Belajar Pembibitan Trembesi Di Rindam Iskandar Muda
Praktek pembibitan trembesi - Samanea saman ialah jenis tumbuhan berakar tunggang yang mempunyai ke khususan dalam wujud dan bentuknya, ia termasuk pohon berdiameter besar dan tumbuh inggi, pada kondisi tertentu tumbuhan ini sanggup mencapai tinggi +25-35 meter berkanopi mirip payung. Berdasarkan hasil penelitian Dr. Ir. Endes N Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, bahwa pohon trembesi merupakan tumbuhan yang mempunyai keunggulan dalam menyerap karbondioksida (CO2) setiap pohon sanggup menyerap sebanyak 28,5 Ton/tahun sehingga sangat cocok untuk penghijauan yang pada karenanya berkhasiat sebagai upaya untuk mengatasi pemanasan global. Sebaiknya pelajari dulu teknik pembibitan pohon trembesi dan karakteristik pohon trembesi ki hujan
Berikut cara pembibitan trembesi yang dipraktikan di Rindam Iskandar Muda :
- Pilih biji yang baik dan tidak cacat
- Potong ujung biji dengan gunting kuku semoga air cepat masuk ke dalam biji
- Direndam dengan air hangat +40 derajat celcius
- Diamkan selama 3 s/d 4 hari
- Biji akan mengembang, yang mengapung jangan digunakan
Sementara itu untuk langkah penyiapan lahan persemaian dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
- 200 biji dibutuhkan lahan ukuran 50x50 cm, isi adonan komposisi
- Sekam padi 40%
- Pupuk kotoran sapi 30%
- Tanah hitam/subur 20%
- Pasir sungai 30%
- Langkah berikutnya ialah persemaian bibit trembesi :
- Biji tembesi mengembang disemai di lahan yang sudah disiapkan
- Ditanam dengan kedalaman 2 s/d 3 cm
- Siram biji yang sudah disemai pagi dan sore hari
- Hari ke-3 biasanya sudah tumbuh kecambah
- Apabila sudah muncul daunnya pindahkan ke polibag
- Langkah penyiapan lahan pembibitan ialah sebagai berikut :
- Ukuran 2x2 m untuk 50 bibit trembesi
- Ukuran 20x50m untuk 5000 bibit trembesi
- Polibag yang sudah diisi bibit trembesi diletakkan secara berkelompok
- Diatur mirip blok/lajur-lajur/saf, supaya gampang penyiraman
- Jangan diletakkan terlalu berhimpitan, supaya bibit tumbuh dengan baik
- Letakkan di atas tanah/jangan di lantai/semen/papan
- Siram pagi dan sore hari
- Tahapan berikutnya ialah penyiapan air dan pemagaran, sebagaimana berikut ini :
- Selang air untuk penyiraman
- Drum/bak untuk penampungan air, bila tidak tersedia sumber air yang cukup dekat
- Menghindari hewan masuk ke areal perekbunan (babi hutan, sapi, kambing, dan lain-lain)
- Perawatan dan pemeliharaan bibit trembesi ialah sebagai berikut :
- Kegiatan harian penyiraman setiap pagi & sore
- Umur 1 s/d 2 ahad dalam polibag berikan furadan 3 GR, semoga tidak terjangkit hama/serangga
Pada umur 1 s/d 3 bulan dalam polibag, langkah yang harus dilakukan ialah sebagai berikut :
- Penyemprotan (decis) hama daun 1x seminggu untuk cegah daun diserang hama
- Pupuk sangkar diberikan setiap bulan sekali
- Patahkan cabang & kurangi daun yang sudah lebat, semoga cepat tinggi
- Bersihkan rumput di polibag supaya tidak ganggu flora bibit
- bibit tidak berada ditempat tertutup, sebab menghambat pertumbuhan
Pada usia bibit mencapai umur 4 s/d 6 bulan dalam polibag, langkah-langkahnya ialah :
- Berikan penahan atau pengapit bambu supaya pohon tidak patah dan pertumbuhannya tetap lurus
- Lakukan perawatna secara terus-menerus hingga diatas umur 6 bulan & tinggi pohon sekitar 1,5 m siap ditanam
Untuk penanaman pohon trembesi caranya adalah
- Siapkan lubang kurang 40x40cm, jarak antara lubang 10 s/d 15 m
- Berikan pupuk kotoran sapi pada lubang tersebut, biarkan 3 s/d 4 hari
- Masukkan bibit berusia 6 bulan (tinggi 1,5 m) ke dalam lubang yang disediakan
- Buka polibag secara hati-hati semoga tidak merusak akar pohon
- Setelah ditanam beri patok penyanggah, semoga pohon tetap dan tidak patah kalau angin kencang
- Siram secara rutin pagi dan sore hari beri pupk minimal 1 bulan sekali