan software khusus tanpa harus memakai panel khusus lagi. Komputer yang dipakai sanggup terkoneksi dengan PLC memakai interface  USB, Ethernet, RS-232, RS-485, atau pun RS-422.

Sistem dari PLC sendiri terdiri dari CPU modules, Power Supply module, dan satu atau lebih I/O module.





Arsitektur PLC (www.edgefx.in)

Berikut klarifikasi dari Bagian-bagian PLC:

CPU Modules
CPU modules merupakan sentra dari proses yang dilakukan CPU dan merupakan kawasan penyimpanan memori. Proses disini maksudnya dalah segala hal yang berafiliasi dengan performa dari PLC untuk mendapatkan input dan menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan.

Power Supply Module
Power Supply Module dibutuhkan untuk memperlihatkan power kepada semua module yang ada dengan mengkonversi tegangan AC menjadi DC. Dibutuhkan 5V DC untuk menjalankan rangkainan komputer.

I/O Module
Terdapat dua macam I/O module yaitu tipe analog dan tipe digital. Module Input dan output ini terkoneksi eksklusif ke sensor dan akuator untuk mendeteksi beberapa paramater menyerupai temperature, tekanan, flow, dan lain sebagainya.


Contoh Penggunaan PLC dalam Industri



PLC sudah menjadi bab bagi indutri-indutri besar. Menggunakan PLC akan sangat membantu dalam proses produksi. Dengan adanya PLC, Industri mendapatkan manfaat yang sangat signifikan dalam hal efektifitas pekerjaan alasannya yaitu pekerjaan sanggup berjalan lebih cepat dan akurat dengan adanya komputer yang sudah diprogram sesuai dengan harapan para pemilik industri ini.

Berikut beberapa penggunaan atau aplikasi dari PLC dalam dunia industri:

1. Penggunaan PLC dalam Industri Kaca

Penggunaan PLC untuk industri beling sudah dimulai semenjak 1980an. PLC hampir dipakai dalam semua mekanisme produksi untuk pengontrolan rasio material, proses meratakan kaca, dan lain sebagainya.

Penggunaan aplikasi PLC dalam Industri beling semakin usang semakin berkembang. Dengan kebutuhan industru yang smeakin tinggi PLC pun semakin canggih. Saat ini PLC pundapat membantu dalam digital quality control dan position control.

2. Penggunaan PLC dalam Industri Semen

Dalam industri semen dibutuhkan keakuratan dalam pembuatan semen, khususnya dalam proses mixing semoga didapatkan hasil yang diharapkan. PLC dalam SCADA banyak dipakai dalam industri semen. Dimana terdapat pula host computer yang kan bertindak sebagai master and slave station. Sedangkan PLC dipakai untuk mengontrol ball milling, shaft kiln, dan kiln of coal.




Referensi:
Wikipedia.org