Bokubitch Chap 9 B. Indonesia
Chapter 9 Tidak mungkin saya menang melawan gadis licik terkuat.
Diterjemahkan oleh
Akhirnya, pagi hari ketika Aizawa akan diusir tiba.
Semua siswa sudah berkumpul di gimnasium, mereka duduk sesuai absen.
Di barisan depan ialah siswa tahun ketiga, belakangnya tahun kedua, dan yang terakhir tahun pertama. Dengan kata lain, ketika saya berbicara, diriku akan menghadapi sejumlah besar abang kelas. Trauma dikala di SD pun teringat kembali, hatiku yang bergemuruh jago rasanya menyerupai sedang dicincang.
H-Hal semacam itu, bisakah saya benar-benar melakukannya?
Sedikit demi sedikit, tubuhku mulai gemetar. Di dikala yang sama, percakapan dari siswa kelas tetangga bisa terdengar.
"Aizawa ya. Hmm, ia memang imut, tapi saya sudah mewaspadai hal semacam ini dari dulu"
"Seorang wanita erotis yang sering membeli dan gonta-ganti barang bermerek, kesan itu menegaskan bahwa ia pelacur"
Hal yang sama juga bisa terdengar dari para lelaki di kelasku.
"Dia ternyata pelacur sungguhan. Jika kita membayar uang, ia akan bahagia melakukannya, kan?"
"Jika si dada besar Aizawa melakukannya, niscaya jadi yang terbaik! Sial! Sebelum ia diusir, saya ingin memintanya melaksanakan hal-hal mendebarkan!"
"....Kuu〜〜....!!"
Salah....Aizawa bukanlah gadis semacam itu. Dia bukanlah pelacur!
Meski penampilannya mencolok, kenyataannya ialah ia benar-benar murni, gadis yang sangat polos!
Lebih jelek lagi, penghinaan juga bisa terdengar dari arah para gadis.
Tapi saya tidak melihat perubahan apa pun pada perilaku mereka dari sebulan yang lalu, membuat kemarahanku mencuat lebih tinggi lagi.
Aizawa merupakan gadis yang sangat baik, tapi tidak ada yang mendukungnya selain otaku sepertiku....
Akupun tersadar bahwa di atas panggung wakil kepala sekolah memberi instruksi, yang kemudian diikuti oleh duduknya semua setelah membungkuk.
Di atas sana, menempatkan diri di bangku pipa berkaki 4 yang dipersiapkan ialah guru bimbingan sipil dan wakil kepala sekolah, sedangkan yang duduk di bangku kedua paling dekat dengan podium ialah kepala sekolah, kemudian di sampingnya....
"...."
Sambil melihat ke bawah, Shinonome Ibuki duduk dengan penampilan yang terkesan dingin. Dia tampak tidak memikirkan apa pun wacana pengusiran Aizawa, ketenangan itu persis menyerupai air tanpa riak.
Sesuai dugaan, ia gadis yang mendekati Aizawa hanya untuk mendapatkanku....
Takkan pernah kubiarkan. Aizawa benar-benar menyukai Shinonome dan menganggapnya sebagai seorang teman, namun....
Ketika saya berpikir demikian, semua orang membuat keributan disaat sosok siswa gres muncul di panggung.
"Eh....Kenapa....Aizawa....?"
Bukankah seharusnya kamu menjadi tahanan rumah sekarang?
Dia mengambil tempat di satu-satunya bangku yang telah siap pada sisi kanan, tampaknya gadis ini akan menyampaikan suatu kebohongan dimana dirinya mengaku salah dan siap mendapatkan hukuman.
Siswa tahun pertama mulai membuat keributan. Para lelakinya lebih berisik daripada perempuan. Mereka niscaya bersemangat lantaran bisa melihat seorang gadis erotis dengan mata kepala sendiri.
Kakak kelas (terutama anak laki-laki) tak ada bedanya, mereka memandangi Aizawa dengan mata tidak senonoh.
Seperti yang bisa diduga, orangnya sendiri yang terpapar tatapan penuh nafsu itu kesudahannya tersipu dan menunduk.
Para guru segera menenangkan seluruh siswa, klarifikasi wacana duduk kasus bersangkutan diselesaikan oleh guru BK, wakil kepala sekolah kemudian memulai topik tegas yang terlihat menyerupai sedang menceramahi sehingga kejadian* serupa tidak akan terjadi lagi.
[Yg dimaksud ya wacana pelacuran]
Apa-apaan ini....
Para siswa sedang berbisik pada orang di sebelah mereka.
Kalau begini, bukankah ia seolah penjahat yang sedang dipertontonkan pada publik....?!
Ketika pidato wakil kepala sekolah selesai, kepala sekolah yang mempunyai kumis dan badan luar biasa, berdiri di atas panggung. Meski ia hanya menyimpulkan topik dari dua guru lain dan mengakhirinya, pertemuanpun segera mencapai puncak.
"Selamat pagi bagi semua orang. Saya wakil ketua dewan, Shinonome Ibuki"
Suara semanis bunyi lonceng kemudian bergema melalui mikrofon.
Mataku yang menatap Aizawa segera beralih ke Shinonome.
Meski ia lembut di depan semuanya kecuali aku, suasana hari ini memang berbeda. Jika harus dikatakan, maka ini ialah perasaan cuek yang menyerupai ketika ia berkontak denganku.
"Seperti yang bisa terdengar dari ceramah guru, diketahui bahwa seorang siswa melaksanakan kencan kompensasi hingga berkembang ke situasi pengusiran. Tapi, di prinsip pendidikan sekolah kita, ada sesuatu yang disebut {Siswa menjadi inti untuk membangun sekolah}"
Itulah pembicaraan Shinonome tanpa mengubah ekspresi.
"Untuk alasan ini, kalau ada perbedaan pendapat wacana keputusan sekolah, kami akan mendengar dan mempertimbangkannya"
Tapi bahkan ketika melihatnya, Aizawa tampak tidak sedih. Dia hanya mendengar dengan hening sambil menatap ke bawah.
Gadis itu mungkin percaya bahwa Shinonome telah melaksanakan banyak hal untuknya.
Namun, ia tidak menyadari perasaan semacam itu....
"Kemudian tanpa penundaan lagi, tolong angkat tangan kalau kalian mempunyai pendapat yang berbeda wacana pengusiran Aizawa Manaha-san"
'Dokun, Dokun!' Jantungku mulai berdenyut keras.
Jujur saja, saya berharap seseorang akan membantu pribadi terkenal menyerupai Aizawa. Tapi itu terlalu naif. Adegan di gedung menjadi sunyi, berhenti bagai lukisan di mana tak ada yang bergerak.
"Tak seorang pun? Siapapun yang mempunyai pendapat berbeda, tolong angkat tanganmu...."
Pada dikala itu, mata Shinonome bertemu denganku.
Matanya tampak agak cemas, membuatku berpaling sesaat.
A-Ada apa dengan dia, apa ia jengkel....?
Mencoba hening dan berpikir, saya tidak mengalah padanya setelah sekolah kemarin, bisa dikatakan bahwa kemungkinan saya menjadi binatang peliharaannya menghilang. Jika saya menyatakan dengan keras di sini, ceritanya mungkin berbeda, hal semacam itu mustahil, saya pikir Shinonome tidak menginginkannya
Dengan kata lain, kini sudah terlambat. Hanya Aizawa yang akan lenyap dan Shinonome takkan memperoleh apapun.
Lalu, apa ia akan terkejut lantaran pengusiran Aizawa ternyata sia-sia?
Tidak, orang yang hanya memanfaatkan Aizawa takkan berpikir semacam itu.
"Apakah, apakah benar-benar tidak ada orang yang mempunyai pendapat....?"
Lagipula, saya harus segera meminta banding demi ketidak bersalahan Aizawa!
Aku ingin membantunya dengan cara apapun. Oleh lantaran itu, saya memerintahkan anggota badan ini untuk bergerak maju. Tapi, mereka tidak mau mendengar apa yang kukatakan sama sekali. Mengingat masa kemudian membuat napasku sesak, hingga seluruh badan menolak untuk berdiri.
A-Apa yang kamu lakukan, diriku! Jika tak bertindak di sini, Aizawa akan diusir!
Tapi, Shinonome Ibuki ialah orang yang membuat situasi sekarang. Untuk membuatku mengalah terlebih dahulu tanpa gagal, dengan menumpuk analisis dan perhitungan, ia telah menyiapkan dinding mutlak yang tidak mungkin di terobos, yaitu pertemuan ini.
Berbicara wacana hasil, menyerupai yang diduga saya tidak sanggup menaklukkannya.
"A-Anu....benar-benar tidak ada perbedaan pendapat kah...."
"Wakil ketua dewan, sudah waktunya"
Melihat Shinonome mengambil lebih banyak waktu dari yang diharapkan di atas panggung, kepala sekolah menjadi tidak sabaran dan memanggilnya.
Tepat setelah itu, mataku bertemu dengan Shinonome lagi. Apa ia kebetulan mengharapkanku untuk angkat bicara?
"Eh? A-Ahh....be-benar"
Dia kembali berkonsentrasi, setelah mengambil perilaku sambil sedikit gemetar, ekspresinya mengeras.
"Baiklah, saya kesudahannya akan mengumumkan eksekusi bagi Aizawa Manaha-san"
Shinonome berucap dengan ketenangan di wajah menyerupai sebelumnya. Adegan ini sungguh menyerupai dengan hakim yang memberi vonis kepada terdakwa.
Sudah berakhir. Ini benar-benar sudah berakhir.
Bagaimanapun juga diriku hanya seorang otaku biasa yang tak bisa melaksanakan apapun....
Penyesalan jago mulai membanjiri, saya merasa seolah terlempar ke dalam keputusasaan setiap saat.
{Kaburlah kalau memang menyakitkan, mengerti? Aku akan selalu berada di sisi Nii-san}
Be-Benar....Sharte ada di sisiku. Bahkan dengan seseorang sepertiku, kami akan selalu bersama.
"Kelas C tahun pertama, Aizawa Manaha-san, mulai hari ini dan seterusnya"
Oleh lantaran itu saya tak terlalu takut.
Sejak awal, pengusiran ini terjadi lantaran Aizawa lah yang salah----
Kemudian, pupilku bertabrakan dengan Aizawa di atas panggung.
Dirinya tersenyum tenang. Seakan mengkhawatirkanku sekaligus merasa lega....
"Kuh....!!"
"....Mulai hari ini...."
Kemudian insiden abnormal terjadi.
Aku yang hendak berdiri berhenti bergerak, cuilan dalam gedungpun menjadi ribut dalam sekejap.
"...."
Shinonome yang berada di tengah-tengah memberi keputusan karam dalam keheningan, ia melempar tatapannya ke bawah.
Aku kesudahannya yakin.
Sesuai dugaan, Shinonome dikala ini bukanlah Shinonome Ibuki yang asli.
Aizawa membuka lebar matanya dikala ia terkejut, menatap cemas ke arah Shinonome.
Kenapa Shinonome jatuh ke dalam keadaan menyerupai sekarang?
Tidak, tak perlu memikirkan hal semacam itu.
Lagipula, evaluasi akan dimunculkan dan seorang gadis akan diusir. Dalam hal itu, orang itu akan terganggu.
Apa yang dikatakan Shinonome?
Dengan wajah tenang, apa ia akan berucap "Aku kepala berikutnya, jadi sobat atau sahabat tidak diperlukan"? Sungguh bodoh. Lalu kenapa orang sepertimu menginginkan binatang peliharaan?
Kenapa ia bisa memperlihatkan eksekusi pada temannya?
Singkat saja, Aizawa ialah orang yang sangat berbeda dari harapan, diapun sama, kan? Sebenarnya hanya gadis kesepian, pemalu, dan canggung kan?
Lalu, kenapa hal yang tidak terpahami menyerupai itu....?
Aku tiba-tiba teringat kata-kata yang diucapkan Shinonome.
{Aku ingat apa yang wanita itu katakan, tapi tidak ingat apa yang saya katakan}
Shinonome mengucapkannya untuk alasan apa?
Meski mencoba berpikir, kebisingan di sekitar semakin menjadi-jadi hingga tak bisa berkonsentrasi. Tapi ketika mengingat kata-katanya, itu menyambungkan titik ke titik dan kebenaranpun mencapai permukaan yang samar.
Bagi Shinonome, Aizawa ialah teman. Lalu siapa pelakunya?
Mata yang saya rasakan di depan ruang audiovisual.
Mata yang saya rasakan sebelum memasuki hotel cinta.
Tak mungkin Shinonome memanipulasi seseorang untuk mengatur situasi Aizawa yang merupakan temannya.
"!!"
Kalimat dari Shinonome sekali lagi berlari melalui kepalaku untuk sesaat, segalanya pun terhubung.
Shinonome terus termenung tanpa perubahan menyerupai sebelumnya, para siswa masih membuat kebisingan sesuka mereka.
Tak ada lagi yang menakutkan.
Waktu ketika menjadi siswa kelas tiga SD, saya mencicipi neraka lantaran imbas dari membantu Sharte. Tapi, itu salah kalau berkata diriku menyesal. Sebaliknya, saya niscaya akan lebih menyesal kalau tidak menolongnya. Dan lagi, di depan mataku kini ada dua gadis yang membutuhkan pertolongan.
Satunya ialah gadis lugu yang jatuh ke dalam masa kritis lantaran dikeluarkan tanpa alasan. Dan yang lain ialah gadis yang merajuk tanpa saya mengerti sedikitpun, telah mengundang situasi serius ini.
Dengan segenap kekuatan, saya menarik nafas dan berdiri---
"OIIII SEMUAAA SISWAAAAAA!!!!! TOLONG, SEBENTAR SAJA, DIAMLAAAHHHHH!!!!!!!"
Teriakan lantang bergema di aula, sosokku dengan cepat memfokuskan mata seluruh siswa dan membuat keadaan menjadi sunyi.
Tapi yang paling terkejut, ialah dua gadis di panggung yang kukenal baik.
Untuk melanjutkan, saya menatap besar lengan berkuasa ke arah Shinonome.
"Oi Shinonome!! Apa yang kamu katakan kepadaku, saya ingat penuh dan sempurna, kamu tahu!!!"
"....A-....Apa yang kamu katakan....?"
Karena kata-kata yang ditujukan pada dirinya, membuat ia menjadi sangat bingung.
Tunggulah. Aku akan memperlihatkan kepadamu bahwa diriku benar-benar bisa menolong kalian berdua!!
Dengan pikiran sepenuhnya beroperasi, saya menyeret kalimat dari ingatanku.
"Seseorang takkan bersalah hingga terbukti bersalah!! Shinonome, itu ialah kata-kata yang kamu ucapkan padaku!!"
"Ah...."
Sebulan yang lalu, saya ragu kalau Aizawa melaksanakan pelacuran, ketika saya bertanya pada Shinonome yang mengkhususkan pada peraturan sekolah kenapa ia tidak mengawasinya. Pada dikala itu, Shinonome berkata demikian.
"Namun, sekarang, kamu akan menghukum Aizawa tanpa bukti yang menentukan?!"
Ini bukan berarti saya hanya melempar topik hanya pada Shinonome.
Demi mereka berdua, pidatoku ialah untuk semua siswa di tempat ini.
"Bukti hanya berupa foto!! Dengan itu saja, bukankah menurutmu terlalu gegabah untuk menilai bahwa Aizawa ialah pelacur?! Di periode modern sekarang, banyak sekali foto yang bisa diciptakan menggunakan photoshop! Selain itu, pihak lain yang mengirimkanya lewat klub surat kabar ialah seseorang yang tak di kenal!! Dan kamu percaya hingga seorang siswi dipaksa untuk keluar, bukankah ini benar-benar konyol?!?!"
Sepertinya banyak siswa bisa sepakat dengan kata-kataku, mereka secara tak terduga mendengarkan dengan seksama.
Kemudian, selanjutnya giliran guru.
"Ingatlah Shinonome, kamu juga menyampaikan ini! {Tanpa adanya bukti, orang jahat tidaklah jahat. Jika kamu di adili lantaran alasan yang tidak niscaya dan kemudian ternyata itu ialah tuduhan palsu, takkan ada yang mau bertanggung jawab}*!!!"
[Chapter 1]
Orang remaja enggan dengan kata 'Tanggung jawab'. Beberapa guru yang menuju ke arah sini untuk menghentikanku, malah menghentikan gerakan mereka setelah mendengar ucapan barusan.
"Juga pisau cukur Occam. Teori aliran yang mengambil satu kesimpulan*!!!"
[Chap 6, cari kata occam]
Mungkin dikala ini, saya harus mengungkap pelakunya untuk membantu Aizawa, diriku perlu meyakinkan semua orang di tempat bahwa dialah yang sudah mengakibatkan semua ini.
Demi alasan tersebut, saya tetapkan untuk menghapus informasi yang tidak perlu dan hanya memberi yang berguna.
"Untuk mendorong Aizawa yang terkenal ke pengusiran, pelakunya berpikir wacana metode berbagi bukti foto ke seluruh sekolah sekaligus!! Prosesnya melalui info klub koran! Mungkin, si pelaku tahu bahwa klub koran kita ialah klub profesional yang sering menerbitkan info langka, ia juga tahu bahwa alamat klub dibuka untuk umum pada situs sekolah. Oleh lantaran itu, pelakunya niscaya orang dari sekolah ini....Tapi, ada terlalu banyak tersangka! Jadi, saya akan menggunakan prinsip pertukaran Loire, cara berpikir terkenal dari dasar kriminologi!!!"
Sekarang baik guru dan siswa mendengar penuh perhatian pada teriakanku, cukup banyak gema di gedung bahkan kalau saya berbicara normal.
"{Suatu kejadian takkan lahir kecuali ada titik kontak}, memikirkan masalah ini dengan cara itu, jumlah sasaran bisa dipersempit, kan?"
Mungkin lantaran mereka mencoba mencerna ucapanku perkata, tempat sekitarpun menjadi sangat hening.
"Kemungkinan besar pelakunya ada di kelas Aizawa, atau seseorang yang selalu bersama dengannya"
Tak ada reaksi dari abang kelas maupun para guru sama sekali. Tapi pusat kelas C yang merupakan tempatku, dengan mengetahui kebenaran membuat para siswanya mulai membuat suara.
Di atas panggung, Aizawa tampak menyadari sesuatu, ia berbalik, menatap sesuatu dengan bingung. Berbicara wacana Shinonome, bahkan kini ia masih heran lantaran tindakanku dan menatap kesini dengan takjub.
Aku mengatur ulang pemikiranku untuk terakhir kalinya.
Orang yang mengintip gerakan klub sastra, mendorong kami untuk pergi ke hotel cinta.
Orang yang erat mengambil foto Aizawa memasuki hotel cinta.
Aizawa memintaku untuk berkencan dengannya.
Aizawa punya undangan untuk menciumku.
Hanya ada satu orang yang bisa membujuknya.
"Dengan kata lain, penjahatnya---!!"
"Ikuno-kun, sudah cukup!!"
Sebelum diriku selesai menyebut, di panggung Shinonome mengatakannya melalui mikrofon.
Aku menatapnya yang putus asa, dan menyadari bahwa di sebelah gadis itu, ada Aizawa yang menunduk.
Dia merupakan gadis murni dengan hati yang sangat jernih. Dia niscaya terluka lantaran tahu bahwa temannya sendiri ialah pelakunya. Untuk alasan tersebut, Shinonome harus menghentikanku dari mengumumkan hal itu.
Shinonome, pada kenyataannya ia selalu sangat memikirkan Aizawa, ya kan?
Aku segera melihat si gyaru berambut coklat yurufuwa di kelas tetangga D. Dia melihat ke bawah dengan mata terbuka lebar, bertahap gemetar sambil mengatupkan giginya. Anak kelas pertama yang menyadari siapa pelakunya meracaukan balasan dengan metode relai, kesudahannya menyebar ke seluruh gedung dan menjadi keributan.
[Link ke Yurufuwa]
Baiklah, dengan ini Aizawa selamat, diputuskan bahwa saya akan membantu Shinonome yang terlibat dalam rencanaku dan belum bergerak semenjak tadi. Untuk sesaat, saya pikir demikian. Tapi di atas panggung, kepala sekolah dengan wajah cemberut membisikkan sesuatu pada Shinonome, saya melihat ia menunduk, sosoknya tampak bingung.
Kalau dipikir-pikir, Shinonome tetapkan eksekusi secara paksa. Maka sulit untuk mundur sekarang, kan? Jika yang melakukanya ialah wakil ketua dewan yang hingga berdebat panjang hanya lantaran satu siswa, reputasi sisi sekolah akan benar-benar hancur. Lalu, bukankah itu berarti tidak peduli seberapa banyak yang saya lakukan, hasilnya takkan berubah?
Aku eksklusif kelelahan dan seolah mau hancur berantakan.
Tapi sebelum bisa menyerupai itu, bunyi gadis bagus yang benar-benar tidak ingin kujadikan musuhpun bergema.
"Ikuno-kun, untuk klarifikasi sesuai instruksi, terima kasih"
"Eh?"
Gadis yang cemas tadi tak ada lagi.
Berdiri di sana ialah Shinonome Ibuki yang menyisir rambut hitamnya dengan lisan dingin, sambil tersenyum bagaikan spesialis taktik.
"Pertama-tama, saya minta maaf kepada semua guru. Kali ini, ada perbedaan pendapat, saya mengemukakan pendapat sendiri dan tetapkan hukuman, saya sangat menyesal"
Orang-orang yang tahu perangai Shinonome membuat kegemparan.
"Namun, pada waktu itu muncul banyak pendapat wacana pengusiran, tak ada pilihan selain membuat keputusan menyerupai ini untuk sementara. Terlebih lagi, para siswapun digelisahkan, perlu untuk membuat keputusan berat demi mengendalikan situasi"
Mungkin Shinonome berpikir bahwa saya akan dengan pasti, 100%, mengalah sebelum pertemuan sekolah. Memang sempat ada inspirasi menyerupai itu. Tapi demi menyelamatkan Aizawa, saya eksklusif melaksanakan tindakan yang bertentangan dengan diriku.
"Dalam situasi kacau, bahkan kalau kami menjelaskan kemungkinan besar foto tersebut palsu, mungkin tidak ada yang akan percaya. Oleh lantaran itu, saya menentukan metode pengambilan satu pendapat, menggunakan tempat ini di mana seluruh orang di sekolah berkumpul, untuk menjelaskan Aizawa-san tidak bersalah kepada semuanya"
Setelah itu, Shinonome mendapatkan kerja samanya lantaran saya berkata ingin membantu Aizawa yang ialah anggota klub, dan mempercayakan penjelasannya ke penalaranku sendiri.
"Menurut klarifikasi Ikuno-kun, sanggup dibayangkan bahwa si pelaku ialah seseorang di kelas yang sama. Motifnya tak diketahui, tapi meski berada di satu tempat, Aizawa-san manis dan populer, ia juga seorang pelajar dengan beasiswa. Itu sudah cukup bisa mengakibatkan perasaan yang tidak menyenangkan. Dengan kata lain, masuk kecerdikan untuk berpikir bahwa Aizawa-san akan dikeluarkan oleh denah orang lain"
Tapi kalau foto itu asli, alasan ini tidak akan masuk akal. Makara orang-orang yang tersisa, kelompok yang menolak menjadi berisik. Hanya saja Shinonome menyampaikan terus terang dengan keras untuk melumpuhkan mereka.
"Jika benar adanya bahwa Aizawa melacurkan diri, pelakunya, silakan tiba ke sini dan bersaksi bahwa foto itu tidak palsu dan sungguh tertangkap basah. Jika demikian, saya pikir ceritanya akan berubah....Ufufu"
Tidak mungkin si pelaku akan bersaksi. Ini sama saja mengungkap kepada semua orang bahwa dirinya ialah sejenis orang terburuk yang mencoba membuat temannya sendiri putus sekolah.
Shinonome dengan senyum lembut yang biasa, mengamati setiap sudut kerumunan untuk memastikan tidak ada orang yang menentang, dan memperbaiki posturnya.
Tercengang oleh perkembangan tak terduga, Aizawa hanya bisa menatap Shinonome.
Sebagai wakil ketua dewan, ia eksklusif menajamkan lisan dan dengan penuh hormat mengumumkan.
"Menggunakan otoritas ketua dewan, saya menarik pengusiran Aizawa Manaha-san"
Sebuah bunyi bergemuruh melalui mesin. Namun, tak ada yang menanggapi. Tapi segera sesudahnya, tepuk tangan bocor dari suatu tempat dan dengan cepat menjadi lebih keras, mengungkapkan pendapat massa konsensus. Kemudian, dalam sekejap mata, cuilan dalam gimnasium dipenuhi dengan tepuk tangan meriah.
☆☆☆
"Gusu, gusu*....se-semuanya baik-baik saja. Aizawa-san tidak akan diusir〜...."
[Tersedu-sedu]
Selama periode 1 kelas kami, Hiiragi-sensei menangis kencang.
Guru wali kelas ini yang memahami Aizawa dengan baik, harusnya menjadi guru pertama yang menentang pengusirannya.
"A-Ara ara....Maaf ya. Hanya saja, sensei sangat lega...."
Hiiragi-sensei menyeka air matanya dengan saputangan, kemudian segera tersenyum cerah menyerupai biasa.
"Emm, selain itu, wacana Aizawa-san....untuk berjaga-jaga, Sensei memperbolehkannya untuk mangkir hingga ia bisa tenang. Meski mungkin butuh beberapa waktu baginya untuk kembali, ketika ia bersekolah, tolong rukun menyerupai sebelumnya ya〜"
Walau respon semua orang membosankan, Hiiragi-sensei berpikir bahwa itu tak bisa berubah, memulai kelas.
Aizawa yang dianggap pelacur, terbukti tak bersalah dalam waktu lusinan menit. Akan membutuhkan sedikit waktu biar kenyataan tersebut diterima.
Tapi mungkin selain alasan itu, semua orang melihat ke bawah dengan wajah murung lantaran perasaan bersalah yang kuat, ya? Hampir seluruh siswa berbicara jelek wacana Aizawa dalam pertemuan....
"Oh iya, saya lupa mengatakannya〜. Tentang Shinonome-san, ia mempunyai banyak keperluan untuk ditangani sebagai wakil ketua dewan, saya pikir ia tidak bisa tiba ke kelas hari ini. Oleh lantaran itu, kalau ia belum mencatat sesuatu, seseorang tolong tunjukkan catatan kalian besok, oke〜"
"""Dimengerti....!!"""
Atas undangan sensei, baik siswa maupun siswi membalas dengan bunyi ceria berbaur bersama.
Khususnya wacana keputusan Shinonome untuk mengusir Aizawa sementara, semua orang tampaknya memperlihatkan pemahaman, ya? Maksudku, gadis itu masihlah yang luar biasa dan populer....
"Juga, terima kasih Ikuno-kun〜. Sensei, tidak tahu bahwa Ikuno-kun secara tak terduga ialah anak pemberani, sungguh mengejutkan〜. Fufufufufu〜"
"Ah, y-yah....ha-hahaha"
Meski saya sempat terkejut lantaran ia tiba-tiba mengangkat topik itu, Hiiragi-sensei, selain berucap terima kasih, tidak menggalinya lebih jauh.
Waktu ketika saya hening setelah seluruh pertemuan sekolah berakhir, kakiku tak bisa berhenti gemetar.
Yah, saya telah sangat menonjol. Mengingat pengalaman selama SD, penyesalan sekaligus kegelisahan jago melonjak ke depan.
Tapi, anehnya, ini serasa bukan apa-apa....
Dulu di SD, segera setelah menolong Sharte, pengasingan eksklusif terjadi.
Namun, seusai meninggalkan gimnasium hingga kelas dimulai, hal menyerupai itu seolah diabaikan dan tidak pernah terjadi. Sebaliknya, saya mendapatkan ucapan terima kasih dari banyak orang, baik lelaki maupun perempuan....Hal-hal menyerupai tatapan bermusuhan, tak terasa sama sekali. Diriku tidak dalam keadaan menarik perhatian, hampir tetap menyerupai biasa.
Untuk alasannya, mungkin lantaran saya bergerak sesuai instruksi Shinonome?
Oleh lantaran itu, reputasi Shinonome tiba-tiba terangkat, tingkat perhatiannya juga naik, dan saya tidak terlalu menonjol.
Si pelacur itu....caranya menggunakan masa krisis untuk meningkatkan reputasi sendiri benar-benar menakjubkan.
Tapi, mendadak saya berpikir.
Mungkin untuk melindungiku, ia sengaja menarik perhatian pada dirinya sendiri?
Alasanku mendapatkan siksaan semasa SD, ialah lantaran saya secara kebetulan berdiri dihadapan semua siswa.
Kemudian, bergerak dengan aliran itu, Shinonome akan menderita hal yang sama sepertiku....
....T-Tidak, tidak, saya terlalu banyak berpikir.
Di atas menjadi orang yang populer, ia ialah wakil ketua dewan. Tidak ada yang ingin menentangnya, kan?
Aku menggelengkan kepala dan mencoba berkonsentrasi di kelas.
Meski duduk kasus Aizawa dan Shinonome telah diselesaikan, saya harus menghadapi duduk kasus baru.
Hanya 2 hari....mungkin, kupikir ini sudah mustahil....
Aku lelah disebabkan duduk kasus hari ini, Life*-ku kini 0....
[Life point. Atau kafe nyawa yg biasanya ada pada huruf game]
Kehilangan tempat penting untuk membenamkan diri ke hobiku benar-benar menyakitkan. Tapi dikarenakan telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan para gadis yang ingin kutolong, saya takkan merasa jelek bahkan kalau kehilangannya.
Aku mengatakannya hingga setelah sekolah.
☆☆☆
"Biarkan saya menginjakmu"
"Sangat mendadak....apa?"
Memasuki ruang klub, saya membalas tanpa sengaja.
Berdiri di samping jendela, Shinonome sedang melihat hujan yang jatuh di luar.
Aku duduk di sofa dan menatap pihak lain dengan banyak hal yang ingin kudengar.
"Shinonome, meski terburu-buru tapi saya ingin mendengar kenapa kamu membiarkan Aizawa diusir"
Mengibaskan rambut hitamnya yang indah, ia menjawab dengan nada cuek sambil memandangi arah jendela.
"Kau, tidak mengerti hal menyerupai itu?"
"Ka-Karena saya tidak mengerti jadi saya ingin mendengarnya...."
Tidak ada hal baik yang akan tiba kalau saya marah. Kali ini demi membuktikannya, saya memeluk diriku sendiri, sedikit takut pada Shinonome yang mulai memancarkan suasana marah.
Tapi saya kurang jelas mempunyai petunjuk.
{Aku ingat apa yang wanita itu katakan, tapi tidak ingat apa yang saya katakan}
Dan kalau tidak salah, keadaan abnormal yang saya rasakan sebelum dan setelah mendengar kata-kata ini.
Lalu, menyerupai itu? Tidak, tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, melaksanakan itu untuk alasan yang bodoh---
....Tapi, itu satu-satunya yang masuk akal....
"Meski ini hanya dugaan. Kebetulan, kamu melaksanakan hal menyerupai itu lantaran cemburu pada Aizawa....?"
"Ini bukan cemburu, iri hati atau apa pun"
Dia segera menoleh ke belakang dan menatapku dengan mata tajam. Tapi, saya merasa rona di pipinya sedikit memerah.
Haah, kemudian apa....
Meski berpikir demikian, saya mengerti Shinonome Ibuki lebih dari sebelumnya.
Dia pada kenyataannya, orang yang kesepian, pemalu, kikuk, pribadi busuk, hanya gadis biasa.
Karena itu, saya dengan hening berkata.
"Salahku. Tapi saya benar-benar tidak ingat apa yang kukatakan padamu. Oleh lantaran itu, bisakah kamu memberitahuku kalau mungkin?"
"....Sepertinya kamu benar-benar tidak ingat. Astaga, seberapa jauh ternak ini mengecewakanku, saya hingga heran? Ku pikir kamu sebaiknya berhenti menjadi manusia"
"Un, mungkin begitu"
Menuju punggung Shinonome, saya dengan baik menjadi seorang Yes-man.
"Kau, sangat patuh hari ini. Mungkinkah kamu mencoba membodohiku? Hanya lantaran saya menyukaimu sedikit, jangan sombong, mengerti? Karena, saya akan murka dan berpikir untuk tidak menginginkanmu menjadi binatang peliharaanku"
"Aku tidak sedang membodohimu. Hanya saja, saya ingin mendengar alasan kemarahanmu. Apa begini tidak boleh?"
Kali ini, saya yakin bisa mencegah ketenangan Shinonome menghilang. Oleh lantaran itu, saya bertanya dengan nada lembut untuk menghibur hatinya yang terluka.
"Kau benar-benar tolol, di bawah rata-rata, jenis laki-laki paling buruk....Meski seorang gadis imut sepertiku dengan sukarela bersedia mengurus seseorang sepertimu, kaulah yang terburuk dari yang terburuk lantaran tidak memperlihatkan minat sama sekali"
Jika kamu pikir saya yang paling buruk, kamu seharusnya tidak berpikir untuk bertemu berdua saja. Tapi sekarang, Shinonome telah menungguku di ruang klub sastra.
"....Seseorang, dengan banyak usaha, memesan seluruh restoran secara pribadi, mengenakan youfuku gres persis menyerupai yang kamu inginkan, semuanya dipersiapkan dengan sempurna. Tapi pada akhirnya, kamu mengusutkan pakaianku....Mengkhawatirkan Aizawa-san secara berlebihan, kemudian kembali ke rumah dan lupa berjalan-jalan denganku. Namun, saya masih percaya dan menunggu sepanjang waktu"
"Ah...."
Aku kesudahannya ingat apa yang kukatakan, keringat kemudian keluar dari seluruh tubuh.
Benar. Hari itu ketika mengantar Aizawa ke rumahnya, saya berjanji untuk berkencan dengan Shinonome.
"Ma-Maaf Shinonome!! Aku benar-benar tidak mempunyai niat buruk!!"
Aku bergegas ke jendela di mana Shinonome berada, dan meminta maaf segera.
"Pada dikala itu, kepalaku penuh dengan hal-hal mengenai Aizawa, jadi wacana merusak pakaianmu, bahkan kesepakatan itu....benar-benar tidak disengaja!!"
"Jangan sentuh aku"
Tangan yang meraih pundaknya tersingkir dengan satu kibasan.
Ditolak oleh pelacur menyerupai Shinonome seharusnya takkan masalah, tapi entah kenapa hatiku terasa sakit.
Setelah itu, saya bertanya-tanya berapa usang ia di sana menungguku?
Dia membuat aneka macam persiapan. Meski mengejutkan, gadis ini niscaya sudah menantikan kencannya.
Namun, saya mengkusutkan pakaian gres yang ia siapkan dengan banyak usaha, dan meninggalkannya sendirian menyerupai itu....
Shinonome Ibuki yang selalu bagus dan elegan. Gadis semacam ini menggunakan youfuku robek dan lusuh, menggumamkan beberapa kata di ruangan itu sendirian, hanya memikirkannya membuatku merasa ingin melarikan diri.
"Aku benar-benar minta maaf...."
"Kau tidak perlu meminta maaf, saya tidak punya niat untuk memaafkan"
Aku telah merobek harga diri seorang gadis di kasta tinggi hingga berkeping-keping, jadi masuk akal saja ya.
Namun, Shinonome melanjutkan.
"Yah, Meskipun saya berpikir untuk melakukannya....kali ini saya akan secara khusus memaafkanmu"
"Eh?! Kau benar-benar memaafkanku?!"
"....Lagi pula, kamu ingat banyak hal yang saya katakan...."
Aku menatap Shinonome yang berpaling dengan wajah aib tercermin di beling jendela.
Kebetulan, kamu bahagia bahwa saya ingat apa yang kamu katakan?
Namun sayang, sesaat setelah saya melihat wajah itu, Shinonome sadar dan menoleh ke belakang.
"Ufufu, meski disimpulkan ingat, kamu masih membuat kesalahan. Karena kamu mengucapkannya dengan penuh percaya diri tanpa menyadari suatu hal, saya hampir tertawa tanpa sengaja, tahu?"
"Eh? I-Itu, itu bohong! Aku tidak membuat kesalahan apa pun, mungkin?!"
"Kau membuat kesalahan. Apalagi, pada momen paling penting. Sebuah kejadian tidak terlahir tanpa titik kontak, sebelum itu, {Prinsip pertukaran Loire} ialah apa yang kamu katakan, ya kan?"
"Aku memang mengakatan begitu. Tapi, berdasarkan ingatanku harusnya benar"
"Tidak, itu salah. Yang benar bukan Loire, tapi {Locard}*. Meski berbeda satu karakter, saya mendengarnya dengan jelas. Fu-Fufu....Kau, terlihat sangat bangga. Sungguh, lantaran situasi sedang serius, saya harus menahan tawa, kamu tahu?"
[ロワール – rowaaru/Loire. ロカール – rokaaru/Locard]
Kuh....aku benar-benar aib dan ingin mati ketika ia menjelaskannya....
"Apa boleh buat! Tidak sepertimu, saya tidak sempurna!!"
"Fufufu, itu benar. Tapi lantaran kamu menyebutkan Loire, saya ingat warisan dunia Prancis, lembah Loire yang terkenal. Ada banyak kastil bau tanah di sana kamu tahu? Misalnya Amboise, Blois, Chambord dan Chenonceau. Semua itu ialah kastil indah yang ingin kukunjungi sekali"
Beberapa dikala yang lalu, kamu sangat marah, dan kini malah memperlihatkan senyum tak berdaya menyerupai seorang gadis.
Apa, tiba-tiba mempunyai wajah menyerupai itu meski kamu selalu terkesan besar hati dan dingin.
"Oh baiklah, sudah kuputuskan. Ketika kamu menjadi binatang peliharaan resmiku, kita akan lakukan perjalan dua orang ke Loire"
"Perjalanan....Lagi, pembicaraan yang tidak terduga"
"Kau takkan bilang tidak ingin, kan? Karena kamu melaksanakan hal yang mengerikan kepadaku kali ini, kalau tidak mau menemaniku ke Eropa, itu tidak akan layak sebagai pembayaran. Janji....akankah kamu menjaganya?"
Yah, pastinya saya sadar bahwa apa yang kulakukan itu kejam. Oleh alasannya ialah itu, kesepakatan barusan agak bagus.
"Aku mengerti. Yah, saya tidak akan menjadi milikmu atau sesuatu semacam itu"
"Aku akan memperlihatkan kepadamu bahwa saya niscaya bisa mendapatkanmu. Tidak hanya membuat pakaianku tak bisa digunakan, kamu juga tipe laki-laki terburuk yang melupakan janjinya....Namun, kamu tidak mengalah meski menghadapi kekuatan musuh kali ini. Aku mempunyai kesan sangat baik wacana hal itu darimu. Jadi, suatu hari nanti saya akan memperlihatkan kepadamu bahwa saya niscaya bisa menjadikanmu binatang peliharaanku"
Shinonome ialah gadis pemalu yang memanfaatkan sesuatu menyerupai berjalan-jalan hanya untuk makan di antara dua orang.
Lalu, apa yang akan ia maksud dengan 'mencoba mendapatkanku sebagai binatang peliharaan'?.
Karena binatang peliharaan ialah keberadaan yang dekat, setingkat pacar, atau baiklah....seorang rekan atau pasangan. Kalau begitu, Shinonome ingin menci-ciumku....dia juga berpikir melaksanakan hal menyerupai itu....
---Tidak, tidak, tidak! Itu mustahil!!
Aku tidak mengerti hal menyerupai rasa nilai ojou-sama, mungkin artinya ialah binatang peliharaan. Tidak, niscaya begitu!
"Ke-Kesampingkan itu Shinonome, pertanyaanku belum selesai. Jika Aizawa yang benar-benar kamu anggap penting pergi, apa yang akan kamu lakukan?"
Orang ini berusaha mengusir Aizawa, ialah hasil dari keinginannya untuk menjadikanku binatang peliharaan dengan cara apa pun.
Namun, ada kemungkinan bahwa saya tidak mengalah sebelum pertemuan, ia seharusnya mengerti bahwa kemungkinan temannya yang penting Aizawa dikeluarkan tidaklah nol.
Shinonome membuang muka agak canggung.
"Itu....Setelah menganalisa dirimu sebelumnya, saya memperkirakan bahwa hingga pertemuan, kamu niscaya akan mengalah jadi saya memulai pengeluaran siswa. Namun tentu saja, artinya juga untuk menenangkan lingkungan sementara. Tapi sehari sebelumnya, kamu pergi begitu saja. Dengan kata lain, saya tidak berpikir bahwa kamu tidak mempunyai keberanian untuk meninggalkan anggota klub pentingmu. Dalam aspek itu, benar-benar salah perhitunganku"
"Si-Singkat kata, ketidakmampuanku berada di luar apa yang kamu harapkan, faktanya ialah bahwa Aizawa yang harusnya benar-benar kondusif malah terancam, menyerupai itu ya...."
Ini berarti, hingga selesai , Shinonome menggunakan keberadaan foto itu dan Aizawa yang berada dalam posisi berbahaya untuk sesaat.
"Kemudian kesudahannya setelah saya menjadi milikmu, kamu bermaksud membantu Aizawa. Tunggu, itu artinya, kamu sudah tahu siapa pelakunya dari awal?"
"Ya tentu saja. Ngomong-ngomong, Kuroki Ami telah mengaku setelah dipanggil ke ruang ketua dewan untuk penyelidikan ulang. Motifnya tidaklah berharga menyerupai iri pada kemanisan Aizawa-san. Karena akan masuk kecerdikan kalau tidak ada eksekusi apapun, saya berkata kepadanya untuk tidak mendekati Aizawa-san untuk sementara"
"Sesuatu menyerupai itu, sesuai dugaan ya"
Si gyaru itu, ia ingin orang beranggapan kalau dirinya sebagai yang tercantik....
"Kembali ke topik. Aku tahu pelakunya. Karena itu, akan bagus kalau Ikuno Kousuke menyerah. Tapi saya terkejut, kamu tidak menyampaikan apa-apa sehari sebelumnya. Hanya saja saya yakin niscaya kamu harus mengambil tindakan, entah bagaimana, di pertemuan...."
Karena alasan itu, ia menatapku dengan cemas ketika tidak ada perbedaan pendapat yang muncul.
"Tapi itu hanya sebuah alasan. Semua ialah tanggung jawabku lantaran salah membaca orang berjulukan Ikuno Kousuke.....Namun, kalau mungkin saya ingin kamu membisu wacana hal ini padanya...."
Alasan Shinonome bertindak gegabah ialah lantaran saya lupa janjiku. Juga Aizawa yang polos akan terkejut kalau tahu bahwa Shinonome, meski hasilnya telah memanfaatkan dirinya. Aku tidak punya pilihan selain mengangguk.
"Terima kasih, ternak...."
"Tidak apa-apa. Selain itu, saya takut menjadi milikmu, fakta kalau untuk sesaat saya ingin meninggalkan Aizawa tidak berubah. Setelah semua, saya tidak berbeda darimu...."
Seperti yang diduga, saya tidaklah baik.
Gadis menyerupai itu, saya yakin hanya seseorang menyerupai adikku Sharte yang sanggup mengurusnya.
Tapi, begitulah, pipiku dibelai dengan lembut.
"Kau tidak perlu pesimis. Tentu saja, mungkin kamu ingin meninggalkan Aizawa-san untuk sesaat. Tapi pada akhirnya, bukankah kamu menyelamatkan gadis itu dengan tanganmu sendiri?"
"Tidak, itu lantaran kata-katamu...."
"Kau terlalu rendah hati. Karena hanya saya yang tahu bahwa itu benar-benar pencapaianmu, boleh saja untuk menyombongkan diri bahkan lebih di depanku, kamu tahu?"
"Aku tidak ingin membual. Aku hanya bertindak lantaran ingin membantu Aizawa dan Shinonome"
"Eh...."
Karena terkejut, Shinonome membuka lebar matanya, segera pipi putihnya pun tersipu.
A-Apa? Apa saya menyampaikan sesuatu yang aneh....?
"Fufu, menyerupai yang diharapkan, kau....sangat menarik...."
"?!"
Segera setelah itu, Shinonome bergegas mendekat dan meregangkan tubuhnya, ada perasaan panas kemudian yang menyebar di pipiku.
Sementara diriku linglung mengeras, Shinonome berbisik lembut ke telingaku.
"Tolong jangan salah paham. Barusan ialah terima kasih yang dikombinasikan dengan sterilisasi"
Untuk menghindar dari melihat wajahku, ia berjalan menuju pintu masuk dengan langkah yang sedikit cepat.
"Tung----....Ka-Kau....?!"
Apa sterilisasi dalam kaitannya dengan ciuman dari Ten-nee, apa yang orang ini tiba-tiba lakukan, kata-kata tidak bijaksana menyerupai itu tidak keluar lantaran saya tidak bisa menyembunyikan ketakjubanku.
Karena, Shinonome Ibuki ialah pribadi yang busuk.
Gadis yang berucap berbeda dari perasaan aslinya, niscaya mempunyai beberapa makna tersembunyi dalam tindakan itu....
Ti-Tidak tidak tidak, tidak mungkin gadis itu menyukaiku kan?!
Dia sejenis pelacur rapi, mungkin, mungkin untuk membuatku berpikir demikian ialah tujuannya.
Sambil menggelengkan kepala, menahan kebingungan, saya ingat sesuatu wacana hal itu.
"O-Oi Shinonome! Tolong jawab satu pertanyaan terakhir. Kau, kenapa kamu bilang kalau isi dari apa yang saya katakan pada pertemuan itu ialah instruksimu?"
Pada awalnya, saya berpikir ia menyerupai pelacur cerdik dan rapi, itu niscaya demi meningkatkan reputasinya sendiri.
Tapi, kelihatannya tidak begitu.
"Kau, tidakkah kamu lemah ketika menjadi materi perhatian?"
"Eh?"
"Aku tiba-tiba menyadari kondisimu dikala di kelas. Meski tidak mendengar apa yang terjadi di masa lalumu secara detail, 'hewan peliharaanku niscaya sedang kesakitan, ya' ialah apa yang saya pikirkan"
"Shinonome, kau...."
"Ini hanya iseng. Secara khusus bukan untukmu"
"...."
....Sial, menyerupai yang diduga saya tidak sepadan dengan si jalang ini.
Shinonome berkata kalau demi mendapatkanku, ia akan menanamkan poin baiknya kepadaku.
Oleh lantaran itu, untuk tidak bertindak menyerupai yang ia inginkan, saya berpikir keras dan seharusnya berhati-hati....
Karena hanya sedikit, saya memang berpikir baik wacana itu.
"Shinonome, terimakasih"
Meski tahu bahwa Shinonome ialah seorang 'pelacur', kini saya hanya bisa berterima kasih padanya dengan patuh.
☆☆☆Chapter 9 berakhir disini☆☆☆
Ke Halaman utama Bokubitch
Diterjemahkan oleh
Akhirnya, pagi hari ketika Aizawa akan diusir tiba.
Semua siswa sudah berkumpul di gimnasium, mereka duduk sesuai absen.
Di barisan depan ialah siswa tahun ketiga, belakangnya tahun kedua, dan yang terakhir tahun pertama. Dengan kata lain, ketika saya berbicara, diriku akan menghadapi sejumlah besar abang kelas. Trauma dikala di SD pun teringat kembali, hatiku yang bergemuruh jago rasanya menyerupai sedang dicincang.
H-Hal semacam itu, bisakah saya benar-benar melakukannya?
Sedikit demi sedikit, tubuhku mulai gemetar. Di dikala yang sama, percakapan dari siswa kelas tetangga bisa terdengar.
"Aizawa ya. Hmm, ia memang imut, tapi saya sudah mewaspadai hal semacam ini dari dulu"
"Seorang wanita erotis yang sering membeli dan gonta-ganti barang bermerek, kesan itu menegaskan bahwa ia pelacur"
Hal yang sama juga bisa terdengar dari para lelaki di kelasku.
"Dia ternyata pelacur sungguhan. Jika kita membayar uang, ia akan bahagia melakukannya, kan?"
"Jika si dada besar Aizawa melakukannya, niscaya jadi yang terbaik! Sial! Sebelum ia diusir, saya ingin memintanya melaksanakan hal-hal mendebarkan!"
"....Kuu〜〜....!!"
Salah....Aizawa bukanlah gadis semacam itu. Dia bukanlah pelacur!
Meski penampilannya mencolok, kenyataannya ialah ia benar-benar murni, gadis yang sangat polos!
Lebih jelek lagi, penghinaan juga bisa terdengar dari arah para gadis.
Tapi saya tidak melihat perubahan apa pun pada perilaku mereka dari sebulan yang lalu, membuat kemarahanku mencuat lebih tinggi lagi.
Aizawa merupakan gadis yang sangat baik, tapi tidak ada yang mendukungnya selain otaku sepertiku....
Akupun tersadar bahwa di atas panggung wakil kepala sekolah memberi instruksi, yang kemudian diikuti oleh duduknya semua setelah membungkuk.
Di atas sana, menempatkan diri di bangku pipa berkaki 4 yang dipersiapkan ialah guru bimbingan sipil dan wakil kepala sekolah, sedangkan yang duduk di bangku kedua paling dekat dengan podium ialah kepala sekolah, kemudian di sampingnya....
"...."
Sambil melihat ke bawah, Shinonome Ibuki duduk dengan penampilan yang terkesan dingin. Dia tampak tidak memikirkan apa pun wacana pengusiran Aizawa, ketenangan itu persis menyerupai air tanpa riak.
Sesuai dugaan, ia gadis yang mendekati Aizawa hanya untuk mendapatkanku....
Takkan pernah kubiarkan. Aizawa benar-benar menyukai Shinonome dan menganggapnya sebagai seorang teman, namun....
Ketika saya berpikir demikian, semua orang membuat keributan disaat sosok siswa gres muncul di panggung.
"Eh....Kenapa....Aizawa....?"
Bukankah seharusnya kamu menjadi tahanan rumah sekarang?
Dia mengambil tempat di satu-satunya bangku yang telah siap pada sisi kanan, tampaknya gadis ini akan menyampaikan suatu kebohongan dimana dirinya mengaku salah dan siap mendapatkan hukuman.
Siswa tahun pertama mulai membuat keributan. Para lelakinya lebih berisik daripada perempuan. Mereka niscaya bersemangat lantaran bisa melihat seorang gadis erotis dengan mata kepala sendiri.
Kakak kelas (terutama anak laki-laki) tak ada bedanya, mereka memandangi Aizawa dengan mata tidak senonoh.
Seperti yang bisa diduga, orangnya sendiri yang terpapar tatapan penuh nafsu itu kesudahannya tersipu dan menunduk.
Para guru segera menenangkan seluruh siswa, klarifikasi wacana duduk kasus bersangkutan diselesaikan oleh guru BK, wakil kepala sekolah kemudian memulai topik tegas yang terlihat menyerupai sedang menceramahi sehingga kejadian* serupa tidak akan terjadi lagi.
[Yg dimaksud ya wacana pelacuran]
Apa-apaan ini....
Para siswa sedang berbisik pada orang di sebelah mereka.
Kalau begini, bukankah ia seolah penjahat yang sedang dipertontonkan pada publik....?!
Ketika pidato wakil kepala sekolah selesai, kepala sekolah yang mempunyai kumis dan badan luar biasa, berdiri di atas panggung. Meski ia hanya menyimpulkan topik dari dua guru lain dan mengakhirinya, pertemuanpun segera mencapai puncak.
"Selamat pagi bagi semua orang. Saya wakil ketua dewan, Shinonome Ibuki"
Suara semanis bunyi lonceng kemudian bergema melalui mikrofon.
Mataku yang menatap Aizawa segera beralih ke Shinonome.
Meski ia lembut di depan semuanya kecuali aku, suasana hari ini memang berbeda. Jika harus dikatakan, maka ini ialah perasaan cuek yang menyerupai ketika ia berkontak denganku.
"Seperti yang bisa terdengar dari ceramah guru, diketahui bahwa seorang siswa melaksanakan kencan kompensasi hingga berkembang ke situasi pengusiran. Tapi, di prinsip pendidikan sekolah kita, ada sesuatu yang disebut {Siswa menjadi inti untuk membangun sekolah}"
Itulah pembicaraan Shinonome tanpa mengubah ekspresi.
"Untuk alasan ini, kalau ada perbedaan pendapat wacana keputusan sekolah, kami akan mendengar dan mempertimbangkannya"
Tapi bahkan ketika melihatnya, Aizawa tampak tidak sedih. Dia hanya mendengar dengan hening sambil menatap ke bawah.
Gadis itu mungkin percaya bahwa Shinonome telah melaksanakan banyak hal untuknya.
Namun, ia tidak menyadari perasaan semacam itu....
"Kemudian tanpa penundaan lagi, tolong angkat tangan kalau kalian mempunyai pendapat yang berbeda wacana pengusiran Aizawa Manaha-san"
'Dokun, Dokun!' Jantungku mulai berdenyut keras.
Jujur saja, saya berharap seseorang akan membantu pribadi terkenal menyerupai Aizawa. Tapi itu terlalu naif. Adegan di gedung menjadi sunyi, berhenti bagai lukisan di mana tak ada yang bergerak.
"Tak seorang pun? Siapapun yang mempunyai pendapat berbeda, tolong angkat tanganmu...."
Pada dikala itu, mata Shinonome bertemu denganku.
Matanya tampak agak cemas, membuatku berpaling sesaat.
A-Ada apa dengan dia, apa ia jengkel....?
Mencoba hening dan berpikir, saya tidak mengalah padanya setelah sekolah kemarin, bisa dikatakan bahwa kemungkinan saya menjadi binatang peliharaannya menghilang. Jika saya menyatakan dengan keras di sini, ceritanya mungkin berbeda, hal semacam itu mustahil, saya pikir Shinonome tidak menginginkannya
Dengan kata lain, kini sudah terlambat. Hanya Aizawa yang akan lenyap dan Shinonome takkan memperoleh apapun.
Lalu, apa ia akan terkejut lantaran pengusiran Aizawa ternyata sia-sia?
Tidak, orang yang hanya memanfaatkan Aizawa takkan berpikir semacam itu.
"Apakah, apakah benar-benar tidak ada orang yang mempunyai pendapat....?"
Lagipula, saya harus segera meminta banding demi ketidak bersalahan Aizawa!
Aku ingin membantunya dengan cara apapun. Oleh lantaran itu, saya memerintahkan anggota badan ini untuk bergerak maju. Tapi, mereka tidak mau mendengar apa yang kukatakan sama sekali. Mengingat masa kemudian membuat napasku sesak, hingga seluruh badan menolak untuk berdiri.
A-Apa yang kamu lakukan, diriku! Jika tak bertindak di sini, Aizawa akan diusir!
Tapi, Shinonome Ibuki ialah orang yang membuat situasi sekarang. Untuk membuatku mengalah terlebih dahulu tanpa gagal, dengan menumpuk analisis dan perhitungan, ia telah menyiapkan dinding mutlak yang tidak mungkin di terobos, yaitu pertemuan ini.
Berbicara wacana hasil, menyerupai yang diduga saya tidak sanggup menaklukkannya.
"A-Anu....benar-benar tidak ada perbedaan pendapat kah...."
"Wakil ketua dewan, sudah waktunya"
Melihat Shinonome mengambil lebih banyak waktu dari yang diharapkan di atas panggung, kepala sekolah menjadi tidak sabaran dan memanggilnya.
Tepat setelah itu, mataku bertemu dengan Shinonome lagi. Apa ia kebetulan mengharapkanku untuk angkat bicara?
"Eh? A-Ahh....be-benar"
Dia kembali berkonsentrasi, setelah mengambil perilaku sambil sedikit gemetar, ekspresinya mengeras.
"Baiklah, saya kesudahannya akan mengumumkan eksekusi bagi Aizawa Manaha-san"
Shinonome berucap dengan ketenangan di wajah menyerupai sebelumnya. Adegan ini sungguh menyerupai dengan hakim yang memberi vonis kepada terdakwa.
Sudah berakhir. Ini benar-benar sudah berakhir.
Bagaimanapun juga diriku hanya seorang otaku biasa yang tak bisa melaksanakan apapun....
Penyesalan jago mulai membanjiri, saya merasa seolah terlempar ke dalam keputusasaan setiap saat.
{Kaburlah kalau memang menyakitkan, mengerti? Aku akan selalu berada di sisi Nii-san}
Be-Benar....Sharte ada di sisiku. Bahkan dengan seseorang sepertiku, kami akan selalu bersama.
"Kelas C tahun pertama, Aizawa Manaha-san, mulai hari ini dan seterusnya"
Oleh lantaran itu saya tak terlalu takut.
Sejak awal, pengusiran ini terjadi lantaran Aizawa lah yang salah----
Kemudian, pupilku bertabrakan dengan Aizawa di atas panggung.
Dirinya tersenyum tenang. Seakan mengkhawatirkanku sekaligus merasa lega....
"Kuh....!!"
"....Mulai hari ini...."
Kemudian insiden abnormal terjadi.
Aku yang hendak berdiri berhenti bergerak, cuilan dalam gedungpun menjadi ribut dalam sekejap.
"...."
Shinonome yang berada di tengah-tengah memberi keputusan karam dalam keheningan, ia melempar tatapannya ke bawah.
Aku kesudahannya yakin.
Sesuai dugaan, Shinonome dikala ini bukanlah Shinonome Ibuki yang asli.
Aizawa membuka lebar matanya dikala ia terkejut, menatap cemas ke arah Shinonome.
Kenapa Shinonome jatuh ke dalam keadaan menyerupai sekarang?
Tidak, tak perlu memikirkan hal semacam itu.
Lagipula, evaluasi akan dimunculkan dan seorang gadis akan diusir. Dalam hal itu, orang itu akan terganggu.
Apa yang dikatakan Shinonome?
Dengan wajah tenang, apa ia akan berucap "Aku kepala berikutnya, jadi sobat atau sahabat tidak diperlukan"? Sungguh bodoh. Lalu kenapa orang sepertimu menginginkan binatang peliharaan?
Kenapa ia bisa memperlihatkan eksekusi pada temannya?
Singkat saja, Aizawa ialah orang yang sangat berbeda dari harapan, diapun sama, kan? Sebenarnya hanya gadis kesepian, pemalu, dan canggung kan?
Lalu, kenapa hal yang tidak terpahami menyerupai itu....?
Aku tiba-tiba teringat kata-kata yang diucapkan Shinonome.
{Aku ingat apa yang wanita itu katakan, tapi tidak ingat apa yang saya katakan}
Shinonome mengucapkannya untuk alasan apa?
Meski mencoba berpikir, kebisingan di sekitar semakin menjadi-jadi hingga tak bisa berkonsentrasi. Tapi ketika mengingat kata-katanya, itu menyambungkan titik ke titik dan kebenaranpun mencapai permukaan yang samar.
Bagi Shinonome, Aizawa ialah teman. Lalu siapa pelakunya?
Mata yang saya rasakan di depan ruang audiovisual.
Mata yang saya rasakan sebelum memasuki hotel cinta.
Tak mungkin Shinonome memanipulasi seseorang untuk mengatur situasi Aizawa yang merupakan temannya.
"!!"
Kalimat dari Shinonome sekali lagi berlari melalui kepalaku untuk sesaat, segalanya pun terhubung.
Shinonome terus termenung tanpa perubahan menyerupai sebelumnya, para siswa masih membuat kebisingan sesuka mereka.
Tak ada lagi yang menakutkan.
Waktu ketika menjadi siswa kelas tiga SD, saya mencicipi neraka lantaran imbas dari membantu Sharte. Tapi, itu salah kalau berkata diriku menyesal. Sebaliknya, saya niscaya akan lebih menyesal kalau tidak menolongnya. Dan lagi, di depan mataku kini ada dua gadis yang membutuhkan pertolongan.
Satunya ialah gadis lugu yang jatuh ke dalam masa kritis lantaran dikeluarkan tanpa alasan. Dan yang lain ialah gadis yang merajuk tanpa saya mengerti sedikitpun, telah mengundang situasi serius ini.
Dengan segenap kekuatan, saya menarik nafas dan berdiri---
"OIIII SEMUAAA SISWAAAAAA!!!!! TOLONG, SEBENTAR SAJA, DIAMLAAAHHHHH!!!!!!!"
Teriakan lantang bergema di aula, sosokku dengan cepat memfokuskan mata seluruh siswa dan membuat keadaan menjadi sunyi.
Tapi yang paling terkejut, ialah dua gadis di panggung yang kukenal baik.
Untuk melanjutkan, saya menatap besar lengan berkuasa ke arah Shinonome.
"Oi Shinonome!! Apa yang kamu katakan kepadaku, saya ingat penuh dan sempurna, kamu tahu!!!"
"....A-....Apa yang kamu katakan....?"
Karena kata-kata yang ditujukan pada dirinya, membuat ia menjadi sangat bingung.
Tunggulah. Aku akan memperlihatkan kepadamu bahwa diriku benar-benar bisa menolong kalian berdua!!
Dengan pikiran sepenuhnya beroperasi, saya menyeret kalimat dari ingatanku.
"Seseorang takkan bersalah hingga terbukti bersalah!! Shinonome, itu ialah kata-kata yang kamu ucapkan padaku!!"
"Ah...."
Sebulan yang lalu, saya ragu kalau Aizawa melaksanakan pelacuran, ketika saya bertanya pada Shinonome yang mengkhususkan pada peraturan sekolah kenapa ia tidak mengawasinya. Pada dikala itu, Shinonome berkata demikian.
"Namun, sekarang, kamu akan menghukum Aizawa tanpa bukti yang menentukan?!"
Ini bukan berarti saya hanya melempar topik hanya pada Shinonome.
Demi mereka berdua, pidatoku ialah untuk semua siswa di tempat ini.
"Bukti hanya berupa foto!! Dengan itu saja, bukankah menurutmu terlalu gegabah untuk menilai bahwa Aizawa ialah pelacur?! Di periode modern sekarang, banyak sekali foto yang bisa diciptakan menggunakan photoshop! Selain itu, pihak lain yang mengirimkanya lewat klub surat kabar ialah seseorang yang tak di kenal!! Dan kamu percaya hingga seorang siswi dipaksa untuk keluar, bukankah ini benar-benar konyol?!?!"
Sepertinya banyak siswa bisa sepakat dengan kata-kataku, mereka secara tak terduga mendengarkan dengan seksama.
Kemudian, selanjutnya giliran guru.
"Ingatlah Shinonome, kamu juga menyampaikan ini! {Tanpa adanya bukti, orang jahat tidaklah jahat. Jika kamu di adili lantaran alasan yang tidak niscaya dan kemudian ternyata itu ialah tuduhan palsu, takkan ada yang mau bertanggung jawab}*!!!"
[Chapter 1]
Orang remaja enggan dengan kata 'Tanggung jawab'. Beberapa guru yang menuju ke arah sini untuk menghentikanku, malah menghentikan gerakan mereka setelah mendengar ucapan barusan.
"Juga pisau cukur Occam. Teori aliran yang mengambil satu kesimpulan*!!!"
[Chap 6, cari kata occam]
Mungkin dikala ini, saya harus mengungkap pelakunya untuk membantu Aizawa, diriku perlu meyakinkan semua orang di tempat bahwa dialah yang sudah mengakibatkan semua ini.
Demi alasan tersebut, saya tetapkan untuk menghapus informasi yang tidak perlu dan hanya memberi yang berguna.
"Untuk mendorong Aizawa yang terkenal ke pengusiran, pelakunya berpikir wacana metode berbagi bukti foto ke seluruh sekolah sekaligus!! Prosesnya melalui info klub koran! Mungkin, si pelaku tahu bahwa klub koran kita ialah klub profesional yang sering menerbitkan info langka, ia juga tahu bahwa alamat klub dibuka untuk umum pada situs sekolah. Oleh lantaran itu, pelakunya niscaya orang dari sekolah ini....Tapi, ada terlalu banyak tersangka! Jadi, saya akan menggunakan prinsip pertukaran Loire, cara berpikir terkenal dari dasar kriminologi!!!"
Sekarang baik guru dan siswa mendengar penuh perhatian pada teriakanku, cukup banyak gema di gedung bahkan kalau saya berbicara normal.
"{Suatu kejadian takkan lahir kecuali ada titik kontak}, memikirkan masalah ini dengan cara itu, jumlah sasaran bisa dipersempit, kan?"
Mungkin lantaran mereka mencoba mencerna ucapanku perkata, tempat sekitarpun menjadi sangat hening.
"Kemungkinan besar pelakunya ada di kelas Aizawa, atau seseorang yang selalu bersama dengannya"
Tak ada reaksi dari abang kelas maupun para guru sama sekali. Tapi pusat kelas C yang merupakan tempatku, dengan mengetahui kebenaran membuat para siswanya mulai membuat suara.
Di atas panggung, Aizawa tampak menyadari sesuatu, ia berbalik, menatap sesuatu dengan bingung. Berbicara wacana Shinonome, bahkan kini ia masih heran lantaran tindakanku dan menatap kesini dengan takjub.
Aku mengatur ulang pemikiranku untuk terakhir kalinya.
Orang yang mengintip gerakan klub sastra, mendorong kami untuk pergi ke hotel cinta.
Orang yang erat mengambil foto Aizawa memasuki hotel cinta.
Aizawa memintaku untuk berkencan dengannya.
Aizawa punya undangan untuk menciumku.
Hanya ada satu orang yang bisa membujuknya.
"Dengan kata lain, penjahatnya---!!"
"Ikuno-kun, sudah cukup!!"
Sebelum diriku selesai menyebut, di panggung Shinonome mengatakannya melalui mikrofon.
Aku menatapnya yang putus asa, dan menyadari bahwa di sebelah gadis itu, ada Aizawa yang menunduk.
Dia merupakan gadis murni dengan hati yang sangat jernih. Dia niscaya terluka lantaran tahu bahwa temannya sendiri ialah pelakunya. Untuk alasan tersebut, Shinonome harus menghentikanku dari mengumumkan hal itu.
Shinonome, pada kenyataannya ia selalu sangat memikirkan Aizawa, ya kan?
Aku segera melihat si gyaru berambut coklat yurufuwa di kelas tetangga D. Dia melihat ke bawah dengan mata terbuka lebar, bertahap gemetar sambil mengatupkan giginya. Anak kelas pertama yang menyadari siapa pelakunya meracaukan balasan dengan metode relai, kesudahannya menyebar ke seluruh gedung dan menjadi keributan.
[Link ke Yurufuwa]
Baiklah, dengan ini Aizawa selamat, diputuskan bahwa saya akan membantu Shinonome yang terlibat dalam rencanaku dan belum bergerak semenjak tadi. Untuk sesaat, saya pikir demikian. Tapi di atas panggung, kepala sekolah dengan wajah cemberut membisikkan sesuatu pada Shinonome, saya melihat ia menunduk, sosoknya tampak bingung.
Kalau dipikir-pikir, Shinonome tetapkan eksekusi secara paksa. Maka sulit untuk mundur sekarang, kan? Jika yang melakukanya ialah wakil ketua dewan yang hingga berdebat panjang hanya lantaran satu siswa, reputasi sisi sekolah akan benar-benar hancur. Lalu, bukankah itu berarti tidak peduli seberapa banyak yang saya lakukan, hasilnya takkan berubah?
Aku eksklusif kelelahan dan seolah mau hancur berantakan.
Tapi sebelum bisa menyerupai itu, bunyi gadis bagus yang benar-benar tidak ingin kujadikan musuhpun bergema.
"Ikuno-kun, untuk klarifikasi sesuai instruksi, terima kasih"
"Eh?"
Gadis yang cemas tadi tak ada lagi.
Berdiri di sana ialah Shinonome Ibuki yang menyisir rambut hitamnya dengan lisan dingin, sambil tersenyum bagaikan spesialis taktik.
"Pertama-tama, saya minta maaf kepada semua guru. Kali ini, ada perbedaan pendapat, saya mengemukakan pendapat sendiri dan tetapkan hukuman, saya sangat menyesal"
Orang-orang yang tahu perangai Shinonome membuat kegemparan.
"Namun, pada waktu itu muncul banyak pendapat wacana pengusiran, tak ada pilihan selain membuat keputusan menyerupai ini untuk sementara. Terlebih lagi, para siswapun digelisahkan, perlu untuk membuat keputusan berat demi mengendalikan situasi"
Mungkin Shinonome berpikir bahwa saya akan dengan pasti, 100%, mengalah sebelum pertemuan sekolah. Memang sempat ada inspirasi menyerupai itu. Tapi demi menyelamatkan Aizawa, saya eksklusif melaksanakan tindakan yang bertentangan dengan diriku.
"Dalam situasi kacau, bahkan kalau kami menjelaskan kemungkinan besar foto tersebut palsu, mungkin tidak ada yang akan percaya. Oleh lantaran itu, saya menentukan metode pengambilan satu pendapat, menggunakan tempat ini di mana seluruh orang di sekolah berkumpul, untuk menjelaskan Aizawa-san tidak bersalah kepada semuanya"
Setelah itu, Shinonome mendapatkan kerja samanya lantaran saya berkata ingin membantu Aizawa yang ialah anggota klub, dan mempercayakan penjelasannya ke penalaranku sendiri.
"Menurut klarifikasi Ikuno-kun, sanggup dibayangkan bahwa si pelaku ialah seseorang di kelas yang sama. Motifnya tak diketahui, tapi meski berada di satu tempat, Aizawa-san manis dan populer, ia juga seorang pelajar dengan beasiswa. Itu sudah cukup bisa mengakibatkan perasaan yang tidak menyenangkan. Dengan kata lain, masuk kecerdikan untuk berpikir bahwa Aizawa-san akan dikeluarkan oleh denah orang lain"
Tapi kalau foto itu asli, alasan ini tidak akan masuk akal. Makara orang-orang yang tersisa, kelompok yang menolak menjadi berisik. Hanya saja Shinonome menyampaikan terus terang dengan keras untuk melumpuhkan mereka.
"Jika benar adanya bahwa Aizawa melacurkan diri, pelakunya, silakan tiba ke sini dan bersaksi bahwa foto itu tidak palsu dan sungguh tertangkap basah. Jika demikian, saya pikir ceritanya akan berubah....Ufufu"
Tidak mungkin si pelaku akan bersaksi. Ini sama saja mengungkap kepada semua orang bahwa dirinya ialah sejenis orang terburuk yang mencoba membuat temannya sendiri putus sekolah.
Shinonome dengan senyum lembut yang biasa, mengamati setiap sudut kerumunan untuk memastikan tidak ada orang yang menentang, dan memperbaiki posturnya.
Tercengang oleh perkembangan tak terduga, Aizawa hanya bisa menatap Shinonome.
Sebagai wakil ketua dewan, ia eksklusif menajamkan lisan dan dengan penuh hormat mengumumkan.
"Menggunakan otoritas ketua dewan, saya menarik pengusiran Aizawa Manaha-san"
Sebuah bunyi bergemuruh melalui mesin. Namun, tak ada yang menanggapi. Tapi segera sesudahnya, tepuk tangan bocor dari suatu tempat dan dengan cepat menjadi lebih keras, mengungkapkan pendapat massa konsensus. Kemudian, dalam sekejap mata, cuilan dalam gimnasium dipenuhi dengan tepuk tangan meriah.
☆☆☆
"Gusu, gusu*....se-semuanya baik-baik saja. Aizawa-san tidak akan diusir〜...."
[Tersedu-sedu]
Selama periode 1 kelas kami, Hiiragi-sensei menangis kencang.
Guru wali kelas ini yang memahami Aizawa dengan baik, harusnya menjadi guru pertama yang menentang pengusirannya.
"A-Ara ara....Maaf ya. Hanya saja, sensei sangat lega...."
Hiiragi-sensei menyeka air matanya dengan saputangan, kemudian segera tersenyum cerah menyerupai biasa.
"Emm, selain itu, wacana Aizawa-san....untuk berjaga-jaga, Sensei memperbolehkannya untuk mangkir hingga ia bisa tenang. Meski mungkin butuh beberapa waktu baginya untuk kembali, ketika ia bersekolah, tolong rukun menyerupai sebelumnya ya〜"
Walau respon semua orang membosankan, Hiiragi-sensei berpikir bahwa itu tak bisa berubah, memulai kelas.
Aizawa yang dianggap pelacur, terbukti tak bersalah dalam waktu lusinan menit. Akan membutuhkan sedikit waktu biar kenyataan tersebut diterima.
Tapi mungkin selain alasan itu, semua orang melihat ke bawah dengan wajah murung lantaran perasaan bersalah yang kuat, ya? Hampir seluruh siswa berbicara jelek wacana Aizawa dalam pertemuan....
"Oh iya, saya lupa mengatakannya〜. Tentang Shinonome-san, ia mempunyai banyak keperluan untuk ditangani sebagai wakil ketua dewan, saya pikir ia tidak bisa tiba ke kelas hari ini. Oleh lantaran itu, kalau ia belum mencatat sesuatu, seseorang tolong tunjukkan catatan kalian besok, oke〜"
"""Dimengerti....!!"""
Atas undangan sensei, baik siswa maupun siswi membalas dengan bunyi ceria berbaur bersama.
Khususnya wacana keputusan Shinonome untuk mengusir Aizawa sementara, semua orang tampaknya memperlihatkan pemahaman, ya? Maksudku, gadis itu masihlah yang luar biasa dan populer....
"Juga, terima kasih Ikuno-kun〜. Sensei, tidak tahu bahwa Ikuno-kun secara tak terduga ialah anak pemberani, sungguh mengejutkan〜. Fufufufufu〜"
"Ah, y-yah....ha-hahaha"
Meski saya sempat terkejut lantaran ia tiba-tiba mengangkat topik itu, Hiiragi-sensei, selain berucap terima kasih, tidak menggalinya lebih jauh.
Waktu ketika saya hening setelah seluruh pertemuan sekolah berakhir, kakiku tak bisa berhenti gemetar.
Yah, saya telah sangat menonjol. Mengingat pengalaman selama SD, penyesalan sekaligus kegelisahan jago melonjak ke depan.
Tapi, anehnya, ini serasa bukan apa-apa....
Dulu di SD, segera setelah menolong Sharte, pengasingan eksklusif terjadi.
Namun, seusai meninggalkan gimnasium hingga kelas dimulai, hal menyerupai itu seolah diabaikan dan tidak pernah terjadi. Sebaliknya, saya mendapatkan ucapan terima kasih dari banyak orang, baik lelaki maupun perempuan....Hal-hal menyerupai tatapan bermusuhan, tak terasa sama sekali. Diriku tidak dalam keadaan menarik perhatian, hampir tetap menyerupai biasa.
Untuk alasannya, mungkin lantaran saya bergerak sesuai instruksi Shinonome?
Oleh lantaran itu, reputasi Shinonome tiba-tiba terangkat, tingkat perhatiannya juga naik, dan saya tidak terlalu menonjol.
Si pelacur itu....caranya menggunakan masa krisis untuk meningkatkan reputasi sendiri benar-benar menakjubkan.
Tapi, mendadak saya berpikir.
Mungkin untuk melindungiku, ia sengaja menarik perhatian pada dirinya sendiri?
Alasanku mendapatkan siksaan semasa SD, ialah lantaran saya secara kebetulan berdiri dihadapan semua siswa.
Kemudian, bergerak dengan aliran itu, Shinonome akan menderita hal yang sama sepertiku....
....T-Tidak, tidak, saya terlalu banyak berpikir.
Di atas menjadi orang yang populer, ia ialah wakil ketua dewan. Tidak ada yang ingin menentangnya, kan?
Aku menggelengkan kepala dan mencoba berkonsentrasi di kelas.
Meski duduk kasus Aizawa dan Shinonome telah diselesaikan, saya harus menghadapi duduk kasus baru.
Hanya 2 hari....mungkin, kupikir ini sudah mustahil....
Aku lelah disebabkan duduk kasus hari ini, Life*-ku kini 0....
[Life point. Atau kafe nyawa yg biasanya ada pada huruf game]
Kehilangan tempat penting untuk membenamkan diri ke hobiku benar-benar menyakitkan. Tapi dikarenakan telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan para gadis yang ingin kutolong, saya takkan merasa jelek bahkan kalau kehilangannya.
Aku mengatakannya hingga setelah sekolah.
☆☆☆
"Biarkan saya menginjakmu"
"Sangat mendadak....apa?"
Memasuki ruang klub, saya membalas tanpa sengaja.
Berdiri di samping jendela, Shinonome sedang melihat hujan yang jatuh di luar.
Aku duduk di sofa dan menatap pihak lain dengan banyak hal yang ingin kudengar.
"Shinonome, meski terburu-buru tapi saya ingin mendengar kenapa kamu membiarkan Aizawa diusir"
Mengibaskan rambut hitamnya yang indah, ia menjawab dengan nada cuek sambil memandangi arah jendela.
"Kau, tidak mengerti hal menyerupai itu?"
"Ka-Karena saya tidak mengerti jadi saya ingin mendengarnya...."
Tidak ada hal baik yang akan tiba kalau saya marah. Kali ini demi membuktikannya, saya memeluk diriku sendiri, sedikit takut pada Shinonome yang mulai memancarkan suasana marah.
Tapi saya kurang jelas mempunyai petunjuk.
{Aku ingat apa yang wanita itu katakan, tapi tidak ingat apa yang saya katakan}
Dan kalau tidak salah, keadaan abnormal yang saya rasakan sebelum dan setelah mendengar kata-kata ini.
Lalu, menyerupai itu? Tidak, tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, melaksanakan itu untuk alasan yang bodoh---
....Tapi, itu satu-satunya yang masuk akal....
"Meski ini hanya dugaan. Kebetulan, kamu melaksanakan hal menyerupai itu lantaran cemburu pada Aizawa....?"
"Ini bukan cemburu, iri hati atau apa pun"
Dia segera menoleh ke belakang dan menatapku dengan mata tajam. Tapi, saya merasa rona di pipinya sedikit memerah.
Haah, kemudian apa....
Meski berpikir demikian, saya mengerti Shinonome Ibuki lebih dari sebelumnya.
Dia pada kenyataannya, orang yang kesepian, pemalu, kikuk, pribadi busuk, hanya gadis biasa.
Karena itu, saya dengan hening berkata.
"Salahku. Tapi saya benar-benar tidak ingat apa yang kukatakan padamu. Oleh lantaran itu, bisakah kamu memberitahuku kalau mungkin?"
"....Sepertinya kamu benar-benar tidak ingat. Astaga, seberapa jauh ternak ini mengecewakanku, saya hingga heran? Ku pikir kamu sebaiknya berhenti menjadi manusia"
"Un, mungkin begitu"
Menuju punggung Shinonome, saya dengan baik menjadi seorang Yes-man.
"Kau, sangat patuh hari ini. Mungkinkah kamu mencoba membodohiku? Hanya lantaran saya menyukaimu sedikit, jangan sombong, mengerti? Karena, saya akan murka dan berpikir untuk tidak menginginkanmu menjadi binatang peliharaanku"
"Aku tidak sedang membodohimu. Hanya saja, saya ingin mendengar alasan kemarahanmu. Apa begini tidak boleh?"
Kali ini, saya yakin bisa mencegah ketenangan Shinonome menghilang. Oleh lantaran itu, saya bertanya dengan nada lembut untuk menghibur hatinya yang terluka.
"Kau benar-benar tolol, di bawah rata-rata, jenis laki-laki paling buruk....Meski seorang gadis imut sepertiku dengan sukarela bersedia mengurus seseorang sepertimu, kaulah yang terburuk dari yang terburuk lantaran tidak memperlihatkan minat sama sekali"
Jika kamu pikir saya yang paling buruk, kamu seharusnya tidak berpikir untuk bertemu berdua saja. Tapi sekarang, Shinonome telah menungguku di ruang klub sastra.
"....Seseorang, dengan banyak usaha, memesan seluruh restoran secara pribadi, mengenakan youfuku gres persis menyerupai yang kamu inginkan, semuanya dipersiapkan dengan sempurna. Tapi pada akhirnya, kamu mengusutkan pakaianku....Mengkhawatirkan Aizawa-san secara berlebihan, kemudian kembali ke rumah dan lupa berjalan-jalan denganku. Namun, saya masih percaya dan menunggu sepanjang waktu"
"Ah...."
Aku kesudahannya ingat apa yang kukatakan, keringat kemudian keluar dari seluruh tubuh.
Benar. Hari itu ketika mengantar Aizawa ke rumahnya, saya berjanji untuk berkencan dengan Shinonome.
"Ma-Maaf Shinonome!! Aku benar-benar tidak mempunyai niat buruk!!"
Aku bergegas ke jendela di mana Shinonome berada, dan meminta maaf segera.
"Pada dikala itu, kepalaku penuh dengan hal-hal mengenai Aizawa, jadi wacana merusak pakaianmu, bahkan kesepakatan itu....benar-benar tidak disengaja!!"
"Jangan sentuh aku"
Tangan yang meraih pundaknya tersingkir dengan satu kibasan.
Ditolak oleh pelacur menyerupai Shinonome seharusnya takkan masalah, tapi entah kenapa hatiku terasa sakit.
Setelah itu, saya bertanya-tanya berapa usang ia di sana menungguku?
Dia membuat aneka macam persiapan. Meski mengejutkan, gadis ini niscaya sudah menantikan kencannya.
Namun, saya mengkusutkan pakaian gres yang ia siapkan dengan banyak usaha, dan meninggalkannya sendirian menyerupai itu....
Shinonome Ibuki yang selalu bagus dan elegan. Gadis semacam ini menggunakan youfuku robek dan lusuh, menggumamkan beberapa kata di ruangan itu sendirian, hanya memikirkannya membuatku merasa ingin melarikan diri.
"Aku benar-benar minta maaf...."
"Kau tidak perlu meminta maaf, saya tidak punya niat untuk memaafkan"
Aku telah merobek harga diri seorang gadis di kasta tinggi hingga berkeping-keping, jadi masuk akal saja ya.
Namun, Shinonome melanjutkan.
"Yah, Meskipun saya berpikir untuk melakukannya....kali ini saya akan secara khusus memaafkanmu"
"Eh?! Kau benar-benar memaafkanku?!"
"....Lagi pula, kamu ingat banyak hal yang saya katakan...."
Aku menatap Shinonome yang berpaling dengan wajah aib tercermin di beling jendela.
Kebetulan, kamu bahagia bahwa saya ingat apa yang kamu katakan?
Namun sayang, sesaat setelah saya melihat wajah itu, Shinonome sadar dan menoleh ke belakang.
"Ufufu, meski disimpulkan ingat, kamu masih membuat kesalahan. Karena kamu mengucapkannya dengan penuh percaya diri tanpa menyadari suatu hal, saya hampir tertawa tanpa sengaja, tahu?"
"Eh? I-Itu, itu bohong! Aku tidak membuat kesalahan apa pun, mungkin?!"
"Kau membuat kesalahan. Apalagi, pada momen paling penting. Sebuah kejadian tidak terlahir tanpa titik kontak, sebelum itu, {Prinsip pertukaran Loire} ialah apa yang kamu katakan, ya kan?"
"Aku memang mengakatan begitu. Tapi, berdasarkan ingatanku harusnya benar"
"Tidak, itu salah. Yang benar bukan Loire, tapi {Locard}*. Meski berbeda satu karakter, saya mendengarnya dengan jelas. Fu-Fufu....Kau, terlihat sangat bangga. Sungguh, lantaran situasi sedang serius, saya harus menahan tawa, kamu tahu?"
[ロワール – rowaaru/Loire. ロカール – rokaaru/Locard]
Kuh....aku benar-benar aib dan ingin mati ketika ia menjelaskannya....
"Apa boleh buat! Tidak sepertimu, saya tidak sempurna!!"
"Fufufu, itu benar. Tapi lantaran kamu menyebutkan Loire, saya ingat warisan dunia Prancis, lembah Loire yang terkenal. Ada banyak kastil bau tanah di sana kamu tahu? Misalnya Amboise, Blois, Chambord dan Chenonceau. Semua itu ialah kastil indah yang ingin kukunjungi sekali"
Beberapa dikala yang lalu, kamu sangat marah, dan kini malah memperlihatkan senyum tak berdaya menyerupai seorang gadis.
Apa, tiba-tiba mempunyai wajah menyerupai itu meski kamu selalu terkesan besar hati dan dingin.
"Oh baiklah, sudah kuputuskan. Ketika kamu menjadi binatang peliharaan resmiku, kita akan lakukan perjalan dua orang ke Loire"
"Perjalanan....Lagi, pembicaraan yang tidak terduga"
"Kau takkan bilang tidak ingin, kan? Karena kamu melaksanakan hal yang mengerikan kepadaku kali ini, kalau tidak mau menemaniku ke Eropa, itu tidak akan layak sebagai pembayaran. Janji....akankah kamu menjaganya?"
Yah, pastinya saya sadar bahwa apa yang kulakukan itu kejam. Oleh alasannya ialah itu, kesepakatan barusan agak bagus.
"Aku mengerti. Yah, saya tidak akan menjadi milikmu atau sesuatu semacam itu"
"Aku akan memperlihatkan kepadamu bahwa saya niscaya bisa mendapatkanmu. Tidak hanya membuat pakaianku tak bisa digunakan, kamu juga tipe laki-laki terburuk yang melupakan janjinya....Namun, kamu tidak mengalah meski menghadapi kekuatan musuh kali ini. Aku mempunyai kesan sangat baik wacana hal itu darimu. Jadi, suatu hari nanti saya akan memperlihatkan kepadamu bahwa saya niscaya bisa menjadikanmu binatang peliharaanku"
Shinonome ialah gadis pemalu yang memanfaatkan sesuatu menyerupai berjalan-jalan hanya untuk makan di antara dua orang.
Lalu, apa yang akan ia maksud dengan 'mencoba mendapatkanku sebagai binatang peliharaan'?.
Karena binatang peliharaan ialah keberadaan yang dekat, setingkat pacar, atau baiklah....seorang rekan atau pasangan. Kalau begitu, Shinonome ingin menci-ciumku....dia juga berpikir melaksanakan hal menyerupai itu....
---Tidak, tidak, tidak! Itu mustahil!!
Aku tidak mengerti hal menyerupai rasa nilai ojou-sama, mungkin artinya ialah binatang peliharaan. Tidak, niscaya begitu!
"Ke-Kesampingkan itu Shinonome, pertanyaanku belum selesai. Jika Aizawa yang benar-benar kamu anggap penting pergi, apa yang akan kamu lakukan?"
Orang ini berusaha mengusir Aizawa, ialah hasil dari keinginannya untuk menjadikanku binatang peliharaan dengan cara apa pun.
Namun, ada kemungkinan bahwa saya tidak mengalah sebelum pertemuan, ia seharusnya mengerti bahwa kemungkinan temannya yang penting Aizawa dikeluarkan tidaklah nol.
Shinonome membuang muka agak canggung.
"Itu....Setelah menganalisa dirimu sebelumnya, saya memperkirakan bahwa hingga pertemuan, kamu niscaya akan mengalah jadi saya memulai pengeluaran siswa. Namun tentu saja, artinya juga untuk menenangkan lingkungan sementara. Tapi sehari sebelumnya, kamu pergi begitu saja. Dengan kata lain, saya tidak berpikir bahwa kamu tidak mempunyai keberanian untuk meninggalkan anggota klub pentingmu. Dalam aspek itu, benar-benar salah perhitunganku"
"Si-Singkat kata, ketidakmampuanku berada di luar apa yang kamu harapkan, faktanya ialah bahwa Aizawa yang harusnya benar-benar kondusif malah terancam, menyerupai itu ya...."
Ini berarti, hingga selesai , Shinonome menggunakan keberadaan foto itu dan Aizawa yang berada dalam posisi berbahaya untuk sesaat.
"Kemudian kesudahannya setelah saya menjadi milikmu, kamu bermaksud membantu Aizawa. Tunggu, itu artinya, kamu sudah tahu siapa pelakunya dari awal?"
"Ya tentu saja. Ngomong-ngomong, Kuroki Ami telah mengaku setelah dipanggil ke ruang ketua dewan untuk penyelidikan ulang. Motifnya tidaklah berharga menyerupai iri pada kemanisan Aizawa-san. Karena akan masuk kecerdikan kalau tidak ada eksekusi apapun, saya berkata kepadanya untuk tidak mendekati Aizawa-san untuk sementara"
"Sesuatu menyerupai itu, sesuai dugaan ya"
Si gyaru itu, ia ingin orang beranggapan kalau dirinya sebagai yang tercantik....
"Kembali ke topik. Aku tahu pelakunya. Karena itu, akan bagus kalau Ikuno Kousuke menyerah. Tapi saya terkejut, kamu tidak menyampaikan apa-apa sehari sebelumnya. Hanya saja saya yakin niscaya kamu harus mengambil tindakan, entah bagaimana, di pertemuan...."
Karena alasan itu, ia menatapku dengan cemas ketika tidak ada perbedaan pendapat yang muncul.
"Tapi itu hanya sebuah alasan. Semua ialah tanggung jawabku lantaran salah membaca orang berjulukan Ikuno Kousuke.....Namun, kalau mungkin saya ingin kamu membisu wacana hal ini padanya...."
Alasan Shinonome bertindak gegabah ialah lantaran saya lupa janjiku. Juga Aizawa yang polos akan terkejut kalau tahu bahwa Shinonome, meski hasilnya telah memanfaatkan dirinya. Aku tidak punya pilihan selain mengangguk.
"Terima kasih, ternak...."
"Tidak apa-apa. Selain itu, saya takut menjadi milikmu, fakta kalau untuk sesaat saya ingin meninggalkan Aizawa tidak berubah. Setelah semua, saya tidak berbeda darimu...."
Seperti yang diduga, saya tidaklah baik.
Gadis menyerupai itu, saya yakin hanya seseorang menyerupai adikku Sharte yang sanggup mengurusnya.
Tapi, begitulah, pipiku dibelai dengan lembut.
"Kau tidak perlu pesimis. Tentu saja, mungkin kamu ingin meninggalkan Aizawa-san untuk sesaat. Tapi pada akhirnya, bukankah kamu menyelamatkan gadis itu dengan tanganmu sendiri?"
"Tidak, itu lantaran kata-katamu...."
"Kau terlalu rendah hati. Karena hanya saya yang tahu bahwa itu benar-benar pencapaianmu, boleh saja untuk menyombongkan diri bahkan lebih di depanku, kamu tahu?"
"Aku tidak ingin membual. Aku hanya bertindak lantaran ingin membantu Aizawa dan Shinonome"
"Eh...."
Karena terkejut, Shinonome membuka lebar matanya, segera pipi putihnya pun tersipu.
A-Apa? Apa saya menyampaikan sesuatu yang aneh....?
"Fufu, menyerupai yang diharapkan, kau....sangat menarik...."
"?!"
Segera setelah itu, Shinonome bergegas mendekat dan meregangkan tubuhnya, ada perasaan panas kemudian yang menyebar di pipiku.
Sementara diriku linglung mengeras, Shinonome berbisik lembut ke telingaku.
"Tolong jangan salah paham. Barusan ialah terima kasih yang dikombinasikan dengan sterilisasi"
Untuk menghindar dari melihat wajahku, ia berjalan menuju pintu masuk dengan langkah yang sedikit cepat.
"Tung----....Ka-Kau....?!"
Apa sterilisasi dalam kaitannya dengan ciuman dari Ten-nee, apa yang orang ini tiba-tiba lakukan, kata-kata tidak bijaksana menyerupai itu tidak keluar lantaran saya tidak bisa menyembunyikan ketakjubanku.
Karena, Shinonome Ibuki ialah pribadi yang busuk.
Gadis yang berucap berbeda dari perasaan aslinya, niscaya mempunyai beberapa makna tersembunyi dalam tindakan itu....
Ti-Tidak tidak tidak, tidak mungkin gadis itu menyukaiku kan?!
Dia sejenis pelacur rapi, mungkin, mungkin untuk membuatku berpikir demikian ialah tujuannya.
Sambil menggelengkan kepala, menahan kebingungan, saya ingat sesuatu wacana hal itu.
"O-Oi Shinonome! Tolong jawab satu pertanyaan terakhir. Kau, kenapa kamu bilang kalau isi dari apa yang saya katakan pada pertemuan itu ialah instruksimu?"
Pada awalnya, saya berpikir ia menyerupai pelacur cerdik dan rapi, itu niscaya demi meningkatkan reputasinya sendiri.
Tapi, kelihatannya tidak begitu.
"Kau, tidakkah kamu lemah ketika menjadi materi perhatian?"
"Eh?"
"Aku tiba-tiba menyadari kondisimu dikala di kelas. Meski tidak mendengar apa yang terjadi di masa lalumu secara detail, 'hewan peliharaanku niscaya sedang kesakitan, ya' ialah apa yang saya pikirkan"
"Shinonome, kau...."
"Ini hanya iseng. Secara khusus bukan untukmu"
"...."
....Sial, menyerupai yang diduga saya tidak sepadan dengan si jalang ini.
Shinonome berkata kalau demi mendapatkanku, ia akan menanamkan poin baiknya kepadaku.
Oleh lantaran itu, untuk tidak bertindak menyerupai yang ia inginkan, saya berpikir keras dan seharusnya berhati-hati....
Karena hanya sedikit, saya memang berpikir baik wacana itu.
"Shinonome, terimakasih"
Meski tahu bahwa Shinonome ialah seorang 'pelacur', kini saya hanya bisa berterima kasih padanya dengan patuh.
☆☆☆Chapter 9 berakhir disini☆☆☆
Ke Halaman utama Bokubitch
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/