Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alas Sangkar Yang Baik Untuk Hamster

 Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelu Alas Kandang yang Baik untuk Hamster

Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelumnya, yaitu perihal hamster. Teman-teman bisa membaca posting saya yang lain perihal hamster, yaitu Membuat Alas Kandang Hamster dari Kertas. Banyak orang yang bilang kalau hamster itu binatang yang menjijikan dan binatang yang sanggup mengundang penyakit. Mungkin itu lantaran hamster ini mirip dengan tikus, tapi berdasarkan saya itu tidak sepenuhnya benar juga sih selama kita rajin merawat dan membersihkan sangkar beserta hamsternya.

Hamster bahwasanya masih satu keluarga besar dengan tikus, sejenis binatang pengerat yang termasuk ke dalam subfamili Cricetinae, Cricetidae ini ialah famili tikus yang besar dan kompleks dalam Muroidea termasuk diantaranya hamster asli, vole, lemming dan semua jenis tikus yang setidaknya terdapat 600 spesies. Dalam ilmu taksonomi, hamster masuk dalam kerajaan Animalia, filum Chordata, kelas Mamalia, ordo Rodentia, sub-ordo Myomorpha, super-famili Muroidea, famili Cricetidae, dan sub-famili Crecitinae. Hamster bertemu dengan tikus pada tingkat super-famili (Muroidea). Selain itu hamster juga satu ordo dengan binatang yang ketika ini sangat langka, masuk dalam The IUCN Red List of Threatened Species, Jerboa. Wah, ternyata hamster punya keluarga besar yah, heheh, baca juga Beberapa Jenis Hamster di Indonesia.

Disamping informasi miring perihal hamster, binatang kecil yang lucu ini banyak diminati oleh pecinta binatang, selain lantaran bentuk tubuhnya yang kecil serta tidak memerlukan sangkar yang terlalu besar, cara perawatannya juga tidak terlalu rumit dan tidak perlu biaya mahal mirip merawat kucing atau anjing. Selain itu, meski ada yang beropini bahwa umat muslim diharamkan untuk memakan dan memelihara hamster lantaran mirip dengan tikus berdasarkan beberapa ulama, namun berdasarkan beberapa ulama lainnya, meski hamster mirip dengan tikus namun hamster dan tikus hanya bertemu dalam super-famili Muroidea, cukup jauh. Kembali kepada langsung masing-masing, kalau hanya akan membawa mudarat sebaiknya tinggalkan.

Nah kita kembali ke pembahasan, kalau bicara memelihara hamster pasilah kita harus memakai ganjal atau bedding untuk kandangnya, ya kan? Yang akan saya bahas di sini pastinya perihal hal tersebut, mulai dari pengalaman saya sendiri ataupun yang dari aneka macam sumber.

Dalam habitat aslinya hamster juga tetap memerlukan ganjal untuk rumahnya, selain untuk membuatnya nyaman ganjal juga berfungsi untuk menghangatkan dan menetralisir kotorannya, mirip alang-alang, rumput kering, daun, dan sebagainya. Tapi untuk memeliharanya bukan berarti kita juga harus memakai ganjal sangkar yang serupa dengan di alam liar untuk kandangnya sebagai patokan, disamping lantaran hamster mustahil mencari ganjal sendiri untuk kandangnya.

Perlu teman-teman ketahui bahwa untuk menentukan ganjal sangkar yang baik untuk hamster harus memperhatikan beberapa hal, selain dari faktor kenyamanan si hamster juga harus memperhatikan imbas yang diberikan pada hamster, apakah akan memperlihatkan imbas baik atau imbas buruk. Ada beberapa jenis yang biasanya dijadikan ganjal untuk sangkar hamster bagi kebanyakan orang, mari kita simak satu per satu.

Serutan Kayu

 Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelu Alas Kandang yang Baik untuk Hamster

Serutan kayu tampaknya menjadi ganjal sangkar yang paling terkenal dipakai oleh kebanyakan pecinta hamster, harganya bisa dibilang cukup murah, hanya sekitar 5-10 ribu untuk setiap kantongnya, kecuali untuk serutan kayu impor, harganya bisa jadi lebih mahal. Selain sangat baik untuk menyerap air kencing hamster, serutan kayu ternyata juga mempunyai beberapa kelebihan. Diantaranya bisa menghambat pertumbuhan bakter dan sanggup membunuh atau memperlambat penyebaran kutu.

Namun disamping itu teman-teman juga perlu hati-hati dalam menentukan serutan kayu untuk dijadikan sebagai ganjal sangkar hamster, lantaran materi kayu yang dipakai untuk serutan ini justru sanggup merugikan bagi si hamster dan kebanyakan hamster alergi dengan kayu cedar dan kayu pinus. Sebaiknya kenali dulu jenis kayu yang dipakai sebagai bedding hamster, baca juga Cara Praktis Membedakan Hamster Jantan dan Betina.

Kayu dari pohon cedar atau yang biasa disebut dengan pohon cemara kurang sempurna dijadikan serutan kayu untuk sangkar lantaran kandungan yang terdapat pada kayu tersebut sanggup berbahaya bagi hamster, kayu jenis ini mengandung plicatic acid yang di dalamnya terdapat phenol, materi yang biasanya dipakai sebagai pengharum ruangan (itu sebabnya pohon kayu cemara sanggup dipakai sebagai pengharum ruangan alami), materi untuk obat pel, serta desinfectan. Kayu cedar merah juga termasuk berbahaya kalau dijadikan sebagai serutan kayu ganjal sangkar hamster lantaran kandungannya lebih tinggi lagi.

Sedangkan untuk kayu pinus, meskipun mengandung asam abetic dan phenol mirip pada kayu pohon cemara namun kandungannya tidak setinggi dengan kayu pohon cemara, tetapi kalau ingin menjadikannya sebagai serutan kayu ganjal sangkar hamster teman-teman perlu sedikit berhati-hati, perlu dilakukan kiln dried yaitu dipanaskan dengan suhu tertentu hingga kadar air dan phenol sanggup berkurang, atau kalau tidak bisa cukup dikeringkan di bawah sinar matahari.

Selain itu yang perlu teman-teman perhatikan, serbuk kayu ganjal sangkar hamster perlu diganti secara berkala, contohnya paling lambat sepekan atau 4-5 hari, ini dilakukan untuk membuang sisa kuliner yang sudah tidak baik lagi dikonsumsi hamster dan untuk menghindari basil tidak yang yang mungkin berkembang di dalamnya, baca juga Jenis Makanan yang Baik dan Tidak Baik untuk Hamster.

Pasir Zeolite

 Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelu Alas Kandang yang Baik untuk Hamster

Selain serutan kayu, pasir zeolite juga merupakan ganjal sangkar hamster yang banyak dipakai oleh peternak hamster. Meskipun sedikit lebih sulit dibentuk ketimbang serutan kayu namun pasir zeolit juga mempunyai kelebihan tersendiri. Pasir zeolite bisa menghaluskan bulu si hamster, menyerap air kencing, serta sanggup dipakai berkali-kali. Jika serutan kayu dibuang sehabis digunakan, maka pasir zeolite sanggup dicuci dan dipakai kembali. Cara mencucinya cukup dengan merendam pasir zeolite dalam air higienis hingga kotoran dan sampahnya mengambang di permukaan air, lakukan terus menerus hingga dirasa cukup bersih, jemur hingga kering dan pasir zeolite sanggup dipakai lagi.

Akan tetapi pasir zeolite tidak sanggup dijadikan sebagai ganjal sangkar hamster secara penuh (harus ada campurannya, misal serutan kayu atau kertas) lantaran pasir zeolite tidak bisa menjadi sarang yang baik untuk hamster (terutama ketika gres melahirkan) dan sebagai daerah persembunyian (hiding) serta pasir zeolite juga sanggup menyimpan panas, yang dalam keadaan tertentu bahwasanya dibutuhkan oleh hamster. Hamster bahwasanya mempunyai insting untuk membuang kotoran dan kencingnya di pasir zeolite.

Ketika memakai pasir zeolite sebagai ganjal kandang, jangan heran kalau hamster teman-teman memakan atau merasakan pasir zeolite, lantaran dalam dunia peternakan, pasir zeolite sanggup dipakai sebagai imbuh untuk pakan ternak. Tetapi tidak apa-apa kalau hamster memakannya, lantaran kanal pencernaan mereka berbeda, yang mungkin akan berbahaya ialah kalau debu-debu halusnya yang masuk ke hidung hamster.

Pasir zeolite bahwasanya ada bermacam-macam, kebanyakan dibedakan berdasarkan ukurannya, jadi pasir zeolite ini bukan semata-mata hanya pasir saja, tetapi ada juga yang ukurannya kurang lebih sama dengan kerikil potongan kerikil yang dipakai dalam materi bangunan. Ukuran pasir zeolite dimulai dari zeolite No. 0 hingga dengan zeolite No. 5, sedangkan yang biasanya dipakai untuk hamster ialah zeolite No. 2 dan No. 3

 Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelu Alas Kandang yang Baik untuk Hamster


Kertas atau Tissue

 Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelu Alas Kandang yang Baik untuk Hamster

Untuk yang satu ini mungkin kalah terkenal dibandingkan bahan-bahan lain yang biasanya sering dijadikan sebagai ganjal sangkar hamster, tetapi kalau dibandingkan dengan bahan-bahan yang lain, tisu atau kertas merupakan materi yang paling murah dan paling gampang diperoleh. Selain itu materi ini juga pas dipakai ketika hamster gres melahirkan (bukan ketika hamil) dan di dalam sangkar hanya terdapat pasir zeolite, maka kertas atau tisu sanggup menjadi perpaduan yang sesuai dengan pasir zeolite.

Saya menyarankan, penggunakan kertas atau tisu sebagai ganjal sangkar hamster sebaiknya dalam keadaan darurat saja, kalau masih ada yang lain sebaiknya yang lain saja. Sebab untuk tisu, kalau sudah menyerap air maka kondisinya akan mengkerut dan jadi amat sedikit volumenya, tidak mirip kertas. Meskipun demikian, ada juga ganjal sangkar terkenal yang terbuat dari kertas, yaitu carefresh. Teman-teman juga bisa menciptakan ganjal sangkar hamster dari kertas dan membuatnya ibarat carefresh. Silakan baca posting saya mengenai Membuat Alas Kandang Hamster dari Kertas.

Sekam Padi atau Dami

 Dalam posting kali ini saya akan membahas perihal hal yang belum pernah saya bahas sebelu Alas Kandang yang Baik untuk Hamster

Sekam padi memang kurang terkenal dijadikan sebagai ganjal sangkar hamster, meskipun intinya hamster juga suka memakan beras yang masih ada kulitnya ini namun kalau untuk dijadikan sebagai ganjal sangkar saya rasa teman-teman perlu mempertimbangkan beberapa hal baik dari segi kelebihan maupun kekurangnnya. Meskipun harganya sangat murah, bahkan bisa jadi diperoleh dengan gratis namun sekam padi mempunyai daya serap air yang buruk, boros dalam pemakaian lantaran berukuran kecil dibandingkan serbuk kayu serta tidak sanggup dipakai berkali-kali mirip pasir zeolite. Dalam kondisi basah, sekam padi sanggup menumbuhkan bibit penyakit bagi hamster. Sekam padi biasanya lebih sering dipakai sebagai ganjal sangkar untuk ayam kampung.

Jika teman-teman tinggal di daerah yang akrab dengan persawahan, tentunya sekam kulit padi bisa didapatkan dengan cuma-cuma. Limbah pertanian padi ini biasanya hanya akan dibakar oleh pabrik pengolahan padi. Tetapi ada materi lain yang bisa teman-teman manfaatkan dari padi untuk hamster peliharaan, teman-teman sanggup memberi ganjal sangkar hamster dari dami, bagi yang belum tahu, dami ialah batang pohon padi. Hamster juga biasanya menyukai dami, lantaran ia akan menyusun dami membentuknya ibarat goa seukuran tubuhnya dan menempatkan diri di dalamnya, ketika keluar bisa jadi sudah ada anaknya yang lucu-lucu, lantaran memang hamster akan menyukai daerah yang ibarat goa untuk daerah melahirkan dan merawat anaknya.

Mungkin cukup sekian dari saya, biar bisa bermanfaat, kalau ada yang ingin sobat tanyakan silakan sampaikan pada kotak komentar yang ada dibawah atau bisa juga melalui halaman contact blog ini. Terima kasih.