Menggabungkan Musik Dengan Mikrofon Karaoke
Masih cukup banyak pemula yang merasa ragu ketika akan menggabungkan (mixing) antara output yang berasal dari sumber musik dengan output dari pre amp mic kedalam satu buah Amplifier. Umumnya ini terjadi ketika sedang merangkai sebuah piranti KARAOKE. Inilah yang dijadikan alasan oleh untuk menyusun posting ini.
Sering kali pertanyaan pembaca yang berdasarkan penanya sendiri dirasa sebagai pertanyaan yang akan membosankan penulis, dan membuat sang penanya menjadi enggan atau risi untuk mengajukan pertanyaannya, padahal sering kali dari pertanyaan semacam itu akan menjadi ilham yang memunculkan ide gres bagi penulis untuk membuat judul posting yang mungkin akan mempunyai kegunaan bagi pembaca lainnya.
Dalam mencampur audio musik dengan audio mikrofon kadang balasannya membuat emphasize (menghempas) yang tak sengaja dibentuk / diinginkan, terutama audio dari mikrofon dapat menghempaskan audio musik. Sehingga ketika mikrofon mengantarkan bunyi, ketika itu pula audio musik menjadi ibarat tertekan, mengecil .....
Pada sistem audio backsound (musik latar) penyiar radio misalnya, rangkaian Emphasize sangat berguna dan sengaja dibentuk biar ketika penyiar radio sedang diam, musik keras, dan ketika penyiar mengucapkan kata kata, secara otomatis musik menjadi lemah.
Tapi keadaan Emphasize akan menjadi tidak yummy didengarkan ketika dipakai pada kemudahan audio Karaoke. Makara terasa lucu dan sama sekali tidak yummy didengar apabila penyanyi membisu musik menjadi keras, sementara kalau penyanyi mengirimkan bunyi emasnya melalui mikrofon, maka secara otomatis musik menjadi lemah dan hanya terdengar lantunan vokalisnya saja.
Okelakalobegitu, mari kita kembali ke lektop untuk memiksing audio musik dengan audio mikrofon kedalam satu amplifier biar tidak terjadi saling menekan antar sumber suara.
Sebenarnya ada beberapa opsi yang dapat kita anut, namun yang akan dipaparka pada posting ini ialah versi yang biasa lakukan (maaf ini juga hanya kenangan masa lalu) dijaman dulu ketika masih muda dan masih aktif mengais rezeki dari jasa bingkil iliktrunik.
dari sekian kali eksperimen yang pernah cobakan, ternyata ujung ujungnya menentukan mencapur audio musik dengan audio mikrofon pada tingkat simpulan dikala masuk ke input Amplifier.
Skema dasar rangkaian mixing musik dengan mikrofon yang biasa lakukan ibarat ini
GAMBAR - 1
Dari denah ala gurukatro diatas, terlihat dengan terperinci bahwa nada musik dan nada mik mempunyai masing masing kontrol audio sendiri sendiri.
Walau tidak untuk semua orang, tapi Tone Control untuk audio mikrofon biasanya dibentuk lebih membuka middle range, dapat dengan cara memperbesar nilai resistor yang terpasang dari kaki 1 Potensio Bass menuju GND dan/atau memperkecil nilai Condensator yang terpasang dari kaki 1 menuju kaki 2 Potensio Bass dan/atau memperbesar nilai Condensator dari input menuju kaki 2 Potensio Treble
Bila tidak ingin ribet dengan banyaknya Potensio, maka kontrol nada untuk mik dapat berupa RANGKAIAN KECIL PENJERNIH AUDIO.
Atau kalau ingin kualitas audio mikrofon yang pas pasan saja, kontrol nada mikrofon dapat ditiadakan. Bila volume mik kurang keras, dapat dengan cara hanya menambah penguat transistor saja.
Setelah itu semua ditentukan, gres kemudian audio mikrofon disalurkan ke rangkaian mixer
Rangkaian mixer paling sederhana yang dulu biasa buat hanya berupa pencabangan dari dua atau tiga resistor ukuran antara 15K sampai 47K saja.
Skema mixer paling sederhana ala ,
- Bila untuk sistem Mono CUKUP ibarat ini :
GAMBAR - 2
- Bila dipasang pada sistem Stereo Audio dapat dibentuk ibarat ini :
GAMBAR - 3
Khususnya untuk yang stereo, dengan rangkaian paling sederhana macam gambar diatas itu, bagi seseorang yang terlanjur peka akan merasa ada pencampuran antara L dengan R pada input Amplifier, terutama kalau memakai ukuran resistor yang terlalu kecil.
Proses pencampuran itu terjadi dari input Amplifier L tersambung dengan resistor menuju output Mic dan dari output Mic tersambung dengan input Amplifier R. Sehingga kalau ukuran resistor terlalu kecil akan terjadi pencampuran audio antara L dengan R.
Asal jangan memakai ukuran Resistor yang terlalu kecil, contohnya 10K kebawah, bersama-sama itu sudah cukup bagi beberapa personel yang tidak terlalu peduli dengan hal hal yang sifatnya sangat kecil. Namun kalau anda tergolong pada komunitas peka-audio, maka dapat dengan membuat mixer dengan komplemen transistor.
Agak ribet memang, tapi tetap share disini barangkali ada rekan yang mau mencobanya.
Seperti ini rangkaian mixer dengan transistor tentunya masih ala
GAMBAR - 4
Dengan rangkaian mixer 4 transistor tersebut disamping sudah mustahil lagi ada bocoran audio dari L ke R atau sebaliknya, sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas volume audio sistem.
Sumber https://www.gurukatro.com/