Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Transistor | Pengertian, Fungsi,Dan Jenis-Jenis Transistor




Pengertian Transistor

Transistor merupakan komponen elektro berbahan dasar semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus atau penyambung (Switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan lain sebagainya.

Transistor yakni rangkaian yang sangat sering kita temui di dalam rangkaian elektronika. Perangkat elektronik yang biasa kita temui dalam keseharian kita menyerupai Televisi, Laptop, Audio Amplifier, sampai telpon  menggunakan transistor di dalam rangkaiannya.

Transostor memang sangat penting dalam dunia elektronik, baik itu yang masih berbau analog maupun digital. Dalam rangkaian digital, transistor sanggup dipakai sebagai saklar. Tetapi bukan saklar biasa, melainkan saklar dengan kecepatan tinggi yang bekerja pada perangkat digital. Beberapa trasistor bahkan sanggup di rangkai untuk menjadi sebuah logic gate.


Fungsi Transistor

Beberapa Fungsi dari Transistor diantaranya yakni sebagai berikut:

1. Transistor sebagai Saklar elektronik

Transistor sanggup dipakai sebagai saklar elektronik dengan mengatur bias pada transistor.

2. Transistor sebagai Penguat Arus

Transistor sanggup dipakai untuk menguatkan arus biar didapatkan arus yang lebih besar. Fungsi dari transistor ini sanggup dimanfaatkan untuk menciptakan rangkaian power supply yang tegangannya tersetting. Untuk melakukannya transistor haruslah dibias terlebih dahulu dengan tegangan yang konstan pada basisnya biar emitor menghasilkan tegangan yang konstan.

3. Transistor sebagai penguat sinyal AC

Kegunaan transistor untuk menguatkan sinyal AC harus melibatkan beberapa teknik pembiasan basis pada transistor. Dalam penguatan sinyal AC terdapat tiga jenis tipe rangkaian transistor yaitu penguat kelas C, penguat kelas B, dan penguat kelas A.


Jenis-Jenis Transistor


Jenis-jenis Transistor secara umum terbagi dari dua tipe dasar dari suatu transistor yaitu, Bipolar junction transistor (BJT) dan Field-effect transistor (FET).  BJT disebut juga sebagai Transistor bipolar alasannya memakai dua polaritas pembawa muatanuntuk membawa arus listrik. Sedangkan FET disebuat sebagai transistor unipolar alasannya hanya memakai satu jenis pembawa muatan.

1. Transistor Bipolar junction transistor (BJT)
Transistor BJT mempunyai dua jenis transistor transistor NPN dan transistor PNP yang memilki perbedaan arus dan muatan pada terminal-terminalnya (Basis, kolektor, emitor).

a. Transistor PNP
Transistor PNP yakni transistor yang memakai tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektror.

b. Transistor NPN
Transistor PNP adalh transistor yang memakai tegangan aktual pada terminal Basis untuk mengendalikan pemikiran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.

2. Transistor Field-effect transistor (FET)
Transistor FET memilki tiga jenis Transistor yaitu Junction Fiel Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT). Berikut penjelasannya:

a. Junction Field Effect Transistor (JFET)
JFET yakni Transistor yang memakai juntion p-n bias secara terbalik sebagi isolator antara gate dan kanalnya. Kaki-kaki pada JFET disebut sebagai Gate (G), Drain (D), dan Source(S).

b. Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET)
MOSFET yakni transitor yang memakai Isolator diantara Gate dan kanalnya. Isolator yang dipakai biasanya memakai Silikon Dioksida (SiO2). Kaki-kaki pada MOSFET disebut sebagai Gate (G), Drain (D), dan Source(S).

c. Uni Junction Transistor (UJT)
UJT yakni Transistor yang hanya memilki dua terminal Basis dan satu terminal Emitor. Dua terminal basis tersebut terdiri dari B1 dan B2. UJT biasanya dipakai sebagai switching dan tidak sanggup dipakai sebagai penguat menyerupai transistor pada umumnya.


Referensi: