Step By Step Menciptakan Tone Control Pasif
Pembahasan perihal Tone Control, terutama jenis Tone control Pasif, bahwasanya sudah beberapa kali sajikan dalam beberapa posting yang telah lalu.
Namun ternyata masih saja ada yang dirasa kurang. Kadang merasa bila klarifikasi yang paparkan kemungkinan besar masih agak sulit dimengerti oleh para pemula, kadang juga sebab menganggap image image yang disajikan masih kurang rapi sampai kurang sedap dipandang mata.
Karena itulah pada kesempatan kali ini mencoba lagi untuk membuatkan perihal langkah demi langkah cara merangkai Tone Control jenis Pasif. Benar benar step by step, dan sangat berusaha semoga image image yang di tampilkan selain sedap dipandang mata juga semoga sanggup lebih gampang di mengerti serta akan lebih gampang di praktekkan
GAMBAR - 0
Posting kali ini benar benar akan sangat tidak berkhasiat bagi para master, atau yang sudah usang menekuni elektronik kit. Namun pastinya akan sangat berkhasiat bagi para pemula, terutama yang sedang semangat semangatnya berkutat dalam dunia elektronika.
Pada pembahasan kali ini coba memakai jalur PCB contoh garis lurus dan semua lekukan dibentuk berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku siku, bahkan kadang menambahkan satu atau beberapa komponen yang bahwasanya tidak terlalu penting bahkan tidak penting sama sekali bagi kinerja piranti, dan hanya demi kerapian tampilan rangkaian saja. Jelas ini juga bertujuan untuk lebih mempermudah pemahaman bagi yang tengah mempelajarinya.
Teknik pemasangan komponen komponennya juga akan dilakukan satu demi satu, diikuti klarifikasi perihal fungsi dan kinerja serta kemungkinan ukuran lain yang sanggup dipakai untuk menggantikannya sakaligus imbas dari penggantian komponen bersangkutan.
Mari kita mulai dari sini :
1. Buat alur PCB dengan tiga buah Potensio, Pertama untuk Volume, kedua untuk Bass dan yang ketiga untuk Treble
GAMBAR - 1
Pada umumnya Potensio untuk Volume memakai ukuran 100K
Sedang untuk Potensio untuk Bass dan Treble memakai ukuran 50K
Tapi sanggup juga semuanya memakai 100K atau 50K
Efeknya hanya kualitas volume menjadi sedikit lebih kecil bila Potensio Volume memakai ukuran 50K.
Alur PCB sanggup saja tidak sama persis dengan yang terlihat pada gambar diatas. Bila sudah, kita lanjut
2. Pasang satu buah elko ukuran 1µF atau 2,2µF atau 3,3µF atau 4,7µF, perbedaan ukuran ini menyerupai tidak ada pengaruhnya, kalaupun ada, itu sangat kecil dan mustahil di tengarai oleh indera pendengaran kita.
Pasang dari input menuju kaki 3 Potensio Volume
Pasang juga elko dari Kaki 2 Potensio Volume menuju output
Posisi elko dengan polaritas negatif berada pada kaki potensio.
GAMBAR - 2
Elko yang dipasang dari kaki tengah potensio Volume sanggup saja ditiadakan, sanggup disambung eksklusif memakai kawat. menentukan memakai elko hanya sebab faktor estetika saja.
Kaki 1 Volume sambung eksklusif ke Negatif (GND).Selesai sudah Pemasangan Control Volume, berikutnya....
3. Dari Output audio yang tiba dari kaki 2 potensio Volume :
3.a. Dimasukkan ke kaki 3 potensio bass dengan disaring memakai resistor ukuran 10K. Bila bass terlalu tebal sanggup diganti dengan ukuran yang lebih besar, contohnya 12K atau 15K atau 18K atau 22K atau yang lebih besar lagi sesuai selera anda.
3.b. Dimasukkan pula ke kaki 3 potensio treble dengan disaring memakai kondensator ukuran 222. Bila dirasa treble kurang nendang sanggup diganti dengan ukuran yang lebih besar, contohnya 272 atau 332 atau 392 atau 472, silakan pilih mana yang paling pas dengan selera musik anda.
GAMBAR - 3
Baik Potensio Bass maupun Potensio Treble sudah menerima input audio, berikutnya
4. Buat susukan output dari kedua potensio tersebut masing masing kaki tengahnya.
4.a. Pasang Resistor ukuran 1K dari kaki 2 Potensio Bass sebagai output audio frekuensi rendah. Bila dirasa kualitas audio terlalu condong ke nada rendah, silakan ganti dengan ukuran yang lebih besar, contohnya 1K2 atau 1K5 atau 1K8 atau 2K2 atau 2K7 atau 3K3 atau 3K9 atau 4K7, pilih mana yang paling cocok dengan selera anda.
4.b. Pasang Elko ukuran 1µF dari kaki 2 Potensio Treble sebagai output audio frekuensi tinggi. Elko ini juga sebagai estetika saja, sebab umumnya dari kaki 2 potensio treble disambung eksklusif ke output tanpa komponen apa apa.
GAMBAR - 4
5. Buat penepis Audio dengan cara :
5.a. Pasang resistor ukuran 1K dari kaki 1 Potensio Bass menuju Ground (-), ini bertugas untuk menghilangkan nada Rendah bila Potensio Bass di tutup. Bila dirasa nada middle terlalu tenggelam, anda sanggup mengganti dengan ukuran yang lebih besar, contohnya 1K2 atau 1K5 atau 1K8 atau 2K2 atau 2K7 atau 3K3 atau 3K9 atau 4K7, pilih mana yang paling cocok dengan selera anda.
5.b. Pasang Kondensator ukuran 103 dari kaki 1 Potensio Treble menuju Ground (-), ini bertugas menepis nada tinggi bila Potensio Treble ditutup.
GAMBAR - 5
6. Pemasangan Filter pada Potensio Bass :
6.a Untuk mengurangi nada middle, pasangkan kondensator ukuran 224 dari kaki2 menuju kaki 1 Potensio Bass. Bila dirasa bass kurang tebal, sanggup diganti dengan ukuran 104. Atau bila ingin lebih minim sanggup diganti dengan ukuran 334. silakan sesuaikan dengan selera anda.
6.b. Untuk menjaga semoga nada menengah tetap ada walaupun potensio bass ditutup, pasangkan kondensator ukuran 103 dari kaki 3 menuju kaki 2 potensio Bass. Beberapa orang ada yang tidak memasang kondensator 103 ini.
GAMBAR - 6
7. Terakhir, Pasang elko sebagai penyaring output pada potongan output. Beberapa orang juga tidak memasang elko ini, tapi berdasarkan sebaiknya dipasang.
GAMBAR - 7
Demikian langkah demi langkah telah kita buat sebuah tone control pasif.
Tone control pasif ialah Tone Control yang tidak membutuhkan tegangan positif.
Bila anda akan menciptakan Tone Control menyerupai diatas dalam bentuk stereo, maka tinggal meniru semua komponennya, sedang potensio memakai jenis stereo (6 kaki). Sehingga nantinya akan mempunyai dual input dan dual output L untuk salura speaker kiri, dan R untuk susukan speaker kanan.
Sumber https://www.gurukatro.com/