Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rangkaian Power Supply Trafo Biasa

Sebenarnya Materi wacana Power Supply jenis lama, alias Power Supply yang memakai Trafo kern besi sudah sangat banyak di bahas, baik di dunia buku maupun di area online. Namun alasannya yakni belakangan ada rekan Facebook yang menghendaki pemaparan Soal rangkaian Power Supply tersebut, maka putuskan untuk menyajikan dalam posting ini. Dan sekaligus sebagai pendorong untuk kembali memasang Komentar Facebook pada blog yang sudah sangat usang dilepas dengan alasan format komentar Facebook dapat menghambat Loading blog.

Keputusan kembali memasang komentar FB juga didukung sehabis di pikir pikir alasannya yakni kolom komentar facebook itu mengijinkan kita untuk memuat gambar, sehingga nantinya akan dapat memudahkan Admin/Pembaca yang perlu menujukkan gambar yang dimaksudkan.

Kembali ke soal Power Supply,

Langsung saja akan kami paparkan beberapa pola rangkaian Power Supply yang biasa digunakan.

A. Power Supply jenis Tegangan Tunggal (non-simetris) atau ada juga yang menyebut dengan nama engkel.

Pada rangkaian jenis ini akan keluar hanya dua tegangan saja, yaitu
1. Tegangan Positif (+), dan
2. Tegangan Negatif (-)

Untuk menciptakan Power Supply Tegangan Tunggal ini, sumber tegangan dari Trafo dapat saja dari

a. trafo tegangan tunggal (engkel)

GAMBAR 1


Sebenarnya menyerupai itu saja sudah dapat menghasilkan tegangan DC, namun masih ada celah untuk memaksimalkan arus (amper), yaitu dengan cara menambah sepasang lagi dioda.


GAMBAR 2

inti kerjanya dari 0 dikeluarkan menjadi + dan juga dikeluarkan menjadi -
begitu pula dari 12V dikeluarkan menjadi + dan juga dikeluarkan menjadi -

sehingga keluaran DC - berasal dari dua dioda, satu dari 0 satunya lagi dari 12
begitu juga keluaran DC+ berasal dari dua dioda, satu dari 0 satunya lagi dari 12

dengan rangkaian dioda menyerupai itu arus (amper) yang keluar hampir dua kali lipat dari yang hanya memakai masing masing satu dioda.

namun tegangan (Voltage) tetap menyerupai bila hanya dengan masing masing satu dioda.

Empat buah dioda itu biasa disebut sebagai bridge, dan dapat memakai dioda bridge (4 kaki

GAMBAR 3


atau boleh juga memakai dioda bridge yang menyerupai ini

GAMBAR 4



maupun dari
b. trafo tegangan simetris (tiga kaki).

cukup memakai dua dioda saja, dari 12V kiri dibentuk kasatmata (+) dan dari 12V kanan juga dibentuk kasatmata (+), kedua ujug dioda + disatukan.

Sedangkan untuk tegangan negatif (-) diambil dari Center Tap (CT)

GAMBAR 5




Bila memakai dioda bridge, terpaksa yang negatif tidak digunakan


GAMBAR 6




Untuk mengurangi (kalau dilarang dikatakan menghilangkan) sisa sisa kerut AC :

- pasangkan elko untuk menepis kerut frekuensi rendah
- pasangkan kondensator kecil untuk menepis kerut frekuensi tinggi

pada DC outputnya.

GAMBAR 7



Kapasitas ELKO tergantung dari besar kecilnya arus yang akan di alirkan, semakin besar arus maka akan butuh kapasitas elko yang lebih besar. Bila kapasitoas elko kurang besar dapat mengakibatkan dengung pada keluaran audio.

Tegangan yang tertera pada tubuh elko yakni tegangan maksimal yang boleh di bebankan, lazimnya jangan hingga berada dibawah tegangan yang kita gunakan, alasannya yakni akan mengakibatkan panas atau bahkan meledak. Dan juga jangan terlalu jauh diatasnya, alasannya yakni ini kuat pada harga.

Pemasangan kaki polaritas elko juga dilarang terbalik,kaki yang lurus dengan tabrakan tanda - berarti harus dipasang pada tegangan negatif, sebaliknya kaki elko yang satunya dipasang pada tegangan positif. Bila pemasangan terbalik elko dapat panas dan meledak.

Kapasitas kondensator kecil rata rata memakai ukuran 104 (100 nano), alasannya yakni rata rata juga memakai tipe nonPolar, maka pemasangannya juga dapat di bolak balik kondusif aman saja.


B. Power Supply Jenis Tegangan Simetris

Ada juga yang menyebutnya sebagai power supply tegangan ganda, ini mempunyai tiga kaki, yaitu
Tegangan Positif - 0 atau CT atau GND - dan Tegangan Negatif.

Sumbernya juga mesti dari trafo jenis CT, atau dapat juga memakai dua buah trafo engkel yang di pasang seri pada sekundernya. tapi untuk model dua trafo ini mungkin akan di bahas pada kesempatan yang lain.

Sekarang kita fokus dulu dengan trafo CT, Power supply menyerupai ini.

GAMBAR 8


atau bila memakai dioda bridge

GAMBAR 9




NB :

Dalam keadaan Darurat kita juga masih dapat meng utak atik Trafo nol (engkel) supaya dapat menjadi tegangan simetris. Misalnya di ketika kita butuh tegangan simetris tapi stok persediaan trafo yang ada hanya trafo engkel, dapat dibentuk menyerupai ini

GAMBAR 10






Pemasangan ELKO dan kondensator kecil juga mesti ganda

GAMBAR 11


NB :

Tugas masing masing Komponen yakni sbb :

  1. Trafo bertugas menurunkan tegangan listrik dari 220 Volt menjadi lebih rendah sesuai kebutuhan alat yang akan kita gunakan
  2. Dioda bertugas menyearahkan arus listrik dari AC (bolak balik) menjadi DC (searah)
  3. Elko bertugas menepis kerut tegangan frekuensi rendah, dan Kapasitor bertugas menepis kerut tegangan frekuensi tinggi.


Power Supply yang dipaparkan diatas hanya cocok untuk penggunaan Amplifier. Sementara Power Suplply untuk penggunaan rangkaian pendukung amplifier semacam Tuner FM atau Pre amp head atau MP3-Player atau Galaxy atau Tone Control atau Equalizer dan lain lain, supaya dapat memperoleh kualitas audio yang bebas dengung alias jernih, masih diharapkan beberapa komponen lagi menyerupai zener, IC, Transistor dll, dan mungkin akan di bahas pada posting yang akan datang, sementara hanya hingga disini terlebih dahulu.


Sumber https://www.gurukatro.com/