Professor Nidom Foundation Adakan Workshop Pcr Application
![]() |
Foto bersama akseptor workshop dan trainer (Foto: Dok. PNF) |
Professor Nidom Foundation (PNF) mengadakan workshop ”PCR Application for Animal Healthcare” dengan mendatangkan dua andal dari Genereach Biotechnology Taiwan. Dua trainer tersebut yaitu Simon Chung dan Frank Chung.
Bertempat di kantor PNF Surabaya, workshop digelar pada Sabtu (19/1/2019) yang diikuti 31 akseptor terdiri dari peternak, dokter praktisi binatang kesayangan (companion animals), instansi dinas peternakan, serta akademisi.
Materi yang disampaikan oleh Simon Chung, yaitu pentingnya kecepatan diagnosis dengan perangkat yang sesuai. Penggunaan metoda PCR, maka diagnosis yaitu konfirmasi bukan lagi suspek.
Hal ini mengingat penyakit Zoonosis akan menjadi penyakit utama di masa yang akan datang. Kaprikornus kecepatan, dan ketepatan diagnosis pada hewan/ternak bukan hanya untuk mencegah kerugian, namun untuk antipasi dini terhadap adanya penyakit Zoonosis.
“Setelah kami mendirikan PNF sebagai forum riset mandiri, banyak inspiras bermunculan dari acara riset yang ada. Salah satunya kecepatan dan ketepatan diagnosis pada hewan,” ungkap Prof CA Nidom, dihubungi Infovet, Rabu (23/1/2019).
Lanjutnya, ketepatan diagnosis ini terutama binatang ternak dan kesayangan. Selama ini untuk hewan-hewan tersebut yang banyak tersedia yaitu obat, vaksin dan hasil penemuan lain yang dipakai untuk menjawab atau meningkatkan problematik produksi. Sementara kecepatan dan ketepatan analisis problematiknya, terutama penyebab penyakit belum banyak kemajuan.
Oleh alasannya itu, PNF berinisiatif utk menjawab problem tersehut melalui PADIA Lab (PNF Animal Diagnotic Laboratory) dengan motto "Oneday Service".
Melalui pelayanan dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi, maka peternak/pelaku ekonomi peternakan tidak kehilangan waktu untuk menunggu melaksanakan tindakan terhadap problematik yang timbul.
PADIA Lab didukung oleh para andal kompeten dan ditunjang alat yang canggih. Pelayanan dibuka 24 jam penuh, sehingga sampel yang tiba dari seluruh Indonesia akan segera dilayani dan kesudahannya sanggup dinantikan dalam kurun 24 jam.
“Dalam pengiriman specimen, kami rencankan untuk gunakan semacam sample tissue, untuk mengurangi resiko di dalam proses pengiriman dan menghindari penggunaan es dan dry ice yang sudah tidak diperbolehkan dalam pengiriman udara. Ini masih sedang dalam proses perundingan dengan inovatornya,” urai Prof Nidom.
![]() |
Alat PCR (Foto: Dok. PNF) |
Salah satu alat canggih yang gres dipakai untuk menunjang servis tersebut yaitu PCR model baru yaitu Isolated Isotermal PCR (iiPCR) yang kerjanya cepat, sempurna dan tidak perlu template (bahan uji) yang banyak. Waktu yang diharapkan total hanya 80 menit.
Prof Nidom mengemukakan, sasaran diadakannya workshop ini biar pihak-pihak yang selama ini membutuhkan diagnosis lab yang cepat dan sempurna sanggup mengetahui sekaligus mencoba metoda iiPCR ini, sehingga tidak ada keraguan lagi bahwa hasil lab sanggup dalam kurun 24 jam diketahui hasilnya. “Semoga menjadi jalan alternatif untuk diagnosis hewan/ternaknya,” pungkas Prof Nidom. (NDV)
Sumber http://infovet.blogspot.com/